Yg
dimaksud dengan ruang lingkup praktek keperawatan ini adalah sebatas pada aktivitas keperawatan yang dilakukan secara langsung pada klien (direct-care activities of nursing practice)
Proses
keperawatan didefinisikan sebagai suatu sistem yang sistematik dalam merencanakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang terdiri dari lima tahap kegiatan yaitu:
IDENTIFICATION PROBLEM
PROBLEM SOLVING Tahapan perencanaan, termasuk menentukan outcome, implementasi dan evaluasi terhadap outcome
Scientific Method
diharapkan penyelesaian masalah keperawatan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan setiap pasien secara sistematis
ENM/FIKUI/2011
Diagnosis Keperawatan adalah penilaian klinis perawat tentang respon klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas) terhadap proses kehidupan dan/atau masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang mendasari intervensi keperawatan (Lokakarya Diagnosa Keperawatan FIK UI, Maret 1998)
Diagnosa keperawatan mulai diperkenalkan oleh NANDA (North American Nursing Diagnosis Assossiation) pada tahun 1973
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap proses kehidupan/masalah kesehatan baik aktual maupun potensial (NANDA, 1990)
Diagnosa keperawatan menggambarkan peran mandiri keperawatan (Carpenito, 1991) Diagnosis keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan/hasil yang diinginkan, dimana perawat mempunyai tanggung gugat
Perawat
mengintegrasikan apa yg telah diketahui dari pengalaman sebelumnya dan pengetahuan ilmiah serta praktiknya, menerapkan sikap berpikir kritis dan standard intelektual dan merujuk pada standar praktik dalam membuat diagnosa keperawatan yang reasonable, accurate and relevant
11
Diagnostic
process: proses menggunakan data yang telah dikumpulkan tentang klien untuk menjelaskan keputusan klinis secara logis Meliputi langkah2 pembuatan keputusan, termasuk mengumpulkan data hasil pengkajian, memvalidasi data, menganalisis dan menginterprretasi data, mengidentifikasi kebutuhan klien, dan merumuskan diagnosis keperawatan (p.304, Potter & Perry, 2005)
ENM/FIKUI/2011
12
Kenali
suatu pola Contoh: diare selama 5 hari, feses cair, perut kembung, kram perut sebelum dan sesudah b.a.b Bandingkan dengan standard normal feses lunak setiap hari, abdomen lemas tdak tegang, defekasi tidak sakit Buat kesimpulan yang masuk akal masalah eliminasi bowel
13
Diagnosis Actual
menguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang nyata ada (disertai tanda dan gejala yang nyata)
Diagnosis Risk
menguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang dapat terjadi atau rentan terjadi pada klien. Hal ini didukung oleh adanya faktor risiko yang berkontribusi pada kerentanan tersebut
Diagnosis Wellnes
menguraikan respon klien terhadap tingkat kesejahteraan klien yang mempunyai potensi untuk peningkatan sampai pada suatu kondisi yang lebih tinggi
Diagnosis Syndrom
Diagnosis keperawatan syndroma terdiri atas kelompok diagnosis keperawatan aktual atau risiko yang diperkirakan muncul karena situasi atau peristiwa tertentu
14
15
PK
Masalah yang memerlukan kolaborasi dari berbagai profesi kesehatan untuk menanganinya Pada masalah ini, perawat tidak dapat menangani masalah secara mandiri, tetapi masalah ini membutuhkan tindakan keperawatan untuk mengatasinya (perawat perlu terlibat untuk menangani masalah) Dapat merupakan komplikasi fisiologi yang dihasilkan dari kondisi patofisiologis, lingkungan, atau yang berhubungan dengan pengobatan atau penatalaksanaan sutau kondisi. Misalnya: Masalah Perdarahan; Masalah Risiko Infeksi pasca pembedahan; Masalah Penurunan Curah Jantung dsb
16
Diagnosis Keperawatan: bila perawat secara legal dapat memberikan intervensi tertentu untuk mencapai tujuan dari suatu masalah keperawatan
Masalah kolaboratif: bila intervensi keperawatan dan intervensi medis atau profesi lain diperlukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dari suatu permasalahan klien. Masing-masing profesi memiliki kewenangan legal untuk melakukan intervensi terhadap masalah tersebut secara bersama-sama dan tujuan tidak dapat tercapai bila tidak ada kolaborasi dari berbagai profesi tersebut.
17
Diagnosis keperawatan o Memerlukan intervensi perawat: - Mandiri - kolaborasi o Intervensi perawat dapat menyelesaikan masalah (Dx. Keperawatan)
Masalah kolaborasi o Intervensi medis dilaksanakan oleh perawat o Intervensi perawat mandiri o Intervensi perawat mandiri tidak dapat menyelesaikan masalah kolaborasi
o
Fokus pada kebutuhan perawatan klien: respon klien thd proses kehidupan dan/atau masalah kesehatan dlm memenuhi kebutuhan dasar manusia Menggunakan data dasar yang komprehensif Tujuan untuk membantu klien beradaptasi dan mengatasi masalah perawatan mereka seharihari akibat sakit
ENM/FIKUI/2011
Fokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit tertentu Menggunakan data dasar sistem fisiologis Tujuan untuk identifikasi dan merancang rencana pengobatan penyakit
20
Sebagai formalitas dalam melakukan asuhan keperawatan Menentukan diagnosis keperawatan pada klien berdasarkan patofisiologi Menentukan diagnosis keperawatan pada klien pada terapi yang diberikan Statemen diagnosis sesuka hati Mengangkat masalah medis (masalah kolaborasi) menjadi diagnosis keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan adalah bahwa proses keperawatan tidak terpotongpotong tetapi dilakukan secara siklik, dan terus menerus