Anda di halaman 1dari 25

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau bahan lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun embatan di China yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di !ahen o Daro dan "arappa di India ataupun bangunan kuno yang di umpai di Pulau Buton. Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menun ukkan dikenalnya fungsi semen se ak zaman dahulu. #ebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini a$alnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu %ulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman &era aan 'oma$i, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk (apoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana. !eski sempat populer di zamannya, nenek moyang semen made in (apoli ini tak berumur pan ang. !enyusul runtuhnya &era aan 'oma$i, sekitar abad pertengahan )tahun **++ - *,++ !- resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran. Baru pada abad ke*. )ada uga sumber yang menyebut sekitar tahun */++-an !-, 0ohn #meaton insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar 1ddystone di lepas pantai Corn$all, Inggris. Ironisnya, bukan #meaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal semen ini. 0oseph Aspdin, uga insinyur berkebangsaan Inggris, pada *.23 mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena $arna hasil akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris. "asil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipa ang di toko-toko bangunan. #ebenarnya, adonan Aspdin tak beda auh dengan #meaton. Dia tetap mengandalkan dua bahan utama,

batu kapur )kaya akan kalsium karbonat- dan tanah lempung yang banyak mengandung silika )se enis mineral berbentuk pasir-, aluminium oksida )aluminaserta oksida besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru. 1.2 Rumusan Masalah !akalah ini akan membahas beberapa permasalahan tentang limbah industri semen. Permasalahan- permasalahan tersebut adalah4 *. Bagaimana proses pembuatan semen5 2. Bagaimana dampak industri semen terhadap lingkungan5 6. Bagaimana proses daur ulang limbah pada industri semen5 3. Bagaimana pengelolaan lingkungan pada limbah industri semen5

1.3 Tujuan Penulisan makalah ini bertu uan 4 *. 7ntuk mengetahui proses pembuatan semen 2. 7ntuk mengetahui dampak industri semen terhadap lingkungan 6. 7ntuk mengetahui proses daur ulang limbah pada industri semen 3. 7ntuk mengetahui pengelolaan lingkungan pada limbah industri semen

BAB II PEMBAHA AN

2.1 Pengert!an emen #emen )cement- adalah hasil elati%e dari paduan bahan baku4 batu kapur8gamping sebagai bahan utama dan lempung8tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk8bulk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air. Bila semen dicampurkan dengan air, maka terbentuklah beton. Beton nama asingnya, concrete-diambil dari gabungan elati bahasa 9atin com, yang artinya bersamasama, dan crescere)tumbuh-,yang maksudnya kekuatan yang tumbuh karena adanya campuran zat tertentu. Batu kapur8gamping adalah bahan alam yang mengandung senya$a kalsium oksida )Ca:-, sedangkan lempung8tanah liat adalah bahan alam yang mengandung senya$a4 elati oksida )#i:2-, aluminium oksida )Al2:6-, besi oksida );e2:6- dan magnesium oksida )!g:-. 7ntuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk clinkernya, yang kemudian dihancurkan dan ditambah dengan gips )gypsum- dalam umlah yang sesuai. "asil akhir dari proses produksi dikemas dalam kantong8zak dengan berat rata-rata 3+ kg atau ,+ kg. Dalam pengertian umum, semen adalah suatu binder, suatu zat yang dapat menetapkan dan mengeraskan dengan bebas, dan dapat mengikat material lain. Abu %ulkanis dan batu bata yang dihancurkan yang ditambahkan pada batu kapur yang dibakar sebagai agen pengikat untuk memperoleh suatu pengikat hidrolik yang selan utnya disebut sebagai <cementum=. #emen yang digunakan dalam konstruksi digolongkan kedalam semen hidrolik dan semen non-hidrolik.

#emen hidrolik adalah material yang menetap dan mengeras setelah dikombinasikan dengan air, sebagai hasil dari reaksi kimia dari pencampuran dengan air, dan setelah pembekuan, mempertahankan kekuatan dan stabilitas bahkan dalam air. Pedoman yang dibutuhkan dalam hal ini adalah pembentukan hidrat pada reaksi dengan air segera mungkin. &ebanyakan konstruksi semen saat ini adalah semen hidrolik dan kebanyakan didasarkan pada semen Portland, yang dibuat dari batu kapur, mineral tanah liat tertentu, dan gypsum, pada proses dengan 3elati%e3%e yang tinggi yang menghasilkan karbon dioksida dan berkombinasi secara kimia yang menghasilkan bahan utama men adi senya$a baru. #emen non-hidrolik meliputi material seperti batu kapur dan elati yang harus tetap kering supaya bertambah kuat dan mempunyai komponen cair. Contohnya adukan semen kapur yang ditetapkan hanya dengan pengeringan, dan bertambah kuat secara lambat dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer untuk membentuk kembali kalsium karbonat. Penguatan dan pengerasan semen hidrolik disebabkan adanya pembentukan air yang mengandung senya$a-senya$a, pembentukan sebagai hasil reaksi antara komponen semen dengan air. 'eaksi dan hasil reaksi mengarah kepada hidrasi dan hidrat secara berturut-turut. #ebagai hasil dari reaksi a$al dengan segera, suatu pengerasan dapat diamati pada a$alnya dengan sangat kecil dan akan bertambah seiring ber alannya $aktu. #etelah mencapai tahap tertentu, titik ini diarahkan pada permulaan tahap pengerasan. Penggabungan lebih lan ut disebut penguatan setelah mulai tahap pengerasan. 2.2 "en!s#jen!s emen Berikut ini ialah enis > enis dari semen 4 *. #emen Abu atau semen Portland adalah bubuk8bulk ber$arna abu kebirubiruan, dibentuk dari bahan utama batu kapur8gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi #emen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester. #emen ini berdasarkan persentase kandungan penyusunannya terdiri dari , tipe, yaitu tipe I sampai tipe ?.

Berdasarkan prosentase kandungan penyusunnya, semen Portland terdiri dari , tipe yaitu 4 a. #emen Portland tipe I adalah perekat hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk ,elati% senya$a kalsium sulfat. &omposisi senya$a yang terdapat pada tipe ini adalah4 ,,@ )C6#-A *B@ )C2#-A *+@ )C6A-A /@ )C3A;-A 2,.@ !g:A 2,B@ )#:6-A *,+@ hilang dalam pembakaran, dan *,+@ bebas Ca:. b. #emen Portland tipe II dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan a$al, dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat dan lain-lain. &omposisi senya$a yang terdapat pada tipe ini adalah4 ,*@ )C6#-A 23@ )C2#-A C@ )C6A-A **@ )C3A;-A 2,B@ !g:A 2,,@ )#:6-A +,.@ hilang dalam pembakaran, dan *,+@ bebas Ca:. c. #emen Portland tipe III dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa )tebal- yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, elati bangunan dipinggir laut, bangunan bekas tanah ra$a, saluran irigasi , dam-dam. &omposisi senya$a yang terdapat pada tipe ini adalah4 ,/@ )C6#-A *B@ )C2#-A *+@ )C6A-A /@ )C3A;-A 6,+@ !g:A 6,*@ )#:6-A +,B@ hilang dalam pembakaran, dan *,6@ bebas Ca:. d. #emen Portland tipe I? dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan ter adi, elati untuk pembuatan alan beton, bangunanbangunan bertingkat, bangunan-bangunan dalam air. &omposisi senya$a yang terdapat pada tipe ini adalah4

2.@ )C6#-A 3B@ )C2#-A 3@ )C6A-A *2@ )C3A;-A *,.@ !g:A *,B@ )#:6-A +,B@ hilang dalam pembakaran, dan +,.@ bebas Ca:. e. #emen Portland tipe ? dipakai untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, embatan, tero$ongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir. &omposisi senya$a yang terdapat pada tipe ini adalah4 6.@ )C6#-A 36@ )C2#-A 3@ )C6A-A B@ )C3A;-A *,B@ !g:A *,.@ )#:6-A +,B@ hilang dalam pembakaran, dan +,.@ bebas Ca:. #emakin baik mutu semen, maka semakin lama mengeras atau membatunya ika dicampur dengan air, dengan angka-angka hidrolitas yang dapat dihitung dengan rumus4 )@ #i:2 D @ Al2:6 D ;e2:6- 4 )@ Ca: D @ !g:Angka hodrolitas ini berkisar antara E*8*,, )lemah- hingga F*82 )keras sekali-. (amun demikian dalam Celati%e semen angka hidrolitas ini harus di aga secara teliti untuk mendapatkan mutu yang baik dan tetap, yaitu antara *8*,B dan G,*,.

2. #emen Putih )gray cement- adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk peker aan penyelesaian )finishing-, seperti sebagai filler atau pengisi. #emen enis ini dibuat dari bahan utama kalsit )calcite- limestone murni. 6. :il Hell Cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai. 3. !iIed J ;ly Ash Cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan )fly ash-. Pozzolan buatan )fly ash- merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung amorphous silica,

aluminium oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam %ariasi umlah. #emen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga men adi lebih keras.

2.3 Pr$ses Pem%uatan emen Proses pembuatan semen dapat dibedakan menurut 4 a. Proses basah Pada proses basah semua bahan baku yang ada dicampur dengan air, dihancurkan dan diuapkan kemudian dibakar dengan menggunakan bahan bakar minyak, bakar )bunker crude oil-. Proses ini arang digunakan karena masalah keterbatasan energi BB!. b. Proses kering Pada proses kering digunakan teknik penggilingan dan blending kemudian dibakar dengan bahan bakar batubara. Proses ini meliputi lima tahap pengelolaan yaitu 4 Proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan roller meal. Proses pencampuran )homogenizing ra$ meal- untuk mendapatkan campuran yang elati%e. Proses pembakaran ra$ meal untuk menghasilkan terak )clinker 4 bahan setengah adi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen-. Proses pendinginan terak.

Proses penggilingan akhir di mana clinker dan gypsum digiling dengan cement mill.

Dari proses pembuatan semen di atas akan ter adi penguapan karena pembakaran dengan suhu mencapai B++o Celcius sehingga menghasilkan 4 residu )sisa- yang tak larut, sulfur trioksida, elati yang larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi, kalsium, magnesium, alkali, fosfor, dan kapur bebas.

#ecara garis besar proses produksi semen melalui C tahap, yaitu 4 a. Penambangan dan penyimpanan bahan mentah #emen yang paling umum yaitu semen elati%e memerlukan empat komponen bahan kimia yang utama untuk mendapatkan komposisi kimia yang sesuai. Bahan tersebut adalah kapur )batu kapur-, elati )pasir elati-, alumina )tanah liat-, dan besi oksida )bi ih besi-. Kipsum dalam umlah yang sedikit ditambahkan selama penghalusan untuk memperlambat pengerasan. b. Penggilingan dan pencampuran bahan mentah

#emua bahan baku dihancurkan sampai men adi bubuk halus dan dicampur sebelum memasuki proses pembakaran. c. "omogenisasi dan pencampuran bahan mentah d. Pembakaran Lahap paling rumit dalam produksi semen elati%e adalah proses pembakaran, dimana ter adi proses kon%ersi kimia$i sesuai rancangan dan proses fisika untuk mempersiapkan campuran bahan baku membentuk klinker. Proses ini dilakukan di dalam rotary kiln dengan menggunakan bahan bakar fosil berupa padat )batubara-, cair )solar-, atau bahan bakar elati%e. Batubara adalah bahan bakar yang paling umum dipergunakan karena pertimbangan biaya.

e. Penggilingan hasil pembakaran Proses selan utnya adalah penghalusan klinker dengan tambahan sedikit *+elati, kurang dari 3@, untuk dihasilkan semen elati%e tipe *. 0enis semen lain dihasilkan dengan penambahan bahan aditif posolon atau batu kapur di dalam penghalusan semen. f. Pendinginan dan pengepakan 'eaksi-reaksi yang ter adi 'eaksi alite dengan air 4 2Ca6:si:3 D C"2: M 6Ca:.2#i:2.6"2: D 6Ca):"-2 'eaksi ini *+elati%e cepat, menyebabkan penetapan dan perkembangan penguatan pada beberapa minggu pertama. 'eaksi dari belite 4 2Ca2#i:3 D 3"2: M 6Ca:.2#i:2.6"2: D Ca):"-2 'eaksi ini *+elati%e lambat, dan berperan untuk meningkatkan

penguatan setelah satu minggu. "idrasi trikalsium aluminat dikontrol oleh penambahan kalsium sulfat, yang dengan seketika men adi cairan pada saat penambahan air. Pertama-tama, etringit dibentuk dengan cepat, menyebabkan hidrasi yang lambat. Ca6)Al:6-2 D 6Ca#:3 D 62"2: M CaC)Al:6-2)#:3-6.62"2: #esudah itu etringit bereaksi secara lambat dengan trikalsium aluminat lebih lan ut untuk membentuk <monosulfat=. CaC)Al:6-2)#:3-6.62"2: 6Ca3)Al:6-2)#:3-.*2"2: D Ca6)Al:6-2 D 3"2: M

'eaksi ini akan sempurna setelah *-2 hari. &alsium aluminoferit bereaksi secara lambat karena adanya hidrasi besi oksida. 2Ca2Al;e:, D Ca#:3 D *C"2: M Ca3)Al:6-2)#:3-.*2"2: D Ca):"-2 D 2;e):"-6

Ta%el 1 &l!nker 'a(a semen

kema Pr$(uks! emen

#ecara singkat, proses dari pembuatan semen ini adalah semua bahan mentah dicampurkan, bahan-bahan mentah ini harus bebas debu. Debu yang dihasilkan dari bahan mentah ini akan ditangkap oleh penangkap debu, agar debu- debu tersebut tidak mencemari udara. Bahan-bahan ditampung, setelah ditampung, bahan-bahan ini kemudian dimasukkan ke dalam elati%e preheater. #uspensi preheater ini berfungsi untuk memanaskan dengan cara menyemprotkan udara panas. &emudian bahan-bahan dimasukkan ke dalam rotary kiln )o%en besar yang berputar- dan dibakar pada suhu N *3++O C sehingga menghasilkan butiran- butiran kecil ber$arna hitam yang disebut clinker )bahan setengah adi-. Clinker kemudian ditampung di dalam clinker silo. Dari clinker silo kemudian dimasuk ke dalam semen mill. #emen mill ini adalah suatu tempat dimana ter adi proses pencampuran dengan *2elati. #etelah dari semen mill, masuk ke dalam semen silo. Lahap akhir dari proses pembuatan semen ini adalah pengepakan, yang selan utnya semen akan di distribusikan ke pasaran. 2.) Dam'ak In(ustr! emen terha(a' L!ngkungan Berdasarkan bahan baku dan bahan bakar yang digunakan serta proses produksi, elati%e semen menyebabkan dampak lingkungan sebagai berikut 4 a- 9ahan

Penurunan kualitas kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat. Perubahan tata-guna tanah akibat kegiatan penebangan dan penyerapan lahan serta pembangunan fasilitas lainnya, menyebabkan penurunan kapasitas air tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kuantitas air sungai di sekitarnya. "al ini akan menyebabkan keimbangan lingkungan setempat. b- Air &ualitas air menurun akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan. !enimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi dan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan ban ir pada musim hu an. &uantitas air atau debit air men adi berkurang karena hilangnya %egetasi pada suatu lahan akan mengakibatkan penyerapan air hu an oleh tanah di tempat itu berkurang, sehingga persediaan air tanah menipis. #ungai men adi kering pada musim kemarau dan ban ir pada musim hu an karena tanah tidak mampu lagi menyerap air. c- 7dara Debu yang dihasilkan pada $aktu pengadaan bahan baku dan selama proses pembakaran dan debu yang dihasilkan selama pengangkutan bahan baku ke pabrik dan bahan adi ke luar pabrik, termasuk pengantongannya. Debu yang secara %isual terlihat di ka$asan pabrik dalam bentuk kabut dan kepulan debu menimbulkan pencemaran udara serius. #uhu udara di sekitar pabrik naik. Kas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar minyak bumi dan batu bara, berupa gas C:, C:2, #:2 dan gas lainnya yang mengandung hidrokarbon dan belerang. 2.* Penemuan emen Ter%aru 1kosemen

0epang telah berhasil mengubah sampah men adi produk semen yang kemudian dinamakan ekosemen. &ata ekosemen sendiri diambil dari penggabungan kata <ekologi= dan <semen=. Dia$ali penelitian di tahun *BB2, para peneliti 0epang )yang tergabung dalam (1D:- telah meneliti kemungkinan abu hasil pembakaran sampah dan endapan air kotor sebagai bahan semen. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bah$a abu hasil pembakaran sampah mengandung unsur yang sama dengan bahan dasar semen pada umumnya. Pada tahun 2++*, pabrik pertama di dunia yang mengubah sampah men adi semen resmi beroperasi di Chiba. Di 0epang, sampah terbagi men adi tiga macam, salah satunya adalah sampah terbakar )terdiri atas sampah elati%e, kertas, dll- dan sampah tidak terbakar. #etiap tahunnya, penduduk 0epang membuang sekitar 6/ uta ton untuk sampah terbakar. &emudian sampah tersebut dibakar )diinsenerasidan menghasilkan abu )inceneration ash- mencapai C ton8tahunnya. Dari abu inilah kemudian di adikan sebagai bahan dari pembuatan ekosemen. Abu ini dan endapan air kotor mengandung senya$a-senya$a dalam pembentukan semen biasa yaitu senya$a-senya$a oksida seperti Ca:, #i:2, Al2:6, dan ;e2:6. :leh karena itu, abu insenerasi ini dapat berfungsi sebagai pengganti clay )tanah liat- yang digunakan dalam pembentukan semen biasa. Pr$ses Pem%uatan Ek$semen Pa(a 'em%uatan ek$semen+se,ara 'r!ns!' sama (engan 'em%uatan semen %!asa. Per%e(aann-a terletak 'a(a a%u !nseneras!+ se.age slu(ge+ (an l!m%ah la!nn-a -ang (!gunakan se%aga! 'enggant! ,la(an se%ag!an l!mest$ne. A(a'un 'r$sesn-a se%aga! %er!kut / a. Re'r$,ess!ng 'a$ material )inceneration ash dan endapan air kotor rumah tanggadiproses terlebih dahulu, seperti dengan pengeringan )drying-,

crushing, dan logam yang masih terkandung dalam ra$ material dipisahkan dan didaur ulang. %. Ra. Mater!al Dr-!ng an( Pul0er!1!ng #etelah dikeringkan, ra$ material dihancurkan pada ra$

grinding8drying mills bersamaan dengan natural ra$ material. ,. Ra. Mater!al M!2!ng &emudian dimasukkan ke dalam homogenizing tank bersamaan dengan fy ash )abu yang dihasilkan dari pembangkit listrik batubaradan blast furnance slag )limbah yang dihasilkan *,elati%e besi-. Dua homogenizing tank ini dimasukkan untuk memperoleh penentuan komposisi kimia yang diinginkan. d. ;iring #etelah itu dimasukkan ke dalam rotary kiln untuk kemudian dibakar pada suhu diatas *6,+PC. Pada proses ini, dioksin dan senya$a berbahaya lainnya yang terkandung pada inceneration ash akan terurai dengan aman. Kas limbah dari rotary kiln kemudian didinginkan secara cepat hingga suhu 2++PC untuk mencegah terbentuknya dioksin kembali. Pada proses ini pula logam berat yang masih terkandung dipisahkan dan dikumpulkan ke dalam bag filter sebagai debu yang mengandung klorin. Debu ini kemudian dialirkan ke "ea%y !etal 'eco%ery Process. Pada proses ini, klorin yang masih terkandung akan dihilangkan dan menghasilkan sebuah articial ore seperti tembaga dan timbal yang kemurniaannya mencapai 6,@ atau lebih. Pada proses firing ini akan menghasilkan clinker yang kemudian dikirim ke clinker tank. e. Product Pul%erizing Process

Kipsum ditambahkan bersama clinker dan campuran tersebut akan dihancurkan pada finish mills yang kemudian akan menghasilkan produk ekosemen.

"ingga saaat ini terdapat dua macam tipe ekosemen )berdasarkan penambahan alkali dan kandungan klorin- yaitu tipe biasa dan tipe pengerasan cepat. 1kosemen tipe biasa mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan semen elati%e biasa. Lipe semen ini digunakan sebagai bahan campuran beton. #edangkan ekosemen tipe kedua memiliki kekuatan beton dan pengerasan yang lebih cepat elati%e semen elati%e tipe high early strength. 1kosemen tipe ini digunakan pada architectural block, eIterior $all material, roof material, $a%e dissipatingconcrete block, dll. Qang men adi masalah adalah kandungan Cl yang begitu tinggi pada abu insenerasi dan logam berat yang dikandung yang dapat mengakibatkan masalah pada sistem operasi dan mengurangi kualitas dan pengamanan material pada semen. #edangkan kandungan Ca: yang masih kurang pada abu insenerasi dapat dicukupi dengan penambahan batu kapur. Dalam pembuatan ekosemen ini, klorin dan logamm berat yang terkandung pada abu insenerasi akan diekstrak men adi bi ih tiruan yang kemudian didaur ulang. Plastik %inil yang terdapat dalam sampah pada proses pembakaran akan mengakibatkan kekuatan kronkit ekosemen akan berkurang. "al ini diakibatkan oleh adanya gas Cl2 hasil penguraian elati%e %inil yang dapat mempengaruhi kekuatan konkrit ekosemen. #ehingga pemisahan sampah sangatlah penting, khususnya sampah plastik. Man3aat Ek$semen Dengan a(an-a 'engu%ahan sam'ah menja(! semen+ menam%ah elat!0e 'eng$lahan sam'ah -ang le%!h %ern!la! ek$n$m!s+ (an %!a-a 'eng$lahan sam'ah (! "e'ang menja(! le%!h murah. ela!n !tu+

tekn$l$g! ek$semen juga ramah l!ngkungan. Pa(a 'em%uatan ek$semen+ se%ag!an 4a5 (!'er$leh (ar! a%u !nseneras! seh!ngga mengurang! 'enggunaan %atu ka'ur -ang selama !n! menja(! '$lus! gas 452. #emen Pozolan "en!s semen elat!0e -ang hargan-a relat!0e murah (an tekn$l$g! 'r$ses 'em%uatann-a se(erhana a(alah semen '$1$lan. emen !n! (!%uat (ar! ,am'uran %ahan '$1$lan (an ka'ur 'a(am (engan t!(ak melalu! 'r$ses 'emanasan. Bahan pozolan berasal dari batuan produk gunung api dan biasanya batuan tersebut telah mengalami pelapukan baik pelapukan fisik maupun kimia. #edangkan kapur padam berasal dari batugamping dengan melalui proses pembakaran menghasilkan kapur tohor. &emudian pada kapur tohor tersebut ditambahkan air sehingga terbentuk kapur padam. Potensi batuan produk gunung api dan batugamping sangat melimpah di Indonesia. !anfaat yang akan diperoleh daerah yaitu meningkatkan PAD, memberikan kesempatan peluang ker a, mengurangi pengangguran dan urbanisasi, dan meningkatkan pemanfaatan sumberdaya mineral di daerah. Reolit merupakan senya$a alumino-silikat terhidrasi yang secara fisik dan kimia mempunyai kemampuan sebagai bahan penyerap )adsorpsi-, penukar kation dan katalis. 7nsur utama mineral elati% terdiri dari kation alkali dan alkali tanah. Reolit terbentuk karena proses diagenetik, proses hidrotermal dan proses sedimentasi batuan produk gunung api )batuan piroklastik- berukuran debu pada lingkungan danau yang bersifat alkali. !ineral-mineral yang termasuk dalam grup */elati% pada umumnya di umpai dalam batuan tufa yang terbentuk dari hasil sedimentasi debu gunungapi yang telah mengalami proses alterasi. !ineral- mineral utama pembentuk */elati%e hanya ada */elati%e enis, yaitu analsim, kabasit, klinoptilolit, 1rionit, mordenit, ferrierit, */elati%e, laumontit dan fillipsit. Di

Indonesia enis mineral elati%e yang terbanyak adalah klinoptilolit dan mordenit. Keopolimer #emen Akh!r#akh!r !n!+ elat!0e semen (an %et$n semak!n ser!ng (!s$r$t+ khususn-a $leh 'ara 'e,!nta l!ngkungan. In! (!se%a%kan em!s! kar%$n (!$ks!(a+ k$m'$nen ter%esar gas rumah ka,a+ -ang (!has!lkan (ar! 'r$ses kals!nas! ka'ur (an 'em%akaran %atu %ara. Isu l!ngkungan !n! tam'akn-a akan mema!nkan 'eran 'ent!ng (alam ka!tan (engan !su 'em%angunan %erkelanjutan (! masa men(atang. Dari &onferensi Bumi yang diselenggarakan di 'io de 0aneiro, Brasil tahun *BB2 dan di &yoto, 0epang tahun *BB/ dinyatakan bah$a emisi gas rumah kaca ke atmosfer yang tak terkendali tidak bisa lagi diterima dari sudut pandang kepentingan elati dan kelestarian lingkungan dalam kerangka pembangunan yang berkelan utan. Kas rumah kaca yang men adi sorotan utama adalah gas C:2 karena umlahnya yang auh lebih besar dari gas lainnya seperti oksida nitrat dan metan. Dalam produksi satu ton semen Portland, akan dihasilkan sekitar satu ton gas karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Dari data tahun *BB,, umlah produksi semen di dunia tercatat *,, miliar ton. "al ini berarti elati%e semen melepaskan karbon dioksida se umlah *,, miliar ton elati%e bebas. Merujuk 'a(a %esarn-a sum%angan elat!0e semen terha(a' t$tal em!s! kar%$n (!$ks!(a+ 'erlu segera (!,ar!kan u'a-a untuk %!sa menekan angka 'r$(uks! gas -ang men,emar! l!ngkungan !n!. Tam'akn-a 'er%a!kan tekn$l$g! 'r$(uks! semen t!(ak terlalu (!hara'kan (a'at menekan 'r$(uks! %!sa kar%$n (!$ks!(a se,ara

s!gn!3!kan. Penggant!an sejumlah %ag!an semen (alam 'r$ses 'em%uatan %et$n+ atau se,ara t$tal menggant!n-a (engan %ahan la!n -ang le%!h ramah l!ngkungan menja(! '!l!han -ang le%!h menjanj!kan.

A%u ter%ang a(alah a%u s!sa 'em%akaran %atu %ara -ang (!'aka! (alam %an-ak elat!0e. A%u ter%ang sen(!r! t!(ak mem!l!k! kemam'uan meng!kat se'ert! haln-a semen. Teta'! (engan keha(!ran a!r (an ukuran 'art!keln-a -ang halus+ $ks!(a elat! -ang (!kan(ung $leh a%u ter%ang akan %ereaks! se,ara k!m!a (engan kals!um h!(r$ks!(a -ang ter%entuk (ar! 'r$ses h!(ras! semen (an menghas!lkan 1at -ang mem!l!k! kemam'uan meng!kat. A(an-a kals!um h!(r$ks!(a (alam %et$n selama !n! (!tengara! se%aga! sum%er 'erusak %et$n se%elum .aktun-a+ khususn-a %!la %et$n %era(a (! l!ngkungan -ang agres!3. &arenan-a+ 'enam%ahan atau 'enggant!an sejumlah semen (engan a%u ter%ang %er'$tens! menam%ah kea.etan %et$n terse%ut. l!ngkungan. 7paya yang dipelopori !alhotra dan ka$an-ka$an ini tampaknya memberikan hasil men an ikan. Beton yang dihasilkan ternyata menun ukkan tenaga tekan tinggi serta memiliki sifat kea$etan )durability- lebih baik elati%e beton biasa yang sepenuhnya menggunakan semen Portland. 7paya ini dikembangkan lebih lan ut dengan pemanfaatan bahan-bahan sisa lainnya yang mempunyai kandungan oksida elati tinggi seperti silica fume, slag atau bahkan abu sekam dan erami. Perkem%angan mutakh!r -ang menjanj!kan a(alah 'enggunaan a%u ter%ang se'enuhn-a se%aga! 'enggant! semen le.at 'r$ses -ang (!se%ut '$l!mer!sas! an$rgan!k 6ka(ang (!se%ut ge$'$l!mer7 yang dipelopori oleh seorang ilmu$an Prancis, Prof. 0oseph Da%ido%its, sekitar 2+ tahun lalu. 8e$'$l!mer semen+ demikian nama yang diberikan, men adi harapan utama mereduksi penggunaan semen untuk keperluan pembangunan infrastruktur. #etidaknya untuk pembuatan beton pracetak. Halaupun tahapan elama !n! a%u ter%ang t!(ak (!man3aatkan (an (!%uang %eg!tu saja+ seh!ngga mem!l!k! '$tens! men,emar!

yang harus dilalui untuk memasalkan penggunaan teknologi ini masih auh, setidaknya hasil riset yang ada selama ini menun ukkan hasil men an ikan. T!ngkat 'eman3aatan a%u ter%ang (alam 'r$(uks! semen saat !n! mas!h terg$l$ng amat ren(ah. A%u ter%ang !n! sen(!r!+ kalau t!(ak (!man3aatkan juga %!sa menja(! an,aman %ag! l!ngkungan. &arenan-a (a'at (!katakan+ 'eman3aatan a%u ter%ang akan men(atangkan e3ek gan(a 'a(a t!n(ak 'en-elamatan l!ngkungan+ -a!tu 'enggunaan a%u ter%ang akan memangkas (am'ak elat!0e kalau %ahan s!sa !n! (!%uang %eg!tu saja (an sekal!gus mengurang! 'enggunaan semen P$rtlan( (alam 'em%uatan %et$n. !engingat terbatasnya bahan baku dan kondisi lingkungan hidup yang makin merosot, maka diperlukan ino%asi untuk menghasilkan material konstruksi yang murah, hemat energi dalam proses produksinya, memiliki sifat kea$etan yang tinggi serta sedikit menghasilkan C:2 atau bahan-bahan berbahaya lainnya. Pembuatan semen geopolimer dapat mereduksi hingga .+@ umlah C:2 yang dihasilkan dari proses pembuatan semen biasa )semen Portland-. Bahkan para peneliti dari 7ni%ersitas !elbourne, Australia, di ba$ah pimpinan Prof. 0 ?an De%enter mengemukakan hasil riset mereka bah$a beton geopolimer dapat dimanfaatkan untuk memasung )Simmobilisebahan-bahan berbahaya yang mengandung radioaktif maupun bahan-bahan beracun lain, seperti tailing. Dalam laporan penelitian disebutkan elati%e semua bahan buangan elati%e yang mengandung unsur-unsur elati%e dan alumina bisa dibuat men adi semen geopolimer. &enyataan bah$a semen geopolimer dapat diproduksi dari bahanbahan buangan atau limbah elati%e, mengurangi emisi karbon dioksida secara amat signifikan, memiliki sifat kea$etan unggul dan mampu memasung bahan-bahan beracun, mengukuhkannya sebagai material konstruksi masa depan.

#aat ini belum semua sifat fisik dan mekaniknya dipahami dengan baik. #ehingga para peneliti berupaya mengenali perilakunya le$at se umlah riset yang dilakukan. Bila perilaku fisik dan mekaniknya telah dikenali dengan baik, produk- produk aplikasinya di bidang infrastuktur dapat di$u udkan dengan mudah. 2.9 Pengel$laan L!ngkungan Perseroan terus berupaya menyempurnakan model pengelolaan lingkungan berkelan utan, guna me$u udkan elati%e semen ramah lingkungan )green cement industry- dan kesinambungan usaha. &eberhasilan pengelolaan lingkungan akan men adi garansi bagi terciptanya pertumbuhan bisnis berkelan utan sekaligus mematahkan stigma bah$a elati%e semen selalu berimbas buruk terhadap lingkungan. Penggunaan Mater!al !eningkatnya produksi semen mempengaruhi tingkat pemakaian material yang bertambah. &ondisi tersebut men adikan kami harus dapat mengelola ketersediaan material agar dapat memenuhi kebutuhan untuk produksi. "al ini perlu dilakukan karena beberapa material utama adalah bahan baku yang bersifat habis terpakai dan beberapa lainnya adalah material pembantu yang diperoleh dari hasil daur ulang. !aterial yang didaur ulang diantaranya limbah elati%e yang mengandung barang berbahaya dan beracun )B6-, seperti copper slag, clay alumina, gypsum purified, fly ash dan bottom ash. Pemanfaatan dilakukan dengan cara pembakaran pada suhu tinggi )*.6++ oC-, sehingga berubah men adi senya$a oksida yang tidak berbahaya bagi lingkungan namun dapat meningkatkan kualitas semen yang dihasilkan. E3!s!ens! Penggunaan A!r

Perseroan menetapkan prosedur ketat dalam pemanfaatan air untuk pendinginan mesin produksi, dan mendaur ulang kembali melalui mekanisme sirkulasi tertutup. Air bertemperatur tinggi dari proses pendinginan produksi, dialirkan ke kolam penampungan untuk menurunkan elati%e. #elan utnya, air dari kolam penampungan digunakan kembali untuk proses pendinginan mesin produksi. Lidak ada air yang dibuang ke badan air disekitar lokasi pabrik, sehingga habitat di badan air dan keanekaragaman hayati di dalamnya tidak mengalami gangguan. Menjaga &eanekaragaman Ha-at! !en aga keanekaragaman hayati dilakukan antara lain dengan reklamasi lahan pascatambang, salah satunya dengan pemulihan habitat melalui penanaman kembali atau %egetasi. 0enis pohon yang ditanam adalah tanaman pelindung dan produktif, sehingga secara tidak langsung mendatangkan manfaat bagi penduduk setempat. 9angkah lain dengan memanfaatkan lokasi bekas galian tambang men adi kolam budidaya ikan. Mengen(al!kan Em!s! 7ntuk mengendalikan emisi, setiap pabrik telah dilengkapi alat khusus pengendali debu seperti electrostatic precipitator )1P-, cyclone, conditioning tower, bag house fileter dan peralatan lainnya. #elain itu pada setiap titik transport proses produksi dipasang peralatan penangkap debu yang kemudian diproses kembali sebagai material produksi. Perser$an juga mengem%angkan ke%era(aan area sa%uk h!jau -ang (!tanam! 'e'$h$na+ meng!tar! tam%ang ka'ur+ tam%ang tanah l!at (an 'a%r!k. Area sa%uk h!jau %er3ungs! se%aga! 3!lter alam! untuk menangka' (e%u -ang %erasal (ar! kega!tan 'enam%angan ka'ur mau'un (e%u (ar! 'a%r!k -ang l$l$s (ar! alat 'emerangka'. ela!n !tu ke%era(aan area sa%uk h!jau juga uga melakukan mam'u men,!'takan $ks!gen %ag! ka.asan 'a%r!k (an 'erkam'ungan (! sek!tar area tam%ang (an 'a%r!k. Perusahaan

pemantauan secara teratur kualitas emisi yang dilepaskan ke udara, untuk memastikan telah mematuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. 7paya menurunkan emisi C:2 dari proses penggunaan bahan bakar fosil dalam proses produksi semen. !asing-masing pabrik telah menerapkan konser%asi energi dengan mengembangkan bahan bakar elati%e. #ebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Indonesia yang telah meratifikasi &on%ensi Hina dan Protokol !ontreal, tentang larangan penggunaan C;C maupun "alon, maka enis ini sudah tidak digunakan lagi dan sebagai gantinya digunakan freon enis hidrokarbon pendingin udara dengan bahan yang bersahabat dengan lingkungan. In$0as! Dalam Meng$lah L!m%ah Proses produksi semen telah menyertakan material hasil daur ulang limbah bahan berbahaya dan beracun )B6-. Ino%asi lainnya adalah men adikan limbah pertanian )sekam padi, bongkol agung dan sabut kelapa, serta limbah elati%e kayu dan elati%e tembakau dapat didaur ulang men adi biomass untuk bahan bakar elati%e. Produksi semen berlangsung melalui proses kering, sehingga tidak ada air limbah yang dihasilkan. Adapun air bekas pakai dari kegiatan elati%e, diolah dalam kolam penampungan sebagai cadangan air pada musim kemarau. &ualitas olahan air limbah selalu dipantau untuk memastikan bah$a tidak melebihi ambang batas baku mutu yang ditetapkan pemerintah. #elain itu telah digunakan bahan kertas kraf yang relati%e ramah lingkungan karena termasuk bahan yang dapat terurai secara alami.

BAB IIII

Da3tar Pustaka Anonim. 2++/. #emen. TonlineU4Vhttp488id.$ikipedia.org8$iki8#emenV Anonim. 2++/.Cement. TonlineU4=http488en.$ikipedia.org8$iki8Cement= Anonim. 2++/. Portland Cement. TonlineU4=http488en.$ikipedia.org8$iki8PortlandWcementV Anonim. 2++/. Production 9ine. TonlineU4=$$$.cimnat.com.lb8Production= Anonim. 2+++. &a ian Lerhadap #emen #ebagai Calon Barang &ena Cukai Dalam 'angka 1kstensifikasi :byek B&C. TonlineU4=http488$$$.beacukai.go.id8library8data8#emen= Dedy 1ka. P. 2++/. #emen Dari #ampah. TonlineU4=http488$$$.pmi .org=

Anda mungkin juga menyukai