Anda di halaman 1dari 61

KISTA OVARIUM & MIOMA UTERI

Oleh: Dimas Raditya 1102008080 Pembimbing: dr. H. Hidayat, Sp.OG


Kepaniteraan Kebidanan dan Kandungan RSUD Gunung Jati 2012

Kista Ovarium

Definisi Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium.

Faktor resiko 1. Pengobatan infertilitas 2. Tamoxifen 3. Kehamilan 4. Hypothyroidism 5. Gonadotropin maternal 6. Merokok 7. Ligasi tuba

Patofisiologi Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadangkadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak.


1. a)

Klasifikasi
Tumor ovarii yang Benigna Kistik Non-neoplastik
Folikel Lutein Stein-Luventhal Endometrial Peradangan tubo ovarial Inclusion germinal

Neoplastik
Cystadenoma mucinosum Cystadenoma serosum Dermoid

Tumor ovarii yang maligna a) Kistik Cystadenocarcinoma mucinosum Cystadenocarcinoma serosum Epidermoid carcinoma dari kista dermoid
2.

Tumor kistik ovarium 1. Kista ovarium non-neoplastik (fungsionil) a. Kista follikel Kista ini berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia folliculi. Sering terjadi pada pubertas, climacterium, dan sesudah salpingektomi.

Kista follicular

Gejala:
Kista jenis ini tidak memberikan gejala yang karakteristik. Bila mencapai ukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat memberikan rasa penuh dan tidak enak pada daerah yang dikenai Seperti pada semua tumor ovarii dapat menyebabkan torsi. Kadang-kadang walaupun jarang, dapat terjadi rupture spontan

Terapi:
Biasanya tak memerlukan terapi karena mengalami resorpsi spontan. Bila harus diadakan operasi oleh karena adanya salah satu gangguan klinis atau oleh karena indikasi lain Bila kista kecil dapat dilakukan punksi atau eksisi saja. Bila besar sebaiknya di enucleasi dengan meninggalkan jaringan ovarium yang normal.

b.

Kista lutein Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di luar kehamilan. Kista lutein yang sesungguhnya, umumnya berasal dari corpus luteum haematoma.

Kista lutein

Gejala:
Pada beberapa kasus sering menyerupai kehamilan ektopik. Haid kadang-kadang terlambat, diikuti dengan perdarahan sedikit yang terus-menerus, disertai rasa sakit pada bagian perut bawah. Ada yang menganggap kista ini sebagai korpus luteum persistens, dimana oleh sesuatu sebab tidak terjadi regresi.

Diagnosa
Oleh karena jarang memberikan gejalagejala, maka diagnosa sukar ditentukan. Pada keadaan di mana tumor ini memberi gejala-gejala yang menyerupai kehamilan ektopik, dibedakan dengan pemeriksaan test kehamilan atau kuldoskopi.

Terapi:
Pada umumnya bersifat konsevatif saja karena biasanya kista tersebut akan mengecil dengan sendirinya. Kalau kista itu besar sekali, harus dilakukan ekstirpasi.

c.

Kista Stein-Leventhal Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik, permukaan rata, berwarna keabu-abuan dan berdinding tebal. Pada pemeriksaan mikroskopis akan tampak tunica yang tebal dan fibrotik. Secara klinis memberikan gejala yang disebut Stein-Leventhal Syndrom, yaitu yang terdiri dari hirsutisme, sterilitas, obesitas

Terapi
Wedge resection (1/3 - 2/3 jaringan ovarium dibuang). Wedge resection dapat menyebabkan ovulasi, ada 2 teori, yaitu: a) Dengan reseksi sebagian dari kapsul yang tebal dibuang, sehingga faktor penghalang ovulasi dihilangkan. Teori ini banyak yang menentang, karena setelah reseksi kedua sisinya akan disatukan kembali, sehingga timbul kapsel yang baru. b) Pengangkatan sebagian dari jaringan ovarium, mungkin menyebabkan berkurangnya pengaruh estrogen, ini diikuti dengan penambahan rangsangan gonadotropin, sehngga terjadi ovulasi.

Operatif

Non-operatif
Clomiphene citrate (clomide) 50 mg tiap hari selama 5-10 hari. Gonadotrophin 4500 i.u. (1500 i.u. selama 3 hari)

d.

e.

Kista Germinal Inclusion Terjadi oleh karena invaginasi dari epitel germinal dari ovarium. Biasanya terjadi pada wanita tua. Tidak pernah memberi gejala-gejala yang berarti Kista endometrial

2.
a.

Kista ovarium neoplastik atau ploriferatif Kistoma ovarii simpleks


Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai,seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan didalam kista jernih, serus, dan berwarna kuning dapat terjadi torsi(putaran tangkai) dengan gejala-gejala mendadak.

Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.

b.

Cystadenoma mucinosum
Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersama-sama dengan kistadenoma ovarii serosum. kistadenoma ovarii musinosum merupakan 40% dari seluruh kelompok neoplasma ovarium.

Makroskopis
Tumor ini mempunyai bentuk bulat, ovoid atau bentuk tidak teratur dengan permukaan yang rata dan berwarna putih atau putih kebiru-biruan. dindingnya sangat tipis sehingga transparan. Isi kista umumnya merupakan cairan yang jernih, kadang-kadang sangat kental, berisi mucin. Bila disertai unsur darah dapat berwarna kecoklat-coklatan. Kista ini bersifat multiloculer. Kalau kista ini pecah spontan ataupun pada waktu operasi dapat mengakibatkan pseudomyxoma peritonei.

Kistadenoma ovari mucinosum

Mikroskopis
Tampak satu lapisan sel epitel tinggi yang bersekresi, warnanya pucat dengan nuclei terletak di daerah basal. Kadang-kadang tampak gambaran papilomateus, tapi jarang seperti pada cystadenoma serosum. Lapisan epitel ini bersifat adenomateus, menyebabkan invaginasi sehingga timbul kista baru.

Histogenesis
Kista ini sebagian besar dianggap berasal dari teratoma dengan sifat-sifat entodermik yang menonjol. Ada pula yang mengatakan berasal dari tumor Brenner. Metaplasia dari epitel germinal.

Penatalaksanaan
Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor. biasanya dilakukan pengangkatan ovarium beserta tuba (salpingoooforektomi). Pada waktu mengangkat kista sedapatdapatnya diusahakan mengangkatnya in toto tanpa mengadakan pungsi dahulu, untuk mencegah timbulnya pseudomiksoma peritonei karena tercecernya isi kista.

c.

Cystadenoma serosum Jenis ini lebih sering terjadi bila dibandingkan dengan mucinosum, tetapi ukurannya jarang sampai besar sekali. Makroskopis:
Terlihat pertumbuhan yang papillomatus yang menyerupai gambaran bloemkool (cauliflower). Isinya merupakan cairan encer, kadangkadang berwarna merah atau kecoklatcoklatan berisi protein, darah.

Kistadenoma ovari serosum

Mikroskopis
Umumnya sel-selnya terdiri dari jenis silindris yang pendek, disertai bulu getar, sehingga menyerupai epitel tuba. Stromanya bersifat fibrous, kadangkadang disertai degenerasi hydropik sehingga menyerupai gambaran gelei Wharton. Gambaran yang khas disebut psammoma bodies, yang merupakan butir kapur

Histogenesis:
Tumor ini jelas berasal dari epitel permukaan ovarium. Secara mikroskopis dapat dibuktikan segala bentuk perkembangannya, mulai dari invaginasi yang sederhana dari epitel germinal sampai ke invaginasi disertai sedikit pembentukan papil-papil.

Terapi:
Terapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum. Hanya, berhubung dengan lebih besarnya kemungkinan keganasan, perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti terhadap tumor yang dikeluarkan.

d.

Kista dermoid Sebenarnya kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna.

Makroskopis:
Dinding tebal berwarna keputih-putihan. Bila dibuka tampak rambut, cairan kental dan licin dan kadang-kadang ditemukan juga gigi, tulang rawan atau butir-butir tulang pada dindingnya.

Mikroskopis:
Dindingnya dilapisi epitel gepeng berlapis seperti pada kulit. Tampak pula folikel rambut kelenjar keringat, kadang-kadang tulang rawan. Elemen endodermal kadang-kadang juga ditemukan. Yang sering ditemukan dekat dinding, ialah daerah yang menyerupai tapisan, dimana terdapat banyak sel-sel raksasa, type sel benda asing sebagai reaksi dari penebusan dinding kista oleh lipoid.

Histogenesis:
Mengenai terjadinya kista ini ada 2 teori : a) Disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada akhir stadium blastomer. b) Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi dalam ovarium.

Terapi pada kista dermoid terdiri atas pengangkatan, biasanya dengan seluruh ovarium.

Tumor Ovarium dalam kehamilan


Pengaruhnya pada kehamilan dan persalian:
Abortus Dapat terjadi torsi dari tumor Dapat menimbulkan kelainan letak Dapat menghalangi jalan lahir

Sebaiknya operasi diundur sampai setelah trimester ke-1, setelah produksi progesterone diambil alih oleh placenta. Untuk mengurangi terjadinya keguguran diberikan pula progesterone. Kalau tumor menghalangi jalan lahir dilakukan SC dan pengankatan tumor sekaligus

Pemeriksaan penunjang:
1) 2) 3) 4) Laparaskopi Ultrasonografi Foto Rontgen Parasintesis

Diagnosis banding:
Kehamilan Asites Peritonitis TBC Myoma uteri Perut gemuk Diverkulitis

Komplikasi:
Torsi Rupture dari kista Suppurasi dari kista Perubahan keganasan

Mioma Uteri

Definisi Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya. Dikenal juga dengan sebutan fibromioma, leiomioma ataupun fibroid. (Sarwono P, 2008 ).

Etiologi
Etiologi belum jelas tetapi asalnya disangka dari sel otot-otot yang belum matang. Disangka bahwa estrogen mempunyai peranan penting,

patogenesis
Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell Nest atau teori genitoblast Percobaan Lipschutz yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun tempat lain dari abdomen. Puuka dkk menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapati daripada miometrium normal. Menurut Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan selaput otot yang matur.

Patologi a) Myoma submucosa Tumbuhnya tepat di bawah endometrium dan menojol ke rongga uterus b) Myoma interstisial atau intramural Terletak di dinding uterus diantara serabut miometrium. c) Myoma subserosa atau subperitoneal Letaknya dibawah tunica serosa. Tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa.

posisi myoma terhadap lapisanlapisan uterus

Gambaran Mikroskopis
Terdiri dari sel otot spindle, dan tersusun sebagai Whorl (konde) sel-selnya berukuran sama besar

Perubahan sekunder pada mioma:


Atrofi Sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan, mioma uteri menjadi kecil.

Degenerasi hialin
Perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita berusia lanjut. Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. Dapat terjadi seluruhnya atau sebagian. Degenerasi kistik

Dapat meliputi daerah kecil maupun luas, di mana sebagian sebagian mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur.
Degenerasi membatu (calcerous degeneration) Terutama terjadi pada wanita berusia lanjut oleh karena adanya gangguan sirkulasi. Mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto Rontgen. Degenerasi merah (carneous degeneration) Biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas. Pathogenesis; diperkirakan karena suatu nekrosis subakut sebagai gangguan vaskularisasi.

Degenerasi lemak

Gejala & tanda 1) Tumor massa,

di perut bawah

Sering kali penderita pergi ke dokter oleh karena gejala ini


2) 3)

Perdarahan
Biasanya dalam bentuk menorraghi

Nyeri
disebabkan gangguan peredaran darah, yang disertai nekrosis setempat atau disebabkan proses radang dengan perlekatan ke omentum usus.

4)

Akibat tekanan (pressure effect)

Mioma uteri dalam kehamilan


Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan: a. Mengurangi kemungkinan perempuan untuk hamil b. Kemungkinan abortus bertambah c. Kelainan letak janin dalam rahim d. Menghalangi lahirnya bayi e. Inersia uteri dan atonia uteri f. Mempersulit lepasnya plasenta

Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri: a. Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan edema, karena pengaruh hormonal. b. Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat berubah bentuk dan mudah terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya, sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis. c. Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami torsi akibat desakan uterus yang makin lama makin membesar.

Diagnosis
Penderita mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah. Pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat uterus, yang terletak di garis tengah ataupun agak ke samping. Dengan berkembangnya ultrasonografi, baik abdominal maupun transvaginal, diagnosis mioma sangat dipermudah. MRI juga dapat digunakan dalam

Diagnosis mioma uteri dalam kehamilan biasanya tidak sulit walaupun kadangkadang dibuat kesalahan. Kehamilan kembar, neoplasma ovarium, dan uterus didelfis dapat menyesatkan diagnosis. Dalam persalinan, mioma lebih menonjol sewaktu ada his sehingga mudah dikenal. Mioma yang lunak dan tidak menyebabkan kelainan bentuk uterus sangat sulit untuk dibedakan dari uterus gravidus.

Diagnosis banding
Tumor ovarium yang solid (myoma subserosa) Uterus gravidus Endometriosis interna

Penatalaksanaan
1. Konservatif dengan pemeriksaan periodic
o Bila seorang wanita dengan mioma mencapai menopause, biasanya tidak mengalami keluhan, bahkan dapat mengecil. Oleh karena itu sebaiknya mioma pada wanita premenopause tanpa gejala diobservasi saja. Bila mioma besarnya sebesar kehamilan 1214 minggu apalagi disertai pertumbuhan yang cepat sebaiknya dioperasi.

2. Radioterapi Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause. Hanya dilakukan pada wanita yang tidak dapat dioperasi (bad risk patient) Uterus harus lebih kecil dari kehamilan 3 bulan Bukan jenis submukosa Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rectum Tidak dilakukan pada wanita muda, karena dapat menyebabkan menopause

Jenis radioterapi:
Radium dalam cavum uteri X-ray pada ovaria (castrasi)

3.

Operasi Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Miomektomi dilakukan bila masih menginginkan keturunan. Syaratnya dilakukan kuretase dulu, untuk menghilangkan kemungkinan keganasan.
Kerugian : Melemahkan dinding uterus. Rupture uteri pada waktu hamil. Menyebabkan perlekatan Residif

Histerektomi
Histerektomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya merupakan tindakan terpilih. Histerektomi dapat dilakukan perabdominam atau pervaginam. Dilakukan pada: mioma yang besar; multiple

Pada umumnya tidak dilakukan operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan. Operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan dapat menyebabkan banyak perdarahan. Apabila mioma menghalangi jalan lahirnya janin harus dilakukan seksio sesarea. Dalam masa nifas mioma dibiarkan kecuali timbul gejala-gejala akut yang membahayakan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai