Anda di halaman 1dari 33

REHABILITASI MEDIK DAN HOMECARE PADA USIA LANJUT

ERLINA MARFIANTI IPD FK UII YOGYAKARTA

Out line

Pengertian rehabilitasi medik dan kegiatannya Tujuan Rehabilitasi medik Manfaat Rehabilitasi medik pada lanjut usia Pengertian home care Indikasi home care Home care pada usia lanjut

Penuaan

Problem 13 I

Immobility Instability Intelectual impairment Isolation Incontinencia Immunodefisience Infection Inanition

Impaction (constipation) Iatrogenesis Impairment of vision, hearing, taste, smelling, communication, convalensence

Problem

Sistema kardiovaskuler Sistema gastrointestinal Sistema Indera

Sistema neuromuskuloskele tal Sistema endokrin Sistema imunologi

LANSIA SAKIT :

WHO-Community Study of The Elderly Central Java 1990


(n=1203), Boedhi Darmojo dkk, 1991

1. Artritis/ reumatik (49 %), pi> 2. Hipertensi + CVD (15,2%), Pi>, kota> 3. Bronkitis/ dispnea (7,4%), Pa> 4. Diabetes Militus (3,3%), Pa=, kota> 5. Jatuh (2,5%), Pi> 6. Stroke/ paralisis (2,1%), kota> 7. TBC paru (1,8%), Pa= 8. Fraktur tulang (1%), Pa= 9. Kanker (0,7%), Pa= 10. Masalah kesehatan yg berpengaruh pada ADL (29,3%), kota>

Rehabilitasi medik
Rehabilitasi merupakan semua tindakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak disability serta handicap agar individu lansia dapat berintegrasi dalam masyarakat. Rehabilitasi adalah aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam pelayanan kesehatan lansia. ( British G. Society ).

cont

Rehabilitasi medik adalah proses pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fungsional dan fisikologik dan kalau perlu mengembangkan mekanisme kompensasinya agar individu dapat mandiri. Rehabilitasi medik adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk memulihkan atau mengoptimalkan kemampuan seseorang setelah mengalami gangguan kesehatan yang berakibat pada penurunan kemampuan fisik.

Tujuan

Pelayanan rehabilitasi medik yang komprehensif

Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan usia lanjut Mencegah atau mengurangi keterbatasan (impairment ), hambatan (disability) dan kecacatan ( handicap ).

MANDIRI

Konsep

Reintegrasi (usaha untuk kembali pada kemampuan fungsional yang pernah dimiliki Upaya reintegrasi diartikan sebagai reorganisasi kondisi fisik, psikis, dan sosial serta spiritual menuju kesatuan yang harmonis sehingga adaptasi terhadap kehidupan dapat diperoleh, setelah mengalami sakit atau trauma. Konsep rehabilitasi menyatu dan berkesinambungan dengan proses penyembuhan penyakit, termasuk berbagai reaksi dan efek samping terapi, khususnya pada penyakit geriatric.

Penilaian

Katz, DKK yang telah menetapkan Fungsional Assessment Instrument untuk menggolongkan kemandian merawat diri pada lansia dengan berbagai macam penyakit. Misal fraktur collum femoris, infark cerebri, arthritis, paraplegia, keganasan, dll.

AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI

TEKNIK

Teknik rehabilitasi pada penderita lansia tidak berbeda dengan rehabilitasi pada umumnya, demikian pula modalitas yang diberikan seperti fisioterapi, okufasiterapi, fisikologi, ortotikprostetik, terapi wicara dan social medic. Sasaran program haruslah tepat mempertimbangkan kondisi usia lanjut, program rehabilitasi bisa diterapkan.

AKS

AKS

Bathing

Dressing

Toiletting

Click to add Tranferring text Click to add t

Click to add Continence text Click to add t

Click to add Feeding text Click to add t

Click to add text

Click to add text Click to add text

Click to add text Click to add text

Kegiatan

1. Program Fisioterapi a. Aktivitas di tempat tidur - Positioning, alih baring, latihan pasif dan aktif lingkup gerak sendi. b. Mobilisasi - Latihan bangun sendiri, duduk, transfer dari tempat tidur ke kursi, berdiri, jalan - Melakukan aktifitas kehidupan seharihari : mandi, makan, berpakaian.

2. Program okupasi terapi Latihan ditujukan untuk mendukung aktifitas kehidupan sehari-hari, dengan memberikan latihan dalam bentuk aktifitas, permainan, atau langsung pada aktifitas yang diinginkan. Misal latihan jongkok berdiri.

3. Program ortetik prostetik Pada ortotis prostetis akan membuat alat penopang atau alat pengganti bagian tubuh yang memerlukan sesuai dengan kondisi penderita, misal pembuatan alat diusahakan dari bahan yang ringan, model alat yang lebih sederhana sehingga mudah di pakai.

4. Program terapi bicara Program ini kadang kadang tidak selalu di tujukan untuk latihan bicara saja, tetapi di perlukan untuk memberi latihan pada penderita dengan gangguan fungsi menelan apabila di temukan adanya kelemahan pada otot otot sekitar tenggorok. Hal ini sering terjadi pada penderita stroke, dimana terjadi kelumpuhan saraf fagus, saraf lidah,

5. Program social medic Petugas social medic memerlukan data pribadi maupun keluarga yang tinggal bersama lansia, melihat bagaimana struktur atau kondisi di rumahnya yang berkaitan dengan aktifitas yang di butuhkan penderita, tingkat social ekonomi. Misal seorang lansia yang tinggal dirumahnya banyak tramp/anak tangga, bagaimana bisa di buat landai/pindah kamar yang datar dan bisa

6. Program psikologi Dalam menghadapi lansia sering kali harus memperhatikan keadaan emosionalnay yang mempunyai ciri-ciri yang khas pada lansia, misal apakah seorang yang tipe agresif atau konstruktif. Untuk memberikan motifasi lansia agar lansia mau melakukan latihan, mau berkomunikasi, sosialisaai dan sebagainya.

Walker

Shoulder wheel

Pulley

Paralel bars

KONSEP HOME HEALTH CARE


Definisi : bentuk pelayanan prima kepada klien di rumah untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan fisik, mental & emosi pasca perawatan di rumah sakit (Allender, 1996) Konsep home health care secara umum merupakan pelayanan keperawatan yg merupakan kelanjutan dari pelayanan kesehatan

HOME CARE PADA USIA LANJUT

DEFINISI
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien

Tujuan a. merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri b. merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan nyaman dan damai c. mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan keluarga, agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah berlalu

Alasan Home Care (HC) adalah : a. Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang . b. Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang dirawat dirumah sakit.

c. Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu memerlukan biaya yang besar d. Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah, sehingga akan meningkatkan kepuasan klien

Pelaksanaan home health care : membutuhkan koordinasi antar profesi Perawat, dokter, Care giver, keluarga Bentuk pelayanan : Melaksanakan askep yg meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan

Lanjutan Dalam melaksanakan home care perawat berkewajiban : a. Menghormati hak pasien b. Merujuk kasus yg tdk bisa ditangani c. Menyimpan rahasia ssi dgn peraturan UU d. Memberikan informasi e. Meminta persetujuan tind. yg akan dikaukan f. Melakukan pencatatan perawatan dng baik

Click to add title

Click to add text

Anda mungkin juga menyukai