5. Etika profesi kedokteran gigi haruslah tetap mengacu pada kode etik medis yang berlaku di dunia kedokteran gigi. Seorang dokter gigi juga tidak diperkenankan mengabdi perusahaan obat yang pada akhirnya justru memberatkan pasien.
7. Standar Teknis Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
maka Advokat semula wajib memberikan kepadanya semua surat dan keterangan yang penting untuk mengurus perkara itu, dengan memperhatikan hak retensi Advokat terhadap klien tersebut. 15. Advokat mempunyai kewajiban untuk memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma (pro deo) bagi orang yang tidak mampu. 16. Pemasangan iklan semata-mata untuk menarik perhatian orang adalah dilarang termasuk pemasangan papan nama dengan ukuran dan atau bentuk yang berlebih-lebihan. 17. Kantor Advokat atau cabangnya tidak dibenarkan diadakan di suatu tempat yang dapat merugikan kedudukan dan martabat Advokat. 18. Advokat dapat mengundurkan diri dari perkara yang akan dan atau diurusnya apabila timbul perbedaan dan tidak dicapai kesepakatan tentang cara penanganan perkara dengan kliennya.
12. Seorang dokter harus menghormati hak hak pasien, hak hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien. 13. Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh ( promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar benarnya.
Etika mengandung arti ilmu yang membahas tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana seharusnya manusia hidup dalam masyarakat, apa yang baik dan buruk, hak dan kewajiban moral serta asas atau nilai mengenai benar dan salah yang berlaku masyarakat. Etika sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan untuk mengatur kehidupan agar berjalan sesuai norma dan nilai yang berlaku. Salah satunya adalah dalam bidang pekerjaan atau profesi.
Profesi merupakan bidang pekerjaan yang didasari pendidikan sehingga memiliki keahlian dan keterampilan tertentu. Profesional merupakan sebutan bagi seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu dan memperoleh upah atau bayaran dari pekerjaan yang ia lakukan. Sedangkan profesionalisme artinya ukuran mutu atau kualitas dari suatu profesi berdasarkan keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Mutu dan kompetensi dari suatu profesi dapat diperoleh melalui proses sertifikasi atau yang dikenal dengan sertifikasi profesi. BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) merupakan lembaga yang dibentuk pemerintah yang bertugas untuk melakukan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas. Sertifikasi membuktikan bahwa seorang tenaga kerja telah profesional dalam bidangnya.
Di bidang pekerjaan juga dikenal etika profesi yaitu sikap seseorang dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat berdasarkan keahlian dan profesi yang dimiliki dengan profesional sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya etika profesi, seorang tenaga kerja harus melaksanakan tugasnya dengan benar dan adil serta menghindari semua hal yang melanggar aturan.