Anda di halaman 1dari 45

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Pada perawatan saluran akar, setelah jaringan pulpa di keluarkan akan terdapat luka yang kemudian dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. Luka ini tidak akan tertutup epitelium, seperti luka pada bagian tubuh lain karena itu mudah terkena infeksi ulang. Untuk mencegah penetrasi mikroorganisme dan toksin dari luar melalui ruang pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutup dibagian koronal dan apikal, hal ini untuk mencegah infeksi dan juga untuk memblokir lubang masuk ke periapikal bagi organisme. Selain itu untuk mencegah infeksi ulang dari ruang pulpa oleh mikroorganisme dari rongga mulut. Seluruh ruang pulpa harus diisi, jadi memblokir tubula dentin dan saluran asesoriPerawatan saluran akar mempunyai berbagai tahapan yang kompleks. eberhasilan dari perawatan saluran akar tergantung pada keahlian operator dan ditunjang dengan pengetahuan yang benar tentang tahapan!tahapan perawatan saluran akar. Perawatan saluran akar ini mempunyai fungsi mempertahankan gigi yang telah terinflamasi maupun yang telah mati supaya tetap berada pada lengkung rahang, tentunya dengan berbagai pertimbangan. "ewasa ini ada kecenderungan berbagai pihak yang terlalu menyederhanakan cara perawatan saluran akar, sehingga cenderung merugikan pasien. #leh karena itu pembelajaran perawatan saluran akar penting dilakukan untuk mengetahui tahap yang benar dalam perawatan saluran akar supaya tidak tejadi kesalahan!kesalahan yang dapat merugikan pasien. 1.$ %umusan &asalah 1. 'elaskan tentang diagnose yang ada di scenario $. perawatan yang dilakukan untuk kasus di skenario (. )ahapan Perawatan Saluran *kar +. jelaskan mengenai faktor yang mempengaruhi perawatan 1.( )ujuan 1. mengetahui diagnose yang ada di scenario $. mampu mengetahui tentang perawatan yang dilakukan pada kasus tersebut (. &engetahui prinsip perawatan saluran akar +. &engetahui tahapan perawatan saluran akar
1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada perawatan saluran akar, setelah jaringan pulpa di keluarkan akan terdapat luka yang kemudian dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. Luka ini tidak akan tertutup epitelium, seperti luka pada bagian tubuh lain karena itu mudah terkena infeksi ulang. Untuk mencegah penetrasi mikroorganisme dan toksin dari luar melalui ruang pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutup dibagian koronal dan apikal, hal ini untuk mencegah infeksi dan juga untuk memblokir lubang masuk ke periapikal bagi organisme. Selain itu untuk mencegah infeksi ulang dari ruang pulpa oleh mikroorganisme dari rongga mulut. Seluruh ruang pulpa harus diisi, jadi memblokir tubula dentin dan saluran asesori ,-arty, 1..$/. Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. )ahap perawatan saluran akar antara lain 0 preparasi saluran akar yang meliputi pembersihan dan pembentukan ,biomekanis/, disinfeksi, dan pengisian saluran akar. eberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga apikal. )indakan preparasi yang kurang bersih akan mengalami kegagalan perawatan, bahkan kegagalan perawatan 123 diakibatkan pengisian yang kurang baik. Pengisian saluran akar dilakukan untuk mencegah masuknya mikro! organisme ke dalam saluran akar melalui koronal, mencegah multiplikasi mikroorganisme yang tertinggal, mencegah masuknya cairan jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal karena dapat sebagai media bakteri, dan menciptakan lingkungan biologis yang sesuai untuk proses penyembuhan jaringan. -asil pengisian saluran akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yang kurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Pasta saluran akar merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi ruangan antara bahan pengisi ,semi solid atau solid/ dengan dinding saluran akar serta bagian!bagian yang sulit terisi atau tidak teratur ,4alton 5 )orabinejad, 1..1/. Setelah dilakukan pembersihan, perbaikan bentuk dan desinfeksi, saluran akar akan diisi. *da beberapa kriteria yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan tindakan pengisian saluran akar yaitu gigi bebas dari rasa sakit, saluran akar bersih dan kering, tidak terdapat nanah, tidak terdapat bau busuk ,)arigan, 1..+/. Sebelum pengisian saluran akar, dilakukan preparasi saluran akar. Preparasi saluran
2

akar biomekanikal dalam perawatan endodonti bertujuan untuk membersihkan dan membentuk saluran dalam mempersiapkan pengisian yang hermetis dengan bahan dan teknik pengisian yang sesuai. Bila preparasi saluran akar tidak dilakukan, maka perawatan endodontik akan gagal. #leh karena itu, preparasi saluran akar biomekanikal harus dilakukan sebaik mungkin, sesuai dengan bentuk saluran akar ,-arty,1..$/. "engan adanya bentuk gigi yang berbeda, anatomi rongga pulpa dari setiap gigi juga tidak sama, sehingga teknik preparasi saluran akar pada gigi yang satu akan berbeda dengan gigi yang lain. 'adi dalam melakukan preparasi saluran akar pada gigi yang mempunyai bentuk anatomi saluran yang berbeda, diperlukan beberapa teknik preparasi saluran akar yang sesuai yaitu 0 teknik preparasi kon6ensional, telescope, flaring, step!back ,)arigan, 1..+7 %odneey, dkk, 1..+/. Saluran akar harus dikeringkan setelah irigasi yang terakhir, terutama sebelum pengisian saluran akar. 8airan dapat diaspirasi dengan meletakkan ujung spuit pada dinding saluran akar. pengeringan menyeluruh dapat dilakukan dengan menggunakan paper point yang tediri dari berbagai macam ukuran. Secara klinis perlu disadari bahwa paper point bekerja seperti kertas penyerap dan harus diberi waktu dalam saluran akar agar dapat bekerja efektif. Paper point dapat dipegang dengan pinset dan diukur sesuai dengan panjang kerja sehingga ujungnya tidak terdorong secara tidak sengaja melalui foramen apikal. Paper point dimasukkan secara perlahan sehingga mengurangi terdorongnya cairan irigasi ke dalam jaringan apikal. ecelakaan seperti ini dapat menyebabkan pasien merasa sakit pada terapi endodontik ,-arty, 1..$/. Saluran akar segera diisi setelah pengeringan. Pada kasus pulpektomi 6ital, pengisian saluran segera dilakukan setelah preparasi dan pembersihan, hal ini dapat mengurangi resiko kontaminasi saluran akar, waktu yang diperlukan untuk perawatan dan menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi ,-arty, 1..$/. *da berbagai macam teknik pengisian saluran akar, yang dapat dibagi menjadi teknik sementasi cone, teknik guttapercha hangat, teknik preparasi dentin. -asil penelitian belum dapat membuktikan keunggulan teknik tersebut walaupun memang ada beberapa teknik yang kemungkinan kebocorannya lebih besar dari yang lain ,-arty, 1..$/. Pada umumnya bahan pengisi saluran akar digolongkan dalam golongan padat, pasta, dan semen. 9ang termasuk golongan padat ialah poin gutaperca, poin perak, poin titan, poin emas. :olongan pasta7 bahan ini tidak mengeras dalam saluran akar misalnya jodoform pasta ,4alkhoff/. :olongan semen7 bahan ini setelah
3

beberapa

waktu

dalam

saluran

akar

akan

mengeras

,)arigan,

1..+/.

Pasta dan semen dapat dibagi dalam lima kelompok7 berbahan dasar ;inc okside eugenol, resin komposit, gutta perca, bahan adhesif dentin, bahan yang ditambah obat! obatan ,-arty, 1..$/. )idak ada bahan pengisi saluran akar yang mempunyai sifat yang ideal. )etapi paling tidak memenuhi beberapa kriteria yaitu mudah dimasukkan kedalam saluran akar, harus dapat menutup saluran lateral atau apikal, tidak boleh menyusut sesudah dimasukkan kedalam saluran akar gigi. )idak dapat ditembus oleh air atau kelembaban, bakteriostatik, radiopague, tidak mewarnai struktur gigi, tidak mengiritasi jaringan apikal, steril atau dapat dengan mudah disterilkan, tidak larut dalam cairan jaringan, bukan penghantar panas, pada waktu dimasukkan harus dalam keadaan pekat atau semi solid dan sesudahnya menjadi keras ,)arigan, 1..+7 4alton 5 )orabinejad, 1..1/. Seperti halnya seluruh perawatan gigi, penggabungan beberapa faktor mempengaruhi hasil suatu perawatan endodontik. <aktor!faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perawatan saluran akar adalah faktor patologi, factor penderita, faktor anatomi, faktor perawatan dan kecelakaan prosedur perawatan ,=ngle, 1.>?7 8ohen 5 Burn, 1..+7 4alton 5 )orabinejab, 1..1/. Instrumen Dasar Pada Endodonsi )elah diketahui bahwa keberhasilan perawatan endodonsi tergantung pada pembersihan yang menyeluruh dan perbaikan untuk saluran akar serta pada pengisian saluran akar tiga dimensi dengan gutta percha dan sealer yang padat. Untuk memenuhi tujuan ini, endodontis harus mempunyai alat yang berbeda, masing!masing dibuat untuk tujuan tertentu. Beberapa alat ini digunakan selama bertahun!tahun sesuai dengan kemajuan teknologi menghasilkan situasi dimana e6aluasi fungsi dan keterbatasan produk menjadi sangat penting. Sesuai fungsinya alat!alat endodonsi adalah sebagai berikut0 1. *lat preparasi orifice a. Paket peralatan dasar b. Bur c. %ubber dam $. *lat untuk preparasi saluran akar a. -and instrument i. %eamer
4

ii. @ksterpansi iii. <ile b. *lat saluran akar dengan bantuan listrik ! handpiece c. *lat pengukuran saluran akar elektronik d. *lat pengukur, jangka dan penggaris e. *lat untuk mengeluarkan alat endodonti yang patah dan pasak (. *lat pengisian saluran akar a. ondensasi lateral dan 6ertikal b. Pemadatan termokemis c. Suntikan gutta percha termoplastis d. ondenser endodonti endotec e. <ile saluran akar spiral +. Peralatan untuk menyimpan dan sterilisasi alat ,-arty7 1..$/ Preparasi Saluran Akar Perawatan saluran akar dapat didefinisikan sebagai mengeluarkan seluruh pulpa gigi yang rusak diikuti dengan pembersihan, perbaikan bentuk dan pengisian sistem saluran akar sehingga gigi dapat menjadi unit fungsional, dalam lengkung rahang. @ksterpasi dari pulpa 6ital diikuti dengan terapi saluran akar mungkin diperlukan pada kasus dimana rencana perawatan mencakup pembuatan o6erdenture atau bila susunan angulasi akar terhadap mahkota mengharuskan dibuatnya pasak atau core. )ujuan perawatan ini untuk membersihkan ka6itas pulpa yang terinfeksi dan kotoran toksik serta untuk membentuk saluran akar dari jaringan periodontal dan dari rongga mulut. *lasan perawatan terletak pada fakta bahwa pulpa non6ital, a6askular, tidak mempunyai mekanisme perlindungan diri. 'aringan ini dalam saluran akar mengalami autolisis dan produknya akan berdifusi ke jaringan di sekitarnya dan menimbulkan iritasi periapikal bahwa walaupun tidak terjadi kontaminasi bakteri. )erapi endodonti harus mencakup penutupan seluruh sistem saluran akar untuk mencegah timbunan cairan jaringan di saluran akar dan membentuk media kultur bakteri sisa atau mikroorganisma yang dapat masuk dari aliran darah. Perawatan saluran akar dapat dilakukan pada salah satu dari kedua cara, baik dengan cara kon6ensional melalui
5

ka6itas orifice yang dibuat di mahkota gigi atau dengan cara operasi. ,-arty7 1..$/ Obat-obatan Intrasaluran #bat!obatan saluran akar dianjurkan sebagai perawatan endododnti rutin untuk berbagai alasan. Aamun obat!obat ini jangan digunakan sebagai pengganti preparasi kemomekanis dario sistem saluran akar, yang membentuk perawatan endodonti yang baik dan berhasil. Pada terapi endodonti multikunjungan, obat!obat saluran akar digunakan untuk satu atau beberapa alasan berikut ini0 1. Untuk membantu mengeluarkan mikroorganisme $. &engurangi rasa sakit (. &enghilangkan eksudat apikal +. Untuk mempercepat penyembuhan dan pembentukan jaringan keras ?. Untuk mengontrol resorpsi peradangan akar Bila sebagian besar obat!obatan yang digunakan dahulu umumnya dalam bentuk cairan, sekarang obat!obat ini paling sering digunakan dalam bentuk pasta. Pasta mempunyai kelebihan yaitu memberikan ketebalan bahan yang mengeluarkan komponen aktif selama periode waktu tertentu ke dentin dan jaringan periodontal, dengan juga mengisi saluran akar. ,-arty7 1..$/ Pengisian saluran akar Setelah jaringan pulpa dikeluarkan akan terdapat luka, yang kemudian dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. Luka ini tidak akan menutup epitelium, seperti luka pada tubuh lain, dan karena itu mudah terkena infeksi ulang, untuk mencegah penetrasi mikroorganisma dan toksin dari luar melalui rongga pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutup di bagian koronal dan apikal, yang terakhir ini untuk mencegah infeksi dan untuk memblokir lubang periapeks bagi organisme yang bahkan setelah instrumentasi maupun desinfeksi, tetap hidup dalam rongga pulpa. Selain itu, untuk mencegah infeksi ulang dari ruang pulpa oleh mikroorganisme dari rongga mulut, seluruh ruang pulpa harus diisi , jadi memblokir tubula dentin dan saluran asesori. "engan cara menentukan lokus pembelahan bakteri dan semua lubang masuk ke tubuh, maka hal ini dapat dicegah. Pada prakteknya, seal yang tidak permeabel harus menutup foramen apikal dan dari bahan yang sesuai serta dapat berfungsi sebagai dresing luka dimana jaringan
6

sehat akan dibentuk untuk beberapa tahun. ,-arty7 1..$/

<* )#%

&@&P@A:*%U-=

@B@%-*S=L*A

"*A

@:*:*L*A

P@%*4*)*A S*LU%*A * *% Perawatan saluran akar merupakan prosedur perawatan gigi yang bermaksud mempertahankan gigi dan kenyamanannya agar gigi yang sakit dapat diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya, tanpa simtom, dapat berfungsi kembali dan tidak ada yanda!tanda patologik. :igi yang sakit bila dirawat dan direstorasi dengan baik akan bertahan seperti gigi 6ital selama akarnya terletak pada jaringan sekitarnya yang sehat ,Bence, 1..2/. )idak semua perawatan saluran akar berhasil dengan baik. Pasien harus selalu diberi tahu mengenai kemungkinan terjadinya kegagalan perawatan. Prognosisnya sering berubah pada waktu sebelum, selama dan sesudah perawatan bergantung kepada apa yang terjadi dan apa yang ditemukan selama atau setelah perawatan. Prognosis memuaskan pada permulaan perawatan dapat berubah menjadi prognosis yang lebih buruk atau tidak memuaskan pada akhir prosedur. "okter gigi harus memberikan pandangan umum bahwa hasil yang mungkin terjadi adalah memuaskan, meragukan atau tidak memuaskan. &ereka akan tahu bahwa segala sesuatunya mungkin tidak akan berjalan seperti yang diharapkan. Pasien akan lebih menerima jika kegagalan terjadi. =nterprestasi keberhasilan atau kegagalan berbeda!beda pada setiap klinisi. riteria keberhasilan bagi seorang dokter gigi mungkin berupa lamanya hasil perawatan bertahan dan kriteria kegagalannya mungkin kalau pasien mengeluhkan gejala sakit pada gigi yang telah dirawat. <aktor!faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perawatan saluran akar adalah faktor patologi, faktor penderita, faktor anatomi, faktor perawatan dan kecelakaan prosedur perawatan,=ngle, 1.>?7 8ohen 5 Burn, 1..+7 4alton 5 )orabinejab, 1..1/. Faktor Patologis 1. eadaan patologis jaringan pulpa.

Beberapa peneliti melaporkan tidak ada perbedaan yang berarti dalam keberhasilan atau kegagalan perawatan saluran akar yang melibatkan jaringan pulpa 6ital dengan pulpa nekrosis. Peneliti lain menemukan bahwa kasus dengan pulpa nekrosis memiliki prognosis yang lebih baik bila tidak terdapat lesi periapikal.

$. eadaan patologis periapikal *danya granuloma atau kista di periapikal dapat mempengaruhi hasil perawatan saluran akar. Secara umum dipercaya bahwa kista apikalis menghasilkan prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan lesi granulomatosa. )eori ini belum dapat dibuktikan karena secara radiografis belum dapat dibedakan dengan jelas ke dua lesi ini dan pemeriksaan histologi kista periapikal sulit dilakukan. (. eadaan periodontal erusakan jaringan periodontal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prognosis perawatan saluran akar. Bila ada hubungan antara rongga mulut dengan daerah periapikal melalui suatu poket periodontal, akan mencegah terjadinya proses penyembuhan jaringan lunak di periapikal. )oksin yang dihasilkan oleh plak dentobakterial dapat menambah bertahannya reaksi inflamasi. +. %esorpsi internal dan eksternal esuksesan perawatan saluran akar bergantung pada kemampuan menghentikan perkembangan resorpsi. %esorpsi internal sebagian besar prognosisnya buruk karena sulit menentukan gambaran radiografis, apakah resorpsi internal telah menyebabkan perforasi. Bermacam!macam cara pengisian saluran akar yang teresorpsi agar mendapatkan pengisian yang hermetis. Faktor Penderita faktor penderita yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan saluran akar adalah sebagai berikut ,=ngle, 1.>?7 8ohen 5 Burns, 1..+7

4alton 5)orabinejad, 1..1/ 0 1. &oti6asi Penderita Pasien yang merasa kurang penting memelihara kesehatan mulut dan melalaikannya, mempunyai risiko perawatan yang buruk. 1.11/. $. Usia Penderita Usia penderita tidak merupakan faktor yang berarti bagi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan perawatan saluran akar. Pasien yang lebih tua usianya mengalami penyembuhan yang sama cepatnya dengan pasien yang muda. )etapi penting diketahui bahwa perawatan lebih sulit dilakukan pada orang tua karena giginya telah banyak mengalami kalsifikasi. -ali ini mengakibatkan prognosis yang buruk, tingkat perawatan bergantung pada kasusnya ,=ngle, 1.>?/. (. eadaan kesehatan umum Pasien yang memiliki kesehatan umum buruk secara umum memiliki risiko yang buruk terhadap perawatan saluran akar, ketahanan terhadap infeksi di bawah normal. #leh karena itu keadaan penyakit sistemik, misalnya penyakit jantung, diabetes atau hepatitis, dapat menjelaskan kegagalan perawatan saluran akar di luar kontrol ahli endodontis ,Sommer, dkk, 1.117 8ohen 5 Burns, 1..+/. Faktor Perawatan <aktor perawatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan saluran akar bergantung kepada 0 1. Perbedaan operator "alam perawatan saluran akar dibutuhkan pengetahuan dan aplikasi ilmu biologi serta pelatihan, kecakapan dan kemampuan dalam manipulasi dan menggunakan instrumen!instrumen yang dirancang khusus. Prosedur!prosedur khusus dalam perawatan saluran akar digunakan untuk memperoleh keberhasilan perawatan.
9

etidaksenangan yang mungkin timbul

selama perawatan akan menyebabkan mereka memilih untuk diekstraksi ,Sommer,

&enjadi kewajiban bagi dokter gigi untuk menganalisa pengetahuan serta kemampuan dalam merawat gigi secara benar dan efektif ,-ealey, 1.127 4alton 5)orabinejad, 1..1/. $. )eknik!teknik perawatan Banyak teknik instrumentasi dan pengisian saluran akar yang tersedia bagin dokter gigi, namun keuntungan klinis secara indi6idual dari masing!masing ukuran keberhasilan secara umum belum dapat ditetapkan. Suatu penelitian menunjukan bahwa teknik yang menghasilkan penutupan apikal yang buruk, akan menghasilkan prognosis yang buruk pula ,4alton 5 )orabinejad, 1..1/. (. Perluasan preparasi atau pengisian saluran akar. Belum ada penetapan panjang kerja dan tingkat pengisian saluran akar yang ideal dan pasti. )ingkat yang disarankan ialah 2,? mm, 1 mm atau 1!$ mm lebih pendek dari akar radiografis dan disesuaikan dengan usia penderita. )ingkat keberhasilan yang rendah biasanya berhubungan dengan pengisian yang berlebih, mungkin disebabkan iritasi oleh bahan!bahan dan penutupan apikal yang buruk. "engan tetap melakukan pengisian saluran akar yang lebih pendek dari apeks radiografis, akan mengurangi kemungkinan kerusakan jaringan periapikal yang lebih jauh ,4alton 5 )orabinejad, 1..1/. Faktor Anatomi igi

<aktor anatomi gigi dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu perawatan saluran akar dengan mempertimbangkan 0 1. Bentuk saluran akar *danya pengbengkokan, penyumbatan,saluran akar yang sempit, atau bentuk abnormal lainnya akan berpengaruh terhadap derajat kesulitan perawatan saluran akar yang dilakukan yang memberi efek langsung terhadap prognosis ,4alton 5 )orabinejad, 1..1/. $. elompok gigi
10

*da yang berpendapat bahwa perawatan saluran akar pada gigi tunggal mempunyai hasil yang lebih baik dari pada yang berakar jamak. -al ini disebabkan karena ada hubungannya dengan interpretasi dan 6isualisasi daerah apikal pada gambaran radiografi. )ulang kortikal gigi!gigi anterior lebih tipis dibandingkan dengan gigi!gigi posterior sehingga lesi resorpsi pada apeks gigi anterior terlihat lebih jelas. Selain itu, superimposisi struktur radioopak daerah periapikal untuk gigi!gigi anterior terjadi lebih sedikit, sehingga interpretasi radiografinya mudah dilakukan. %adiografi standar lebih mudah didapat pada gigi anterior, sehingga perubahan periapikal lebih mudah diobser6asi dibandingkan dengan gambaran radiologi gigi posterior ,4alton 5 )orabinejad, 1.>./. (. Saluran lateral atau saluran tambahan -ubungan pulpa dengan ligamen periodontal tidak terbatas melalui bagian apikal saja, tetapi juga melalui saluran tambahan yang dapat ditemukan pada setiap permukaan akar. Sebagian besar ditemukan pada setengah apikal akar dan daerah percabangan akar gigi molar yang umumnya berjalan langsung dari saluran akar ke ligamen periodontal ,=ngle, 1.>?/. Preparasi dan pengisian saluran akar tanpa memperhitungkan adanya saluran tambahan, sering menimbulkan rasa sakit yang hebat sesudah perawatan dan menjurus ke arah kegagalan perawatan akhir ,:uttman, 1.>>/. Ke!elakaan Prosed"ral ecelakaan pada perawatan saluran akar dapat memberi pengaruh pada hasil akhir perawatan saluran akar, misalnya 0 1. )erbentuknya ledge ,birai/ atau perforasi lateral. Birai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan dinding saluran akar yang merintangi penempatan instrumen untuk mencapai ujung saluran ,:uttman, et all, 1..$/. Birai terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar, tidak sesuai dengan urutan7 penempatan instrumen yang kurang dari panjang kerja atau penggunaan instrumen yang lurus serta tidak fleksibel di dalam saluran akar yang bengkok ,:rossman, 1.>>, 4eine, 1..1/. Birai dan ferforasi lateral dapat
11

memberikan pengaruh yang merugikan pada prognosis selama kejadian ini menghalangi pembersihan, pembentukan dan pengisian saluran akar yang memadai ,4alton 5 )orabinejad, 1.11/. $. =nstrumen patah Patahnya instrumen yang terjadi pada waktu melakukan perawatan saluran akar akan mempengaruhi prognosis keberhasilan dan kegagalan perawatan. Prognosisnya bergantung pada seberapa banyak saluran sebelah apikal patahan yang masih belum dibersihkan dan belum diobturasi serta seberapa banyak patahannya. Prognosis yang baik jika patahan instrumen yang besar dan terjadi ditahap akhir preparasi serta mendekati panjang kerja. Prognosis yang lebih buruk jika saluran akar belum dibersihkan dan patahannya terjadi dekat apeks atau diluar foramen apikalis pada tahap awal preparasi ,:rossman, 1.>>7 4alton 5 )orabinejad, 1..1/. +. <raktur akar 6ertikal <raktur akar 6ertikal dapat disebabkan oleh kekuatan kondensasi aplikasi yang berlebihan pada waktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan pasak. *danya fraktur akar 6ertikal memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil perawatan karena menyebabkan iritasi terhadap ligamen periodontal ,4alton 5)orabinejad, 1..1/.

BAB III PE#BAHASAN #a$$ing "iagnosa

12

Perawatan Saluran *kar

Pulpektomi

@ndo=ntrakanal

)eknik

Prosedur

=ndikasi

ontra indikasi

<actor keberhasilan "an kegagalan

%&' Prinsi$ Perawatan Sal"ran Akar &elebarkan saluran akar, membersihkan ruang pulpa serta menghaluskan saluran akar merupakan tujuan dari tahapan preparasi saluran akar di dalam perawatan saluran akar serta merupakan hal hal pokok dan penting di dalam kita melakukan perawatan saluran akar. Seperti yang telah disebutkan, preparasi saluran akar mempunyai bebrapa tujuan yakni membersihkan ruang pulpa dan saluran akar, melebarkan saluran akar untuk meningkatkan kerja obat dan instrument, menghaluskan dinding saluran akar untuk mendapat kelancaran pengisian saluran akar, mendapat pandangan jalan masuk saluran akar ke apeks yang baik. Sehingga preparasi saluran akar dibagi lagi menjadi beberapa fungsi dan tujuan pokoknya, seperti 0

13

1. Preparasi akses, preparasi akses dilakukan sampai harus bisa melewatkan instrument ke kamar pulpa lancar dan tanpa hambatan. "apat menggunakan instrument file dan reamer sesuai kegunaanya. $. "ebridement atau pembersihan saluran akar dilakukan dengan cara mengerok dinding saluran akar serta menggunakan bahan irigasi untuk melepaskan debris atau iritan serta melarutkan B menghancurkan iritan dari saluran akar. (. &enghaluskan dinding saluran akar, dilakukan dengan

menggunakan bahan glyserin yang bertujuan untuk mendapatkan kelancaran di dalam melakukan pengisian saluran akar nantinya. Suatu preparasi saluran akar dianggap selesai jika0 a. Pulpanya bersih sampai serupa dengan warna dentin b. &asuknya instrument lancer di dalam saluran akar c. "inding saluran akar sudah cukup halus d. 8ukup lebar untuk pengisian saluran akar sampai ke for apikal

%&( Ta)a$an $erawatan sal"ran akar 3.2.1 Diagnosa dan rencana perawatan )erlebih dahulu kita mendiagnosa suatu penyakit yang diderita oleh pasien dari keluhan C keluhan yang dirasakan oleh pasien. 9ang nantinya akan menentukan rencana perawatan kepada pasien. Berdasarkan scenario tersebut maka dapat disimpulkan jika pasien memiliki diagnose pulpitis =rre6ersibel. irre6ersibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat simtomatik atau asimtomatik yang disebabkan oleh suatu stimulusBjejas, dimana pertahanan pulpa tidak dapat menanggulangi inflamasi yang terjadi dan pulpa tidak dapat kembali ke kondisi semula atau normal. 3.2.3 Asepsis

14

"i bagi menjadi ( kelompok 0 '& Ase$sis la$angan ker*a *sepsis lapangan kerja dapat diperoleh dengan menggunakan isolator karet,penyedot sali6a, pemasangan alat penahan lidah, dan gulungan kapas. =solator karet berfungsi untuk mencegah tertelannya instrument endodontic yang digunakan dan melindungi gusi lidah dan pipi dari trauma.

(a) Rubber dam; (b) Rubber dam frame; (c) Rubber dam puch; (d) Rubber dam puc

(& Ase$sis o$erator *sepsis bagi operator dapat dilakukan dengan 0 a. &embersihkan tangan dengan sabun dan air. b. Bila perlu memakai sarung tangan yang steril. Sewaktu merawat pasien yang mempunyai penyakit infeksi, hepatitis, )B8, -=D, maka lebih baik menggunakan sarung tangan yang karet. c. &enggunakan masker untuk menghindari kontaminasi dari hidung dan tenggorokan operator. d. Perhiasan seperti0 cincin, gelang, jam tangan harus di buka untuk mencapai keadaan steril dari hama operator dan sebaiknya operator berkuku pendek.
15

e. )angan operator jangan sampai luka pada waktu perawatan atau sesudah perawatan oleh karena instrument. %& Ase$sis instr"ment )ujuannya untuk mencegah penularan penyakit antara pasien dengan operator atau sebaliknya. =nstrument yang digunakan dalam perawatan dapat disterilkan dengan alat sterilitator. Pada waktu ini banyak instrument yang digunakan hanya untuk 1 kali pemakaian. 3.2. !elie" O" Pain %elief of pain adalah suatu usaha untuk menghilangkan rasa sakit. %elief of pain ada ( macam, yaitu0 a. Sebelum perawatan Sebelum dilakukan perawatan, apabila pasien menderita infeksi, contohnya abses, maka sebaiknya dilakukan drainase terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa sakitnya. Setelah dilakukan drainase, pasien dapat diberi obat!obat antibiotic untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu juga dapat menggunakan obat analgesic untuk mengurangi rasa sakit. b. Saat perawatan ! Pada tahap ini, yang dapat dilakukan adalah0 ! 'aringan karies dibuang terlebih dahulu. ! Setelah jaringan karies dibuang, ka6itas dibersihkan. ! emudian ka6itas diberi eugenol supaya ka6itas bebas dari bakteri. ! Setelah itu, ka6itas ditumpat dengan menggunakan tumpatan sementara. ! Pemberian *nastesi Lokal ANESTESI L+KAL Pada permulaan terapi saluaran akar, digunakan anestesi local. Bahan!bahan lain yang dulu digunakan untuk ekstirpasi pulpa tanpa rasa sakit termasuk arsenic,

16

paraformaldehida, dan diatermi. Semua cara ini tidak memadai dan memakan waktu dan dengan datangnya anestesi local, tidak dipakai lagi. *nestesi sebagai tiap medikasi hendaknya jangan diberikan tanpa suatu pengetahuan cermat riwayat medis dan riwayat gigi!gigi pasien.

*A@S)@S= =A<=L)%*S= *netesi infiltrasi adalah injeksi suatu anestesi local ke dalam jaringan lunak pada daerah apeks akar. =nfiltrasi mungkin adalah cara paling mudah, aman, dan cepat untuk menghasilkan anestesi guna pengambilan pulpa gigi. =njeksi suatu anestetik menghentikan setiap rasa sakit dan memungkinkan pengambilan pulpa. =njeksi dilakukan seperti untuk pencabutan sebuah gigi, jarum dimasukkan ke dalam lipatan mukobukal agak mesial dari gigi yang akan dianestesi dan dibawa kea rah apeks akar sampai tulang ditemukan. Suatu larutan anestetik efekti6 dan tahan lama seperti lidocaine $3 dengan 10122.222 ephineprine lebih disukai, meskipun anestetik lainnya juga efektif. Suatu injeksi palatal untuk gigi maksiler pada banyak kasus tidak perlu, tapi kadang!kadang anestesi memadai tidak diperoleh tanpa injeksi ini karena iner6asi pulpa oleh serabut dari ligament periodontal. &eskipun dilakukan injeksi dengan teliti tidak mungkin di ikuti oleh anestesi menyeluruh. -arus dilakukan suatu injeksi subperiosteal, dengan memasukkan jarum dekat apeks gigi tepat dibawah periosteum dan dengan perlahan memasukkan sekitar 2,? ml larutan anestetik. *A@S)@S= BL# arena plat al6eolar bukal padat, anestesi anestesi infiltrasi saja tidak efekti6 untuk daerah mandibular posterior mulut terutama untuk pengambilan pulpa pada gigi premolar dan molar. Blok mandibular gow!gate adalah jenis anestesi blok mandibular lain. Penganjuran tehnik gow!gate menyatakan suatu keberhasilan lebih tinggi daripada dengan tehnik kon6esional, meskipun permulaan anestesi lama. *hli endodontic juga dapat menggunakan tehnik lain blok anestesi regional, blok al6eolar superior posterior, blok infraorbital, blok palatin besar, blok nasopalatin, blok maksiler atau di6isi kedua. Blok!blok saraf ini dindikasikan bila anestesi infiltrasi kurang memadai.
17

)@ A= UA)U P@A*&B*-*A *A@S)@S= =A<=L)%*S= "*A BL# adang!kadang sukar untuk mendapatkan anestesi yang memadai dengan injeksi larutan anestetik local karena keadaan pulpa yang terinflamasi. *las an tidak efisiennya larutan anestetik pada daerah inflamasi mungkin disebabkan kenaikan akti6itas saraf peripheral atau penurunan p- jaringan yang terinflamasi yang memungkinkan sedikit molekul anestetik mencapai saraf dan demikian mencegah anestesi penuh. Bila anestesi infiltrasi gagal tehnik lain dapat digunakan untuk menginduksi anestesi yang sempurna.

*A@S)@S= =A)%*PULP*L Bila sensiti6itas gigi bertahan setelah anestesi infiltrasi atau blok, dapat diberikan anestesi intrapulpal. =njeksi langsung ke dalam badan pulpa yang terbuka ini hanya dapat dilakukan bila pembukaan pulpa cukup besar untuk menerima jarum hipodermik. Aamun, pembukaan yang terlalu besar dapat menyebabkan penyemburan larutan kembali, sehingga larutan hanya sedikit atau tidak masuk pulpa untuk membuatnya mati rasa. &aslah ini dapat dicegah dengan memasukkan jarum ke dalam saluran akar sampai jarum terjepit dan menyemprotkan larutan anestetik ke dalam pulpa radikular. Pada banyak kasus perlu untuk membengkokkan jarum agar dapat masuk ke dalam saluran akar. Satu atau dua tetes larutan anestetik dengan cepat dikeluarkan ke dalam pulpa dan anestesi yang dihasilkan adalah efektif dan segera.

=A'@ S= L=:*&@A P@%=#"#A)*L =njeksi ligament periodontal atau intraligamenter digunakan untuk menambah anestesi yang tidak sempurna. =ni dianggap suatu injeksi intraoseus aren pemberian anestetik pada ruang meduler dekat dengan ligament periodontal. &aksud injeksi ini adalah untuk menganestesi ligament periodontal gigi yang menjalani terapi endodontic dan dengan demikian menutup saraf pulpa. *lat semprit tekanan khusus telah dikembangkan untuk unjeksi
18

intraligamenter. *lat ini digunakn untuk mengeluarkan 6olume anestetik yang telah ditentukan sebelumnyadengan usaha minimal dan tanpa mematahkan karpul anestetik. Suatu jarum pendek $E atau (2 gauge dimasukkan disebelah proksimal dengan tekanan positi6e sedalam munkin sepanjang akar, dengan be6el jarum kearah tulang rista. Pada gigi posterior jarum ditekuk hingga sudu ysng sesuai, picu di tekan untuk mengeluarkan sekitar 2,$ ml ke arah intraligamensepanjang akar mesial dan distal gigi berakar banyak. Permulaan anestesi adalah segera dan pengaruh rata!rata tahan $E menit bila menggunakan lidokain yang mengandung epinephrine 1 0 ?2.222. lidokain tanpa epinephrine rata!rata tahan selama 1 menit. )ehnik ini paling sering digunakan pada gigi molar mandibular dan efekti6 sekitar .$3.kemampuan untuk anestesi gigi tunggal membuat kemampuan tehnik ini tidak terhingga nilainya pada diagnosis rasa sakit difus yang asalnya tidak diketahui.

c. Sesudah perawatan jika diperlukan medikasi lanjutan bisa diberi analgesic dan antibiotic sesuai dengan kebutuhan namun, jika tidak diperlukan cukup dengan control untuk mengtahui keberhasilan dari perawatan

3.2.# Outline $a%it& Entrance dan Preparasi $acit& Entrance 8ara membuat ca6ity entrance #utline 8a6ity entrance #utline ca6ity entrance adalah proyeksi ruang pulpa ke permukaan gig dibagian singulum atau oklusal. #utline ca6ity @ntrance digambarkan pada bagian palatalBlingual gigi anterior atau bagian oklusal gigi posterior. )ujuan dari ca6ity entrance ini adalah untuk menghindari terbuangnya jaringan gigi yang berlebihan pada saat dilakukan preparasi ca6itas. a. #utline dari gigi insisi6us %* Berbentuk triangular dengan alas sejajar insisial. Ukuran garis bentuk jalan
19

masuk untuk semua gigi anterior harus menggambarkan struktur anatomikinternal kamar pulpa koronal masing!masing gigi. Pada gigi insisi6us rahang atas, bantuk jalan masuk agak triangular dengan dasar segitiga ke arah tepi insisal.

b. #utline dari gigi caninus %* Berbentuk o6al dengan arah insiso cer6ical. Proses pembukaan jalan masuk untuk gigi kaninus maksiler pada dasarnya sama seperti untuk gigi insisi6us sentral dan lateral maksiler. Satu!satunya perbedaan adalah bahwa bentul lubang jalan masuk o6oid,seperti ditentukan oleh anatomi kamar pulpa. )eknik untuk jalan masuk adalah sama seperti pada gigi insisi6us sentral dan lateral maksiler.

20

c. #utline dari gigi Premolar pertama %* Berbentuk o6al memanjangBseperti ginjal dengan arah bukal palatal. Batas ka6itas jalan masuk yang o6oid tidak boleh melus melebihi separuh kecondongan lingual kusp fasial dan separuh kecondongan fasial kusp palatal

c. #utline dari gigi premolar %B Berbentuk bulatBo6al. Lubang jalan masuk yang dihasilkan adalah o6oid,
21

dengan dinding!dinding kamar pulpa bertemu dengan ka6itas pembukaan dan di6ergen ke arah oklusal. Preparasi o6oid harus cukup meluas ke arah bukal dan lingual untuk memungkinkan pengambilan seluruh atap kamar pulpa. Preparasi jalan masuk o6oid ini memungkinkan eksplorasi bifurkasi dan trifurasi pada sepertiga tengah dan sepertiga apikal.

22

d. #utline dari gigi molar %* Berbentuk triangular dengan alas sejajar bukal. "inding!dinding ka6itas jalan masuk harus bersatu dengan dinding!dinding kamar pulpa dan agak di6ergen ke arah permukaan oklusal. Lubang jalan masuk biasanya segitiga, dengan sudut!sudut bulat yang meluas ke arah, tetapi tidak termasuk , ujung kusp mesiobukal, tepi marginal, dan tepi miring. Preparasi segitiga ini memungkinkan jalan masuk langsung ke orifis saluran akar.

23

e. #utline dari gigi molar %B Berbentuk triangular dengan alas sejajar mesial. Prosedur mengikuti prosedur yang digariskan bagi gigi molar maksiler. Lubang jalan masuk biasanya trape;oidal dengan sudut!sudut bulat atau persegi panjang bila terdapat saluran distal kedua. Pembukaan jalan masuk meluas ke arah kusp mesiobukal, untuk menemukan saluran mesiobukal, ke arah lingual agak melebihi alur sentral, dan ke arahdistal agak melebihi alur bukal.

)ekhnik preparasi ca6ity entrance gigi anterior dan posterior %*B%B

:igi *nterior %*B%B 1. &enggunakan fissure bur yang digerakan tegak lurus permukaan gigi sampai menembus dentin, kemudian setelah itu alat dapat digantikan dengan round bur besar dan arah preparasi sejajar sumbu gigi sampai menembus ruang pulpa. $. emudian mencari orifice dengan jarum miller , orifice adalah
24

lubang saluran akar yang terletak pada dasar ruang pulpa/ (. Setelah itu mengunakan round bur besar untuk menghilangkan tanduk pulpa dan membentuk ca6ity entrance sehingga alat preparasi dapat dimasukan ke dalam saluran akar dengan bebas. :igi Posterior %*B%B 1. Pada prefarasi gigi posterior menggunakan fissure bur long shank yang digerakan tegak lurus permukaan gigi ditengah!tengah outline menembus ruang pulpa sampai membentuk ca6ity entrance sesuai outline. $. emudian mencari orifice dengan jarum miller

(. Setelah itu menggunakn round bur besar untuk menghilangkan tanduk pulpa dn membentuk ca6ity entrance sehingga alat preparasi dapat dimasukan ke dalam saluran akar dengan bebas. esalahan!kesalahan yang mungkin terjadi pada saat preparasi ca6ity entrance, antara lain 0 a/ Preparasi salah arah menyebabkan perforasi lateral b/ Preparasi terlalu dalam dapat menyebabkan perforasi menembus bifurkasi c/ Bila preparasi ca6itas terlalu lebar maka dinding ca6itas menjadi tipis dan mudah pecah jika ditumpat a. Bur %osehead b. Bur %osehead

25

B"r %osehead

Bur Safe!ended diamond

3.2.' Ekstirpasi Pulpa 'arum ekstirpasi pembuangan jaringan pulpa memerlukan jarum ekstirpasi yang tidak akan menyangkut tetapi cukup besar untuk mengangkat pulpa. 'arum jangansampai tersangkut karena bisa patah di dalam. &encegah patahnya instrumen patahnya instrumen dalam saluran akar dapat dicegah dengan secara teratur memeriksa cacat yang terjadi pada instrumen seperti0 1. perubahan kerapatan spiralBunwinding ,merenggang atau makin merapat/ $. spiral yang mengalami roll!up ,sangat merapat setelah meregang / (. distorsi puncak instrumen ,ujungnya sangat bengkok/ +. korosi. 'ika instrumen telah memperlihatkan tanda!tanda keausan, jangan dipakai lagi pencegahan adalah menhindari patahnya instrumen.

26

Bila jalan masuk koronal telah diperoleh, langkah selanjutnya adalah ekstirpasi pulpa dari kamar dan saluran akar. amar pulpa mungkin berisi suatu pulpa 6ital, sebagian 6ital atau nekrotik. Pulpektomi atau ekstirpasi pulpa, adalah pengambilan seluruh pulpa baik yang normal maupun yang patologis. Bila gigi telah dibiarkan terbuka untuk drainase, dan bila sisa makanan dan debris lain menumpuk didalam ka6itas pulpa, disampiing debris pulpa nekrotik, pengambilan bahan!bahan inin disebut debridemen. Teknik Ekstir$asi P"l$a Setelah ka6itas jalan masuk diselesaikan dan setelah pengambilan seluruh atap kamar pulpa, pulpa diambil dengan ekska6ator sendok endodontik yang tajam. amar diirigasi dengan larutan sodium hipoklorit ?3 dan dikeringkan. Setelah itu, orifice ditemukan dengan probing menggunakan eksplorer endodontik atau jarum miller ,smooth broach/ disekitar alur anatomik yang terletak pada dasar kamar pulpa atau pada sudut titik yang dibentuk oleh dinding dan dasar kamar pulpa dan menuju saluran akar. Setelah saluran saluran ditemukan dan ditembus, harus diselidiki dengan broach halus atau alat endodontik kecil. Panjang kerja gigi yang sebenarnya juga harus ditentukan. @kstirpasi pulpa dan debridemen makroskopik saluran akar adalah langkah selanjutnya. -arus digunakan barbed broach ,jarum ekstirpasi/, yang digunakan untuk ekstirpasi seluruh pulpa dan untuk pengambilan debris nekrotik, poin absorben, butiran kapas dan bahan asing lainnya dari saluran akar. Perdarahan setelah pengambilan pulpa ditanggulangi dengan irigasi yang berlebihan dengan larutan sodium hipoklorit ?,$3, diikuti dengan pengeringan saluran akar menggunakan poin absorben kering. 3.2.( D)* + Diagnostic )ire *oto , "iagnostic wire foto adalah suatu teknik pengukuran panjang gigi menggunakan foto roentgen dengan cara jarum miller yang diberi stopper yang terbuat dari guttap ,guttap stopping/ atau di tekuk sebagai batas panjang alat. Stopper yang terbuat dari guttap ,guttap stopping/ tersebut diletakkan sesuai dengan panjang gigi yang sudah di ukur sebelumnya. 'arum miller dan stopper yang terbuat dari guttap ,guttap point/ dimasukkan ke dalam saluran akar sampai stopper yang terbuat
27

dari guttap ,guttap point/ terletak pada cusp tertinggi. Penggunaan guttap stopping sebagai stopper akan memeberikan gampabaran radiopak pada hasil foto roentgen yg diambil nanti. *pabila pada elemen gigi terdapat fraktur mahkota, panjang alat yang dimasukkan ke dalam saluran akar dikurangi lagi denagn panjang mahkota yang patah tersebut. Untuk alat ,cone/ sinar F, phantom dan posisi film diatur sedemikian rupa pada waktu pengambilan foto. %umus pengukuran panjang gigi teknik diagnostic wire foto 0 P:< F P*S P:S G P*<

eterangan 0 P:S G panjang gigi sebenarnya P:< G panjang gigi dalam foto P*S G panjang alat sebenarnya P*< G pangajang alat dalam foto 3.2.- Preparasi Saluran Akar Pengeluaran bahan!bahan yang dapat merangsang atau mendorong terjadinya radang periapikal, seperti bahan pulpa nekrotik atau mikroorganisme, akan dapat mengurangi keparahan dan mempercepat penyembuhan. Untuk meningkatkan keberhasilan dan mengurangi rasa sakit yang dialami pasien, semua alat harus terletak dalam saluran dan setiap usaha untuk melesaknya kotoran ke jaringan periapikal harus dihindari. Preparasi saluran akar bertujuan untuk 0 a. &embersihkan rongga pulpa dan saluran akar dari sisa jaringan pulpa, kotoran, dentin yang lunak atau terinfeksi
28

b. &enghilangkan obstruksi c. &elebarkan saluran akar sehingga meninggikan daya kerja antibiotik, obat!obatan pada bagian yang terinfeksi. d. &enghaluskan dinding saluran akar sedemikian rupa sehingga pengisian saluran akar yang akan dilakukan menjadi lebih baik Pre$arasi Sal"ran Akar T"nggal ! Preparasi dimulai dengan round bur no $ atau + atau tapered fissure diamond bur dengan arah tegak lurus pada permukaan enamel samapimenembus jaringan dentin dan diteruskan sampai atap pulpa terbukan dengan kedalaman (mm. ! Setelah itu arah bur diubah menjadi sejajar sumbu gigi sampai menembus %.Pulpa sehingga ditemukan lubang saluran akar yang terletak pada dasar %.pulpa yang disebut orifice. ! :unakan tapered fissure no $ atau + untuk membentuk dinding ca6ity entrance di6ergen ke arah oklusal atau insisal samapi jarum miller dapat masuk dengan lurus, setelah terasa tembus maka orifice dicari dengan menggunakan jarum miller. ! &enghilangkan tanduk pulpa menggunakan round diamond bur dengan gerakan menarik keluar ka6itas sehingga ca6ity entrance terbentuk dengan baik dan alat preparasi dapat dimasukkan ke dalam saluran akar dengan bebas.&asukkan jarum ektirpasi, diputar searah jarum jam dan ditarik keluar, diulang lagi sampai jaringan pulpa dicabut. Pre$arasi Sal"ran Akar anda

! Pembutan ca6ity entrance menggunakan round bur no1 atau tapered fissure diamond bur pada tengah fossa di bagian oklusal atau endo access. ! Setelah kedalaman preparasi mencapaidentin, preparasi dilanjutkan menggunakan fissure diamond bur sampai ditemukan orifice ke ( saluran akar. ! Pada gigi berakar ganda, bila atap pulpa belum terbuka maka cari orifice yang paling besar terlebih dahulu, kemudian atap pulpa diangkat dengan bur sesuai letak orifice. ! &enghilangkan tanduk pulpa menggunakan round diamond bur dengan gerakan menarik keluar ka6itas, sehingga ca6ity entrance terbentuk dengan baik dan alat preparasi dapat dimasukkan ke dalam saluran akar dengan bebas.

29

Teknik Pre$arasi Sal"ran Akar 1. .eknik /on%ensional0 a. )eknik kon6ensional yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada gigi dengan saluran akar lurus dan akar telah tumbuh sempurna. b. Preparasi saluran akar menggunakan file tipe c. :erakan file tipe !fleF adalah alat diputar dan ditarik. Sebelum preparasi stopper file terlebih dahulu harus dipasang sesuai dengan panjang kerja gigi. Stopper dipasang pada jarum preparasi setinggi puncak tertinggi bidang insisal. Stopper digunakan sebagai tanda batas preparasi saluran akar. d. Preparasi saluran akar dengan file dimulai dari nomor yang paling kecil. Preparasi harus dilakukan secara berurutan dari nomor yang terkecil hingga lebih besar dengan panjang kerja tetap sama untuk mencegah terjadinya step atau ledge atau terdorongnya jaringan nekrotik ke apical. e. Selama preparasi setiap penggantian nomor jarum preparasi ke nomor yang lebih besar harus dilakukan irigasi pada saluran akar. -al ini bertujuan untuk membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang terasah. =rigasi harus dilakukan secara bergantian anatar -$#$ (3 dan aHuadest steril, bahan irigasi tyerakhir yang dipakai adalah aHuadest steril. f. Bila terjadi penyumbatan pada saluran akar maka preparasi diulang dengan menggunakan jarum preparasi yang lebih kecil dan dilakukan irigasi lain. Bila masih ada penyumbatan maka saluran akar dapat diberi larutan untuk mengatasi penyumbatan yaitu larutan largal, @")*, atau glyde ,pilih salah satu/. g. Preparasi saluran akar dianggap selelsai bila bagian dari dentin yang ter infeksi telah terambil dan saluran akar cukup lebar untuk tahap pengisian saluran akar. 2. .eknik Step 1ack onsep teknik step back juga dikenal dengan sebagai teknik corong atau preparasi serial. )eknik ini mula!mula diuraikan oleh 8lem di tahun 1.1. dan menjadi populer ketika serangkaian laporan penelitian mengindikasikan keunggulan dibanding teknik preparasi standar. Selain itu teknik step back menciptakan ketirusan yang gradual dari apeks ke arah korona. )eknik ini dengan instrumen baja anti karat merupakan teknik yang
30

banyak sekali diajarkan dan digunakan dewasa ini. a. 9aitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada saluran akar yang bengkok dan sempit pada 1B( apikal. b. )idak dapat digunakan jarum reamer karena saluran akar bengkok sehingga preparasi saluran akar harus dengan pull and push motion, dan tidak dapat dengan gerakan berputar. c. "apat menggunakan file tipe !<leF atau Ai)i file yang lebih fleksibel atau lentur. d. Preparasi saluran akar dengan jarum dimulai dari nomer terkecil0 Ao. 1? sBd $? G sesuai panjang kerja <ile Ao. $? 0 &aster *pical <ile ,&*</ Ao. (2 G panjang kerja C 1 mm &*< Ao. (? G panjang kerja C $ mm &*< Ao. +2 G panjang kerja C ( mm &*< Ao. +? G panjang kerja sama dengan no. +2 dst e. Setiap pergantian jarum file perlu dilakukan pengontrolan panjang kerja dengan file no. $?, untuk mencegah terjadinya penyumbatan saluran akar karena serbuk dentin yang terasah. f. Preparasi selesai bila bagian dentin yang terinfeksi telah terambil dan saluran akar cukup lebar untuk dilakukan pengisian. &etode preparasi saluran ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan metode kon6ensional,yaitu 0 1. )idak begitu mudah menyebabkan trauma periapikal $. &emudahkan pengambilan lebih banyak debris (. Flare lebih besar yang dihasilkan instrumentasi memudahkan pemampatan kerucut gutta Cperca yang ditambahkan baik dengan metode kondensasi lateral maupun kondensasi 6ertikal. +. Perkembangan suatu matriks apikal atau stop mencegah penumpatan berlebih saluran akar ?. )ekanan kondensasi lebih besar dapat digunakan yang sering digunakan untuk mengisi saluran lateral dengan bahan penutup KEKU,AN AN TEKNIK STEP BA-K Pada akar yang sempit, instrument tersendat dan mudah patah
31

ebersihan daerah apical dengan irigasi sulit dicapai

%esiko terdorongnya debris kea rah periapikal Prosedur perawatan membutuhkan waktu lama &embutuhkan banyak peralatan 3..eknik 1alance *orce a. b. &enggunakan alat preparasi file tipe %! <leF atau Ai)i <leF &enggunakan file no. 12 dengan gerakan steam wending, yaitu file diputar searah jarum jam diikuti gerakan setengah putaran berlawanan jarum jam. c. Preparasi ,::"/ ! ::" I$ G sepanjang ( mm dari foramen apical ! ::" I( G sepanjang ::" I$ C $ mm ! ::" I+ G sepanjang ::" I( C $ mm ! ::" I? G sepanjang ::" I+ C $ mm ! ::" I1 G sepanjang ::" I? C $ mm sampai dengan no. (? sesuai panjang kerja. d. Pada $B( koronal dilakukan preparasi dengan :ates :lidden "rill

:ates glidden drill d. e. f. Preparasi dilanjutkan dengan file no. +2 sBd no.+? "ilakukan irigasi euntungan balance force 0 -asil preparasi dapat mempertahankan bentuk semula
32

&encegah terjadinya ledge dan perforasi &encegah pecahnya dinding saluran akar &encegah terdorongnya kotoran keluar apeks a . !

d ,a/ 'arum eksterpasi7 ,b/ %eamer tipe 7 ,c/ <ile tipe 7 ,d/ <ile !<leF

3.2.2 .rial 3uttap &encoba kon master ,kon guttaperca/ 1. on master hanya pas di daerah apeks dari saluran akar yang telah

dibersihkan apeknya dan berbentuk corong kea rah mahkota, tahanan yang dirasakan ketika kon akn ditarik seharusnya hanya ringan saja. 9ang diperlukan hanya sedikit sesak saja7 sedangkan apa yang dinamakan tug!back tidak diperlukan. )etapi, ketika kon dimasukkan harus tetap adasesuatu yang menghentikannya ,suatu definite stop/. ujung panjang kerja. $. on bisa saja terlalu kecil yang bias diketahui ketika kon terlihat melipat on harus pas sepanjang 1 mm dari

beberapa milimeter di daerah aapeks. Untuk memperoleh ujung apeks yang lebih besar, potong ujung kon master sebanyak 1 mm sehingga diperoleh kon yang sedikit sesak. Sering, kon tidak dapat dimasukkan sampai mencapai panjang kerja ,misalnya kurang 1 mm/. -al ini tidak apa!apa asal 0 ,a/ "aerah apeks telah bebas dari debris, dan ,b/ penguak dapat berpenetrasi sampai 1 mm dari panjang preparasi. Suatu daerah apeks yang sudah bebas debris dan
33

penguak yang dapat berpenetrasi sampai 1 mm biasanya akan ikut mendorongkan guttaperca dan siler hingga mengisi sisa 1 mm yang belum terisi itu. (. on master di keluarkan dengan menjepitnya di titik acu lalu periksa

panjangnya dengan penggaris dan perbaiki bila perlu. +. Panjang kon master ,bukan keadaan kepasannya kea rah lateral/ die6aluasi dengan radiograf. Sekali lagi, kurangnya kon dari panjang yang terpreparasi jangan sampai melebihi 1 mm. :ambaran kon master yang pas di daerah sepertiga apeks pada radiograf tidak menunjukkan kerapatan apeksnya. ?. 'ika panjang terpreparasi, lakukanlah ,a/ perimeran kering diulang kembali sehingga yakin tidak ada debris yang tersisa, atau ,b/ paskan lagi kon lain yang lebih kecil. 1. 'ika kon guttaperca keluar dari foramen apikalis maka ini berarti apical! stop!nya tidak ada. Pada keadaan ini, yang diperlukan adalah membuat kon yang dibuat sendiri yakni dengan melunakkannya dalam pelarut atau memilih lagi kon yang lebih pendek dan lebih besar kemudian dimodifikasi. 3.2.14 .rial *oto )ujuan trial foto yaitu untuk melihat pekerjaan kita sudah tepat atau tidak. 3.2.11 Sterilisasi Saluran Akar I. Cara penempatan obat *. Paper point tidak boleh sampai apeks ! ujung paper point ditetesi obat sterilisasi saluran akar ! paper point tersebut dimasukkan ke dalam saluran akar ! diatas paper point tersebut di letakkan cotton pellet kering ! ka6itas ditutup dengan tumpatan sementara B. 8otton pellet dlm kamar pulpa

34

! apas kecil sebesar 1B( kamar pulpa ditetesi obat sterilisasi saluran akar ! kelebihan obat diperas pada 8otton roll ! kemudian dimasukkan kamar pulpa ! diatasnya diberi cotton pellet kering ! ka6itas ditutup dengan tumpatan sementara Sebelum diberi obat sterilisasi saluran akar, harus dikeringkan terlebih dahulu dengan Paper point dimana sebelumnya saluran akar telah diirigasi II. Frekuensi Pengobatan Sesuai dengan prinsip umum penatalaksanaan saluran akar, dressing sebaiknya diganti tiap minggu dan tidak lebih dari dua minggu karena dressing menjadi cair oleh eksudat periapikal dan nenbusuj karena interaksi dengan mikroorganisme. Aamun penggantian dressing juga harus disesuaikan dengan jenis obat sterilisasi saluran akar yang digunakan, karena setiap obat mempunyai daya kerja yang berbeda, contohnya ! ! A$ Paraformaldehida mempunyai daya kerja E!12 hari, sehingga harus diganti maksimal dalam 12 hari. Sodium -ipoklorit, mempunyai akti6itas disinfektan yang hebat tapi sebentar, sehingga kompoun ini lebih baik diaplikasikan pada saluran akar tiap dua hari sekali. III. Rotasi obat #bat yang digunakan tidak boleh sama dan harus dirotasi hal ini penting untuk menghindari terjadinya resistansi bakteri 3.2.12 Perbeni5an Untuk memperoleh keberhasilan dalam perawatan endodontik, diperlukan suatu hasil negatif dari pemeriksaan bakteriologik. Buchbinder menunjukkan bahwa keberhasilan perawatan saluran akar meningkat 123 pada pemeriksaan pasca operasi bila sebelum diobturasi, gigi!gigi tersebut mempunyai hasil biakan yang negatif. #liet juga menge6aluasi dari .> gigi yang beberapa diantaranya memiliki hasil biakan
35

negatif dan hasil biakan positif. -asil dari penelitian tersebut didapatkan bahwa suatu tingkat keberhasilan yang lebih besar terjadi bila gigi ditumpat tanpa mikroorganisme di dalam saluran akarnya. Penelitian #liet yang dibantu oleh Sorin ini melaporkan adanya peningkatan 113 lebih banyak tingkat kesembuhannya bila pada saluran akarnya ditemukan biakan yang negatif. <lora normal pada rongga mulut terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob fakultatif. Sommer dkk. &elaporkan bahwa organisme yang paling sering diisolasi dari saluran akar ialah streptococcus alfa!hemolitik, seperti Streptococcus viridans selain itu terdapat juga streptococcus beta!hemolitik, dan streptococcus anhemolitik, terutama enterococcus. Sterilitas saluran akar tidak dapat ditentukan dengan penglihatan dan bau. )idak semua bakteri mengeluarkan bau busuk, contohnya pseudomonas yang dapat mengeluarkan bau sedap. -asil biakan yang negatif merupakan indikator terbaik mengenai pertumbuhan mikroorganisme di dalam saluran akar. #edia Biakan )idak semua mikroorganisme di dalam saluran akar dapat tumbuh pada media biakan yang tersedia, terutama anaerob obligat. :rossman dengan didukung oleh penelitian Palmer dkk. menunjukkan bahwa organisme tunggal dari spesies tertentu mikroorganisme mulut, cukup untuk memulai pertumbuhan pada medium biakan dan jumlah mikroorganisme yang diperlukan ialah sepuluh. Beberapa peneliti percaya bahwa tidak ada medium biakan yang memungkinkan pertumbuhan semua bakteri anaerob maupun aerob. &edia yang cocok digunakan untuk membiakkan bahan dari saluran akar ialah brain heart infusion broth dengan agar 2,13, tripticase soy broth dengan agar 2,13 ,)S*/, thioglycollate dan glucose ascites broth. Penambahan 2,13 agar dalam )S* dianjurkan oleh Lea6itt dkk. dengan tujuan untuk memudahkan pertumbuhan anaerob. Peneliti!peneliti lain menganjurkan penambahan ;at ascitic ?3 atau serum kuda 123 untuk memungkinkan pertumbuhan bakteri fastidius. )abung yang digunakan untuk melakukan media biakan sebaiknya tinggi yang diisi sampai hampir penuh. -al ini dimaksudkan agar didapatkan tingkat tegangan oksigen yang berbeda pada berbagai permukaan dalam medium biakan. &edia biakan lain yang dikembangkan oleh &oller ialah suatu media biakan dasar yang berisi daging anak lembu, jantung anak lembu, produk pepton dalam gel agar, dan suplemen tertentu. "engan media biakan ini diperoleh hasil yang lebih baik
36

dari media kering komersial. Selain itu, SundH6ist menggunakan media biakan pra!reduksi yang dilukiskan oleh -ol;eman dan &oore. "engan menggunakan sebuah sarung tangan anaerob, SunH6ist menanam dan mengidentifikasi sejumlah anaerob yang dominan ,.23/. :riffe dkk. menganggap medium thioglycollate pra!reduksi dua kali lebih efektif untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme saluran akar daripada menggunakan medium biakan trypticase soy broth yang tidak direduksi. Pengam.ilan Biakan )eknik pengambilan biakan dari saluran akar diawali dengan mengeluarkan dresing di dalam saluran akar hasil dari kunjungan sebelumnya dan dibuang. Selanjutnya poin absorben steril dimasukkan ke dalam saluran akar dengan gerakan menyeka untuk membersihkan permukaan saluran akar dari medikamen. Poin diambil dan dibuang. :erakan menyeka tersebut bertujuan untuk mencegah pemindahan medikamen intrasaluran ke medium biakan yang akan menghalangi pertumbuhan bakteri sehingga dapat dihasilkan suatu hasil biakan bakteri negatif!palsu. Selanjutnya sebuah poin absorben steril yang baru dimasukkan ke dalam foramen apikal dan dibiarkan disitu selama 1 menit. -al ini bertujuan agar poin absorben tersebut dapat mengabsorbsi eksudat periapikal dan mikroorganisme dari saluran akar sebanyak mungkin. Selanjutnya poin absorben diambil dengan menggunakan penjepit kapas steril yang dipegang dengan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah, sementara tutup tabung tes dilepas dengan menggunakan jari kelingking dan telapak tangan pada tangan yang sama. )abung tes dipegang dengan tangan yang satunya dan agak dimiringkan untuk mencegah kontaminasi udara. Poin absorben dijatuhkan ke dalam medium, bibir tabung dipanasi dengan nyala api, kemudian tutup dipasang kembali dan tabung biakan diinkubasi. 3.2.13 Pengisian Saluran Akar Ba)an Pengisian Sal"ran Akar igi S"l"ng J Kinc oFide eugenol paste J =odoform paste J 8alcium hydroFide

37

igi Permanen Siller berbasis #S@ J euntungan 0 %iwayat keberhasilan berlangsung lama7 kualitas positif mengalahkan aspek negatifnya ,mewarnai gigi, waktu pengerasan sangat lambat, tidak adhesi6e, larut/. <ormula :rossman ubuk ! ! Kn# ,badan semen/ +$ bagian ! %esin stabelit ,konsistensi dan waktu pengerasan/ $E bagian ! Bismuth subkarbonat 1? bagian ! BaS#+ ,keradiopakkan/ 1? bagian ! Aa!barat 1 bagian 8airan 0 @ugenol J &asalah yang ada pada formula ini adalah waktu pengerasan sangat lambat, L $ bulan. Plastik J @poksi tersedia dalam formula bubuk cairan ,*-$1/. J Sifat yang dimiliki 0 antimikroba, adhesi, waktu kerja yang lama, mudah mengaduknya, dan kerapatan yang sangat baik. J ekurangannya 0 mewarnai gigi, relati6e tidak larut dalam pelarut, agak sedikit toksik jika belum mengeras dan agak larut pada cairan mulut. Hidroksida kalsi"m /-a+H0( J Siller 8a,#-/$ yang telah diperkenalkan adalah siller yang 8a,#-/$ nya diinkoporasikan ke dalam basis #S@ atau basis plastiknya. Ionomer Ka!a J &aterial ini memiliki keuntungan bisa beradhesi ke dentin sehingga diharapkan bisa mencapai kerapatan yang baik di apeks dan korona dan biokompatibel. )api, kekerasan dan ketidaklarutannya menyukarkan perawatan ulang jika diperlukan dan menyukarkan pembuatan pasak. S1A,AT 2 S1A,AT BAHAN PEN ISI SALU,AN AKA, a. Bahan harus dapat dengan mudah dimasukkan ke saluran akar. b. -arus menutup saluran kea rah lateral dan apical.
38

c. -arus tidak mengerut setelah dimasukkan. d. -arus kedap terhadap cairan. e. -arus bakterisidal atau paling tidak harus menghalangi pertumbuhan bakteri. f. -arus radiopak. g. )idak menodai struktur gigi. h. )idak mengiritasi jaringan periapikal atau mempengaruhi struktur gigi. i. -arus steril atau dapat segera disterilkan dengan cepat sebelum dimasukkan. j. Bila perlu dapat dikeluarkan dengan mudah dari saluran akar. Teknik Pengisian Sal"ran Akar "eknik single cone )eknik pengisian saluran akar untuk teknik preparasi secara kon6ension )ahapan ! Pencampuran pasta saluran akar petunjuk pabrik ! Pasta diulaskan pada jarum lentulo dan guttap point untuk kemudian dimasukan kedalam saluran akar yang telah dipreparasi jarum lentulo sesuai panjang kerja dan diputar berlawanan jarum jam. ! :uttap point , trial foto disterilkan dengan alcohol E23 dan dikeringkan ! ering , diulas dengan pasta / masuk ke dalam saluran akar. ! :uttap point di potong 1!$mm dibawah orifice dengan ekska6ator yang ujungnya telah di panasi dengan Bunsen burner hingga membara. "eknik #ondensasi $ateral "engan teknik preparasi saluran akar secara step back Sering digunakan hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang sangat bengkok B abnormal "ahapan ! Pencampuran pasta ! :uttap point , trial foto disterilkan E23 alcohol dan dikeringkan ! :uttap point nomor $? ,&*</ diulasi dengan pasta ke saluran akar sesuai dengan tanda yang telah dibuat dan ditekan kea rah lateral menggunakan spreader. ! e dalam saluran akar diberi guttap tambahan, setiap memasukan guttap di tekan ke arah lateral sampai saluran akar penuh dan spreader tidak dapat
39

masuk dalam saluran akar ! :uttap point dipotong 1!$mm dibawah orifice dengan eska6ator yang telah dipanasi "eknik #ondensasi %ertical (&utta perca panas) Untuk pengisian saluran akar dengan teknik step back. &enggunakan pluger yang dipanaskan, dilakukan penekanan pada guttap perca yang telah dilunakan dengan panas kearah 6ertical dan dengan demikian menyebabkan guttap perca mengalir dan mengisi seluruh lumen saluran akar "ahapan digunakan dipaskah pada saluran dengan cara step back ! "inding saluran dilapisi dengan lapis tipis semen ! erucut disemen ! Ujung koronal kerucut dipotong dengan instrument panas ! Pembawa panas segera didorong ke dalam 1B( koronal guttap perca. Sebagian terbakar oleh plugel bila diambil dari saluran akar. ! 8ondenser 6ertical dengan ukuran yang sesuai dimasukan dan tekanan 6ertical dikenakan pada guttap perca yang telah dipanasi untuk mendorong guttap perca yang menjadi plastis ke arah apikal ! *pikalis panas berganti oleh pembawa panas dan condenser diulangi sampai guttap perca plastis menutup saluran aksesori besar dan mengisi luman saluran dalam ( dimensi C foramen apikal. Bagian sisa saluran diisi dengan potongan tambahan guttap perca panas. 'etode seksional (teknik pluger) "apat digunakan untuk mengisi saluran kea rah apikal dan lateral )eknik menggunakan suatu bagian kerucut guttap perca untuk mengisi suatu bagian 1B( saluran akar B ujung apikal "ahapan ! "inding saluran akar dilapisi semen ! Pluger saluran dimasukan sampai (!+mm dari apeks dipanaskan dalam sterilitator garam panas ,1211/ ! erucut guttap perca dipotong beberapa bagian sesuai dengan ukuran saluran
40

! Suatu kerucut guttap perca utama sesuai dengan instrument terakhir yang

yang telah dipreparasi dengan panjang (!+mm ! Potong apikal ditempelkan pada pluger yang telah dipanasi, dimasukan ke dalam saluran pada kedalaman yang sebelumnya telah diukur dan ditekan kea rah 6ertical ! Pluger dilepas dengan hati!hati untuk mencegah ke luarnya bagian guttap perca yang dimasukan ! "ibuat radiograf untuk memeriksa posisi dan kesesuaian bagian yang dikondensasi ! Bagian berikutnya dimasukan kedalam eukaliptol, dipanaskan tinggi diatas nyala api dan ditambahkan pada bagian sebelumnya dengan tekanan 6ertical untuk memampatkan pengisi 'etode kompaksi ! &enggunakan panas untuk mengurangi 6iskositas guttap perca dan menaikan plastisitasnya ! "igunakan untuk pengisi saluran yang lurus ! &enggunakan metode step back 'etode Inverted cone ! "igunakan terbatas pada gigi dengan saluran kecil, berkelok!kelok, yang tidak dapat diisi dengan kerucut guttap perca secara lepas 'etode Role &utta perca ! Untuk mengisi saluran kecil bahan tersebut yang bengkok

41

BAB I3 PENUTUP Kesim$"lan Prinsip Perawatan saluran akar &elebarkan saluran akar, membersihkan ruang
42

pulpa serta menghaluskan saluran akar merupakan tujuan dari tahapan preparasi saluran akar di dalam perawatan saluran akar serta merupakan hal hal pokok dan penting di dalam kita melakukan perawatan saluran akar. )ahapan Perawatan Saluran *kar adalah 0 1. $. (. +. ?. 1. E. >. .. 12. 11. 1$. 1(. 1+. "iagnosa dan rencana perawatan <oto rontgen *sepsis %elief of pain Pembuatan outline dan Preparasi ca6ity entrance @kstirpasi "4< Preparasi Saluran *kar )rial :uttap )rial foto Sterilisasi Sauran *kar Perbenihan Pengisian saluran akar )umpatan sementara

Suatu preparasi saluran akar dianggap selesai jika0 1. Pulpanya bersih sampai serupa dengan warna dentin $. &asuknya instrument lancer di dalam saluran akar (. "inding saluran akar sudah cukup halus +. 8ukup lebar untuk pengisian saluran akar sampai ke for apikal

43

esalahan!kesalahan yang mungkin terjadi pada saat preparasi ca6ity entrance, antara lain 0 ! ! ! Preparasi salah arah menyebabkan perforasi lateral Preparasi terlalu dalam dapat menyebabkan perforasi menembus bifurkasi Bila preparasi ca6itas terlalu lebar maka dinding ca6itas menjadi tipis dan mudah pecah jika ditumpat

44

45

Anda mungkin juga menyukai