Anda di halaman 1dari 4

Nama : ahmad iqbalul khilma

Kelas : MAY 4

Bismillahirrahmanirrahiim

Segala puji bagi allah yang memimpin semua alam dan sholawat salam terhadap baginda kita nabi
muhammad SAW yang membuka terhadap perkara yang tertutup dan mengakhiri terhadap kenabian
yang sebelumnya, sebagai orang yang menolong kebenaran dengan kebenaran dan yang memberikan
petunjuk terhadap jalan yang lurus terhadap keluarga shahabat dengan sepantas pantasnya dan
seagung agungnya.

Sesungguhnya keperdulian tergbadap biografi kenabian telah ditulis dari berbagai aspek bahasa, tidak
hanya dalam bahasa arab dan persia saja tetapi dari berbagai banyak bahasa asing. Ada orang yang
menjelaskan kedalam bahasa inggris karena banyak orang barat yang menggunakan bahasa inggris
supaya mudah dipahami tentang biografi kenabian. sehingga banyak sekali karangan tulisan yang
membahas tentang biografi kenabian karena banyak orang mualif asing (barat) mengemukakan
argumentasinya sehingga mereka mengarang sebuah tulisan tentang biografi muhammad al-amiin atas
keagungan Rasulullah serta mengakui bahwa beliau memiliki kelebihan dalam membebaskan manusia
dari segala fenomena penghambaan dan taqlid, serta dari lembah kehinaan. Sebagian mereka berkata,
"Sesungguhnya dakwah Nabi telah mengangkat umat dari titik terendah kesengsaraan menuju puncak
kebahagiaan dalam waktu yang relatif singkat, meskipun beberapa kajian dan buku mereka tidak
terlepas dari racun yang berbisa. Oleh sebab itu, tidak sepatutnya kita memercayai mereka sepenuhnya.

Meskipun mereka banyak menulis buku yang isinya serta jilid-jilidnya dipenuhi dengan keutamaan
beliau, mereka tidak sanggup menentukan sifat-sifat yang terpuji dan karakternya yang bersih, padahal
beliau telah mencapai puncak kesempurnaan manusia yang telah dipilih Tuhannya untuk menyampaikan
ajaran keilahian-Nya. Beliau tidak berkata karena dorongan hawa nafsunya, tetapi karena wahyu yang
disampaikan kepadanya. Tuhannya telah memujinya, seperti firman-Nya: ( Qs al qalam : 04) Dan
firmannya lagi, (Qs Ali imran: 159)

Ayat yang serupa dengannya banyak disebutkan dalam kitab yang paling agung dan pembicaraan yang
paling utama (Al-Quran). Tampaknya, tidak seorang pun yang mampu menghitung kesempurnaan dan
keutamaan beliau secara lengkap, sebagaimana seorang penyair berkata, "Keindahan dirinya semakin
sempurna, andaikan cahayanya menyoroti bulan purnama tak mungkin ia ditimpa gerhana sekalipun
banyak orang yang menyifatinya waktu akan habis sedang beliau belum disifati."

Setiap kali manusia maju dalam peradabannya dan menempuh langkah kemajuan itu serta naik ke
tingkatan tangga kemajuan, dengan kadar cakrawala pemikirannya, dia akan mengetahui jasa-jasa Nabi
terhadap perikemanusiaan.

Kepergian beliau menuju Tuhan Yang Mahatinggi sudah hampir empat belas abad lamanya, tetapi
keagungannya masih menjadi pengisi hati dan telinga, dan selalu diingat sebagai nyanyian kehidupan
yang dahaga akan sumber inspirasi yang mulia ini serta luapan keberanian dan keagungan yang
sempurna.

Kaum muslimin selalu mengenang Nabi yang ummi ini sebagai penyucian atas ajaran yang dibawa dan
disampaikannya dari Allah Taala serta disebarkannya di Timur dan Barat, dan sebagai keyakinan tentang
keluhuran apa yang dibawanya, yaitu akidah dan syariat, seluruh umat manusia menyebutnya sebagai
Rasul yang amat mulia, bijak, penyayang, dan satu-satunya Rasul yang cerdas dan berjuang dalam
perjalanan hidupnya yang panjang.

Keagungan Nabi bukan bersumber pada fanatisme atau kedudukan dan harta. Tidak pula karena bangsa
yang melahirkan atau kemuliaan silsilah keturunannya. Akan tetapi, karena keagungan kepribadian,
kesempurnaan akhlaknya, dan keluasan wawasannya. Beliaulah teladan tertinggi bagi manusia yang
sempurna. Beliaulah yang hidup untuk berjuang dan mati sebagai pejuang di jalan Allah. Beliaulah Rasul
utusan yang dipilih oleh kehendak llahi di antara semua makhluk untuk menyampaikan ajaran-Nya
kepada seluruh alam ini pada masa masa rasul ketika manusia sesat dan tidak mengetahui petunjuk
langit yang telah diberitakan oleh para nabi dan rasul. Kepada beliaulah, dikembalikannya akhir segala
ajaran agar menjadi umum di antara manusia dan menjadi akidah mereka seluruhnya, dan itulah fitrah
manusia. yang telah ditetapkan Allah bagi Ajarannya menyeru pada tauhid yang mutlak, dan
menetapkan prinsip-prinsip keadilan, kebebasan, persamaan, dan persaudaraan antara manusia
seluruhnya. Ia juga merupakan agama manusia karena keluhuran rohnya, keagungan
kecenderungannya, kemuliaan tujuannya, pengangkatannya terhadap kehormatan manusia, seruannya
pada kasih sayang, tolong-menolong, kesadaran hati, rasa tanggung jawab, penetapan hal-hal yang
dijanjikan dan yang dilarang, dan penyebaran ilmu pengetahuan dan kemakmuran serta peradaban,
perlawanan terhadap berhalaisme, kemusyrikan, kesesatan, pembangkangan, kehinaan, kemunkaran,
hawa nafsu yang menyesatkan, khayalan yang membahayakan, syahwat yang tak terkendali, khurafat
(takhayul) yang dusta, dan taqlid yang rusak. Beliau menyatukan seluruh umat manusia di bawah satu
panji, yaitu petunjuk Allah, dan di dalam ajaran yang sempurna, yaitu syariat-Nya. Tidaklah beliau
kembali ke sisi Tuhannya (wafat), kecuali setelah menyatukan bangsa Arab atas ajaran itu, menyeru raja-
raja dan para penguasa kepadanya, mengutus para utusannya sebagai pemberi berita gembira dan
pemberi peringatan kepada Kisra Syahinsyah (Raja Persia), Raja Bahrain, Raja Habsyah, Penguasa Mesir,
dan Heraqlius (penguasa negeri Romawi yang agung).

Para khalifahnya yang datang kemudian juga memikul beban memberi petunjuk umat dan
membebaskan manusia sehingga ajaran ini sampai ke seluruh penjuru dunia yang karenanya peradaban
gemilang dapat ditegakkan, masih menjadi akidah mayoritas umat dan bangsa, masih hidup bersama
akhlak dan hukum yang dikandungnya sampai Allah mewariskan bumi ini dan orang-orang yang
mendiaminya.

Ketika sedang asyik-asyiknya membaca Al-Quran, entah mengapa tiba-tiba saya tertarik pada firman
Allah dalam surat Al-Maidah ayat 3:

Lama sekali, saya merenung dan beberapa kali mengulang ngulang firman tersebut. Saya terpesona
pada keindahan susunan kalimat serta kepadatan isi yang dikandungnya. Kemudian, saya membuat
beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.Allah SWT. menghendaki Islam sebagai agama terakhir. Agama yang tidak akan digantikan oleh agama
apa pun, sebagaimana firman-Nya: (al ahzab 40)

Oleh sebab itu, Allah menghimpun di dalam agama satu ini, segala hukum, akhlak, undang-undang, dan
untuk menjamin agar agama ini tetap kekal dan abadi, cocok untuk setiap masa dan tempat, sanggup
membahagiakan manusia, membebaskan manusia dari segala noda, menegakkan keadilan dan
kebenaran bagi semua manusia. yang ajaran

Dengan demikian, Islam adalah agama yang lurus dan lengkap, terpelihara, dan kekal nilai-nilainya,
sebagaimana firman Allah:(arrum 30)

Islam adalah agama yang lengkap sempurna, sebagaimana Allah SWT. berfirman:(al an'am 38)

Islam adalah agama yang terpelihara, sebagaimana Allah SWT, berfirman:( alfhusilat 42)

Islam adalah agama yang kekal, sebagaimana Allah SWT. berfirman:(al hijr 9)

Kelengkapan, keterpeliharaan, dan kekekalan itulah ciri ciri kesempurnaan. Dengan sifat-sifat inilah,
agama yang sempurna ini (Islam) ditegakkan.

2. Jika ajaran Islam adalah ajaran yang lengkap, lurus, terpelihara, kekal lagi sempurna dari segala
seginya, tentunya pembawa dan penyeru kepadanya adalah orang yang diutus Allah SWT. dalam
tingkatan yang setara dengan semua sifat itu, bahkan harus lebih tinggi lagi. Dalam tingkatan serupa, dia
harus lebih tinggi, dan dalam kedudukan dan derajat seperti itu, dia harus lebih agung. Sebab, dia adalah
pengemban lagi penegak segala beban ajaran ini. Seperti diketahui bahwa beban besar tidak akan
mampu dipikul, kecuali oleh orang yang lebih besar kekuatannya darinya.

3. Berdasarkan pertimbangan yang sederhana, tetapi mulia itulah, saya mencoba menggambarkan
bahwa Nabi Muhammad yang datang membawa agama yang sempurna itu tidak diragukan sebagai
manusia yang sempurna; sempurna dalam segala hal, sempurna dalam akhlak dan rupanya. Tiada
seorang pun yang pernah melihat orang yang seperti beliau, baik sebelum maupun sesudahnya,
sebagaimana seorang penyair berkata,

"Beliau yang lengkap jiwa dan rupanya Lalu dipilih sebagai kekasih Sang Pencipta."

Beliau sempurna dalam akhlak dan perangainya, sebagaimana disebutkan Allah SWT. dalam firman:(al
qalam 4)

Beliau sempurna dalam etika dan tingkah lakunya, sebagaimana Allah SWT. berfirman: ( Adh dhuha 6-8)

Dengan demikian, beliau adalah manusia sempurna dalam segala hal, baik sifat-sifat lahiriah maupun
batiniahnya, dan tersucikan dari segala aib atau kekurangan, sebagaimana seorang penyair berkata,

"Engkau dijadikan terbebas dari segala aib Seakan-akan engkau diciptakan atas kehendakmu sendiri."

4. Dari sinilah, saya ingin ikut serta untuk menulis tentang realitas Rasul, yang barang siapa
mengingkarinya, dia telah berbuat munkar dan keji, sebagaimana seorang penyair berkata,

"Meskipun orang buta mengingkari sinar matahari

Tetap saja dia tidak bisa membahayakannya, bahkan dia telah melakukan pengingkaran." Yang jelas,
saya tetap mencoba menulis tentang

kesempurnaan manusia ini, Muhammad. Inilah buku yang di dalamnya saya kupas tentang sebagian
realitas segi kesempurnaan pribadi Nabi kita, Muhammad, dengan harapan agar Allah Jalla wa 'Ala
mengilhamkan kita kebenaran dan melimpahi kebaikan dan perbaikan. Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi kita, Muhammad.

DR. Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki Al-Makki Al-Hasani

Anda mungkin juga menyukai