Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang berkedaulatan, memiliki ribuan warga negara yang tersebar di 33 provinsi.

Warga negaranya sendiri terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras. Di masing-masing daerahpun memiliki bahasa dan kebudayaan yang unik dan beragam. Perbedaan-perbedaan ini disatukan oleh slogan berbunyi hinneka !unggal Ika", yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu #ua. Perbedaan ini memperkaya kha$anah bangsa Indonesia yang membuatnya semakin terkenal di dunia luar. %ebut sa#a ali, dengan kebudayaannya yang khas mampu menarik warga negara asing untuk menyambangi dengan mengeuarkan biaya yang tidak sedikit. %ebut #uga &akarta, dengan persaingan bisnisnya yang dikenal mampu membuat warga asing dan dalam negeri untuk menginvestasikan se#umlah dana demi membangun ibu kota kita tersebut. Ini hanya sebagian kecil contoh pemersatu warga negara selain bahasa Indonesia. Perbedaan ini pun tak menutup kemungkinan mampu membuat perpecahan di Indonesia. anyak 'aktor yang dapat memicu ter#adinya perpecahan ini. (ulai dari masalah kecil antar warga yang kemudian merembet men#adi masalah antar desa hingga melayangnya se#umlah nyawa warga hanya untuk memenuhi na'su egois oknum-oknum tertentu, misalnya sa#a kasus (esu#i. Dalam program mense#ahterakan warganegaranya pemerintahan Indonesia #uga mengatur )ndang-)ndang mengenai warga negara Indonesia agar terciptanya kerukunan antar warga negara. Pemerintah Indonesia mengatur hak dan kewa#iban warganegara dan negara dalam))D *+,- pasal .+ /ayat .0 yang berbunyi 1egara men#amin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu". Di bagian lain ))D *+,- menyebutkan hak-hak khusus untuk warganegara, misalnya dalam pasal .2 ayat . yang menyebutkan !iap-tiap warga negara berhak atas peker#aan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan" dan dalam pasal 3* /ayat .0 yang menyebutkan tiap-tiap warga negara berhak mendapat penga#aran".

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Warganegara dan Penduduk %yarat-syarat utama berdirinya suatu negara merdeka adalah harus ada wilayah tertentu, ada rakyat yang tetap dan ada pemerintahan yang berdaulat. 3etiga syarat ini merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan. !idak mungkin suatu negara berdiri tanpa wilayah dan rakyat yang tetap. 1amun bila negara itu tidak memiliki pemerintahan yang berdaulat secara nasional, maka negara itu belum dapat disebut sebagai negara merdeka. Warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antar warganegara dan negara, warganegara mempunyai kewa#iban-kewa#iban terhadap negara dan sebaliknya warganegara #uga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara. Dalam hubungan internasional di setiap wilayah negara selalu ada warganegara dan orang asing yang semuanya disebut penduduk. %etiap warganegara adalah penduduk suatu negara, sedangkan setiap penduduk belum tentu disebut warga negara, karena mungkin seorang asing. Penduduk suatu negara mencakup warganegara dan orang asing. %etiap warganegara mempunyai hubungan yang tak terputus meskipun dia bertempat tinggal di luar negeri. %edangkan orang asing hanya mempunyai hubungan selama dia bertempat tinggal di wilayah negara tersebut. (enurut ))D *+,-, negara melindungi segenap penduduk, misalnya dalam pasal .+ /ayat .0 disebutkan 1egara men#amin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu". Di bagian lain ))D *+,- menyebutkan hak-hak khusus untuk warganegara, misalnya dalam pasal .2 ayat . yang menyebutkan !iap-tiap warganegara berhak atas peker#aan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan" dan dalam pasal 3* /ayat .0 yang menyebutkan tiap-tiap warganegara berhak mendapat penga#aran".

2. Asas-Asas Ke arganegaraan a0 4sas ius-sanguinis dan asas ius-soli %etiap negara yang berdaulat, berhak untuk menentukan sendiri syaratsyarat untuk men#adi warganegara. !erkait dengan syarat-syarat men#adi warganegara dalam ilmu tata negara dikenal adanya dua asas kewarganegaraan, yaitu asas ius-sanguinis dan ius-soli. 4sas ius-soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat kelahirannya di negara tersebut. %edangkan asas ius-sanguinis adalah asas keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa keawrganegaraan seseorang ditentukan oleh orang tuanya. %eseorang adalah warganegara tuanya adalah warganegara . b0 ipatride dan apatride Dalam hubungan antar negara seseorang dapat pindah tempat dan berdomisili di negara lain. 4pabila seseorang atau keluarga bertempat tinnggal di negeri lain melahirkan anak, maka status kewarganegaraan anak ini tergantung pada asas yang berlaku di tempat kelahirannya dan yang berlaku di negara orang tuanya. Perbedaan asas yang dianut oleh negara yang lain, misalnya negara 4 menganut asas ius-sanguinis sedangkan negara berimigrasi diantara kedua negara tersebut. ipatride atau dwi kewarganegaraan timbul karena apabila menurut peraturan dari dua negara terkait seseorang dianggap sebagai warganegara kedua negara itu. (isalnya 4di dan 4ni adalah suami istri yang berstatus warga negara 4 namun mereka berdomisili di negara negara . 1egara 4 menganut ius-sanguinis dan menganut asas ius-soli. 3emudian lahirlah anak mereka, Dani. (enurut yang menganut ius. dengan menganut ius-soli, hal ini dapat menimbulkan status bipatride atau apatride pada anak dari orang tua yang karena orang

negara 4 yang menganut ius-sanguinis, Dani adalah warganegaranya karena mengikuti kewarganegaraan orangtuanya. (enurut negara soli, Dani #uga warganegaranya karena tempat kelahirannya di negara demikian Dani mempunyai status dua kewarganegaraan atau bipatride. %edangkan apatride /tanpa kewarganegaraan0 timbul apabila menurut peraturan kewarganegaraan, seseorang tidak diakui sebagai warga negara dari negara manapun. (isalnya, 4gus dan Ira adalah suami istri yang berstatus warga

negara

yang berasas ius-soli. (ereka berdomisili di negara 4 yang berasas iusudi. (enurut negara 4, udi tidak

sanguinis. 3emudian lahirlah anak mereka,

diakui sebagai warga negaranya karena orang tuanya bukan warganegaranya. egitu pula menurut negara , udi tidak diakui sebagai warganegaranya, karena lahir di wilayah negara lain. Dengan demikian kewarganegaraan atau apatride. !. Hak Dan Ke a"i#an Warganegara $enurut UUD 1%&' Pasal-pasal ))D *+,- yang menetapkan hak dan kewa#iban warganegaranya mencakup pasal-pasal5 a0 Pasal .2 ayat * menetapkan hak warga negara yang sama dalam hokum dan pemerintahan, serta kewa#iban untuk men#un#ung hukum dan pemerintahan. b0 Pasal .2 ayat . menetapkan hak warganegara atas peker#aan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. c0 Pasal .2 ayat 3 dalam perubahan kedua ))D *+,-, menetapkan hak dan kewa#iban warganegara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. d0 Pasal .6 menetapkan hak kemerdekaan warganegara untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan. Pasal .6 ini mencerminkan adalah negara Indonesia ini bersi'at demokratis, yang merupakan #elmaan dari pokok pikiran kedaulatan rakyat, pancaran sila keempat men#adi salah satu landasan kehidupan nasional bidang politik. e0 Pasal .+ ayat . menyebutkan adanya hak kemerdekaan memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya. 3ebebasan beragama merupakan salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, karena kebebasan beragama itu langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan. '0 Pasal 37 ayat * dalam perubahan kedua ))D *+,- menyebutkan hak dan kewa#iban warganegara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara g0 Pasal 3* ayat * menyebutkan bahwa tiap-tipa warga negara berhak mendapatkan penga#aran. h0 Pasal 3. ayat * menyebutkan bahwa hak untuk mengembangkan dan mema#ukan kebudayaan nasional Indonesia. udi tidak mempunyai

i0 Pasal 33 ayat * menyebutkan bahwa hak asasi manusia atas usaha perekonomian #0 Pasal 33 ayat 3 merupakan hak asasi manusia atas kese#ahteraan sosial. k0 Pasal 3, tentang #aminan keadilan social bahwa 'akir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara. &. Hak Dan Ke a"i#an Be(a Negara a. Pengertian Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlan#ut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. agi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada pancasila sebagai dasar negara serta berpi#ak pada ))D *+,- sebagai konstitusi negara. Wu#ud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai pancasila ))D *+,-. b. 4sas Demokrasi Dalam Pembelaan 1egara erdasarkan pasal .2 ayat 3 dalam perubahan ke dua ))D8,- bahwa usaha membela negara membutuhkan hak dan kewa#iban setiap warga negara. 9al ini menun#ukkan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebi#akan dalam pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai ))D *+,dan perundang-undangan yang berlaku. 3edua, bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan pro'esinya masing-masing. c. (otivasi Dalam Pembelaan 1egara )saha pembelaan negara bertumpuh pada kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewa#ibannya. 3esadarannya demikan perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk membela nehara dan bangsa akan berhasil #ika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya. Disamping itu

setiap warga negara hendaknya #uga memahami kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat di#adikan sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membela negara Indonesia. *0 Pengalaman se#arah per#ungan :I .0 3edudukan wilayah geogra'is 1usantara yang strategis 30 3eadaan penduduk /demograsi'0 yang besar ,0 3ekayaan sumber daya alam -0 Perkembangan dan kema#uan IP!;3 di bidang persen#ataan. <0 3emungkinan timbulnya bencana perang.

BAB III KASUS DAN PE$BAHASAN 1. Kasus I Te(isik Bruta(is)e $esu"i =leh 9erie Purwanto 4pa yang harus segera diperbuat pemerintah bila benar ada pembunuhan 37 petani di 3abupaten (esu#i Provinsi >ampung oleh personel pamswakarsa P! %ilva Inhutani yang dibekingi polisi? Pengaduan warga (esu#i dan keluarga korban tidak main-main mengingat mereka membawa rekaman video kekerasan itu sebagai bukti di hadapan anggota 3omisi III DP:. (ereka #uga didampingi mantan 4ster 3%4D (ay#en /Purn0 %aurip 3adi dan aktor-politikus Pong 9ar#atmo. Pembantaian di (esu#i bermula dari keinginan P! %ilva membuka lahan perkebunan kepala sawit dan karet pada .773. 1amun penduduk menetangnya. Perusahaan kemudian membentuk pamswakarsa dan dengan beking polisi, mengusir penduduk dari lahan yang akan di#adikan perkebunan. 3on'lik pun pecah, hingga menewaskan 37 petani dan melukai se#umlah warga /%(, *-@*.@**0 Dalam tayangan di televisi, termasuk di Aoutube, terlihat petugas keamanan /ada yang berseragam polisi0 bertindak arogan. Aang men#adi pertanyaan, apakah tindakan polisi itu sudah sepengetahuan atasan? 4pakah pelaksanaan tugas perbantuan mengamankan sebuah kegiatan atau ob#ek itu sudah melalui tahapan sebagaimana standard operating procedure/%=P0? %ecara khusus di internal kepolisian, apakah sudah menyusun rencana pengamanannya lebih dulu? :angkaian pertanyaan itu perlu dikemukakan mengingat muncul tuduhan dari beberapa pihak, seakan-akan ada pembiaran dalam kasus tersebut. %etiap muncul tindakan anarkis oleh polisi di lapangan sebagai bentuk reaksi atas aksi dari masyarakat, memunculkan pertanyaan tadi. Padahal, pembiaran merupakan bentuk kesenga#aan atau mengetahui konspirasi atau tindakan inkonstitusional namun tidak berusaha mencegah. agaimana menakar sebuah perbuatan bisa dikategorikan pembiaran? PertamaB perbuatan yang dilakukan di lapangan dan berbenturan dengan massa hingga menimbulkan korban dilakukan bukan oleh perorangan melainkan dalam ikatan pasukan, walaupun setingkat regu. (ereka ada yang memimpin dan memegang kendali perintah di lapangan. Pemimpin lapangan ini, punya #alur kendali dengan pimpinan di

atasnya. &adi logikanya, ada rentang kendali tanggung #awab antara pemberi perintah dan operator di lapangan. %eandaianya ter#adi eskalasi di luar perkiraan pemberi perintah, pemimpin atau operator di lapangan, tidak bisa keluar dari %=P atau rencana pengamanan yang sudah disusun. Pasalnya %=P sudah menguraikan beberapa alternati' solusi bila ter#adi konti#ensi atau ke#adian luar biasa. %emua ini masuk ranah 94(. %eandainyapun harus dilakukan tindakan polisional yang mengarah pada kekerasan 'isik maka harus dilakukan secara terukur dan sesuai dengan keadaan /asas nesesitas0. 3ebenaran %e#ati 3eduaB sekecil apa pun tindakan kepolisian harus dipertanggung#awabkan kepada komandan yang berwenang menilai apakah tindakan tadi sesuai prosedur atau tidak. ila terbukti tindakan itu di luar ketentuan maka polisi bisa dia#ukan ke sidang disiplin, bahkan sidang kode etik pro'esi sampai sidang umum yang digelar pengadilan negeri. %ebuah pembiaran membawa konsekuensi tanggung #awab ber#en#ang dari pelaksana di lapangan hingga dua tingkat atasannya. >ogikanya, mungkinkah pe#abat setingkat kepala satuan ker#a /kapolres atau komandan batalyon0 membiarkan anak buahnya yang notebenenya pangkatnya dua tingkat di bawahnya sebagai pelaksana di lapangan, demi se#umlah kompensasi dari pihak pengguna #asa pengamanan polisi? Dalam konteks kasus (esu#i, sangkaan kepada polisi yang men#adi beking P! itu pasti terkait dengan pemberian se#umlah uang kepada pihak yang dilibatkan dalam proses pengamanan tersebut. !erlebih perusahaan itu membentuk pamswakarsa, yang belakangan dipertanyakan dari mana sumber perekrutannya, apakah murni dari lingkungan warga sekitar atau merekrut preman #alanan? !indakan brutal ala premanisme di (esu#i harus diusut tuntas. Dua 'akta yang berbeda, yaitu versi Polri dan temuan 3omnas 94(, harus ditarik ke ranah kesepahaman untuk menemukan kebenaran se#ati. &angan mencari pembenaran sendirisendiri karena akhirnya kembali masyarakat yang men#adi korban ketidakadilan. /*70 C 9erie Purwanto %9 (9, dosen Dakultas 9ukum )niversitas Pekalongan /)nikal0 /*0

2. Kasus II Diduga Ada $a+ia Jakarta di Kasus $esu"i &434:!4, suaramerdeka.com - Pengacara pendamping warga (esu#i, >ampung, menegaskan bahwa kasus dugaan kekerasan yang menewaskan 37 orang di (esu#i, >ampung dan %umatera %elatan itu melibatkan ma'ia kakap. 3arenanya, usaha membongkar kasus per#uangan ini membutuhkan usaha yang sangat keras. %ayangnya, pengacara pendamping warga, ob 9asan enggan menyebutkan siapa-siapa sa#a orang-orang yang dimaksud menghalangi per#uangan warga untuk mengungkap kasus ini. !idak satu dua kali pihaknya harus berhadapan dengan birokrasi yang terkesan menyulitkan pembongkaran kasus ini. (enurut dia, upaya tersebut sudah dilakukan berkali-kali se#ak tahun .776 lalu. E%aya pernah melapor ke (abes Polri. %ekaliber 3omnas 94( sa#a #uga agak kesulitan,E u#ar ob. 3asus kekerasan itu, menurutnya dialami warga (esu#i yang berada di %umatera %elatan dan >ampung. %ebab dari letak geogra'ris, lokasi (esu#i >ampung dan %umatera %elatan itu sangat berdekatan. E3alau secara adat, itu satu lokasi,E u#ar ob. 3asus ini berawal dari dugaan pelanggaran areal peman'aatan hutan. 4da tiga perusahaan besar yang mengintimidasi warga hingga menyebabkan warga tewas, stres, dan menderita cacat permanen. ob menceritakan peristiwa tu#uh warga tewas di (esu#i, %umatera %elatan. Peristiwa itu berawal dari tuduhan perusahaan yang menyebut warga melampaui areal panen. E%aat itu perusahaan menun#uk empat preman dan menge#ar warga. 4khirnya dua warga lehernya dipenggal. >alu warga kembali menyerang dan menewaskan lima orang perusahaan,E u#ar ob 9asan. %ementara .3 orang yang tewas lainnya itu ter#adi secara terpisah. .3 =rang yang meninggal ini berada di (esu#i, >ampung. E4da yang ditembak mati, ada yang meninggal di sel ada pula yang meninggal karena stres,E u#ar ob.

!. Ana(isis Kasus Dari kasus yang telah diungkapkan di atas, terdapat pelanggaran F pelanggaran terhadap hak G kewa#iban warganegara, hal ini dapat kita lihat dari pasal-pasal berikut 5 a0 Pasal .2 ayat * menetapkan hak warga negara yang sama dalam hukum dan pemerintahan, serta kewa#iban untuk men#un#ung hukum dan pemerintahan. Dalam hal ini tidak ada keseimbangan dibidang hukum antara warga (esu#i dengan pimpinan Pabrik. Pimpinan pabrik cenderung mendominasi di bidang hukum diduga adanya dukungan dari oknum polisi untuk membereskan" petani yang dirasa menghalangi usaha pabrik tersebut untuk membuka lahan. b0 Pasal .2 ayat . menetapkan hak warganegara atas peker#aan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. 9al ini tidak ditun#ukan dalam kasus karena pihak pabrik mengeksplorasi hasil kekayaan bumi untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpa mementingkan nasib masyarakat sekitar. ;'ek dari eksplorasi ini sekitar 37 orang harus terbunuh demi kepentingan perusahaan. c0 Pasal .2 ayat 3 dalam perubahan kedua ))D *+,-, menetapkan hak dan kewa#iban warganegara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. 3asus tersebut menyimpan banyak pertanyaan terkait penegakan keadilan yaitu terkesan disembunyikannya kasus ini dari masyarakat luas. uktinya kasus yang ter#adi se#ak april .7** lalu baru terungkap di bulan desember .7** pula. %ebagai warga negara yang patuh pada ))D sudah men#adi kewa#iban kita untuk ikut serta membantu mengungkapkan kebenaran atas kasus tersebut. d0 Pasal .6 menetapkan hak kemerdekaan warganegara untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan. Pasal .6 ini mencerminkan bahwa negara Indonesia ini bersi'at demokratis, yang merupakan #elmaan dari pokok pikiran kedaulatan rakyat, pancaran sila keempat men#adi salah satu landasan kehidupan nasional bidang politik. Dari kasus tersebut untuk penyelesaian maslahnya sebaiknya pihak pabrik dengan penduduk disekitar pabrik seharusnya bisa mendiskusikan permasalahan tersebut agar mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak, karena salah satu hak warganegara adalah kebebasan menyampaian pikiran secara lisan maupun tertulis agar terciptanya keharmonisan antar warganegara G negara Indonesia.

BAB I, PENUTUP Indonesia adalah negara yang berkedaulatan, memiliki ribuan warga negara yang tersebar di 33 provinsi. Warga negaranya sendiri terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras. Perbedaan ini memperkaya kha$anah bangsa Indonesia, namun perbedaan ini tak menutup kemungkinan untuk dapat memecah belahkan Indonesia. %yarat-syarat utama berdirinya suatu negara merdeka adalah harus ada wilayah tertentu, ada rakyat yang tetap dan ada pemerintahan yang berdaulat. 3etiga syarat ini merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan, dan Indonesia memiliki syarat F syarat tersebut. Warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antar warganegara dan negara, warganegara mempunyai kewa#iban-kewa#iban terhadap negara dan sebaliknya warganegara #uga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara. !erkait dengan syarat-syarat men#adi warganegara dalam ilmu tata negara dikenal adanya dua asas kewarganegaraan, yaitu asas ius-sanguini dan ius-soli. Dalam hubungan antar negara seseorang dapat pindah tempat dan berdomisili di negara lain, dikenal pula status bipatride dan apatride. Pasal-pasal ))D *+,- yang menetapkan hak dan kewa#iban warganegaranya mencakup Pasal .2, Pasal .6, Pasal .+ ayat ., Pasal 37 ayat *, Pasal 3* ayat *, Pasal 3. ayat *, 33 ayat *, 3, dan Pasal 3,. Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlan#ut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Wu#ud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai pancasila ))D *+,-. Dari kasus (esu#i yang telah diungkapkan, terdapat pelanggaran F pelanggaran terhadap hak G kewa#iban warganegara, berdasarkan Pasal .2 ayat *, . , dan Pasal .6 ))D *+,-.

DA-TA. PUSTAKA

3aelan,dan 4hmad Hubaidi. .7*7. Pendidikan Kewarganagaraan Untuk Perguruan Tinggi. Aogyakarta5 Penerbit Paradigma Winarno. .7*7. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. &akarta5 umi 4ksara. akry,1oor (%. .7*7. Pendidikan Kewarganegaraan. Aogyakarta5Pustaka Pela#ar. http5@@suaramerdeka.com@v*@indeI.php@read@news@.7**@*.@*-@*7,.+7 http5@@suaramerdeka.com@v*@indeI.php@read@cetak@.7**@*.@*2@*27.++@!elisik- rutalisme(esu#i

HAK DAN KEWAJIBAN WA./A NE/A.A


0disusun untuk )e)enu1i tugas )ata ku(ia1 Pendidikan dan Ke arganegaraan2

Disusun 3(e14 Ke(5)65k %


-i5na -isa#i((ia Lastina Siti A)a(ia A)i(atu( K15iri99a1 :u(i Agustiani ,iadia< $a9<a S1a+ira Sakina Be((adina Intan .atna Puri E(isa#et1 Dia< A(dein5na $2A778728 $2A77%771 $2A77%77! $2A77%7&; $2A77%7'1 $2A77%78' $2A77%78= $2A77%1';

.is)a Wid9akusu)astuti $2A77%781

-AKULTAS PSIK3L3/I UNI,E.SITAS DIP3NE/3.3 SE$A.AN/ 2712

Anda mungkin juga menyukai