Anda di halaman 1dari 2

Pola Asuh Pola asuh adalah karakteristik strategi orangtua yang digunakan untuk mengatur atau menghadapi anak.

Diana Baumrind ( dalam Boyd & Bee, 2010) mengatakan ada empat aspek dalam fungsi keluarga yaitu: (a) Warmth/nurturance Orangtua yang hangat dan memberikan perhatian pada anak akan membuat anak memiliki self esteem yang tinggi, rasa empati dan lebih peka terhadap permasalahan orang lain. (b) Clarity/consistency of rules Orangtua dengan aturan yang jelas, konsisten dalam pelaksanaannya akan menyebabkan anak lebih merasa kompeten dan yakin akan kemampuan dalam dirinya dan rendah dalam melakukan perilaku agresif. (c) Level of expectation/maturity demands Tingkat harapan orangtua dimana orangtua menginginkan hasil yang optimal dari anak terjadi saat orangtua tidak terlalu membatasi anak, menjelaskan harapannya terhadap anak dan menghindari hukuman fisik. (d) Communication between parent and child Komunkasi antara anak dan orangtua berkaitan dengan hasil yang positif. Mendengarkan anak adalah hal penting dalam berbicara dengan anak. Secara ideal, orangtua perlu untuk mengatakan kepada anak bahwa apa yang anak katakan adalah hal yang penting untuk didengar, bahwa idenya penting, dan seharusnya dipertimbangkan dalam keputusan keluarga.

Pola asuh menurut Baumrind ada empat tipe yaitu sebagai berikut: (a) The authoritarian type. Tinggi dalam control dan maturity demands tetapi rendah dalam nurturance dan communication. Orangtua yang merespon penolakan anak untuk melakukan sesuatu adalah dengan melakukan paksaan secara fisik, sosial, dan emosi. Anak dengan pola asuh otoriter akan tidak fokus pada prestasi di sekolah, memiliki self esteem yang redah

dan sedikit memiliki skill dibandingkan teman sebayanya. Beberapa anak akan lemah, agresif atau lepas dari kendali orangtua. (b) The permissive type Tinggi dalam nuruturance tetapi rendah dalam maturity demand, control dan communication. Orangtua dengan perilaku permisif akan mengikuti apa saja keinginan anak. Anak yang hidup dengan pola asuh permisif akan berprestasi buruk di sekolah selama masa remaja dan menjadi agresif atau menunjukkan perilaku tidak matang dengan teman dan di dalam sekolah. Anak tidak mau memegang tanggung jawab dan tidak mandiri. (c) The auhoritative type Tinggi dalam keempat aspek. Orangtua dengan pola asuh otoritarian merespon perilaku yang tidak diinginkan dengan menjelaskan tuntutan atau keinginan mereka tanpa menggunakan kekuasaan yang berlebihan pada anak. Anak dengan pola asuh otritarian memiliki self esteem yang tinggi dan mandiri tetapi mereka juga memenuhi permintaan atau tuntutan orangtua dan memiliki perilaku altruistik. Mereka memilki rasa percaya diri dan fokus pada prestasi di sekolah serta berusaha mencapai nilai yang baik. Lalu Maccoby dan Martin menambahkan pola asuh yang keempat: (d) The univolved type Orangtua yang tidak terlibat dalam pengasuhan anak terlihat tidak peduli dengan perilaku anak dan tanggung jawab sebagai orangtua. Anak dengan pola asuh seperti ini akan mengalami gangguan dalam hubungan sosial untuk waktu yang lama. Pada remaja akan menyebabkan perilaku impulsif dan antisosial, kurang memiliki kompetensi dibandingkan teman sebaya dan rendah dalam keinginan untuk berprestasi.

Anda mungkin juga menyukai