Anda di halaman 1dari 33

DIMENSI STRATEGIS KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

SURABAYA, 24 JUNI 2013

Sarmini FIS Unesa

HARGA DIRI TINGGI SEORANG GURU


SERING MEMBICARAKAN GAGASAN BERPEGANG PADA PRINSIP

RENDAH HATI

OPTIMIS

PERCAYA DIRI

EMPATI

MAU BELAJAR * PRIBADI MELIMPAH * SPIRITUALIS

Pergeseran Paradigma Pembangunan


s/d Dekade Akhir Abad 20 Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya
Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna

Abad 21 - dst Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Transformasi Melalui Pendidikan

Peradaban sebagai Modal Pembangunan


SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Pelaku/Produsen

Kekayaan Alam

Kekayaan Peradaban
3

SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya [Berkarakter kuat]

Dinamika Kurikulum
Pedagogi, Psikologi
Perkembanga n
Akademik Industri SosialBudaya

Pengetahuan Keterampilan Sikap

Pengembangan Kurikulum

Perubahan Kebutuhan

SDM yang Kompeten


Pengetahuan Keterampilan Sikap

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL


(PASAL 3 UU NO 20 SISDIKNAS TAHUN 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sikap Spiritual

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan Sikap Sosial demokratis serta bertanggung jawab Pengetahua berilmu n .... memanusiakan manusia ......
5

Tema Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:

Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif


melalui penguatan

Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan


yang terintegrasi

Posisi Kurikulum 2013

Produktif Kreatif Inovatif Afektif

KETERKAITAN KOMPETENSI LULUSAN ANTAR JENJANG PENDIDIKAN


Proses Perumusan

Kelas IIII Kelas IIII

KI KI KL

Kelas IV Kelas IV

KI KI KL

SMA/K/MA

Kelas V Kelas V

KI KI KL

Kelas VI Kelas VI

KI KI KL

PT/PTA

Tujuan Pendidikan Nasional

SMP/MTs
Proses Pembentukan

SD/MI

Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata MataPelajaran Pelajaran Himpunan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata MataPelajaran Pelajaran

KL : Kompetensi Lulusan

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013


TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

4. Penyesuaian Beban

3. Penguatan Proses

KBK 2004 KTSP 2006

2. Pendalaman dan Perluasan Materi 1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola

KURIKULU M 2013

TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar


Kurikulum 2013

Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan

-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

-Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku

Manajemen Berbasis Sekolah

-BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT)

10

Perkembangan Kurikulum di Indonesia


1947 Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar

1975 Kurikulum Sekolah Dasar


1994 Kurikulum 1994

2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


2013

Kurikulum 2013

1945

1955

1965

1975

1985

1995

2005

2015 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1984 Kurikulum 1984 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)

1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar

1997 Revisi Kurikulum 1994

11

Alasan Pengembangan Kurikulum


Tantangan Masa Depan
Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan Hasil TIMSS dan PISA

Kompetensi Masa Depan


Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Fenomena Negatif yang Mengemuka


Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)

Persepsi Masyarakat
Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif Beban siswa terlalu berat Kurang bermuatan karakter

12

Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran


Iklim akademik, budaya sekolah/ kampus, ....

Pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui Mengamati (menyimak, melihat, membaca, mendengar), Menanya, Menalar, Mencoba, Mengkomunikasikan, ....

Sistem Nilai: -Universal -Nasional -Lokal

Efektivitas Interaksi

Efektivitas Pemahaman

Efektivitas Penyerapan

Transformasi Nilai

Manajemen dan Kepemimpinan

Penilaian pada kemampuan proses, nilai dan pengetahuan, serta kemampuan menilai sendiri

Kesinambungan Pembelajaran secara horisontal dan vertikal


13

Pola Pikir KBK 2004

Pikir KTSP 2006 KerangkaPola Kerja Penyusunan KTSP 2006


TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENILAIAN

PEDOMAN SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan PEMBELAJARAN & PENILAIAN BUKU TEKS SISWA

Pola Pikir Kurikulum 2013

14

Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan Efektivitas Waktu Pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran

KTSP 2006
Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku Peran Guru/Satdik

Efektivitas waktu pembelajaran

Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar

KBK 2004

Kurikulum 2013

Peran Pemerintah ... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 15

Perubahan Pola Pikir


1. Pola Pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pemmbelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pemilihan-pemilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama. 2. Pola Pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaksi gurupeserta didik-masyarakat-lingkungan alamsumber/media lainnya)

16

Perubahan Pola Pikir


3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran terjaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet) 4. Pola pembelajaran Pasif menjadi pembelajaran aktifmencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains
17

Perubahan Pola Pikir


5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis Tim) 6. Pola Pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia 7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik 8. Pola Pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodicipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines) 9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis

18

Langkah Penguatan Tata Kelola


Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari:
Buku pegangan siswa Buku pegangan guru

Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan. Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.
19

Kerangka Kompetensi Abad 21


Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik Membolehkan pengembangan portofolio siswa

Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai

Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online 20

Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas


Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis intelejensia Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: tidak akan memberikan hasil
Observing [mengamati] Questioning [menanya] Personal Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring]
siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
21

21

Langkah Penguatan Proses


Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Pembelajaran

Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

Penilaian

22

Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan


Watak/Perilaku Kolektif

Sistem Nilai

Kompetensi:
-Sikap -keterampilan -Pengetahuan

Aktualisasi (Action)

Internalisasi (Reflection)

Watak/ Perilaku Individu

Kurikulum

Pembelajaran
PTK dan dukungan lain: SarPras,...

-Produktif -Inovatif -Peduli -...

23

Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum


Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural * tidak pernah berhenti belajar

Peserta Didik

Lulusan yang Kompeten

Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia

Pembelajaran

Pembelajar yang Sukses * Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban

Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual

Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian

Iklim Akademik dan Budaya Satdik

(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)

(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)

Buku Pegangan (Buku Babon)

Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru

Manajemen dan Kepemimpinan


24

Kurikulum

Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

25

Kerangka Dasar Kurikulum: Permendikbud No, 67,68,69,70 Tahun 2013

NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN


NO.
1 2

NILAI STRATEGIS
Kurikulum berbasis sains Memasukkan pendidikan karater pada semua mata pelajaran

IMPLIKASI
Pembelajaran dilakukan secara rasional-empiris Pembelajaran menekankan pada contoh-contoh yang konkrit dan operasional serta kontekstual-religius Pembelajaran integratif, interdisipliner dan multidisipliner

1. 2.

Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: - IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll - IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll - Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN


NO.
4

NILAI STRATEGIS
Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangangi menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: - TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri - Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya - Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

IMPLIKASI
Perlu penataan jadwal yang tepat, agar pembelajaran fungsional
Sama dengan di SD, pembelajaran integratif, interdisipliner dan multidisipliner Semua siswa harus menguasai TIK Penggalian budaya yang khas Indonesia

1. 2.

NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN


NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI

6 7

Bahasa Inggris Akan Dihapus dari Kurikulum SD Untuk SMP, menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian Pelajaran Agama Bertambah Menjadi 4 (Empat) Jam

Jika dianggap perlu, masuk ekstra kurikuler Perlu penataan jadwal yang tepat, agar pembelajaran fungsional

Harus ada kesesuaian antara hal-hal yang normatif dan empirisproblematis Madrasah dijabarkan menjadi 10 jam (5 Mapel)

NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN


NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI

Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi

Pembelajaran harus mampu menumbuhkan berbagai kecerdasan: SQ, EQ, IQ, AQ, CQ Menggunakan PAIKEMI

10

Menekankan proses dan produk, bahkan mempertimbangkan perilaku siswa di kelas sebagai bagian dari penilaian akhir

NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN


NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI

11

Alokasi waktu per jam pelajaran SD = 35 menit SMP = 40 menit SMA = 45 menit
Banyak jam pelajaran per minggu SD: Kelas I = 30 jam, kelas II = 32 jam, kelas III =34 jam, kelas IV, V,VI =36 jam SMP = 38 jam SMA = 39 jam

Sama dengan sekarang

12

Perlu Penjadwalan Mata Pelajaran yang lebih tepat Madrasah menambah masingmasing 6 JP (5 mapel)

NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN


NO.
13

NILAI STRATEGIS
Guru tidak perlu menyusun silabus dan RPP, tetapi lebih terfokus pada penguasaan materi Penilaian lebih ditekankan pada proses dan produk (siswa aktif bertanya dihargai sebagai bentuk kreatifitas) Pembelajaran mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar), asosiasi, bertanya, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual

IMPLIKASI
Penguasaan materi oleh guru harus dibuktikan dengan membuat peta konsep dalam setiap pembelajaran Penilaian integratif dengan menekankan pada PSKN dengan menggunakan instrumen penilaian rubrik Pembelajaran mengembangkan daya nalar dan berfikir kritis serta problematis

14

15

16

Pembelajaran aktual dan kontektual (bisa dengan CTL

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai