FARISAN KHALIDI BIN MOHAMAD KHALID

NIM : 04009201

PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT DALAM BENTUK PENGHIMPUNAN PENGEMBANGAN POTENSI DAN SUMBER-SUMBER DAYA MASYARAKAT DIPERLUKAN SUATU PENGORGANISASIAN TUJUAN ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA

KESANNYA

PERENCANAAN

PENGORGANISASIAN

PERGERAKAN KEGIATAN MANAJEMEN PENGAWASAN

PENGENDALIAN

PENILAIAN

OLEH ITU DALAM MENGELOLALA KESEHATAN SUATU NEGARA DITENTUKAN OLEH

KEMENTERIAN KESEHATAN MALAYSIA (MALAYSIA)

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I (INDONESIA)

ORGANISASI

WADAH KELOMPOK ORANG

ADA LEGAL ASPECT / IKATAN HUKUM FORMAL

HARUS ADA TUJUAN JELAS

PROSES KERJASAMA

MANUSIA

KERJASAMA UNTUK MENGABUNGKAN ORGANISASI UNSUR ORGANISASI

TUJUAN BERSAMA UNTUK MENENTUKAN TUJUAN YANG JELAS (VISI & MISI)

MEMDEKAN LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

SISTEM TERATUR DIPERLUKAN MENGATUR SELURUH AKTIVITAS ORGANISASI

 SUATU PROSES RANGKAIANA KEGIATAN YANG SISTEMIK

PENGERTIAN MANAGEMEN

DALAM MANAJEMEN SEMUA KEGIATAN DIATUR OLEH PARA MANAJER YANG MENGERAKKAN SUMBER

MANAJEMEN YAITU SUATU PROSES DI MANA PELAKSANAAN DARI SUATU TUJUAN DISELENGGARAKAN DAN DIAWASI Encylopedia of social sciences

MANAJEMEN ADALAH MEMBUAT TUJUAN TERCAPAI MELALUI KEGIATANKEGIATAN ORANG LAIN DAN FUNGSIFUNGSINYA DAPAT DIPECAH SEKURANGKURANGNYA DUA TANGGUNGJAWAB UTAMA YAKNI, PERENCANAAN DAN PENGAWASAN Mary Praker Follet

FUNGSI ORGANISASI

FUNGSI LINI/GARIS
-FUNGSI YANG BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK

FUNGSI STAF
BERSIFAT MENUNJANG ATAU MEMBANTU

FUNGSI INI DIJALANKAN SECARA HIRARKI DARI MANAJER TINGKAT ATAS, TINGKAT MENENGAH DAN TINGKAT BAWAH

PELAKSANAAN TUGAS POKOK DALAM PENCAPAIAN ORGANISASI

 MENUNJUKKAN KERANGKA DAN SUSUNAN PERWUJUDAN POLA TETAP BERHUBUNGAN

STRUKTUR ORGANISASI

WUJUDNYA HUBUNGAN DIANTARA FUNGSI-FUNGSI, BAGIAN-BAGIAN ATAUPUN POSISI MAUPUN ORANGORANG YANG MENUNJUKKAN KEDUDUKAN TUGAS,WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB YANG BERBEDA

FAKTOR DALAM MEKANISME FORMAL

STRUKTUR ORGANISASI MERUPAKAN KERANGKA PEMBAGIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB DALAM SUATU ORGANISASI MENGAMBARKAN MEKANISME FORMAL UNTUK MENGATUR ORGANISASI TERSEBUT MEKANISME FORMAL MELIPUTI : INFORMASI DAN DATA GARIS WEWENANG DAN YANG MENGALIR MELALUI GARIS KOMUNIKASI ANTARA WEWENANG DAN BERBAGAI KANTOR ADMINISTRASI BESERTA KOMUNIKASI TERSEBUT PETUGASNYA

PERAN STRUKTUR DALAM AKTIVITAS ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI
- MEKANISME FORMAL - PENGELOLA ORGANISASI

STRUKTUR DIBUAT
MEMBANTU MELANCARKAN PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI

DENGAN STRUKTUR MENJADI TAHU

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB,WEWENANG DAN POLA INTERAKSI

ORGANISASI LINI

ORGANISASI STAF
MEKANISME FORMAL DALAM DEPARTEMEN DI GAMBARKAN DALAM BENTUK SKEMA TERTENTU DAN DIBEDAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK SKEMA/STRUKTUR ORGANISASI LINI DAN STAF ORGANISASI FUNGSIONAL ORGANISASI PANITIA ORGANISASI MATRIK

ORGANISASI KESEHATAN

SUATU JARINGAN PELAYANAN KESEHATAN DAN ORANG MENGGUNAKAN PELAYANAN ITU DI SETIAP WILAYAH SERTA NEGARA

STRUKTUR ORGANISASI KESEHATAN

MELAHIRKAN SUMBER DAYA TERSEBUT DALAM BENTUK MANUSIA DAN MATERIAL

WHO ( WORLD HEALTH ORGANIZATION )

SEMUA KEGIATAN TUJUAN UTAMANYA UNTUK MEMPROMOSIKAN, MEMULIHKAN ATAU MENJAGA KESEHATAN

REHEBILITIF

PROMOTIF

TUJUAN ORGANISASI KESEHATAN MENGHIMPUN POTENSI MASYARAKAT ATAU SUMBER DAYA YANG ADA DI DALAM MASYARAKAT ITU SENDIRI UNTUK UPAYA TERTENTU PREVENTIF KURATIF

MANAJEMEN KESEHATAN
Suatu proses mengerakkan sumber daya manusia dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengawasi semua kegiatan pelayanan kesehatan organisasi dalam upaya untuk : Mengetahui adanya persoalan pelayanan kesehatan. Mendefinasi persoalan pelayanan kesehatan. Mengumpulkan fakta-fakta yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Data dan informasi yang timbul dalam pelayanan kesehatan. Menyusun alternatif penyelesaian persoalan pelayanan kesehatan. Mengambil keputusan pelayanan kesehatan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian dan melaksanakan keputusan serta tindak lanjut untuk mencapai tujuan

SISTEM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

MALAYSIA

LEMBAGA KESEHATAN SUKARELA PERUSAHAAN

MENTERI KESEHATAN

KANTOR PEMERINTAH

BERFUNGSI KESEHATAN DAN LEMBAGA SWASTA

BERTANGGUNGJAWAB PADA PENCEGAHAN KESEHATAN POPULASI DI MALAYSIA

ANGGOTA KABINET NASIONAL DAN PARTISAN DALAM SEMUA ASPEK POLITIK PEMUTUS KEBIJAKAN

BERFUNGSI KESEHATAN

LAYANAN GIGI PROMOSI

PENCEGAHAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALAYSIA TURUT MERANGKA OBJEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN GIGI RAKYAT MALAYSIA PENGOBATAN

PEMULIHAN

Perhatian khusus diberikan: - Kelompok kurang beruntung sehingga seseorang itu dapat mencapai taraf kesehatan bagi memungkinkannya hidup sehat serta menjalankan kehidupan ekonomi dan sosial yang produktif.

Kementerian Kesehatan Malaysia - Menyedia dan membangunkan polisi berkaitan kesihatan pergigian masyarakat. - Pengurusan kesihatan pergigian termasuk merancang, mengatur, memantau dan menilai penjagaan kesihatan pergigian.

PEMBESARAN

PEMBESARAN

SISTEM KESEHATAN NASIONAL INDONESIA

DI INDONESIA SISTEM KESEHATAN NASIONAL 2009 (SKN)

BENTUK DAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN YANG MENYATUKAN BERBAGAI UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MENJAMIN TERCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PADA 2009, KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI SATU PROSES PEMBAHARUAN DENGAN DICANTUMKANNYA KESEHATAN GGI DAN MULUT PADA UU KESEHATAN YANG BARU

KESEHATAN YANG BARU YAKNI UU NO.36 TAHUN 2009

PADA UU KESEHATAN LAMA YAKNI UU NO.23 TAHUN 1982. KESEHATAN GIGI SAMA SEKALI TIDAK TERCANTUM

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN PASAL 127 TUGAS MELAKSANAKAN PENYIAPAN PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN, KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA SERTA PEMBERIAN BIMBINGAN TEKNIS DAN EVALUSI DI BIDANG UPAYA KESEHATAN DASAR

SUBDIREKTORAT BINA PELAYANAN KESEHATAN DASAR PASAL 130 MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN, DAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA, SERTA BIMBINGAN TEKNIS, EVALUASI, DAN PENYUSUNAN LAPORAN DI BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN DASAR

SUBDIREKTORAT BINA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PASAL 134 MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN, DAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA, SERTA BIMBINGAN TEKNIS, EVALUASI DAN PENYUSUNAN LAPORAN DI BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

SUBDIREKTORAT BINA PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA PASAL 138 MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN, DAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA, SERTA BIMBINGAN TEKNIS, EVALUASI, DAN PENYUSUNAN LAPORAN DI BIDANG BINA PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA.

SUBDIREKTORAT BINA PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS, USIA LANJUT DAN PELAYANAN DARAH PASAL 142 MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA SERTA BIMBINGAN TEKNIS, EVALUASI DAN PENYUSUNAN LAPORAN DI BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS, USIA LANJUT DAN PELAYANAN DARAH SERTA DAERAH BERMASALAH KESEHATAN.

SUBDIREKTORAT BINA PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN PASAL 146 MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA, SERTA BIMBINGAN TEKNIS, EVALUASI DAN PENYUSUNAN LAPORAN DI BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERISOLIR, PERBATASAN DAN KEPULAUAN.

Struktur Organisasi Kesehatan Di Antara Indonesia Dan Malaysia Sangat Dipengaruhi Oleh Pelbagai Sumber.

SUMBER DAYA PRODUKSI KESEHATAN

KONDISI STABILITAS NEGARA PELAYANAN JASA KESEHATAN

SUMBER PEMBIAYAAN EKONOMI KEBANGSAAN BUDAYA

IDEOLOGI, POLITIK

GEOGRAFI

PENGARUH PERKEMBANGAN GLOBAL PERTAHANAN

SOSIAL KEAMANAN

MANAJEMEN DEMOGRAFI

DI MALAYSIA KEBIJAKAN KESEHATAN SERING DI TINGKATKAN LIMA TAHUN SEKALI DENGAN TEMA BERBEDA-BEDA. PERIODE TERAKHIR 2011-2015 DENGAN TEMA 1 CARE 1 MALAYSIA, TERMASUK BIDANG KESEHATAN PERGIGIANNYA, DENGAN DEMIKIAN SISTEM KESEHATAN BAHAGIAN PERGIGIAN SESUAI DENGAN TEMA TERSEBUT.

DI INDONESIA SEBELUM TAHUN 2000 TELAH BERJALAN (REPELITA) ATAU RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN ADALAH SATUAN PERENCANAAN YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH.
SESUDAH TAHUN 2000 RENCANA PEMBANGUNAN SEBELUMNYA MENJADI RENCANA PEMBANGUNAN 10 TAHUN, 2000-2010 DENGAN TEMA INDONESIA SEHAT 2010. SESUDAH 2010 ADA( PROGRAM JANGKA MENENGAH) SAMPAI 2015. SEHINGGA SISTEM ORGANISASI KESEHATAN BIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI INDONESIA MENGALAMI PERUBAHAN.

INI KARENA SEBELUM TAHUN 2000 ADA DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN GIGI DAN MULUT. PADA TAHUN 2001 DIREKTORAT TERSEBUT DIHAPUS SEHINGGA BIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT TIDAK DIKELOLA SECARA KHUSUS.

PADA TAHUN 2011, BIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERCANTUM KEMBALI DI SISTEM ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI SUB DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

STRUKTUR ORGANISASI KESEHATAN ADALAH SUATU ORGANISASI YANG DIBANGUN UNTUK MEMPERMUDAH, MEMPERCEPAT PARA MASYARAKAT AGAR LEBIH EFISIEN JIKA INGIN MENJALANI RAWATAN KESEHATAN, SEHINGGA PROSEDUR-PROSEDUR YANG ADA SEMAKIN MUDAH UNTUK DILAKUKAN

MALAH JUGA BUKAN HANYA UNTUK PARA PASIEN SAJA, TAPI STRUKTUR ORGANISASI JUGA BERGUNA UNTUK PARA INSTASI-INSTASI YANG ADA DI DALAM PELAYANAN KESEHATAN TERSEBUT SEHINGGA MEREKA SEMUA DAPAT BEKERJA DEGAN LEBIH MUDAH, CEPAT DALAM MELAYANI PASIEN-PASIEN YANG DATANG.

DI MALAYSIA ORGANISASI KESEHATAN DALAM STRUKTUR PEMERINTAHAN ADA DI KEMENTERIAN KESEHATAN MALAYSIA DAN DI INDONESIA DI KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. DI KEMENTERIAN KESEHATAN MALAYSIA, BIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DIKELOLA OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN PERGIGIAN MALAYSIA. DI INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MENGELOLA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT. STRUKTUR ORGANISASI DI KEDUA NEGARA TERSEBUT MEMPENGARUHI DATA EPIDEMOLOGI DAN DEMIOLOGIS KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DISARANKAN AGAR SETIAP NEGARA MEMLIKI KEJELASAN STRUKTUR ORGANISASI KESEHATAN DAN BIDANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT. HAL TERSEBUT DIPERLUKAN UNTUK KESINAMBUNGAN PROGRAM.

DISARANKAN AGAR PARADIGMA SEHAT MERUPAKAN SALAH SATU BENTUK ANTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN PEMERINTAH.

DISARANKAN PELAYANAN KESEHATAN LEBIH DIFOKUSKAN PADA UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF, PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN LEBIH DI INTEGRASIKAN, KESEHATAN DIPANDANG SEBAGAI INVESTASI, MASYARAKAT SEBAGAI MITRA PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN, ADANYA DESENTRALISASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN, DAN POLA PERENCANAAN MENGARAH KEPADA BOTTOM UP PLANNING IN HEALTH.