Anda di halaman 1dari 20

Switchgeard / cubicle

Oleh Wiwik Purwati Widyaningsih, ST, M.Eng

Dosen Politeknik Negeri Semarang 2010

Definisi : Seperangkat peralatan listrik yang terpasang pada ruang tertutup yang berfungsi sebagai : a) Pembagi b) Penyalur c) Pengukur d) Pengontrol/Pengendali e) Proteksi sistem penyaluran tenaga listrik.
Note : Cubicle yang terbuka disebut konvensional.

Peralatan yang ada pada Switchgeard :


a) b) c) d) e) f) Circuit Breaker (CB) = PMT Disconnecting switch (DS) = PMS Current Transformer (CT) Potensial Transformer (PT) Busbar/Rail Relay : Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay (GFR) Protection g) Meter (Ampere, kVolt, kWh) h) Wiring dan Control Panel

a). PMT
Adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memutuskan/ menghubungkan arus listrik dengan cepat baik dalam keadaan normal maupun gangguan sesuai dengan ratingnya.

Jenis PMT :
PMT Minyak (Small Oil & Bulk Oil) PMT SF6 PMT Vacuum PMT Udara hembus (untuk tegangan tinggi)

Bagian-bagian PMT : Moving Contact Fixed Contact Interruptor (alat pemadam busur api) Batang penggerak Terminal Isolator Tangki (PMT untuk jenis minyak) Minyak (PMT untuk jenis minyak) Lubang keluar masuk minyak/ SF6 Mekanis penggerak

Jenis Mekanis Penggerak : Sistem Pegas : Pegas pilin dan pegas gulung Sistem Hidraulik Sistem Pneumatik Sistem Elektrik

Jenis Operasi PMT :


Secara lokal : Mekanik , dan elektrik Secara Remote (dari panel) Secara supervisory (dari distribusi/ cabang)

Pengoperasian PMT : a. Sebelum dioperasikan PMT harus : Check apakah isi minyak/ gas sudah terisi normal ? Ukur apakah harga isolasi/ tahanan kontak sudah memenuhi syarat operasi ? (u/ harga isolasi semakin besar maka kekuatan isolasi semakin bagus, u/ tahanan kontak semakin kecil tahanannya maka semakin bagus. Pengukuran tahanan berlaku rumus 1 kV/M ). Check apakah sumber AC/ DC sudah tersedia ? Check apakah per PMT sudah keadaan terisi ?

Check apakah pentanahan sudah tersambung harganya memenuhi syarat ? Check apakah relay sudah siap operasi ? Jika telah siap dioperasikan hendaknya : * Offkan PMS tanah * Onkan PMS kabel dan rel * Onkan PMT b. PMT trip akibat gangguan : Catat jam terjadinya gangguan Catat relay yang bekerja dan reset Periksa kondisi PMT atau peralatan lainnya apakah kondisi normal ? Pengonnan kembali PMT setelah semuanya benar-benar siap.

b). PMS
Adalah suatu alat yang dipergunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu alat sudah bebas dari tegangan kerja. Oleh karena itu PMS tidak boleh dionkan/ dioffkan pada keadaan tersambung ke beban.

Jenis PMS :
1. Berdasarkan fungsinya : * PMS Peralatan * PMS Tanah

2. Berdasarkan penempatannya : * PMS Penghantar (pada SUTT/ SUTET) * PMS Kabel * PMS Rel * PMS Tanah * PMS Kopel * PMS Seksi 3. Berdasarkan pemasangannya : * Pasangan dalam (in door) * Pasangan luar (out door)

3. Berdasarkan gerakan lengan PMS * PMS Putar * PMS Siku * PMS Luncur * PMS Engsel * PMS Pantograp 4. Berdasarkan tenaga penggerak * Secara Manual * Secara Motor * Secara Pneumatik * Secara Hidrolis

c). Trafo Arus Adalah berfungsi untuk menurunkan arus yang tinggi ke arus yang rendah guna pengukuran dan proteksi. Jenis Trafo arus : * Berdasarkan pasangannya : 1. Pasangan dalam (in door) 2. Pasangan luar (out door) * Berdasarkan tipe konstruksinya : 1. Tipe cincin 2. Tipe cor-coran cast resin 3. Tipe tangki minyak 4. Tipe bushing

Bagian-bagian trafo arus dan fungsinya : 1. Kumparan (lilitan) Untuk mentransformasikan arus listrik dari yang tinggi ke yang rendah 2. Isolasi Berfungsi sebagai isolasi antar lilitan 3. Terminal : U/tempat pemberhentian kabel/kawat. 4. Porselin Berfungsi sebagai isolasi antara bagian bertegangan dengan body 5. Dehydrating Breather (Silicagel) Berfungsi sebagai alat pernafasan dan penyerap udara lembab di dalam trafo arus

6. Terminal : Sebagai penghubung dari sisi primer/sekunder ke peralatan listrik lainnya. Hubungan Trafo Arus : a. Hubungan trafo arus biasa : terdiri dari sebuah lilitan primer dan sebuah lilitan sekunder. contoh : 50/5 A. P1-P2 dan S1-S2. b. Hubungan trafo arus dengan dua buah lilitan sekunder atau lebih. contoh : 50/5-5 A, 300/5-5-5 A. P1-P2 & 1S11S2, 2S1-2S2, 3S1-3S2. c. Hubungan trafo arus dengan dua buah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder atau lebih. contoh : 100-50/5-5 A. P1-b, P2-a dan 1S1-1S2, 2S1-2S2.

d). Trafo tegangan Adalah berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi ke tegangan rendah guna pengukuran dan proteksi. Jenis trafo tegangan : * Berdasarkan pasangannya : 1. Pasangan dalam (in door) 2. Pasangan luar (out door) * Berdasarkan tipe konstruksinya : 1. Trafo tegangan induktif : Tegangan diturunkan dari tegangan tinggi/ menengah malalui lilitan primer ke teg. rendah melalui lilitan sekunder.

2. Trafo tegangan kapasitif : Tegangan diturunkan dr tegangan menengah malalui rangkaian kapasitor kemudian diturunkan lagi ketegangan rendah mela lui lilitan primer dan sekunder. 3. Trafo tegangan 1 phasa, 2 phasa, 3 phasa. Bagian-bagian trafo tegangan dan fungsinya : Sama seperti trafo arus. Hubungan trafo tegangan : a. Berdasarkan lilitan 1. Hubungan trafo biasa : Sebuah lilitan primer dan sekunder. Contoh : 20.000/V3 / 100/V3 volt. P-N (primer), s-n (sekunder), a-n (sekunder) 2. Hubungan trafo teg. dengan 2 buah lilitan sekunder : sebuah lilitan primer dan 2 buah lilitan sekunder.

contoh : 20.000/V3 / 100/V3-100V3. P-N (primer), 1s-n (sekunder), 2s-n (sekunder), a-n (sekunder), da-n (sekunder). b. Berdasarkan Hubungan Trafo Tegangan 1. Hubungan open delta : Terdiri dari 2 buah trafo tegangan 1 phasa. 2. Hubungan phasa ke tanah : Terdiri dari 3 buah lilitan primer dan sekunder yang terhubung ke tanah.

e). OCR/ GFR


OCR : Pengaman peralatan terhadap hubungsingkat phasa-phasa. GFR : Pengaman peralatan terhadap hubungsingkat phasa-tanah. 1. Macam OCR/ GFR Derectional : Kerja relay berdasarkan arah Underectional : Kerja relay tidak berdasarkan arah 2. Jenis OCR/ GFR Difinite : Kerja relay tidak berdasarkan arus gangguan. Inverse : Kerja relay berdasarkan arus gangguan, semakin besar arus gangguan semakin cepat kerjanya.

PEMELIHARAAN CUBICLE
Adalah proses kegiatan yang dilakukan terhadap peralatan instalasi tenaga listrik agar kontinyuitas dan keandalan peralatan penyaluran tenaga listrik dapat terjamin.

TUJUAN :
1. Memperpanjang umur peralatan 2. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan fungsi peralatan 3. Mengurangi lama waktu padam 4. Meningkatkan reliability, avaibiliti dan effisiensi peralatan

5. Meningkatkan safety 6. Waktu pemulihan efektif 7. Biaya efisien.

MACAM PEMELIHARAAN :
Pemeliharaan preventive : Pencegahan Pemeliharaan prediktive : Perkiraan Pemeliharaan corrective : Pengulangan Pemeliharaan Detective : Pendeteksian

Anda mungkin juga menyukai