Anda di halaman 1dari 12

1

Nama Kelompok 8 : 1. Listania Triwigati 2. Lita Permata ari 3. No"ia #a$mawati (0910233095) (091023309!) (0910233105) #% &T K&L'(P'K (K) * 2) (1) T+,+an peer review- alasan pentingn.a peer review- /an tipe peng+,ian .ang /ilak+kan : Proses review (peninjauan) adalah sebuah proses atau pertemuan selama pengerjaan sebuah produk atau seperangkat produk. Peninjauan dilakukan terhadap personil proyek, manajer, pengguna, pelanggan, atau pihak lain yang berkepentingan untuk mendapatkan komentar atau persetujuan. Peer review adalah proses review yang dilakukan oleh auditor terhadap kepatuhan suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) pada sistem pengendalian kualitasnya. T+,+an Review a/ala$ se0agai 0erik+t : Tujuan langsung !ntuk mendeteksi kesalahan analisis dan desain serta hal"hal dimana koreksi, perubahan dan penyelesaian diperlukan sehubungan dengan spesi#ikasi asli dan perubahan yang disetujui. !ntuk mengidenti#ikasi risiko baru yang dapat mempengaruhi penyelesaian proyek. !ntuk menemukan penyimpangan dari template dan prosedur gaya dan konvensi. Koreksi terhadap penyimpangan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang dihasilkan dari keseragaman yang lebih besar dari metode dan gaya dokumentasi. $enyetujui analisis atau desain produk. Persetujuan memungkinkan tim untuk melanjutkan ke tahap pengembangan berikutnya. Tujuan tidak langsung !ntuk menyediakan tempat pertemuan in#ormal untuk pertukaran pengetahuan pro#esional tentang metode pengembangan, alat dan teknik.

!ntuk merekam kesalahan dalam analisis dan desain yang akan ber#ungsi sebagai dasar bagi tindakan perbaikan di masa depan. Tindakan perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan metode pengembangan dengan meningkatkan e#ekti#itas dan kualitas, antara #itur"#itur produk lainnya. Tujuan dari dilakukannya peer review menurut P&P$ 'o.() adalah untuk

meningkatkan mutu kinerja anggota *A* dalam perikatan audit, atestasi, akuntansi, review, dan konsultasi. Tujuan program ini di+apai melalui tindakan pendidikan dan perbaikan, serta tindakan koreksi. Tujuan tersebut digunakan untuk melayani kepentingan masyarakat umum dan sekaligus untuk meningkatkan arti pentingnya keanggotaan *A*. ,ima elemen pengendalian kualitas yang akan direview yaitu 1. *ndenpendensi, *ntegritas, dan -byektivitas %. Personnel $anagement ). Penerimaan dan kelanjutan dari klien dan penugasan .. Kinerja Penugasan /. $onitoring Peer review ini penting dilakukan karena dengan dilakukannya peer review didapatkan beberapa man#aat, antara lain $engurangi resiko litigation $emberikan pengalaman kerja $eningkatkan moral pekerja $emberikan +ompetitive edge ,ebih meyakinkan klien atas kualitas jasa yang diberikan.

Tipe pengujian yang dilakukan dalam peer review ini adalah menggunakan -n &ite 0uality 1eview. Tipe ini dipilih dalam proses peer review karena KAP yang akan direview diasumsikan memberikan pelayanan jasa audit atas ,aporan Keuangan tahunan klien. Tipe pengujian Pengujian Pengendalian Pengujian 1in+i Pengujian dengan tujuan ganda

Tangg+ng 1awa0 seorang reviewer /apat /iringkas se0agai 0erik+t :

Reviewer harus memberikan penilaian yang jujur dan kritis terhadap sebuah penelitian. Pekerjaan reviewer adalah menganalisa kekuatan dan kelemahan penelitian, memberikan saran perbaikan, dan se+ara jelas menyatakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan antusiasme kerja. Reviewer jangan bertindak memanipulasi proses untuk memaksa penulis untuk membahas isuisu yang menarik bagi reviewer itu sendiri. Reviewer harus menjaga kerahasiaan tentang keberadaan dan substansi naskah. &angat tidak tepat berbagi naskah atau membi+arakan se+ara rin+i dengan orang lain atau bahkan mengungkapkan adanya submisi naskah tersebut untuk publikasi. Ada beberapa penge+ualian jika disetujui oleh editor. &atu penge+ualian adalah bahwa seorang reviewer mungkin mungkin menginginkan rekan juniornya memiliki pengalaman sebagai reviewer sehingga dia memintanya untuk mereview bersama. 'amun, Kolaborator Anda tetap harus menjaga kerahasiaan, dan editor harus diberitahu tentang partisipasi orang tambahan ini. 2eberapa jurnal mensyaratkan persetujuan editor sebelum seorang rekan atau mahasiswa melihat naskah yang direview. &eorang reviewer harus tidak terlibat dalam plagiarisme. Plagiarisme dengan mengambil data atau konsep baru dari naskah sebelum diterbitkan untuk dirinya sendiri adalah pelanggaran yang sangat serius. Reviewer harus menghindari adanya kon#lik kepentingan. $isalnya, reviewer harus menolak untuk mereview naskah yang dia terlibat di dalamnya. Reviewer juga harus menghindari bias yang mempengaruhi review. $isal hasil studi yang positi# akan menguntungkan posisinya. 3ontoh lain adalah jika reviewer memiliki hubungan pribadi atau pro#esional yang erat dengan satu atau lebih dari penulis. Reviewer seharusnya hanya menerima naskah pada bidang keahliannya. Penge+ualian untuk aturan umum ini adalah ketika editor khusus meminta pandangan Anda sebagai 4orang awam4 atau men+ari pendapat Anda pada aspek khusus dari naskah (misalnya, statistik). Reviewer harus mampu menyelesaikan review tepat waktu. 5ika ada halhal yang menghalangi review sehingga terjadi keterlambatan, reviewer harus segera menghubungi editor. Akan sangat menyiksa bagi penulis naskah yang proses

reviewnya lama karena reviewer yang lambat. Penundaan reivew kadang kadang akan menambah biaya bagi para penulis. Reviewer juga memiliki tanggung jawab yang tidak menyenangkan berupa pelaporan ke+urigaan duplikat publikasi, penipuan, plagiat, atau masalah etika tentang penggunaan hewan atau manusia dalam naskah penelitian yang di review. Reviewer harus menuliskan reviewnya se+ara konstrukti# dan kolegial. 6al ini akan sangat membantu untuk penelitipeneliti muda. Tidak ada yang lebih menge+ewakan peneliti baru (atau bahkan yang lebih berpengalaman) dari pada menerima review yang sarkastik dan merusak. $eskipun demikian, reviewer jangan menghindar untuk membahas kelemahan (atau kekuatan) dari sebuah penelitian. Tidak ada yang suka naskahnya ditolak, namun penggunaan kalimat review yang hatihati disertai saran yang tepat untuk revisi akan sangat membantu.

Kriteria .ang 2ire"iew a/ala$ se0agai 0erik+t :

(2) (eto/e .ang $ar+s /ig+nakan K)P *mar /an #ekan /alam melak+kan penilaian tentang materialitas : Perencanaan tentang rentang uji audit 1. (enetapkan pertim0angan awal tentang tingkat materialitas Pada awal masa penugasan audit, KAP !mar 8 1ekan terlebih dahulu hendaknya menetapkan nilai kesalahan penyajian gabungan dalam laporan keuangan yang menurutnya adalah material. Pertimbangan ini disebut pertimbangan awal tentang tingkat materialitas (preliminary judgment about materiality) karena pertimbangan ini merupakan suatu pertimbangan pro#esional dan dapat berubah selama masa penugasan jika ternyata situasi"situasi yang melingkupinya berubah. Alasan penetapan suatu pertimbangan awal tentang tingkat materialitas adalah untuk membantu auditor meren+anakan bukti audit yang memadai yang harus dikumpulkan. $aka dari itu, terdapat #aktor"#aktor penting yang mempengaruhi penetapan pertimbangan tersebut, yaitu $aterialitas lebih merupakan Konsep yang 1elati# bukannya Absolut Kesalahan penyajian atas besaran tertentu mungkin saja bersi#at material bagi perusahaan skala ke+il, sedangkan kesalahan penyajian dengan jumlah dolar yang sama, bagi perusahaan lainnya yang berskala besar, dapat bersi#at tidak material. -leh karena itu tidaklah mungkin menetapkan panduan atas beberapa nilai dolar untuk pertimabngan awal tentang tingkat materialitas yang dapat diterapkan bagi semua klien audit. &ejumlah 9asar Pertimbangan 9iperlukan untuk $engevaluasi Tingkat $aterialitas :ajib untuk memiliki sejumlah dasar pertimbangan agar dapat menentukan apakah kesalahan penyajian tersebut bernilai material karena tingkat materialitas bersi#at relati#. ,aba bersih sebelum pajak umumnya merupakan dasar pertimbangan utama yang digunakan untuk menetukan tingkat materialitas karena item ini dianggap sebagai item penting dalam penyediaan in#ormasi kepada para pengguna laporan keuangan. 3ontoh"+ontoh item yang dijadikan dasar pertimbangan lainnya adalah nilai penjualan bersih, laba kotor, serta total aktiva. 9alam membangun suatu dasar pertimbangan, merupakan hal yang penting pula untuk memutuskan apakah kesalahan saji

yang ada, se+ara material, dapat mempengaruhi kewajaran dari berbagai dasar pertimbangan lainnya yang mungkin dipilih seperti aktiva lan+ar, total aktiva lan+ar, total aktiva, kewajiban lan+ar dan modal pemegang saham. <aktor"#aktor Kualitati# pun $empengaruhi Tingkat $aterialitas 2eberapa jenis salah saji tertentu seringkali lebih penting bagi para pengguna laporan dibandingkan dengan sejumlah salah saji jenis lainnya, walaupun jika ternyata nilai dolar dari seluruh salah saji tersebut sama nilainya, +ontoh 'ilai"nilai yang melibatkan ke+urangan seringkali dianggap lebih penting daripada sejumlah nilai yang sama tetapi diakibatkan oleh kekeliruan yang tidak disengaja karena perbuatan ke+urangan tersebut mere#leksikan kejujuran serta reliabilitas manajemen atau karyawan lainnya yang terlibat Kesalahan penyajian yang ke+il dapat bersi#at material jika terdapat kemungkinan timbulnya berbagai konsekuensi atas sejumlah kewajiban kontrak. Kesalahan penyajian yang sebenarnya tidak material dapat berubah menjadi material jika kesalahan penyajian tersebut mempengaruhi tren pendapatan. 2. (engalokasikan pertim0angan awal tentang tingkat materialitas ini ke/alam segmen3segmen $engalokasikan pertimbangan awal tingkat materialitas ke segmen" segmen merupakan hal yang wajib dilakukan karena bukti"bukti audit terkumpul berdasarkan segmen bukannya terkumpul berdasarkan laporan keuangan se+ara keseluruhan. 5ika auditor dari KAP !mar 8 1ekan telah memiliki pertimbangan awal tentang tingkat materialitas tiap segmen, pertimbangannya tersebut akan sangat membantu auditor dalam memutuskan bukti audit apa yang yang tepat untuk dikumpulkan. $ayoritas praktisi mengaokasikan tingkat materialitas ke akun"akun nera+a daripada mengalokasikannya ke akun"akun laporan laba rugi. &ebagian besar salah saji yang terkandung dalam laporan laba rugi memiliki tingkat pengaruh yang sama besar dengan akun"akun nera+a, akibat dari berlakunya sistem pembukuan double-entry. -leh karena itu, auditor dapat mengalokasikan

tingkat materialitas baik ke akun"akun laporan laba rugi atau ke akun"akun nera+a. Pada saat auditor KAP !mar 8 1ekan mengalokasikan pertimbangan awal tingkat materialitas ini ke saldo akun"akun, maka tingkat materialitas yang dialokasikan ke saldo akun tertentu dibahas dalam &A& )> (A! )/() dinyatakan sebagai salah saji yang masih dapat ditoleransi (tolerable misstatment). Akan tetapi, terdapat tiga kesulitan utama dalam upaya mengalokasikan tingkat materialitas ke akun"akun nera+a (segmen"segmen), yaitu " Auditor memiliki ekspektasi bahwa sejumlah akun tertentu mengandung lebih banyak salah saji daripada akun"akun lainnya, " &alah saji lebih (overstatment) maupun salah saji kurang (understatement) harus tetap dipertimbangkan. " 2iaya"biaya audit se+ara relati# mempengaruhi pengalokasian ini. 9engan demikian, tujuan dari pengalokasian pertimbangan awal tentang tingkat materialitas pada akun"akun nera+a adalah untuk membantu auditor memutuskan jenis bukti audit yang tepat untuk dikumpulkan bagi setiap akun. Evaluasi Hasil 3. (engestimasi total kesala$an pen.a,ian .ang ter/apat /alam segmenmengestimasi kesala$an pen.a,ian ga0+ngan- /an mem0an/ingkan antara estimasi ga0+ngan /an pertim0angan awal ata+ pertim0angan .ang tela$ /ire"isi tentang tingkat meterialitas Pada saat auditor KAP !mar dan 1ekan melaksanakan sejumlah prosedur audit bagi setiap segmen audit, maka kertas kerja haruslah dipelihara untuk men+atat semua salah saji yang ditemukan. 2erbagai salah saji ini dipergunakan untuk melakukan estimasi atas total salah saji yang terkandung dalam persediaan maupun aset properti milik PT $aju $akmur. ?stimasi salah saji tersebut dihitung berdasarkan uji"uji audit yang sebenarnya. &alah satu +ara untuk menghitung estimasi salah saji adalah dengan membuat suatu proyeksi langsung dari sampel yang ada pada populasi, serta dengan menambahkan suatu estimasi atas sampling eror. $etodologi sampling disediakan untuk penentuan suatu gabungan.

>

9alam PT $aju $akmur terdapat ketidaksesuaian pengakuan nilai investasi atas properti toko perusahaan yang berada di &idoarjo sebesar 1p 1..==.(((.((( dengan &tandar Akuntansi Keuangan karena penilaian tersebut didasarkan atas biaya historis (historical cost) dan tidak didasarkan atas nilai sekarang (present value). 9ari total aset sebesar 1p. 1...((.(((.((( yang dimiliki PT $aju $akmur, sejumlah 1p. 1..==.(((.((( berupa investasi pada bangunan toko keenam yang berlokasi di &idoarjo. 9alam keadaan yang paling buruk, bangunan tersebut mungkin masih dapat dijual dengan harga 1p. 7.(.(((.((( hingga 1p. =((.(((.(((. (3) Keterli0atan a+/itor /alam perkara $+k+m " 4+0+ngan pro5esi ak+ntan p+0lik /engan kewa,i0an $+k+m : Pada dasarnya pro#esi akuntan publik sangat dekat dengan kepentingan masayarakat (pihak yang berkepentingan) sehingga diharapkannya hasil dari pro#esi akuntan publik yang pro#essional. 9an kaitannya dengan kewajiban hukum sebagai berikut Terdapat empat sumber utama kewajiban hukum auditor serta +ontoh klaimnya yaitu &umber kewajiban Klien"3ommon ,aw 3ontoh Klaim Potensial Klien menuntut auditor karena tidak menentukan defalcation selama audit 2ank menuntut auditor karena tidak menemukan salah saji yang material dalam laporan keuangan Para pemegang saham menuntut auditor karena tidak menemukan salah saji yang material dalam laporan keuangan Pemerintah menuntut auditor karena se+ara sadar menerbitkan laporan audit yang tidak benar

Pihak Ketiga"3ommon ,aw

<ederal &e+urities A+ts 3riminal ,iability

Kewajiban hukum auditor kepada klien adalah men+egah penipuan dan@atau pelanggaran kontrak yang bisa mempengaruhi hasil"hasil pekerjaan. Penyebab utama tuntutan hukum terhadap KAP, yang akhir"akhir ini meningkat, adalah kurangnya

1(

pemahaman pemakai laporan keuangan tentang perbedaan antara kegagalan bisnis, kegagalan audit, dan resiko audit. 9e#inisi berikut akan menjelaskan perbedaannya Kegagalan bisnis terjadi jika perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya . Kegagalan audit terjadi jika auditor mengeluarkan pendapat yang salah karena gagal memenuhi syarat " syarat AAA& . 1esiko audit terjadi jika auditor menyimpulkan laporan keuangan se+ara wajar sedangkan kenyataannya laporan tersebut salah saji se+ara material . BB 2idang kewajiban hukum oleh auditor sebagai berikut 1. Kewajiban kepada klien %. Kewajiban kepada pihak ketiga menurut 3ommon ,aw ). Kewajiban perdata menurut hukum sekuritas #ederal " )lasan $+0+ngan a+/itor /engan kewa,i0an $+k+m semakin meningkat: a. $eningkatnya kesadaran pemakai laporan keuangan akan tanggung jawab akuntan publik $eningkatnya perhatian 2apepam sehubungan dengan tanggung jawab melindungi kepentingan investor b. 2ertambahnya kompleksitas masalah auditing dan akuntansi +. $eningkatnya penerimaan masyarakat atas gugatan"gugatan oleh pihak yang dirugikan terhadap siapa saja yang dapat memberikan ganti rugi tanpa memandang siapa yang bersalah (konsep kewajiban Cdeep po+ketC) d. Kesediaan banyak kantor akuntan publik untuk menyelesaikan masalah hukum di luar pengadilan e. 2anyak alternati# prinsip akuntansi yang dapat dipilih oleh klien #. Kesadaran divisi"divisi &?3 untuk melindungi kepentingan para pemegang kepentingan. g. Auditing dan akuntansi yang semakin kompleks sehubungan dengan peningkatan ukuran bisnis, globalisasi, dan intrik operasi bisnis.

11

"

Tin/akan .ang tela$ /ilak+kan pro5esi ak+ntan p+0lik terkait meng+rangi resiko sanksi $+k+m: a. 1iset se+ara berkesinambungan untuk menemukan +ara"+ara yang lebih baik dalam melaksanakan seperti mengungkap salah saji atau #raud yang tidak sengaja, menyampaikan hasil audit kepada pemakai laporan dan meyakinkan bahwa auditor adalah independen. b. Penetapan standar dan aturan, untuk menyesuaikan terhadap kebutuhan audit, kebutuhan masyarakat dan timbulnya teknologi baru. +. $enetapkan persyaratan untuk melindungi auditor d. $enetapkan persyaratan penelaahan sejawat, untuk mendidik anggota dan mengidenti#ikasi kantor akuntan publik yang tidak memenuhi standar pro#esi. e. $elawan hukum, terutama untuk melawan tuntutan yang kurang berdasar #. Pendidikan bagi pemakai laporan, terutama mengenai maksud dari pendapat auditor dan wawasan serta si#at dari pekerjaan auditor g. $emberi sanksi kepada anggota jika ada pelanggaran kode etik, standar pro#esional atau hasil kerja yang tidak semestinya.

1%

2)6T)# P* T)K) 6ariyanto, Pujo.%((7. Auditing !jian Komprehensi# Tertulis. 5akarta Anonim. http @@sDa"review.+om, diakses pada tanggal %; &eptember %(1% Anonim. http @@advan.peerreview.org@+ontent@%;@%@.;.#ull, diakses pada tanggal %; &eptember %(1% Anonim. http @@users.e+s.soton.a+.uk@h+d@reviewing.html, diakses pada tanggal %; &eptember %(1% Anonim. http @@supriakuntansisy.blogspot.+om, diakses pada tanggal %; &eptember %(1%

Anda mungkin juga menyukai