Anda di halaman 1dari 2

Adik Mungil

Hei!Jeng...sudah tujuh bulan,nih...,kata tante shelva,tetangga

mamaku dulu diMedan.Aku Suci Mutiara Vesca,biasa dipanggil Mutiara.Saat ini,tengah berlangsung acara syukuran tujuh bulan kehamilan mama.Aku,sih,gembira saja ....Tapi,terus terang,lama-lama mama makin berubah.Mama selalu sibuk mengurus persiapan kelahiran adikku .Mama membeli banyak baju bayi serta perlengkapannya.Sungguh,membosankan jika mama begitu terus. Aku cemberut sendirian diruang tengah,memojok menjauhkan diri.Lalu,Bi Sari menghampiriku. Non,kok,sendirian?Enggak kasih selamat atau apalah buat Nyonya?Pasti.Nyonya senang jika Non Mutiara menyambut kehamilannya yang sudah tujuh bulan... Aaah!Bi Sari tak mengerti!Perasaanku sakit,Bi!Aku meronta. Bi Sari gugup dan pergi meninggalkanku sendirian. Lalu,Papa menghampiriku.Hai,Anak Papa,kok,sendirian?Kenapa Bi Sari seperti ingin menangis gitu?tanya Papa. Duh,Papa!Diam,dong!Aku lagi sebal nih!sahutku.Papa tidak mengerti. Kenapa ,Sayang?Kan,seharusnya kamu senang akan segera mempunyai adik...,ujar Papa menghiburku. Papa,kan,enggak mengerti perasaan Mutiara gimana!Sudahlah ,Pa....tinggalin Mutiara....Aku pergi kekamar dan mengunci diri.Lama-lama,beberapa tetes air mataku terjatuh,dan lama kelamaan aku pun tertidur dan aku memasuki dunia mimpiku. Hei,sini!Jangan ,menangis !suara seorang anak kecil terdengar.Aku,melirik kesetiap sudut.kosong.

Anda mungkin juga menyukai