Anda di halaman 1dari 7

SUBSTANSI atau HIKMAH ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW

Kita baru saja meninggalkan bulan rajab. dimana pada akhir bulan rajab kita sebagai seorang muslim telah diingatkan kembali sebuah peristiwa besar dalam sejarah umat islam. Sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah hidup (siirah) Rasulullah SAW yaitu peristiwa diperjalankannya beliau (isra) dari Masjid al Haram di Makkah menuju Masjid al A sa di !erusalem" lalu dilanjutkan dengan perjalanan #ertikal (mi$raj) dari %ubbah As Sakhrah menuju ke Sidrat al Muntaha (akhir penggapaian). &eristiwa ini terjadi antara '()'* bulan sebelum Rasulullah SAW diperintahkan untuk melakukan hijrah ke +atsrib (Madinah). Allah SW, mengisahkan peristiwa agung ini di S. Al -sra (dikenal juga dengan S. .ani -srail) ayat pertama yang Artinya/ 0Maha Su1i Allah +ang telah memperjalankan hamba2ya pada suatu (potongan) malam dari masjidil Haram ke Al Masjidil A sa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda)tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya 3ia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat4. 5alu apa pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan -sra wal Mi$raj ini6 .arangkali 1atatan ringan berikut dapat memoti#asi kita untuk lebih jauh dan sungguh)sungguh menangkap pelajaran yang seharusnya kita tangkap dari perjalanan agung tersebut7 Pertama: Konteks situasi terjadin a Kita kenal" -sra$ wal Mi$raj terjadi sekitar setahun sebelum Hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah (+atsrib ketika itu). Ketika itu" Rasulullah SAW dalam situasi yang sangat 4sumpek4" seolah tiada 1elah harapan masa depan bagi agama ini. Selang beberapa masa sebelumnya" isteri ter1inta Khadijah r.a. dan paman yang menjadi dinding kasat dari penjuangan meninggal dunia. Sementara tekanan 8isik maunpun psikologis ka8ir %urays terhadap perjuangan semakin berat. Rasulullah seolah kehilangan pegangan" kehilangan arah" dan kini pandangan itu berkunang) kunang tiada jelas.

3alam sitausi seperti inilah" rupanya 4rahmah4 Allah meliputi segalanya" mengalahkan dan menundukkan segala sesuatunya. 4warahamatii wasi$at kulla syaei4" demikian Allah deklarasikan dalam Kitab2ya. .eliau di suatu malam yang merintih kepedihan" mengenang kegetiran dan kepahitan langkah perjuangan" tiba)tiba diajak oleh &emilik kesenangan dan kegetiran untuk 4berjalan)jalan4 (saraa) menelusuri napak tilas 4perjuangan4 para pejuang sebelumnya (para nabi). .ahkan dibawah serta melihat langsung kebesaran singgasana -lahiyah di 4Sidartul Muntaha4. Sungguh sebuah 4penyejuk4 yang menyiram keganasan kobaran api permusuhan kaum ka8ir. 3an kinilah masanya bagi Rasulullah SAW untuk kembali 4menenangkan4 jiwa" mempermantap tekad menyingsingkan lengan baju untuk melangkah menuju ke depan. Artinya" bahwa kita adalah 4rasul)rasul4 Rasulullah SAW dalam melanjutkan perjuangan ini. .etapa terkadang" di tengah perjalanan kita temukan tantangan dan penentangan yang menyesakkan dada" bahkan mengaburkan pandangan objekti8 dalam melangkahkan kaki ke arah tujuan. !ikalau hal ini terjadi" maka tetaplah yakin" Allah akan meraih tangan kita" mengajak kita kepada sebuah 4perjalanan4 yang menyejukkan. 4Allahu Waliyyullad9iina aamanu4 (Sungguh Allah itu adalah Wali) nya mereka yang betul)betul beriman4. Wali yang bertanggung jawab memenuhi segala keperluan dan kebutuhan. Kesumpekan dan kesempitan sebagai akibat dari penentangan dan rintangan mereka yang tidak senang dengan kebenaran" akan diselesaikan dengan 1ara da metode yang Hanya Allah yang tahu. +ang terpenting bagi seorang pejuang adalah" maju tak gentar" sekali mendayung pantang mundur" konsistensi memang harus menjadi karakter dasar bagi seorang pejuang di jalan2ya. 4Wa laa taeasuu min rahmatillah4 (jangan sekali)kali berputus asa dari rahmat Allah). Kedua: Pensu!ian Hati 3isebutkan bahwa sebelum di bawa oleh !ibril" beliau dibaringkan lalu dibelah dadanya" kemudian hatinya dibersihkan dengan air 9am9am. Apakah hati Rasulullah kotor6 &ernahkan Rasulullah SAW berbuat dosa6 Apakah Rasulullah punya penyakit 4dendam4" dengki" iri hati" atau berbagai penyakit hati lainnya6 ,idak:sungguh mati:tidak. .eliau hamba yang 4ma$shuum4 (terjaga dari berbuat dosa). 5alu apa signi8ikasi dari pensu1ian hatinya6

Rasulullah adalah sosok 4uswah4" pribadi yang hadir di tengah)tengah umat sebagai" tidak saja 4muballigh4 (penyampai)" melainkan sosok pribadi unggulan yang harus menjadi 4per1ontohan4 bagi semua yang mengaku pengikutnya. 45a ad kaana lakum 8i Rasulillahi uswah hasanah4. Memang betul" sebelum melakukan perjalanannya" haruslah dibersihkan hatinya. Sungguh" kita semua sedang dalam perjalanan. &erjalanan 4su1i4 yang seharusnya dibangun dalam suasa 4ke8itrahan4. .erjalan dari2ya dan juga menuju kepada2ya. 3alam perjalanan ini" diperlukan lentera" 1ahaya" atau petunjuk agar selamat menempuhnya. 3an hati yang intinya sebagai 4nurani4" itulah lentera perjalanan hidup. ;ahaya ini berpusat pada hati seseorang yang ternyata juga dilengkapi oleh gesekan)gesekan 4karat4 kehidupan (8a alhamaha 8ujuuraha). Semakin kuat gesekan karat" semakin jauh pula dari warna yang sesungguhnya (ta awaaha). 3an oleh karenanya" di setiap saat dan kesempatan" diperlukan pembersihan" diperlukan air 9am9am untuk membasuh kotoran)kotoran hati yang melengket. Hanya dengan itu" hati akan bersinar tajam menerangi kegelapan hidup. 3an sungguh hati inilah yang kemudian 4penentu4 baik atau tidaknya seseorang pemilik hati. ?:5;< 789 >()' >()' ,2%= -:5;< 789 3456 3456 ,2% -./01 ()*+, &' $% "# 3isebutkan bahwa hati manusia awalnya putih bersih. -a ibarat kertas putih dengan tiada noda sedikitpun. 2amun karena manusia" setiap kali melakukan dosa)dosa setiap kali pula terjatuh noda hitam pada hati" yang pada akhirnya menjadikannya hitam pekat. Kalaulah saja" manusia yang hatinya hitam pekat tersebut tidak sadar dan bahkan menambah dosa dan noda" maka akhirnya Allah akan akan membalik hati tersebut. Hati yang terbalik inilah yang kemudian hanya bisa disadarkan oleh api neraka. 4Khatamallahu $alaa uluubihim4. 3i Al %ur$an sendiri" Allah ber8irman4 Sungguh beruntung siapa yang mensu1ikannya" dan sungguh buntunglah siapa yang mengotorinya4. Maka sungguh perjalanan ini hanya akan bisa menuju 4ilahi4 dengan senantiasa membersihkan jiwa dan hati kita" sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah sebelum perjalanan su1inya tersebut.

Keti@a: MemiAiB Susu C MenoAak KBamar Ketika ditawari dua pilihan minuman" dengan sigap Rasulullah mengambil gelas yang berisikan susu. Minuman halal dan penuh men8aat bagi kesehatan. Minuman yang berkalsium tinggi" menguatkan tulang belulang. Rasulullah menolak khamar" minuman yang menginjak)nginjak akal" menurunkan tingkat inteletualitas ke dasar yang paling rendah. Sungguh memang pilihan yang tepat" karena pilihan ini adalah pilihan 8itri 4su1i4. 3engan bekal jiwa yang telah dibersihkan tadi" Rasulullah memang melanjutkan perjalanannya. 3i tengah perjalanan" hanya memang ada dua alternati8 di hadapan kita. Kebaikan dan keburukan. Kebaikan akan selalu identik dengan man8aat" sementara keburukan akan selalu identik dengan kerugian. Seseorang yang hatinya su1i" bersih dari kuman dosa dan noda ke9aliman" akan sensiti8 untuk menerima selalu menerima yang benar dan menolak yang salah. .ahkan hati yang bersih tadi akan merasakan 4ketidak senangan4 terhadap setiap kemungkaran. 5ebih jauh lagi" pemiliknya akan memerangi setiap kemungkaran dengan segala daya yang dimilikinya. 3alam hidup ini seringkali kita diperhadapkan kepada pilihan)pilihan yang samar. <itra menjadi a1uan" lentera" pedoman dalam mengayuh bahtera kehidupan menuju tujuan akhir kita (akhirat). 3an oleh karenanya" jika kita dalam melakukan pilihan) pilihan dalam hidup ini" ternyata kita seringkali terperangkap kepada pilihan)pilihan yang salah" buruk lagi merugikan" maka yakinlah itu disebabkan oleh tumpulnya 8irtah insaniyah kita. Agaknya dalam situasi seperti ini" diperlukan asahan untuk mempertajam kembali 8itrah -lahiyah yang bersemayam dalam diri setiap insan.

KeemDat: Imam SBaAat BerjamaEaB Shalat adalah bentuk peribadatan tertinggi seorang Muslim" sekaligus merupakan simpol ketaatan totalitas kepada+ang Maha &en1ipta. &ada shalatlah terkumpul berbagai hikmah dan makna. Shalat menjadi simbol ketaatan total dan

kebaikan uni#ersal yang seorang Muslim senantiasa menjadi tujuan hidupnya. Maka ketika Rasulullah memimpin shalat berjama$ah" dan tidak tanggung) tanggung ma$mumnya adalah para anbiyaa (nabi)nabi)" maka sungguh itu adalah suatu pengakuan kepemimpinan dari seluruh kaum yang ada. Memang jauh sebelumnya" Musa yang menjadi pemimpin sebuah umat besar pada masanya. .ahkan -brahim" =yangnya banyak nabi dan Rasul" menerima menjadi Ma$mum Rasulullah SAW. .eliau menerima dengan rela hati" karena sadar bahwa Rasulullah memang memiliki kelebihan)kelebihan 4leadership4" walau se1ara senioritas beliaulah seharusnya menjadi -mam. Kempimpinan dalam shalat berjama$ah sesungguhnya juga simbol

kepemimpinan dalam segala skala kehidupan manusia. Allah menggambarkan sekaligus mengaitkan antara kepemimpinan shalat dan kebajikan se1ara menyeluruh7 4Wahai orang)orang yang beriman" ruku$lah" sujudlah dan sembahlah ,uhanmu serta berbuat baiklah se1ara bersama)sama. 2isa1aya dengan itu" kamu akan meraih keberuntungan4. 3alam situasi seperti inilah" seorang Muhammad telah membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin bagi seluruh pemimpin umat lainnya. .agaimana dengan kita sebagai pengikut nabi muhammad dalam masalah ini6 Masalahnya" umat -slam saat ini tidak memiliki kriteria tersebut. Kriteria 4imaamah4 atau kepemimpinan yang disebutkan dalam Al %ur$an masih menjadi 4tanda tanya4 besar pada kalangan umat ini. 43an demikian kami jadikan di antara mereka pemimpin yang mengetahui urusan Kami" memiliki kesabaran dan ketangguhan jiwa" dan adalah mereka yakin terhadap ayat)ayat Kami4. Kita umat -slam" yang seharusnya menjadi pemimpin umat lainnya" ternyata memang menjadi salah satu pemimpin. Sayang kepemimpinan dunia -slam saat ini terbalik" bukan dalam shalat berjama$ah" bukan dalam kebaikan dan kemajuan dalam kehidupan manusia. 2amun lebih banyak yang bersi8at negati8. KeAima: KemFaAi ke Bumi den@an SBaAat &erjalanan singkat yang penuh hikmah tersebut segera berakhir" dan dengan segera pula beliau kembali menuju alam kekiniannya. Rasulullah sungguh sadar

bahwa betapapun ni$matnya berhadapan langsung dengan +ang Maha Kuasa di suatu tempat yang agung nan su1i" betapa ni$mat menyaksikan dan mengelilingi syurga" tapi kenyataannya beliau memiliki tanggung jawab duniawi. >ntuk itu" semua kesenangan dan keni$matan yang dirasakan malam itu" harus ditinggalkan untuk kembali ke dunia beliau melanjutkan amanah perjuangan yang masih harus diembannya. -nilah sikap seorang Muslim. Kita dituntut untuk turun ke bumi ini dengan membawa bekal shalat yang kokoh. Shalat berintikan 4d9ikir4" dan karenanya dengan bekal d9ikir inilah kita melanjutkan ayunan langkah kaki menelusuri lorong)lorong kehidupan menuju kepada ridha2ya. 4Wad9kurullaha katsiira4 (dan ingatlah kepada Allah banyak)banyak)" pesan Allah kepada kita di saat kita bertebaran men1ari 48adhal2ya4 dipermukaan bumi ini. &ersis seperti Rasulullah SAW membawa bekal shalat ? waktu berjalan kembali menuju bumi setelah melakukan serangkaian perjalanan su1i ke atas (Mi$raj)

PENUGASAN MKU

IBADAH DAN AKHLAQ


Subtansi atau Hikmah Isra miraj Nabi Muhammad SAW

Disusun Oleh : Maftuhatul Jannah El ahmadi (10711093) Dosen : Dr. Drs. H. Dadan Muttaqin, SH., M.Hum

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2013

Anda mungkin juga menyukai