Anda di halaman 1dari 4

NAMA : UMMI MAHMUDAH DARIST NIM FAK.

: 11/312803/BI/08585 : BIOLOGI

Tugas 1

MANAJEMEN

Manajemen dibutuhkan dalam segala bidang baik bisnis maupun non-bisnis. Namun yang dipelajari dalam perkuliahan manajemen di fakultas biologi ini adalah manajemen yang focus terhadap bisnis, sebab pada prinsipnya manajemen adalah sama baik bisnis maupun non-bisnis hanya saja apabila digunakan di dalam bidang non-bisnis maka perlu dimodifikasi. Manajemen dalam bisnis slalu memiliki tujuan yang sama yaitu laba. Contoh manajemen non-bisnis ialah universitas, keluarga, mahasiswa dll. Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan / membuat / mengadakan lima hal yaitu (1)perencanaan, (2)pengorganisasian, (3)pengarahan, (4)pengkoordinasian, dan (5)pengawasan terhadap orang-orang atau barang-barang untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena manajemen memiliki dua ciri ilmu yaitu : 1. Universal (umum) Universal bisa dipahami, dikuasai dan dipelajari oleh siapapun yang berminat tanpa membedakan ras, etnik, jabatan, suku, dll. 2. Sebab-akibat. Bersifat sebab-akibat karena manajemen mampu menguraikan peristiwa sebab-akibat. Manajemen dikatakan sebagai ilmu apabila dipelajari baik di buku, di sekolah, di internet, di perpustakaan dll. Lalu menejemen dikatakan sebagai seni karena memiliki ciri yaitu tidak universal. Maksudnya tidak dapat dikuasai oleh siapapun, hanya orang-orang tertentu yang bisa dan mampu memahami seni, hanya orang yang memiliki bakat saja yang mampu menguasai sehingga tidak dadakan dan yang memiliki bakat kepemimpinan (leadership). Manajemen dikatakan sebagai seni ketika manajemen dipraktikan dalam kehidupan.

Manajemen memiliki 5 fungsi atau peran yaitu : 1. perencanaan 2. pengorganisasian 3. pengarahan 4. pengkoordsinasian dan 5. pengawasan orang yang menjalankan 5 fungsi/peran manajemen dinamakan manajer. Berikut adalah penjabaran dari 5 peran/fungsi manajemen diatas : 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan artinya menentukan lebih awal sesuatu yang hendak dilakukan nantinya / diwaktu yang akan datang. Perencanaan merupakan sebuah proses penentuan tujuan suatu organisasi / perusahaan dan kemudian menyajikan dengan jelas program, tata cara pelaksanaan program dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara menyeluruh. Adanya perencanaan dapat lebih memudahkan dalam mencapai suatu tujuan. Contoh suatu rencana misalkan seorang mahasiswa ingin lulus dengan gelar cumloud maka mahasiswa tersebut merencanakan program yang akan ia tempuh tiap semesternya, misalkan dengan cara meraih nilai yang tinggi, jangan sampai ada yang mengulang dengan cara rajin berangkat kuliah, rajin mnegerjakan tugas, tidak dating terlambat, dating saat ujian dan pastinya belajar dengan giat. Sehingga tujuannya lulus dengan gelar cumloud dapat tercapai. Namun bila tujuan tanpa ada rencana maka tujuan tersebut sulit untuk dicapai.

2. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian artinya suatu kerja sama antara dua orang atau lebih untuk merealisasikan dan mencapai tujuan dengan mengatur pembagian tugas sebelum waktunya. Pembagian tugas disesuaikan dengan keahlian masing-masing orang dan diberi tugasnya, misalkan untuk mengajar mata kuliah manajemen maka dosen pengampu mata kuliah itu adalah dosen dari fakultas ekonomi manajemen bukan dari fakultas biologi, untuk mengajar mata kuliah matematika ( kalkulus ) maka dosen pengampu adalah dosen dari fakultas mipa prodi matematika, begitu juga yang lainnya.

3. Pengarahan (directing) Pengarahan artinya pemberi petunjuk, pemberi bimbingan, pemberi contoh dan mengambil atau menetapkan solusi apabila terjadi masalah selama pelaksanaan. Misalkan setelah semua rencana disusun belum tentu saat pelaksaan akan berjalan lancar, bisa saja timbul masalah ditengah perjalanan pelaksanaan, apabila timbul masalah ini maka manajer wajib mancari solusi untuk memecahkan masalah yang ada dan berhak memutuskan/mengambil keputusan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul.

4. Pengkoordinasian (coordinating) Pengkoordinasian artinya mengatur kerjasama yang kompak antara satu dengan yang lain. Harus bekerja sama karena tugas orang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan sehingga mencegah adanya kekacauan dalam menjalankan tugas. Misalkan diruangan sidang lama sedang ada jam kuliah, maka tidak boleh ada karyawan yang mengepel ruangan itu di waktu yang bersamaan karena hal itu akan menggangu keduanya, yang ada di kelas terganggu dengan adanya yang mengepel sedang yang mengepel kesulitan karena ada orang di dalam ruangan sehingga mengepelnya tidak bisa leluasa, hal ini terjadi karena adanya koordinasi yang salah. Disini manajer bertugas untuk menciptakan/menjaga/menjalin kerja sama dengan semua orang yang menjalankan rencana, dan manajer juga bertugas untuk mengatur kerjasama dan menegur orang yang melakukan kesalahan ketika menjalankan tugas.

5. Pengawasan (controlling) Menurut Stoner & Wankel pengawasan dalam manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan (dalam proses manajemen) berjalan mengikuti rencana yang telah ditetapkan dan menuju kepada sasaran yang harus dicapai.(Ruki, A.S, Namun menurut konteks bahasa Indonesia atau secara umum, pengawasan identic dekat alat indra seperti melihat dengan mata. Sedangkan dalam manajemen pengawasan adalah membandingkan antara rencana dengan realisasi/kenyataan. Pada mulanya, dunia usaha identic dengan perbudakan sebab karyawan diperlakukan secara tidak manusiawi. Pada saat itu, karena belum adanya nya alat dan mesin maka masih

digunakan tenaga manual akibatnya hasil produksi rendah. Padahal kebutuhan manusia (makan dan minum) selalu bertambah karena semakin meningkatnya angka kelahiran. R. Malthus khawatir beberapa tahun kedepan akan mengalami bencana kelaparan dan kekurangan kebutuhan hidup lainnya pada dunia karena pertumbuhan penduduk (kebutuhan hidup) meningkat dengan cepat, Sedangkan peningkatan hasil produksi lambat (manual). Untuk mencegah hal itu terjadi yakni pertambahan penduduk harus ditekan dengan cara mengontrol angka kelahiran (keluarga berencana). Namun karena cara itu ditentang oleh pihak gereja maka pencegahannya di alihkan pada sector produksi. Dari situlah para pakar memikirkan cara untuk mempercepat peningkatan produksi. Salah satu sistem kerja yang luar biasa sukses dan diakui kebenarannya sampai dengan hari ini, adalah diciptakannya sistem kerja spesialisasi. Tiap karyawan hanya mengerjakan sebagian saja dari seluruh pekerjaan, sesuai dengan keahliannya. Satu orang karyawan tidak harus membuat sebuah kursi secara utuh, namun hanya membuat sebagian saja dari komponen kursi, sesuai dengan keahliannya (misal-nya khusus membuat kaki-kaki kursi saja). Sistem kerja yang baru inilah merupakan cikal-bakal berkembangnya Manajemen Ilmiah (scientific management). Perkembangan teknologi, penemuan alat2 dan mesin-mesin yang semakin banyak, dan dipadu dengan pengembangan manaje-men ilmiah, pada akhirnya mampu membalikkan keadaan. Jika pada jaman dulu produksi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, maka pada jaman seka-rang justru produksi jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh masyara-kat. Akibatnya timbul persaingan sengit di kalangan para pengusaha (jaman dulu samasekali tidak ada persaingan. Berapa pun hasil produksi pasti laku terjual, bahkan masih kurang). Daftar Pustaka Ruky, A.S, Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM Atau MBA, Gramedia Pustaka, Jakarta, Hal.213.

Anda mungkin juga menyukai