Anda di halaman 1dari 11

dakwatuna.com Solok Selatan.

. Ada banyak tempat panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat, terutama dalam Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP), yang selama ini hanya dibiarkan begitu saja. Di Sumatera Barat ada ! l"kasi ge"thermal, dan yang terbanyak itu di #abupaten S"l"k Selatan ada lebih kurang $ l"kasi p"tensi PLTP dan salah satunya di Liki Pinanga%an &uar" Labuh milik PT Supreme 'nergy &uar" Labuh (PT S'&L). (ni disampaikan )ubernur (r%an Prayitn" saat di sela*sela kunjungan kerja ke l"kasi pembangunan Pr"yek )e"thermal PT S'&L #ab S"l"k Selatan, Sabtu siang ( +,). -adir dalam kesempatan tersebut, Bupati &u.ni /akaria, #adis 'SD& (r. &ar.uki &ahdi, #adis Pertanian (r. Dj"ni, #abir" -umas (r%an, S.S"s, &&, #abir" Bins"s Drs. 0efrinal Arifin , &&, Sekdakab S"lsel, 1ahril &urad, S-, para pimpinan PT S'&L serta beberapa kepala S#PD terkait di lingkungan Pemkab S"lsel. Lebih jauh (r%an Prayitn" menyampaikan, saat ini kita juga tengah menunggu hasil telaah di pembangunan ge"thermal di Pasaman dan, mudah*mudah dalam tahun ini bisa kelar. Dan masih ada usulan kita yang sedang dibahas "leh tim dari pusat. #ita berharap dan mendesak pusat untuk sesegera memanfaatkan semua sumberdaya panas bumi yang ada di Sumatera Barat, dimana jika dibiarkan sesungguhnya kita telah menyia*nyiakan p"tensi yang sesungguhnya mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat kita sendiri, di saat kebutuhan listrik yang semakin besar, ujarnya. (r%an juga menjelaskan PLTP ini merupakan pr"yek ramah lingkungan, di mana dengan menjaga kelestarian lingkungan panas bumi dapat bisa dipertahankan. PT S'&L ini dibangun di atas lahan tanah lebih kurang seluas 22 -a, dengan harapan menghasilkan tenaga listrik sebanyak 34 2 &5. Di l"kasi ada 6 l"kasi yang akan disatukan dalam mengeluarkan energi pembangkit tenaga listrik dengan membuat sumur sebanyak 33 buah. Pr"gram pr"yek mahamega terbesar di S"lsel ini senilai 7p. 6 trilun ini, akan memberikan dampak yang luar biasa nanti dalam peningkatan pembangun di #abupaten S"lsel ini. Terutama dalam sekt"r pari%isata, industri rumah tangga+8#&, infrastruktur, jalan dan jembatan, pertanian, peternakan, perikanan, serta juga akan mend"r"ng peningkatan pr"duktifitas pelayanan jasa maupun sekt"r indutri skala besar dan menengah, harapnya. Bupati &u.ni /akaria dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, bah%a pr"yek ge"thermal di S"lsel ini tidak sama dengan k"ndisi yang terjadi di Lapind", karena s"lsel memiliki bebatuan padat bukan seperti Lapind" yang ada pada l"kasi sindemen. Selain itu kita juga berharap Pemkab S"lsel akan mendapat r"yalti pr"duksi sebesar 3,$ persen dengan persentase penghasilan pertahun sebesar 9$ persen dari 7p:$ miliar net, perkiraan kasar sebesar 7p $ miliar masuk dalam APBD Pemkab S"lsel. #ita patut bersyukur segala kendala dapat kita atasi se;ara baik, semua ini berkat partisipasi dan peran serta masyarakat yang bergitu besar dalam

memberikan dukungan terhadap kemajuan pembangunan di S"l"k Selatan yang lebih baik. #ita menyadari Pr"yek PLTP ini merupakan pembangunan listrik nasi"nal, dapat dinikmati "leh seluruh Pulau Sumatera dan tentunya masyarakat S"lsel mendapat p"rsi yang lebih banyak dari keberhasilan ini nantinya, ungkapnya. Dalam press release tertulisnya, PT S'&L berk"mitmen untuk melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan lingkungan, "ptimalisasi pr"duksi dalam negeri, serta melaksanakan pr"gram pemberdayaan masyarakat yang memf"kuskan pada sekt"r pendidikan, kesehatan, perbaikan infrastruktur serta pemberdayaa ek"n"mi masyarakat sekitanya. Dalam kegiatan ini PT S'&L menggandeng dua mitra kerja yakni, (P7*)D1 Sue. dan Sumit"m" <"rp. (ist) Sumber= http=++%%%.dak%atuna.;"m+32 3+2,+ :+339> +ir%an*prayitn"*desak* pemerintah*pusat*manfaatkan*panas*bumi*sumbar+?i@..3sA6f,"" 1"ll"% us= Adak%atuna "n T%itter B dak%atuna;"m "n 1a;eb""k Senin ( $+,), tepat setahun )ubernur (r%an Prayitn" dan 5akil )ubernur &uslim memimpin Pr"Cinsi Sumbar. Dalam %aktu yang terg"l"ng singkat ditambah berbagai kendala, belum banyak pr"gram yang dijanjikan saat kampanye terealisasi dengan baik "leh pasangan yang diusung P#S, Partai -anura dan PB7 ini pada Pilkada 0uni 32 2 lalu ini. )ubernur (r%an Prayitn" saat jumpa pers satu tahun kepemimpinannya bersama &uslim #asim, di Audit"rium )ubernuran Sumbar kemarin, menyebutkan, salah satu penyebab belum terealisasi se;ara maksimal pr"gram yang dijanjikan adalah keterbatasan anggaran. &enurutnya, k"ndisi tersebut tidak hanya mereka berdua yang merasakan, tapi juga sejumlah kepala daerah di kabupaten dan k"ta. DSaya pernah bertanya, kenapa pr"gram*pr"gram yang diren;anakan saat kampanye banyak yang hasilnya tidak maksimal. Salah satu alasan mereka adalah keterbatasan dana,E ungkap p"litisi P#S itu, didampingi &uslim #asim, Sekpr"C Ali Asmar di hadapan %arta%an dan kepala satuan kerja perangkat daerah (S#PD). Sebetulnya, ada 9 isu strategis yang akan menjadi landasan pasangan tersebut membuat pr"gram*pr"gram pembangunan di Sumbar hingga 32 $. Fakni, pemahaman agama dan budaya, peningkatan tata pemerintahan yang baik, pelaksanaan "t"n"mi daerah, kualitas SD&, kemampuan %irausaha, daya beli masyarakat, daya saing daerah untuk menghadapi gl"balisasi, askses dengan daerah tetangga, prasarana dan sarana daerah, dukungan pemerintah nasi"nal, daerah tertinggal dan ketimpangan pembangunan, ben;ana alam, serta kualitas lingkungan hidup.

D&enurut perkiraan saya, target yang ter;apai barulah sebesar 92 persen selama satu tahun ini. Gamun hal itu belum bisa dikatakan gagal ataupun berhasil, karena ini baru satu tahun. Di samping itu, banyak juga pr"gram yang sifatnya jangka panjang. Di mana hasilnya baru akan kelihatan dua, tiga, lima, atau sepuluh tahun mendatang,E ujarnya. &elakukan pembangunan dengan berharap dari sumber pendapatan daerah yang ada, lanjut mantan angg"ta DP7 7( tiga peri"de ini, tidaklah mungkin. #arena pendapatan terbesar Sumbar saat ini hanya dari pajak kendaraan berm"t"r. Di mana peningkatannya hanya berkisar pada 7p miliar hingga 7p3 miliar per tahun. DBank Gagari pun demikian. &eski keuntungan yang didapatkan ;ukup besar, tapi ketika diminta peningkatan deCiden, justru Bank Gagari minta untuk ditahan dulu, karena mereka ingin menjalankan sejumlah pr"gram pengembangan. -al yang sama juga berlakukan B8&G yang ada di daerah ini,E tuturnya. 0adi, dia menyimpulkan, adalah sebuah kenyataan anggaran yang dimiliki pemerintah pr"Cinsi untuk berbagai pembangunan terbatas. 8ntuk itu, dituntut kreatiCitas yang tinggi untuk bisa mendapatkan hasil maksimal dalam k"ndisi seperti itu. D<ara yang efektif untuk mengatasi pers"alan ini adalah menyerap berbagai pr"gram pemerintah pusat. Dan itu telah banyak kita dapatkan. &ulai dari pembangunan jalan, irigasi, kredit usaha rakyat, serta sejumlah pr"gram untuk mendukung gerakan penyejahteraan petani,E beber (r%an. Selain itu, ke depan penyaluran anggaran dan pr"gram pusat ke kabupaten dan k"ta pun perlu dilakukan lebih selektif, kabupaten dan k"ta yang serius menanggapinya sangat minim. (nipun dibuktikan dengan banyaknya bantuan pusat tidak terealisasi dan dana sangat besar mesti dikembalikan ke pusat. <"nt"hnya, beber (r%an, pembangunan irigasi di suatu daerah yang nilai bantuannya 7p9 miliar, tidak bisa direalisasikan karena pemerintah daerah itu tak mampu membebaskan lahan. D0adi, kami tidak mau mend"r"ng m"bil yang m"g"k. Lebih baik mengisi bensin m"bil yang jalan agar tidak berhenti di tengah jalan,E tandasnya. <ara kreatif lain yang mesti dilakukan untuk menambah pemasukan daerah adalah mendatangkan inCest"r. Buktinya, selama 32 2, jumlah Penanaman &"dal Asing (P&A) di Sumbar sebanyak : i.in inCestasi dengan nilai sebesar

8SH3!.!,2.2!!. Sedangkan Penanaman &"dal Dalam sebanyak empat i.in dengan nilai 7p .2 $.63 .222.222. Libatkan Perbankan

Gegeri

(P&DG)

Dengan berbagai keterbatasan yang ada itu, (r%an dan &# tetap punya k"mitmen tegas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. D7akyat Sumbar harus sejahtera,E ujarnya. 8ntuk merealisasikannya, sejumlah pr"gram telah disusun sedemikian rupa, tim khusus juga telah dibentuk untuk menga%al pr"gram itu. Seperti )erakan Penyejahteraan Petani ()PP), )erakan Terpadu Pengembangan #"perasi, 8saha #e;il dan 8saha Perdagangan, dan )erakan Terpadu Pemberdayaan 1akir &iskin. )ayung pun bersambut. (r%an menyatakan pr"gram itu telah mendapat dukungan dari dunia perbankan, salah satunya melalui fasilitas kredit usaha rakyat (#87). DSebanyak tujuh bank di Sumbar, siap menyalurkan kredit mikr" untuk usaha masyarakat ke;il dalam bentuk #redit 8saha 7akyat (#87),E katanya. Bank pelaksana #87 tersebut adalah B7(, BG(, &andiri, Syariah &andiri, Buk"pin, BTG, dan BankGagari. 8ntuk Bank Gagari saja, kata (r%an, telah berhasil menyalurkan kredit pembiayaan sebesar 7p,,$ triliun. Sedangkan khusus #87 disalurkan 7p! miliar pada 32 2 dan tahun 32 hingga sekarang telah disalurkan 7p3$2 miliar. D#redit ini telah dimanfaatkan pelaku 8#& di berbagai bidang. Ditargetkan tahun ini #87 terealisasi hingga 7p36! miliar,E tutur (r%an. Selain itu Bank Gagari juga telah menyalurkan kredit untuk usaha peternakan sapi. Dana yang telah disalurkan 7p ,$ miliar bagi !> peternak, plus bantuan dana pembuatan kandang sapi se;ara gratis bekerja sama dengan 1"rd 1"undati"n. Butuh Tambahan PNS Sementara itu untuk ref"rmasi bir"krasi, kata (r%an, memang perlu perbaikan signifikan karena rendahnya kualitas SD& PGS. (ni, dibuktikan dengan pembuatan lap"ran rutin dari tiap S#PD. D8ntuk membuat lap"ran yang sifatnya tahunan saja, masih banyak S#PD yang mesti memperbaikinya berkali*kali. Bahkan, ada S#PD yang bi;ara kepada saya, tidak mungkin menjalankan sebuah pr"grambantuan pusat karena kurangnya kualitas SD& yang dimiliki,E ujar (r%an.

8ntuk Pempr"C Sumbar, hanya 92 persen pega%ai yang memiliki kualitas bagus dari ,.222 lebih jumlah PGS tetap dan h"n"rer. Dengan k"ndisi begitu, maka sebagus apapun kebijakan yang dibuat, maka kebijakan tersebut tetap saja tidak bisa berjalan maksimal. S"lusi yang diambil )ubernur untuk mengatasi masalah itu adalah dengan perekrutan <PGS. &aka dari itu, Pempr"C Sumbar tetap akan melakukan seleksi <al"n Pega%ai Gegeri Sipil (<PGS) 32 , bila tidak ada keputusan m"rat"rium atau penghentian sementara <PGS dari Pemerintah Pusat. DSeleksi <PGS yang dilakukan saat ini murni sebuah upaya mendapatkan <PGS yang punya p"tensi di bidangnya,E sebutnya seraya menjamin tidak akan ada <PGS titipan dari siapapun. Penerimaan itu bisa dilakukan, mengingat saat ini belanja pega%ai tidak sampai !2 persen dari APBD, seperti yang banyak terjadi di kabupaten dan k"ta. DBelanja pega%ai hanya 3$,6 persen dari APBD,E katanyaSeraya menerima <PGS, pr"gram pemetaan p"tensi bagi aparatur di lingkungan pempr"C terus dilakukan sebagai t"l"k ukur pemberlakukan r"tasi, mutasi dan pr"m"si. DSebab, saya tidak akan mengganti kabinet tanpa tahu bagaimana p"tensi "rang yang dilakukan pemetaan p"tensi. #ita akan tempatkan "rang di S#PD yang ia mampu memimpinnya,E ujar (r%an. Reformasi Pendidikan Sejalan dengan ref"rmasi bir"krasi, pasangan p"litisi dan bir"krat itu juga akan memperbaiki pendidikan di Sumbar melalui pendidikan berkarakter. Banyak fakta membuktikan, sebut (r%an, bah%a "utput lembaga pendidikan di daerah ini ;enderung menghasilkan lulusan yang hanya mahir menghafal, tetapi tidak mampu membentuk sikap mental dan perilaku peserta didik serta tidak menguasai skill (keahlian) yang seharusnya mereka miliki. DPendidikan berkarakter adalah p"la pendidikan yang tidak hanya mengajarkan aspek k"gnitif (hafalan), tetapi juga mengajarkan aspek afektif (perubahan sikap dan tingkah laku) peserta didik. <"nt"hnya, murid tidak hanya diajarkan menghafalkan rukun (slam, tapi juga dibimbing memahami rukun (slam dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari*hari,E ujar (r%an. Pendidikan berkarakter inipun sebenarnya, kata (r%an, telah lama diaplikasikan di Sumatera Barat, di antaranya di Lembaga Pendidikan Ad.kia sejak tahun >,,, S&AG Padangpanjang, dan S&8+&A Ar 7isalah Padang serta sejumlah sek"lah lainnya baik s%asta maupun negeri.

Pendidikan berkarakter ini akan diterapkan se;ara bertahap di semua daerah di Sumbar. #eterlibatan guru, murid dan "rangtua murid, serta dukungan pemda setempat sangat menentukan keberhasilan pr"gram ini. Tahun ini akan mulai di > S&8 di kabupaten+k"ta di Sumbar. Buku panduan pr"gram telah selesai dibuat dan ren;ana kegiatan tiap sek"lah telah selesai dan siap dilaksanakan. Dananya juga telah tersedia. D(nsya Allah sek"lah*sek"lah tersebut akan menghasilkan generasi ;erdas dan berakhlak mulia,E sebutnya. Rehabilitasi Pascagempa Terkait rahabiltasi dan rek"nstruksi pas;agempa dan tsunami 322> dan 32 2, &uslim #asim mengatakan, Sumbar telah mendapat persetujuan bantuan dari pemerintah pusat melalui BGPB sebesar 7p3,9 triliun. Bantuan itu diturunkan 9 tahap. 8ntuk menggenj"t semangat semua pihak dalam pelaksanaan rehabilitasi pas;agempa ini, (r%an*&# memat"k target 3 bulan selesai. &eski mereka tahu terlalu singkat, tapi target tersebut menurutnya berhasil membuat semua pihak bekerja keras dan serius. DAkhirnya dalam %aktu 9 bulan pekerjaan tersebut berhasil diselesaikan dan Sumbar mendapat penghargaan dari BGPB pusat,E kata &uslim. 7ehab dan rek"n &enta%ai pas;agempa dan tsunami 32 2, dalam %aktu dekat akan dilakukan per;epatan pembangunan. Al"kasi dana yang telah dial"kasikan pemerintah pusat 7p , triliun yang dilaksanakan tahun 32 hingga 32 9. Pr"gram ini men;akup kegiatan pembangunan di seluruh sekt"r, seperti= perumahan, infrastruktur, s"sial, ek"n"mi, dan lintas sekt"r.I islamedia.web.idJ

Warta ndalas B 0umat, 3 0uli 32 9 * 39=:3=$, 5(B B diba;a= 366 pemba;a Share "n fa;eb""kShare "n t%itterShare "n emailShare "n print&"re Sharing SerCi;es!

5A7TA AGDALAS, PADAG) * #ita mendukungn kegiatan shering pendapat pemerintah dengan kaum adat, untuk terjaganya keamanan, ketertiban dan ketentram ditengah masyarakat. Sumatera Barat dengan fil"s"si ABS*SB# memperlihatkan karakteristik yang intinya adat yang berkembang dengan sandi syariat (slam kitabullah. 1akta kenyataan dilapangan, adat dan syariat berbeda K terutama dalam pelaksanaan -ukum 5aris maupun pers"alan mashab materialineial berdasarkan keturunan ibu, bukan sesuatu yang harus disikapi namun tentu mufakat diantara kaum adat itu sendiri dapat menjadi a;uan dalam pelaksanaan nyatanya. -al ini disampaikan )ubernur (r%an Prayitn" dalam a;ara Temu Tata &uka )ubernur dan

#ap"lda, dengan T"k"h &asyarakat Adat, #ap"lres, #etua L#AA&, Bund" #anduang, Alim 8lama, <adiak Pandai, Pemuda )#P& Pr"Cinsi, #ab+k" Se Sumatera Barat. Lebih jauh )ubernur menyampaikan, -ukum 5aris bagi adat minang dipusakai "leh kaum ibu, ;ara membagi harta %arisan se;ara adat lebih melihat pada pers"alan kebutuhan dalam kaum, namun jika berkaitan harga g"n" gini barulah menga;u kepada hukum %aris se;ara umum (slam lebih besar p"rsi laki*laki dan se;ara adat perempuan mendapat perhatian. Adat dan syarak telah mebjadi k"mitmen masyarakat minang sejak dulu. (nilah dinamikan kehidupan masyarakat Sumatera Barat dengan keberadaan adat dan syariat kitabullah. Adat dan syarak menjadi s"lusi, dimana ada manti, malin, hulubang. -ulubalang dalam tatanan budaya minang ibarat seperti se"rang p"lisi pengamanan. Dahulu di Sumatera Barat sebelum tahun >!6, pelaksanaan terke;il terdapat pada Pemerintahan Gagari, dengan se"rang 5alinagari yang dekat dengan masyarakat serta memiliki peran yang kuat dalam penyelenggaraan pemerintah terke;il di daerah. Saat itu perkembangan dinamikan adat, budaya, tradisi dalam kehidupan masyarakat didaerah hidup dengan baik, nilai* nilai budaya peranan tig" tungku sajarangan amat berarti dalam kemajuan dan keamanan nagari. Gamun setelah diberlakukan pemerataan pemberlakukan desa, pemerintahan nagari hilang, sehingga dalam dinamika perkembangan telah terjadi pergeseran beberapa adat dan budaya dan sedikit *sedikit masyarakat meninggal nilai*nilai budaya tersebut. (ni kebijakan pemerintah pusat yang amat merugikan keberadaan peranan masyarakat minang dalam membangun daerahnya. 5alaupun saat ini kita mulai kembali kepada sistem pemerintahan nagari, kembali ke surau, hingga saat ini kita masih butuh %aktu membangkitkan kembali nilai*nilai budaya minang yang dulu amat baik itu dalam pengembangan karakteristik kepribadian masyarakat minang khusus Sumatera Barat. Saat ini pemerintah pr"Cinsi dan pemkab+k" se Sumatera Barat berupaya dengan berbagai pr"gram dan kegiatan mengimplemtasikan ABS*SB# sebagai Cisi dalam pembangunan sumbar dan pemkab+k" dalam menghadapi tantangan )l"balisasi, kebebaban inf"rmasi, dimana nilai* nilai budaya ini dapat menjadi filter yang ampuh meningkatkan keper;ayaan diri masyarakat Sumatera Barat untuk menatap hidup lebih baik, sejahtera dan madani. Tidak ada sesuatu suku di sumbar dengan sistem adat yang berkembangngnya itu merupakan kebiasaan . Dimana jika "rang berdiri dengan keminangan ia akan menjadi "rang yang dianuti, dan menjadi dih"rmati kesuksesnya, sebaliknya banyak "rang minang yang tidak memakai kepribadian keminangannya akan gagal. #"munikasi menjadi andalan dalam pengembagan kebudayaan dan tradis dalam memajukan dan menumbuhkan peranan masyarakat untuk ikut berperan serta dalam setiap kegiatan pembangunan termasuk dalam menjaga stabilitas nasi"nal maupun daerah. (ni dapat terlihat se;ara presentasi jumlah "rang minang, masuk jajar menteri dan sebagainya yang menandakan sesuatu kebangga dan prinsip yang kebangsaan.#arena itu isue gl"balisasi,

nilai*nila. Budaya masih tetap releCan dalam perkembangan gl"bal terutama dalam prinsip* pripsip ke minangan dalam pengembangan diri untuk kemajuan, ungkapnya. "#umas Sumbar$

Sumber Berita% warta&andalas.com http=++%arta*andalas.;"m+berita*ir%an*prayitn"*libatkan*perana*adat*dan*budaya*dalam*menjamin*stabilitas* daerah*di*sumbar.html?i@..3sA!$%0h. Sumbar &asih Berharap Bantuan Pemerintah Pusat
Rabu' !( gustus )(!! ()%()

L*+ P,L,# -.T ' # L, N / Sumbar pas;a gempa besar !,> S7 92 September 322> hingga saat ini disebut belum pulih sama sekali. Setelah dua tahun berlalu, pekerjaan untuk mengembalikan keadaan masih berlangsung dan terbengkalai. 8ntuk itu, menurut )ubernur Sumbar (r%an Prayitn", Sumbar masih sangat berharap pada bantuan pemerintah pusat. D#ami tidak bisa membangun tanpa ada bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan pemerintah pusat masih sangat diperlukan untuk membangun kembali infrastruktur. Sementara harus diakui APBD sumbar sangat ke;il untuk bisa membangun daerah,E terang (r%an Prayitn" dihadapan &enteri #""rdinat"r #esejahteraan 7akyat (&enk"kesra) Agung Laks"n" dan &enteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda )umelar di &edan nan Bapaneh Limapuluh #"ta, Selasa (>+,). Se;ara terperin;i (r%an Prayitn" menyebutkan, hampir semua daerah kabupaten atau k"ta di Sumbar PAD nya sangat ke;il. 7ata*rata PAD daerah kabupaten atau k"ta di Sumbar hanya hanya 3,$ sampai !,$ persen dari APBD masing*masing daerah. #alaupun ada Dana Al"kasi 8mum (DA8) dari pusat, (r%an menyebutkan bah%a dana DA8 dari pusat habis untuk untuk belanja rutin, membiayai gaji pega%ai di masing masing daerah. Sedangkan Dana Al"kasi #husus (DA#)sudah jelas peruntukannya DBukan kami di Sumbar tidak kreatif dalam membangun kembali Sumbar pas;a gempa lalu. Tapi segala dana bantuan yang ada telah kami kerjakan sesuai aturan. DA# tidak dapat dialihkan karena sudah ada judulnya masing*masing. Dan harus disadari sumber daya alam Sumbar sangat minim,E papar gubernur. Dijelaskan, penanganan pas;a ben;ana Sumbar juga diperberat dengan berbagai ben;ana susulan. Letusan )unung &arapi juga jadi beban tambahan. Sedangkan pr"gram rehab*rek"n untuk beberapa dearah seperti di Padang, Padang Pariaman, Agam, Pessel dan Pasaman belum sepenuhnya pulih. D7umah penduduk pada sebagian daerah memang sudah terbangun. Gamun infrastruktur gedung pemerintah masih banyak yang belum dibangun ulang. Ada > gedung pemerintahan yang han;ur, rata dengan tanah. Gamun baru 3 gedung yang sedang dalam pembangunan kembali, gedung P"lda Sumbar dan #ejaksaan tinggi negeri. 0adi ada ! gedung pemerintahan sumbar yang masih rata dengan tanah,E tutur (r%an Prayitn". &enanggapi hal tersebut, dalam a;ara yang juga dihadiri Bupati Limapuluh #"ta Alis &araj", 5alik"ta Payakumbuh 0"sri.al /ain, angg"ta DP7 7( Gudirman &unir, A.%ir Dainy Tara, dan sejumlah &uspida

kedua daerah, Agung Laks"n" mengatakan bah%a penanganan ben;ana adalah amanat 8ndang*undang. Sesuai 8ndang*undang, pemerintah %ajib menyelamatkan manusianya, mengadakan tanggap darurat dan kemudian memulihkan k"ndisi masyarakat. Gamun Agung menyebutkan, untuk membangun sebuah daerah pas;a ben;ana tidak mudah. Sebab keuangan negara terbatas. Setiap penanggulangan ben;ana ada skala pri"ritas yang harus diren;anakan dengan baik. DPemerintah tentu saja berusaha mengembalikan, bahkan membuat lebih baik masyarakat yang terkena ben;ana. Gamun daerah, seperti Sumbar bukan tidak terperhatikan, tetapi terkendala karena APBG negara yang terbatas,E ja%ab Agung Laks"n". Agung Laks"n" mengatakan bah%a pembangunan kembali daerah dapat dilakukan dengan berbagai al"kasi dana bantuan. Salah satu dana yang terp"gram adalah bantuan Pr"gram Gasi"nal Pemberdayaan &asyarakat (PGP&) &andiri. Dalam kesempatan tersebut Agung Laks"n" se;ara simb"lis menyerahkan bantuan PGP& &andiri kepada dua daerah, yaitu untuk #abupaten Limapuluh #"ta sebesar 7p!,> miliar dan #"ta Payakumbuh sebesar 7p:, 2 miliar. Bantuan tersebut se;ara simb"lis langsung diterima Bupati Limapuluh #"ta, Alis &araj" dan 5alik"ta Payakumbuh, 0"sri.al /ain. "h0il$
Sumatera Barat tercatat sebagai provinsi nomor dua terbesar setelah Sumatera Utara dalam menghasilkan ikan tangkap. Tercatat tingkat produksi hasil laut Sumbar hampir 200 ribu ton per tahun dengan wilayah pemasaran hampir di seluruh kota di Sumatera. Ini tidak terlepas dari posisi Sumbar di pantai barat yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Seyogianya potensi itu mampu men!adi motor penggerak perekonomian daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan. Sampai saat ini masyarakat nelayan"pesisir pantai tetap sa!a men!adi kantong#kantong kemiskinan di Sumbar. Tingginya produksi ikan tangkap ternyata kontras dengan harga !ual yang diterima nelayan. Tak !arang nelayan harus menerima harga terendah ketika hasil tangkapan melimpah. $una menghindari kerugian lebih besar para nelayan kerap melakukan pengolahan hasil tangkapan. Biasanya hasil tangkapan tersebut diolah secara tradisional berbentuk pengeringan penggaraman %ikan asin& atau pengasapan. 'alaupun demikian hasil olahan tersebut belumlah cukup mampu menaikkan penerimaan nelayan. (i sisi lain dilihat dari tingkat konsumsi protein nasional masyarakat Indonesia masih tertinggal hampir dari semua negara di )S*)+. (ari tahun ke tahun perkembangan konsumsi protein masyarakat Indonesia tidak lebih baik dari ,ambo!a atau Singapura walaupun masih lebih tinggi dibanding Brunei Thailand dan -hina. (engan tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia sekitar .0 kg"kapita"tahun saat ini setidaknya dibutuhkan lebih dari /00 !uta ton produksi protein dalam setahun %0)1 2020&. 3endahnya konsumsi protein4terutama protein dari hasil laut4disinyalir karena si5at dari hasil laut yang cepat membusuk. 6akanya harus dikonsumsi dalam keadaan segar. Untuk itu dibutuhkan sarana penun!ang distribusi komoditi dari nelayan sampai konsumen. 7asalnya belum optimalnya sarana dan prasarana penun!ang mengakibatkan komoditi ini tidak memungkinkan dikonsumsi masyarakat luas dalam keadaan segar. ,arena itu alternati5 yang memungkinkan dilakukan adalah dengan mengalengkan hasil laut sehingga men!adi lebih tahan lama. Setiap tahun Indonesia mengimpor tidak kurang dari /..80 ton ikan kaleng guna menutupi kebutuhan dalam negeri. (engan !umlah industri pengalengan ikan sebanyak 228 perusahaan dan kapasitas produksi hampir mencapai ..900 ton Indonesia masih belum mampu menutupi kebutuhan dalam negeri. Tingginya permintaan ikan kaleng dalam negeri yang setiap tahun mengalami peningkatan tentunya men!adi peluang bagi Sumbar mengembangkan industri ini. Tingginya produksi ikan di Sumbar ditopang oleh tu!uh sentra produksi perikanan laut seperti di 7asaman Barat 7esisir Selatan 7adangpariaman )gam 6entawai 7adang serta 7ariaman. ,abupaten 7asaman Barat

tercatat pemasok ikan terbesar di Sumbar. Tidak kurang dari 80 persen ikan Sumbar berasal dari daerah ini. Berbagai !enis ikan dihasilkan dari tu!uh sentra produksi ini. Seperti tatengkek kwee tongkol selar teri dan udang. Sekitar 20 # .0 persen atau sekitar 82 2 ribu ton memungkinkan dikalengkan. :umlah ini sangat memadai dalam sebuah industri pengalengan ikan. Sebuah pabrik pengalengan ikan setidaknya harus memproduksi ikan kaleng minimal 200 ton per bulan atau 2.800 ton per tahun !auh di bawah potensi ikan yang dihasilkan Sumbar. Sebagai perbandingan Sumatera Utara dengan produksi ikan per tahun sekitar ./; ribu ton memiliki / pabrik pengalengan ikan berskala kecil dan mikro. 7rovinsi 3iau dengan produksi ikan tangkap !auh di bawah Sumbar sudah memiliki 2 industri pengalengan ikan berskala mikro. 7rovinsi )ceh !uga seperti itu. (engan produksi ikan laut sekitar 280 ton per tahun memiliki 20 unit pabrik pengalengan ikan berskala mikro dan kecil %,,7 2022&. $una mewu!udkan industri pengalengan ikan di Sumbar tentu bukan tidak mungkin. (iperlukan kesiapan berbagai pihak agar potensi kelautan Sumbar yang baru tergarap sekitar .0 persen sampai 80 persen dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun dan memberikan nilai tambah ekonomi kepada masyarakat. Sesuai roadmap pengembangan industri pengolahan hasil laut Indonesia pengembangan industri ini dilakukan melalui pendekatan klaster. Ini penting mengingat tingginya tingkat ketergantungan terhadap impor bahan#bahan pendukung seperti kaleng %tin plate& minyak kedelai saos pengawet serta bahan kemasan lainnya. 7endekatan klaster mampu membangun daya saing berkelan!utan serta menciptakan !aringan yang saling mendukung dan menguntungkan antara industri pengguna industri pendukung dan dukungan seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat daerah perbankan swasta maupun perguruan tinggi. Berbagai industri penopang seperti industri es balok industri kimia %bahan pengawet& industri kemasan %tin plate& men!adi sebuah kebutuhan dalam pengembangan industri pengalengan ikan. (i sinilah letak persoalannya. Bukan hanya di Sumbar tapi Indonesia pada umumnya. Sekitar <0 persen sampai /0 persen kebutuhan tin plate masih diimpor. Hanya sekitar .0 persen dipasok industri dalam negeri. Tingginya ketergantungan terhadap tin plate impor ditambah penetapan biaya masuk sebesar 29 persen mengakibatkan tingginya biaya produksi yang ditanggung perusahaan. Sementara itu impor ikan kaleng hanya dikenakan bea masuk 9 persen. Tidak aneh !ika sampai saat ini hanya sekitar <0 persen perusahaan pengalengan ikan yang masih beroperasi di Indonesia. ,arena itu kesiapan industri penopang dalam negeri men!adi sebuah keharusan dalam pengembangan indutri pengalengan ikan di samping perlunya harmonisasi bea masuk untuk komoditi produkti5 dan konsumti5. (ari sisi ketersediaan bahan baku perlu dipikirkan bersama bagaimana sustainability sumber daya ikan. Tidak dapat dipungkiri penangkapan ikan yang serampangan men!adi penyebab menurunnya hasil tangkapan. Salah satu pola yang mungkin dipakai dalam men!aga populasi ikan adalah menetapkan =ona biakan ikan =ona tangkapan serta perubahan pola perilaku nelayan. (alam hal ini kesepakatan bersama antarkelompok nelayan perlu dikembangkan guna men!aga =ona pembiakan ikan dan penetapan wilayah tangkapan ikan tersebut. 7enggunaan teknologi tepat guna serta murah perlu diasimilasikan kepada nelayan. Hal ini tentunya men!adi tugas perguruan tinggi. (i negara#negara ma!u dan penghasil ikan dunia nelayan sudah meman5aatkan sonar yang mampu mengidenti5ikasi posisi ikan dalam !umlah besar. 'alaupun untuk negara#negara berkembang seperti Indonesia Sumbar khususnya penggunaan alat seperti belum umum dipakai. Ini perlu dipikirkan bersama bagaimana teknologi yang tepat dengan karakter dan kemampuan nelayan Sumbar. Sarana dan prasarana penun!ang !uga harus tersedia. ,eterbatasan sarana dan prasaran penun!ang mengakibatkan meningkatnya biaya operasional yang harus ditanggung nelayan. Semisal ketidaktersediaan pabrik es di sentra produksi perikanan mengakibatkan harga es batangan yang harus dibayar nelayan men!adi tinggi. :uga keterbatasan bahan bakar sehingga harga yang harus dibayar nelayan pun harus !uga meningkat. Sebagai contoh keterbatasan pasokan es balok di sentra#sentra produksi perikanan tangkap mengakibatkan melon!aknya harga komoditi penun!ang ini dua kali lipat dari harga normal.

Hal ini tentunya berdampak terhadap biaya yang harus ditanggung nelayan dan bukan tidak mungkin hal ini men!adi hambatan dalam peningkatan produksi ikan Sumbar. ,arena itu hambatan perilaku teknologi sarana serta prasarana harus sudah direduksi guna meningkatkan daya dukung pasokan ikan terhadap industri pengalengan ikan. )khirnya dibutuhkan keseriusan pemerintah pusat dan daerah perguruan tinggi masyarakat luas serta dukungan perbankan guna mengoptimalkan produksi potensi kelautan Sumatera Barat. Hingga men!adi produk yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan mampu men!adi motor penggerak ekonomi wilayah pesisir. (*)

Anda mungkin juga menyukai