Anda di halaman 1dari 14

1

Jelaskan fungsi dari assesmen berbasis kelas! Jawab : Fungsi Asesmen Berbasis kelas Kita semua telah tahu bahwa tugas pendidik adalah mendesain materi dan situasi di kelas agar siswa dapat belajar untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Setelah Anda mempelajari apa keunggulan dan tujuan dari asesmen khusunya asesmen berbasis kelas, maka perlu pula diketahui ungsi dari penilaian kelas tersebut. Secara rinci ungsi dari penilaian kelas dapat dijelaskan sebagai berikut !"iknas, #$$%&: a Kalau tujuan pembelajaran adalah pencapaian standar kompetensi maupun kompetensi dasar, maka penilaian kelas ini dapat menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi. b Asesmen berbasis kelas dapat ber ungsi pula sebagai landasan pelaksanaan e'aluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan, dalam hal ini terkait erat dengan peran guru sebagai pendidik sekaligus pembimbing. c Sejalan dengan tujuan asesmen yang telah dikemukakan di atas maka salah satu ungsi asesmen berbasis kelas ini adalah menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seorang siswa perlu mengikuti remedial atau justru memerlukan program pengayaan. d "engan demikian asesmen juga akan ber ungsi sebagai upaya pendidik untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. (emuan ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan langkah perbaikan proses pembelajaran berikutnya, guna peningkatan capaian hasil belajar siswa . e Kesemuanya dapat dipakai sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik dan semua stake holder pendidikan dalam lingkup sekolah tentang gambaran kemajuan perkembangan proses dan hasil belajar peserta didik.

Jelaskan prinsip-prinsip yang harus dipedomi dalam pelaksanaan Asessem Berbasis Kelas ! Jawab : Prinsip-prinsip Asesmen Berbasis kelas )rinsip adalah sesuatu yang harus dijadikan pedoman. )rinsip asesmen berbasis kelas adalah patokan yang harus dipedomani ketika Anda sebagai guru melakukan asesmen hasil dan proses belajar. (erdapat ada enam prinsip dasar asesmen hasil belajar yang harus dipedomani !"epdiknas, #$$* dan #$$%& yaitu: a )rinsip +aliditas +aliditas dalam asesmen mempunyai pengertian bahwa dalam melakukan penilaian harus menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Sebagai contoh: Kompetensi Alat )enilaian A : Kemampuan siswa berbicara untuk menceritakan dirinya dan keluarganya !dalam tema: Aku dan Keluargaku& , : -awancara, obser'asi tes per orma . : Kemampuan menggunakan mikroskop / : (es perbuatan !per orma&, obser'asi Jika guru menilai kompetensi A dan alat penilaian yang digunakan adalah ,, penilaian ini 'alid. Jika yang hendak dinilai kompetensi A dengan alat penilaian ,, dalam kenyataan yang dinilai bukan kompetensi A tetapi ., penilaian ini tidak 'alid.

Jika yang hendak dinilai kompetensi A dengan alat penilaian ,, dalam kenyataan yang dipakai justru alat penilaian /, penilaian ini tidak 'alid. b )rinsip 0eliabilitas )engertian 0eliabilitas berkaitan dengan konsistensi !keajegan& hasil penilaian. )enilaian yang ajeg !reliable& memungkinkan perbandingan yang reliable, menjamin konsistensi, dan keterpercayaan. 1isal, dalam menilai unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relati sama. 2ntuk menjamin reliabilitas petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas. 3ontoh yang lain adalah dalam menguji kompetensi siswa dalam melakukan eksperimen di laboratorium. Sepuluh siswa melakukan eksperimen dan masingmasing menulis laporannya. )enilaian ini reliable jika guru dapat membandingkan tara penguasaan 1$ siswa itu dengan kompetensi eksperimen yang dituntut dalam kurikulum. )enilaian ini reliable jika 4$ siswa yang sama mengulangi eksperimen yang sama dalam kondisi yang sama dan hasilnya ternyata sama. Kondisi yang sama misalnya: 1& tidak ada siswa yang sakit #& penerangan5pencahayaan dalam laboratorium sama 4& suhu udara dalam lab sama *& alat yang digunakan sama )enilaian tersebut tidak reliable jika ada kondisi yang berubah, misalnya ada 4 siswa yang sakit tetapi dipaksa melakukan eksperimen yang sama, dan ternyata hasilnya berbeda. c (er okus pada kompetensi (elah Anda pahami bahwa konsekuensi perubahan kurikulum juga akan menuntut perubahan dalam sistem penilaiannya. "alam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus ter okus pada pencapaian kompetensi !rangkaian kemampuan&, bukan pada penguasaan materi !pengetahuan&. 2ntuk bisa mencapai itu penilaian harus dilakukan secara berkesinambungan, dimana penilaian

dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu. d )rinsip Komprehensi "alam proses pembelajaran, Anda sebagai pendidik pasti telah menyusun rencana pembelajaran yang secara jelas menggambarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa serta indikator yang menggambarkan keberhasilannya. 2ntuk itu penilaian yang dilakukan harus menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan siswa sehingga tergambar pro il kemampuan siswa. e )rinsip 6bjekti'itas 6byekti dalam konteks penilaian di kelas adalah bahwa proses penilaian yang dilakukan harus meminimalkan pengaruh7pengaruh atau pertimbangan subyekti dari penilai. "alam implementasinya penilaian harus dilaksanakan secara obyekti . "alam hal tersebut, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami siswa, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka !skor&. )rinsip 1endidik )rinsip ini sangat perlu Anda pahami bahwa penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi siswa !lulus atau tidak lulus& atau menghukum siswa, tetapi untuk mendi erensiasi siswa !sejauh mana seorang siswa membuat kemajuan atau posisi masing7masing siswa dalam rentang cakupan pencapaian suatu kompetensi&. .erbagai akti'itas penilaian harus memberikan gambaran kemampuan siswa, bukan gambaran ketidakmampuannya. Jadi, penilaian yang mendidik artinya proses penilaian hasil belajar harus mampu memberikan sumbangan positi pada peningkatan pencapaian hasil belajar peserta didik, dimana hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan moti'asi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar. )ada akhirnya )roses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memoti'asi, memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

Jelaskan disertai contoh apa yang harus dilakukan pendidik untuk menjamin bahwa penilaian yang dilakukannya objektif ! Jawab : 2ntuk menjamin bahwa penilaian yang dilakukan guru objekti , guru sebaiknya : a 1emandang penilaian dan kegiatan belajar7mengajar secara terpadu. Seorang guru harus memiliki pandanngan bahwa penilaian dan kegiatan pembelajaran merupakan sesuatu yang terpadu. Sehingga dalam proses pembelajaran seorang guru dapat melakukan asesmen atau peniliaian. 1isalnya, pada saat pembelajaran, guru dapat melakukan penilaian dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaiatan dengan materi yang telah disampaikan. b 1engembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri. c 1elakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis in ormasi tentang hasil belajar peserta didik. d 1empertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik. "alam melakukan penilaian, seorang guru harus mempertimbangkan kebutuhan siswa. Sehingga penilaian yang dilakukan objekti . e 1engembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang ber'ariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik. 1enggunakan cara dan alat penlaian yang ber'ariasi. 1isalnya, dalam melakukan penilaian instrumen atau alat yang digunakan tidak hanya tes. Akan tetapi, guru juga sebainya menggunakan instrumen non tes seperti obsesr'asi dan lain7lain. Seorang guru sebaiknya juga tidak hanya menggunakan tes berupa tes tertulis saja. 8uru dapat menggunakan tes lisan dalam penilaian. g 1endidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran see ekti mungkin.

Jelaskan dengan contoh pengalaman saudara tentang tujuan asesmen berbasis kelas! Jawab : (ujuan asesmen berbasis kelas, yaitu : a Saya memberikan materi tentang shirah 9abi 1uhammad SA-. Setelah saya bercerita, saya memberikan pertanyaan secara lisan kepada santri. Siapa yang dapat menjawab dapat mengacungkan jari. 3ontohnya : Siapakah ibu 9abi 1uhammad: Secara spontan para santri mengacungkan jari dan menjawab pertanyaan saya. Ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari saya. Karena santri tersebut dapa menjawab pertanyaan saya, saya memberikan hadiah berupa permen kepadanya. Saya memberikan beberapa pertanyaan kepada santri lain yang belum mejawab pertanyaan. Santri terlihat antusias ingin menjawab pertanyaan yang saya berikan. "ari contoh di atas, tujuan asesmen yang saya lakukan adalah agar saya bisa langsung memberikan umpan balik ! feedback & kepada peserta didik agar peserta didik termoti'asi untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. b Saya pernah menjelaskan tentang wudhu kepada santri ()A .aitussalam. 1inggu sebelumnya saya telah menjelaskan tentang rukun wudhu. )ada minggu berikutnya, saya melakukan penilaian praktik wudhu. (ernyata ada beberapa santri yang kesulitan dalam mengha alkan doa sesudah wudhu. Selain itu, ada juga santri yang belum dapat melakukan gerakan wudhu dengan tepat tepat. 1isalnya, ada santri yang membasuh tangan tidak sampai siku. Siswa yang belum ha al doa sesudah wudhu harus mengha alkan kembali doa tersebut. Siswa yang belum menguasai gerakan wudhu dengan tepat mendapatkan pembelajaran lagi. Saya melakukan remidial pada minggu berikutnya agar santri tersebut dapat mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. "ari contoh tersebut, tujuan dari asesmen adalah agar guru dapat melakukan pemantauan kemajuan belajar yang dicapai setiap peserta didik, sekaligus guru dapat mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga guru dapat menentukan siswa mana yang sudah menguasai kompetensi dan siswa mana yang harus melakukan remidiasi untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan.

"ari pemantauan yang saya lakukan tersebut, saya gunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki metode, kegiatan, dan sumber belajar yang saya gunakan, sesuai dengan kebutuhan siswa.

)ada saat akhir semester, di ()A .aitussalam akan diadakan ujian akhir semester. ;nstrumen penilaian yang kami lakukan adalah tes membaca Al7<ur=an, tes membaca ;>ra, dan tes membaca Ju? @Amma. .erdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan dapat digunakan untuk menentukan apakah santri tersebut dapat melanjtkan ke tingkat selanjutnya. 1isalnya, santri yang tadinya baru belajar ;>ra dapat melanjutkan ke tingkat selanjutnya atau tidak, yaitu belajar membaca Ju? @Amma. "ari contoh tersebut, tujuan dari asesmen berbasis kelas adalah untuk menentukan kenaikan kelas atau tingkat.

5. Jelaskan dengan contoh assesmen pada ranah afektif kognitif psikomotorik ! Jawab : a Ranah Kognitif 0anah kogniti adalah ranah yang mencakup kegiatan mental !otak&. 1enurut .loom, segala upaya yang menyangkut akti'itas otak adalah termasuk dalam ranah kogniti . 0anah kogniti didalamnya kemampuan berhubungan dengan kemampuan ber ikir, termasuk mengha al, memahami, mengaplikasi, menganalisis,

mensintesis, dan kemampuan menge'aluasi "alam ranah kogniti itu terdapat enam aspek atau jenjang proses ber ikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah : 1 )engetahuan (knowledge), dalam jenjang ini seseorang dituntut dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, akta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata7kata operasional yang digunakan, yaitu: mende inisikan, mendeskripsikan, mengidenti ikasikan, menda tarkan, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan dan mereproduksi. # )emahaman (comprehension), kemampuan ini menuntut siswa memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat meman aatkan isinya tanpa harus menghubungkannya dengan hal7hal lain. Kemampuan ini dijabarkan menjadi tiga, yakniA

a b c

menterjemahkan, menginterpretasikan, dan mengekstrapolasi. operasional yang digunakan antara lain: memperhitungkan,

Kata7kata

memperkirakan, menduga, menyimpulkan, membedakan, menentukan, mengisi, dan menarik kesimpulan. 4 )enerapan (aplication), adalah jenjang kogniti yang menuntut kesanggupan menggunakan ide7ide umum, tata cara ataupun metode7metode, prinsip7 prinsip, serta teori7teori dalam situasi baru dan konkret. Kata7kata operasional yang digunakan antara lain: mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasikan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, dan menggunakan. * Analisis (analysis) adalah tingkat kemampuan yang menuntut seseorang untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur7unsur atau komponen pembentuknya. Kemampuan analisis diklasi ikasikan menjadi tiga kelompok, yaituA a b c analisis unsur, analisis hubungan, analisis prinsip7prinsip yang terorganisasi.

Kata7kata operasional yang umumnya digunakan antara lain: memperinci, mengilustrasikan, menyimpulkan, menghubungkan, memilih, dan memisahkan. B Sintesis (synthesis), jenjang ini menuntut seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai aktor. Casil yang diperoleh dapat berupa: tulisan, rencana atau mekanisme. Kata operasional yang digunakan terdiri dari: mengkatagorikan, memodi ikasikan, merekonstruksikan, mengorganisasikan, menyusun, membuat design, menciptakan, menuliskan, dan menceritakan. % D'aluasi (e aluation) adalah jenjang yang menuntut seseorang untuk dapat menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria

tertentu. Cal penting dalam e'aluasi ialah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga siswa mampu mengembangkan kriteria, standar atau ukuran untuk menge'aluasi sesuatu. Kata7kata operasional yang dapat digunakan antara lain: mena sirkan, menentukan, menduga, mempertimbangkan, membenarkan, dan mengkritik.

3ontoh 0anah Kogniti : Apabila melihat kenyataan yang ada dalam sistem pendidikan yang diselenggarakan, pada umumnya baru menerapkan beberapa aspek kogniti tingkat rendah, seperti pengetahuan, pemahaman dan sedikit penerapan. Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan e'aluasi jarang sekali diterapkan. Apabila semua tingkat kogniti diterapkan secara merata dan terus7menerus maka hasil pendidikan akan lebih baik. )engukuran hasil belajar ranah kogniti dilakukan dengan tes tertulis. .entuk tes kogniti diantaranyaA A tes atau pertanyaan lisan di kelas, A pilihan ganda, A uraian obyekti , A uraian non obyekti atau uraian bebas, A jawaban atau isian singkat, A menjodohkan, A portopolio dan A per ormans. 3akupan yang diukur dalam ranah Kogniti adalah: a b ;ngatan !31& yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. "itandai dengan kemampuan menyebutkan simbol, istilah, de inisi, akta, aturan, urutan, metode. )emahaman !3#& yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang sesuatu c hal. "itandai dengan kemampuan menerjemahkan, mena sirkan, memperkirakan, menentukan, menginterprestasikan. )enerapan !34&, yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring E menerapkan dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru5nyata. "itandai dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan, memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasi ikasikan, mengubah struktur.

Analisis !3*&, Kemampuan ber ikir secara logis dalam meninjau suatu akta5 objek menjadi lebih rinci. "itandai dengan kemampuan membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan, mengkategorikan.

Sintesis !3B&, Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep7konsep secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. "itandai dengan kemampuan mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan, mengembangkan, menghubungkan, mengkhususkan. D'aluasi !3%&, Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan terhadap sustu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. "itandai dengan kemampuan menilai, mena sirkan, mempertimbangkan dan menentukan.

Ranah Afektif Secara umum ranah a ekti diartikan sebagai internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah yang terjadi bila indi'idu menjadi sadar tentang nilai yang diterima dan kemudian mengambil sikap sehingga kemudian menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya. 0anah a ekti adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. 0anah a ekti mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. .eberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kogniti tingkat tinggi. 3iri7ciri hasil belajar a ekti akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. 0anah a ekti menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu: Jenjang kemampuan dalam ranah a ekti yaitu: 1 1enerima !!ecei ing&, diharapkan siswa peka terhadap eksistensi enomena atau rangsangan tertentu. Kepekaan ini diawali dengan penyadaran kemampuan untuk menerima dan memperhatikan. Kata7kata operasional yang digunakan antara lain: menanyakan, memilih, mendeskripsikan, memberikan, mengikuti, menyebutkan. 3ontah hasil belajar a ekti jenjang recei'ing , misalnya: peserta didik bahwa disiplin wajib di tegakkan, si at malas dan tidak di siplin harus disingkirkan jauh7jauh.

1enjawab (!esponding), siswa tidak hanya peka pada suatu enomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. )enekanannya pada kemauan siswa untuk menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata7kata operasional yang digunakan antara lain: menjawab, membantu, melakukan, membaca, melaporkan, mendiskusikan, dan menceritakan. 3ontoh hasil belajar ranah a ekti responding adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggeli lebih dalam lagi, ajaran7ajaran ;slam tentang kedisiplinan.

1enilai ! aluing&, diharapkan siswa dapat menilai suatu obyek, enomena atau tingkah laku tertentu dengan cukup konsisten. Kata7kata operasional yang digunakan antara lainA melengkapi, menerangkan, membentuk, mengusulkan, mengambil bagian, memilih, dan mengikuti. 3ontoh hasil belajar e ekti jenjang 'aluing adalah tumbuhnya kemampuan yang kuat pada diri peseta didik untuk berlaku disiplin, baik disekolah, dirumah maupun di tengah7tengah kehidupan masyarakat.

6rganisasi !organi"ation&, tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilainilai yang berbeda, menyelesaikan5memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. Kata7kata operasional yang digunakan antara lain: mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan, mempertahankan, menggeneralisasikan, dan memodi ikasikan. 0anah a ekti tidak dapat diukur seperti halnya ranah kogniti , karena dalam

ranah a ekti kemampuan yang diukur adalah: 1enerima !memperhatikan&, 1erespon, 1enghargai, 1engorganisasi, dan Karakteristik suatu nilai. Skala yang digunakan untuk mengukur ranah a ekti seseorang terhadap kegiatan suatu objek diantaranya skala sikap. Casilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung !positi &, menolak !negati &, dan netral. Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku pada seseorang. Ada tiga komponen sikap, yakni kognisi, a eksi, dan konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek yang dihadapinya. A eksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut. 6leh sebab itu, sikap selalu bermakna bila dihadapkan kepada objek tertentu. Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolaknya, melalui rentangan nilai tertentu. 6leh sebab itu, pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua kategori, yakni pernyataan positi

dan pernyataan negati . Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala Fikert. "alam skala Fikert, pernyataan7pernyataan yang diajukan, baik pernyataan positi maupun negati , dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju.

3ontoh )enilaian ranah a ekti : Kompetensi siswa dalam ranah a ekti yang perlu dinilai utamanya menyangkut sikap dan minat siswa dalam belajar. Secara teknis penilaian ranah a ekti dilakukan melaui dua hal yaitu : a b laporan diri oleh siswa yang biasanya dilakukan dengan pengisian angket anonim, pengamatan sistematis oleh guru terhadap a ekti siswa dan perlu lembar pengamatan. 0anah a ekti tidak dapat diukur seperti halnya ranah kogniti , karena dalam ranah a ekti kemampuan yang diukur adalah: 1 # 4 * 1enerima !memperhatikan&, meliputi kepekaan terhadap kondisi, gejala, kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian 1erespon, meliputi merespon secara diam7diam, bersedia merespon, merasa puas dalam merespon, mematuhi peraturan 1enghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai, komitmen terhadap nilai 1engorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami hubungan abstrak, mengorganisasi sistem suatu nilai.

Ranah Psikomotorik 0anah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan !skill& tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. 0anah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan akti'itas isik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Casil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson !1GB%& yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor

ini tampak dalam bentuk keterampilan !skill& dan kemampuan bertindak indi'idu. Casil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kogniti !memahami sesuatu& dan dan hasil belajar a ekti !yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan7kecenderungan berperilaku&. Casi belajar kogniti dan hasil belajar a ekti akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kogniti dan ranah a ekti . 3ontoh penilaian ranah psikomotorik : .eberapa ahli yang menjelaskan cara menilai hasil belajar psikomotor. 0yan !1GH$& menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui 1 pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, # sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, 4 beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Sementara itu Feighbody !1G%H& berpendapat bahwa penilaian hasil belajar psikomotor mencakup: kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut7urutan pengerjaan, kecepatan mengerjakan tugas, kemampuan membaca gambar dan atau simbol, keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan. "ari penjelasan di atas dapat dirangkum bahwa dalam penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus mencakup persiapan, proses, dan produk. )enilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada waktu peserta didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik.

)enilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan obser'asi atau pengamatan. 6bser'asi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku indi'idu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. "engan kata lain, obser'asi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar atau psikomotorik. 1isalnya tingkah laku peserta didik ketika praktik, kegiatan diskusi peserta didik, partisipasi peserta didik dalam simulasi, dan penggunaan alins ketika belajar. 6bser'asi dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung. )engamat terlebih dahulu harus menetapkan kisi7kisi tingkah laku apa yang hendak diobser'asinya, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam pengisian obser'asi. )engisian hasil obser'asi dalam pedoman yang dibuat sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai tingkah laku yang tampak untuk diobser'asi, bisa pula dalam bentuk memberi tanda cek !I& pada kolom jawaban hasil obser'asi.

Anda mungkin juga menyukai