Referat Psikosis
Referat Psikosis
KEPANITERAAN KLINIK PSIKIATRI RS ISLAM JIWA KLENDER Jl.Bunga Rampai X Perumnas Klender Jakarta Timur 13460 November 2013
PSIKOSIS
RTA TERGANGG U
WAHAM
HALUSINAS I
KEKACAUAN PERILAKU
PSIKOSIS
Gangguan psikosis merupakan gangguan jiwa
yang ditandai oleh adanya gangguan dalam kemampuan menilai realita (Reality Testing Ability). Ditandai dengan adanya halusinasi dan atau delusi (waham). Hilangnya kemampuan dalam membedakan diri dari lingkungannya, pembicaraan yang kacau atau perilaku yang kacau atau katatonik.
Delerium
Dementia
Sindroma Amnestik dan halusinosis organik Sindroma waham organik
GANGGUAN PSIKOSIS
Skizofrenia
PSIKOSIS FUNGSIONAL 0801 > 1 BULAN AFEKTIF - / < ya tidak Nonskizofrenia pikiran aneh
Waham aneh Halusinasi akustik Waham tak mungkin
Satu gejala
atau
halusinasi menetap
Dua gejala
YA
TIDAK
Skizofrenia
Nonskizofrenia
SKIZOFRENIA
DEFINISI
Sekelompok gangguan jiwa berat yang umumnya ditandai oleh distorsi proses pikir dan persepsi yang mendasar, dalam perasaan yang menjadi tumpul dan tidak serasi, tetapi kesadarannya tetap jernih dan kemampuan intelektual biasanya dapat dipertahankan.
PERSEPSI
HALUSINASI (AUDITORIK)
INKOHERENSIA
Emosi
Afek : menumpul
LOMPAT GAGASAN
SIRKUMSTANSIAL
TANGENSIAL
Epidemiologi
Prevalensi 1 % Puncak onset : pria 15-25 th wanita 25 35 th
Gejala negatif : pria > wanita Fungsi sosial memburuk : pria > wanita Lebih sering lahir pada musim dingin dan awal semi 50 % pernah mencoba bunuh diri, dan 10 % meninggal Lebih banyak pada sosial ekonomi lemah, dan penduduk perkotaan.
ETIOLOGI
GENETIK BIOLOGIS
PSIKOSOSIAL
Gejala Negatif ( Negative Symptom ) : Berupa pengurangan atau kehilangan dari fungsi normal
Ekspresi afektif yang datar Alogia ( kemiskinan pembicaraan ) Avolition ( ketidakmampuan memulai dan mempertahankan aktivitas yang bertujuan ) Anhedonia (kehilangan minat) Bloking Penarikan sosial Defisit kognitif Defisit perhatian Ketidak mampuan merawat diri
Paling sedikit terdapat satu gejala yang amat jelas dari kelompok (1) atau dua gejala kelompok (1) yang kurang jelas atau dua gejala yang jelas dari kelompok (2)
1. Paling sedikit satu gejala yang amat jelas atau dua gejala yang kurang jelas.
(a)
PIKIRAN ANEH
( Pikiran bergema , sisipan pikiran , pikiran dapat disedot, atau pikiran dapat disiarkan )
(b) WAHAM ANEH (waham dikendalikan , waham dipengaruhi, waham tak berdaya, waham persepsi ) (c) HALUSINASI AUDITORIK ( suara mengomentari terus menerus ; suara-suara berdiskusi; suara salah satu bagian tubuhnya (d) WAHAM TAK MUNGKIN ( waham yang menurut budaya tidak wajar dan tak mungkin )
HALUSINASI MENETAP
Setiap hari selama 1 bulan atau lebih ; atau Disertai waham mengambang tanpa kandungan afektif yang jelas ; atau Disertai ide berlebihan dan menetap
(b) INKOHERENSI / PEMBICARAAN TAK RELEVAN ( akibat NEOLOGISME ; arus pikiran terputus/tersisipi )
(c). KATATONIA ( gaduh; gelisah; mematung;fleksibilitas serba; negativisme; mutisme; stupor ) (d). GEJALA NEGATIF ( sangat apatis; miskin pembicaraan; ekspresi emosi tumpul/ tak serasi )
B. Gejala berlangsung terus menerus paling sedikit satu bulan C. Bila memenuhi kriteria episode manik atau depresif, maka gejala psikotik ( A ) harus mendahuluinya D. Tidak disebabkan oleh penyakit otak atau intoksinasi atau lepas zat.
SKIZOFRENIA PARANOID
A. B.
Waham atau halusinasi harus menonjol Ekspresi afektif tumpul / tak serasi, gejala katatonik, atau inkoherensi tidak menonjol
SKIZOFRENIA HEBREFRENIK
A. B.
Harus terdapat ekspresi afektif tumpul atau tidak serasi Harus terdapat salah satu dari :
(1) Perilaku tak bertujuan (2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu
C.
SKIZOFRENIA KATATONIK
Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala yang menonjol dari : (1) Stupor atau mutisme (2) Gaduh gelisah (3) Mematung (4) Negativisme (5) Rigiditas (6) Fleksibilitas serea (7) Otomatisme perintah
Pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam 12 bulan terakhir Salah satu dari gejala psikotik kelompok (2) dari skizofrenia harus tetap ada Memenuhi kriteria episode depresif yang menonjol paling sedikit dua minggu
SKIZOFRENIA RESIDUAL
Saat ini tidak memenuhi kriteria skizofrenia B. Paling sedikit terdapat empat gejala negatif berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih
A.
Perlambatan Psikomotor Ekspresi Afektif Tumpul Pasif dan inisiatif kurang Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan Miskin komunikasi nonverbal Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk
Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan penderita skizofrenia adalah :
Terapi harus disesuaikan dengan lingkungan yang mendukung pasien Strategis nonfarmakologik harus mengatasi masalah-masalah nonbiologik Terapi tunggal jarang memberi hasil yang memuaskan, karena gangguan skizofrenia adalah suatu gangguan yang kompleks
b. Antipsikotik
Terdapat 5 pedoman dalam penggunaan antipsikotik pada penderita skizofrenia , yaitu : (1) Tentukan target symtomps terlebih dahulu (2) Antipsikotik yang telah berhasil dengan baik pada masa lampau sebaiknya tetap dipergunakan (3) Pengganti jenis antipsikotik baru dilakukan setelah jenis antipsikotik sebelumnya telah dipergunakan 4 6 minggu (4) Hindari polifarmasi (5) Dosis mantenans adalah dosis efektif terendah
ANTIPSIKOSIS
TIPIKAL
PHENTHIAZINE : chlorpromazine, perphenazine, fluphenazine
ATIPIKAL
BENZAMIDE : sulpiride
BUTYROPHENOE : haloperidol
DIPHENYL-BUTYLPIPERIDINE : pimozide
Psikososial
Terapi perilaku Famili terapi Grup terapi Psikoterapi individual
PROGNOSIS
A.
EPIDEMIOLOGI
4% dari semua semua perawatan pertama pasien psikiatri Usia 40 tahun
Wanita : pria = 3 : 1
ETIOLOGI
BIOLOGI
GENETIK
PSIKOSOSIAL
Cemburu
Somatik
Campuran
Unspecified
Pedoman Diagnostik
Waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis berlangsung paling sedikit 3 bulan
Gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap mungkin terjadi secara intermiten, dengan syarat waham menetap dan tidak ada gangguan afektif itu
PENATALAKSANAAN
Perawatan di RS Farmakoterapi
Antipsikosis
Psikoterapi
Prognosis
50% pulih pada follow up
PSIKOSIS AKUT
Suatu gangguan kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala psikosis dan dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid
Epidemiologi
Pada umumnya gangguan ini dianggap jarang. Diperkirakan 1,4% per 100.000 orang. Gangguan lebih sering pada dewasa muda. Gangguan mungkin paling sering pada pasien pada sosioekonomi rendah. Dan gangguan kepribadian sebelumnya (paling sering gangguan histrionik, narsistik, paranoid, skizotipal).
Etiologi
Pedoman Diagnostik
Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini, yang dipakai adalah: a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok. b. Adanya sindroma yang khas (berupa polimorfik atau schizophrenia-like) c. Adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu ada, sehingga dispesifikasi dengan karakter ke 5; x0= tanpa penyerta stress akut; x1= dengan penyerta stress akut). d.Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif . Tidak ada penyebab organik, seperti trauma capitis, delirium, atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obatobatan.
Klasifikasi
Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia. b. Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia. c. Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut. d. Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham. e. Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya. f. Gangguan psikotik akut dan sementara YTT.
a.
Pedoman diagnostik Untuk diagnosis pasti harus memenuhi: a. Onset gejala psikotik harus akut. b. Gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik. c. Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih dari 1 bulan lamanya, maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia.
Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasi kedalam kategori manapun dalam gangguan psikotik akut dan sementara.
Terapi
Farmakoterapi: Obat antipsikotik - Haloperidol - Chlorpromazine Obat antiansietas - lorazepam - Benzodiazepin Psikoterapi Psikoterapi individu Psikoterapi keluarga Psikoterapi kelompok
Prognosis
Prognosis baik Dari penelitian di Eropa 50-80% pasien tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.
DEFINISI
Skizofrenia
Gangguan Skizoafektif
Gangguan Afektif/Mood
54
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi seumur hidup gangguan Skizoafektif : 0,5%0,8% Prevalensi > tinggi pada wanita (terutama yang sudah menikah) Usia Onset wanita > Usia onset pria
55
ETIOLOGI
Tipe skizofrenia atau tipe gangguan mood Ekspresi bersama dari skizoprenia dan gangguan mood
Tipe psikosis yang berbeda, tidak berhubungan dengan skizoprenia atau gangguan mood
Kelompok gangguan hetrogen, meliputi tiga kemungkinan pertama ( kemungkinan terbesar)
56
GAMBARAN KLINIS
Skizofrenia
Waham Halusinasi Inkoheren Disfungsi sosial, dll
Mudah tersinggung Harga diri yang melambung Banyak bicara Flight of idea, dll
Merasa sedih/kosong Tdk berharga & merasa bslh Hilangnya minat/kesenangan BB , insomnia, kelelahan, dll
57
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Gejala Skizofrenia & gangguan afektif
Dalam satu episode penyakit yang sama tdpt waham/halusinasi minimal 2 mg tanpa gejala mood yg menonjol
58
Afek Depresif harus menonjol, disertai min. 2 gejala khas. Harus ada min. 1 gejala khas skizofrenia dlm episode yg sama.
59
DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia
Ganggua n Afektif
60
PROGNOSIS
Skizoafektif
prognosis lebih baik Skizofrenia
Skizoafektif
Gangguan Depresif
Skizoafektif
Gangguan Bipolar
61
PENATALAKSANAAN
Perawatan RS
Menstabilkan medikasi Mengamankan pasien dari usaha bunuh diri, perilaku sangat kacau & ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Medikasi
Antidepresan Antimanik Antipsikotik (jika diperlukan) Lithium. Carbamazepine, valproate (skizoafektif tipe bipolar)
Intervensi Psikososial
SKIZOFRENIA
AFEKTIF
OBAT ANTI DEPRESI OBAT ANTI MANIA
ANTIPSIKOSIS
FUNGSI AFEKTIF
Fungsi Afektif (emosi / perasaan) adalah fenomena kejiwaan yang dihayati secara subyektif sebagai sesuatu yang menimbulkan kesenangan atau kesedihan.
Afektif (emosi/perasaan) pada dasarnya dibedakan atas :
Biologis, meliputi perasaan indera (panas, dingin, pahit, asin dsb),perasaan vital (lapar, haus, kenyang dsb) dan perasaan naluriah (kasihsayang, cinta, takut dsb)
Psikologis, meliputi perasaan diri, perasaan sosial, perasaan etis, estetis, perasaan intelek serta perasaan religius.
DEFINISI
Gangguan afektif = gangguan suasana perasaan = gangguan mood adalah Perubahan suasana/ mood / afek yg biasanya ke arah depresi
ANXIETAS (+) ANXIETAS (-)
Biasanya di sertai dgn perubahan pada keseluruhan tingkat aktifitas dan gejala lainnya yang adalah sekunder terhadap perubahan tersebut.
EPISODE MANIK
1. Hipomania
3.
4.
Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik Gangguan afektif bipolar, episode kini tanpa gejala psikotik Gangguan afektif bipolar, episode kini dengan gejola psikotik Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
5. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa psikotik 6. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik 7. Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran 8. Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
2.
3. 4.
Episode depresif ringan Episode depresif sedang Episode depresif berat tanpa gejala psikotik Episode depresif berat dengan gejala psikotik
2. 3. 4. 5.
Gangguan depresif berulang , episode kini ringan Gangguan depresif berulang , episode kini sedang Gangguan depresif berulang , episode kini berat tanpa gejala psikotik Gangguan depresif berulang , episode kini berat dengan gejala psikotik Gangguan depresif berulang , kini dalam remisi
1.
Siklotimia Distimia
1.
ANTIPSIKOSIS
Indikasi rawat
Perlu prosedur Diagnostik Ada resiko bunuh diri atau membunuh Ada penurunan kemampuan dasar yang jelas Riwayat gejala yang berkembang dengan pesat dan hancurnya sistem pendukung pasien. Tiga jenis psikoterapi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah terapi kognitif, terapi interpersonal, dan terapi perilaku