Anda di halaman 1dari 1

Reaksi Hipersensitivitas Tipe I Reaksi ini dapat terjadi secara sistemik maupun lokal.

Ditentukan oleh rute pajanan antigennya. Misalnya pada pemberian antigen protein atau obat (bisa lebah/penisilin) secara sistemik menimbulkan anafilaksis sistemik. Setelah beberapa saat akan timbul gatal, urtikaria, eritema kulit, sulit bernafas. tot di salauran pencernaan dapat terserang sehingga menimbulkan diare, jika hal ini tidak ditangani dengan segera maka akan terjadi anafilatik syok, sehingga terjadi kegagalan sirkulasi dan kematian. Sedangkan, reaksi lokal hanya terjadi pada daerah tertentu saja. Misalkan, pada kulit maka timbul urtikaria, pada gastro intestinal akan timbul diare, pada paru terjadi bronkokonstriksi. Selain itu, !"# $ipe % dapat menjadi peran perlindungan pada tubuh terhadap infeksi berbagai parasit. %g& dapat bekerja secara langsung untuk merusak lar'a berbagai cacing. Sumber( )umar #, *otran RS, dkk. Robbins +uku ,jar "atologi &d. -. .//0. &1*. 2akarta. Manifestasi Penyakit Alergi di RM ,ngiodema, merupakan suatu pembengkakan edematous yang difuse pada jaringan lunak. +iasanya, melibatkan jaringan subcutan dan submukosa. ,ngiodema berkaitan dengan %g& yang biasanya dapat tersensitisasi oleh obat, makanan, debu, rubber dam. 1ambaran klinis yang ditimbulkan biasanya berupa, bengkak. Dapat terjadi secara soliter ataupun multipel. Melibatkan 3ajah, bibir, lidah, faring dan laring. 4mumnya tidak menimbulkan rasa sakit, gatal, dan muncul eritema. ,ngiodema yang melibatkan faring dan laring menyebabkan jalan nafas tertutup, dan sukar menelan. "ada dasar mulut juga dapat dijumpai ulser.

Anda mungkin juga menyukai