Teknologi Emulsi
Teknologi Emulsi
EMULSI
EMULSI
Sistem heterogen yang mengandung dua fasa cairan : 1. Fasa terdispersi / fasa diskontinu / fasa diam
minyak
minyak
air
air
Emulsi Temporer
Untuk mengatur kondisi fisik produk, seperti tekstur dan tingkat kekentalannya
Untuk menekan biaya produksi
Mengurangi resiko penggunaan bahan beracun, misalnya sebagai bahan pencampur insektisida digunakan air
Tipe Emulsi
a. Tipe minyak dalam air atau oil in water (o/w) Contoh : susu lateks mayonaise es krim santan lotion salad dressing cat
b. Tipe air dalam minyak atau water in oil (w/o) Contoh : mentega shortening cream selai kacang semir margarin lipstik coklat batangan sabun padat
3. Metode Pewarnaan
Dapat digunakan dua jenis zat warna berdasarkan sifat kelarutannya yakni yang larut dalam air dan yang larut dalam minyak Jika yang digunakan zat warna yang larut dalam air - Emulsi tipe o/w jika antara emulsi dan zat warna dapat tercampur dengan merata - Emulsi tipe w/o jika antara emulsi dan zat warna tidak dapat tercampur rata Jika zat warna yang digunakan zat warna yang larut dalam minyak - Emulsi yang dapat tercampur merata adalah tipe w/o
4. Metode Penyerapan Digunakan kertas filter yang berdasarkan sifat kapilaritas air yang lebih tinggi daripada minyak, misal CoCl2 Benda dengan permukaan licin dapat digunakan dengan mengamati kecepatan alir emulsinya Jika tetesan emulsi ini tersebar berarti emulsi ini bertipe o/w dan jika tidak tersebar merata berarti emulsinya bertipe w/o
5. Metode Konduktivitas Dengan menggunakan dasar bahwa air memiliki resistensi yang rendah dan konduktivitas yang tinggi, sehinggga emulsi tipe o/w menunjukkan nilai seperti di atas. Untuk emulsi tipe w/o maka akan menunjukkan nilai resistensi tinggi dan konduktivitas yang lebih kecil.
6. Metode Flourensi Cahaya Metode ini berdasarkan sifat cairan dalam memfluoresensi cahaya. Minyak merupakan cairan yang mampu memfluoresensi cahaya lebih baik dibandingkan dengan air sehingga emulsi w/o ditunjukkan apabila cahaya yang dilalui pada emulsi dapat terflouresensi dengan jelas. Kebalikannya, emulsi o/w jika cahaya tidak dapat terfluoresensi dengan jelas
Konfigurasi partikel fasa terdispersi pada permukaan (a) Random (b) Bujur sangkar (c) Segi enam sama sisi
TERIMA KASIH