Anda di halaman 1dari 12

STANDAR I Persiapan untuk Kehidupan Keluarga Sehat

Pernyataan Standar Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan kesehatan umum, gizi, keluarga berencana, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orangtua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan yang baik.

Hasil Masyarakat dan perorangan ikut serta dalam upaya mencapai kehamilan yang sehat. Ibu, keluarga dan masyarakat meningkat pengetahuannya tentang fungsi alat-alat reproduksi dan bahaya kehamilan pada usia muda. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan diketahui oleh keluarga dan masyarakat. Prasyarat 1. Bidan bekerja sama dengan kader kesehatan dan sektor terkait sesuai dengan kebutuhan. . Bidan dididik dan terlatih dalam hal! "enyuluhan kesehatan #omunikasi dan keterampilan konseling dasar $iklus menstruasi, perkembangan kehamilan, metoda kontrasepsi, gizi, bahaya kehamilan pada usia muda, kebersihan dan kesehatan diri, kesehatan%kematangan seksual dan tanda bahaya pada kehamilan &. Tersedianya bahan untuk penyuluhan kesehatan tentang hal-hal tersebut di atas. Proses

Bidan harus! 1. Merencanakan kunjungan secara teratur ke posyandu, kelompok ibu%#"#I', sekolah dan tempat kegiatan masyarakat untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan%kebersihan secara umum, kesiapan menghadapi kehamilan, makanan bergizi, pencegahan anemia, kematangan seksual, kehidupan seksual yang bertanggung ja(ab dan bahaya kehamilan pada usia muda. )Perlu dibuat kesepakatan tentang waktu penyuluhan, tempat dan topik pembicaraan. Semua kesepakatan hendaknya ditepati, kecuali pada keadaan darurat* . +ormati adat-istiadat setempat%perorangan ketika memberikan penyuluhan dan berikan dukungan untuk kebiasaan tradisional yang positif. )Namun, perlu dicegah mitos atau tabu yang membahayakan kehamilan, persalinan dan perawatan anak* &. Beri penyuluhan yang dapat memoti,asi masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya, dan buatlah agar mereka mau mengajukan pertanyaan. -. .a(ablah pertanyaan dengan jujur dan sopan. /. Berikan ja(aban yang lebih jelas kemudian bila ja(aban belum tuntas saat itu, janjikan ja(aban pada kunjungan berikutnya. 0. 1unakan alat bantu yang menunjang dan bahasa yang mudah dipahami. 2. Beritahukan jad(al kegiatan bidan untuk memeriksakan kehamilan dan konseling perorangan. 3. 'dakan konseling perorangan di tempat khusus, agar kerahasiaan terjaga. Ingat! "enyuluhan kesehatan akan efektif bila pesannya jelas dan tidak membingungkan. "enyuluhan dan nasehat akan efektif bila dapat diterima oleh adat%tradisi setempat. Tidak semua kebiasaan tradisional membahayakan. "asangan berhak mendapat informasi tentang metoda #B yang tepat dan bisa diterima oleh tradisi setempat. #ehamilan hendaknya direncanakan, dan hal ini adalah tanggung ja(ab suami dan istri.

PROGRAM AGA M!T! P"#A$ANAN K"%IDANAN


Bentuk program jaga mutu berdasarkan (aktu pelaksanaan! A& PROSP"KTI' 1. "45I6I7'7 "ermenkes 5I 7o. 1-0-%M47#4$%"45%8% 919 Tentang Izin dan "enyelenggaraan "raktik Bidan, a. B'B I #etentuan :mum berupa profesi bidan itu sendiri yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam kegiatan penyuluhan yang efektif berhasil dengan fasilitas pelayanan kesehatan memadai disertai $T5, $I#B, $I"B, "edoman%$tandar, serta memiliki ;rganisasi. b. B'B II "erizinan pasal 1-3 c. B'B III "enyelenggaraan "raktik Bidan yang terkandung dalam "asal <-1&, bah(a bidan memberikan pelayanan meliputi pelayanan kebidanan, pelayanan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat. . $T'7='5I$'$I #epmenkes 7o. &0<% Menkes% $#%III% 992 tentang $tandar "rofesi Bidan Isinya mengenai $tandar #ompetensi Bidan ayat 1-<, yaitu! a. "engetahuan dan #eterampilan =asar, b. "ra #onsepsi, #B dan 1inekologi c. 'suhan dan #onseling #ehamilan d. 'suhan selama "ersalinan dan #elahiran e. 'suhan pada Ibu 7ifas dan Menyusui f. 'suhan pada Bayi Baru >ahir g. 'suhan pada Bayi dan Balita h. #ebidanan #omunitas i. 'suhan pada Ibu% ?anita dengan 1angguan 5eproduksi &. "45>471#'"'7%'>'T ='7 B'+'7 a. Memiliki tempat praktik dan ruangan pri,asi untuk konseling%penyuluhan per keluarga. b. Membuat $'" pada setiap kegiatan penyuluhan. c. Memiliki media penyampaian informasi sehingga mudah diserap oleh klien serta keluarganya, seperti brosur, pamflet, buku #I', stiker%kartu ibu hamil, ataupun bentuk ,ideo%gambar%presentasi.

(& KONK!R"N 1. Bidan bekerja sama dengan kader kesehatan dan sektor terkait sesuai dengan kebutuhan. . Bidan dididik dan terlatih dalam hal! "enyuluhan kesehatan #omunikasi dan keterampilan konseling dasar $iklus menstruasi, perkembangan kehamilan, metoda kontrasepsi, gizi, bahaya kehamilan pada usia muda, kebersihan dan kesehatan diri, kesehatan%kematangan seksual dan tanda bahaya pada kehamilan A& K"HAMI#AN De)inisi Pe*eliharaan Keha*ilan $uatu program berkesinambungan selama kehamilan, persalinan, kelahiran dan nifas yang terdiri atas edukasi, skreening, deteksi dini, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga Ibu mampu mera(at bayi dengan baik. Prinsip Dasar Tabulasi faktor risiko $kreening dan deteksi dini 4,aluasi pertumbuhan janin ! deteksi pertumbuhan janin terhambat 4,aluasi dan rencana kelahiran 4,aluasi dan penilaian nifas #onseling 7utrisi, 1erak Badan )4@ercise*, Medis, 1enetik. Tambahan kalori yang dianjurkan rata-rata 99 kal%hari Tidak ada bukti bah(a asuhan antenatal harus melibatkan dokter. Bila risiko rendah, jumlah asuhan / kali dianggap cukup menjamin luaran. Diagnosis

'namnesis "emeriksaan Aisik :$1 ! rutin pada 19-1- minggu, dan tambahan bila ada indikasi. >aboratorium

Mana+e*en $uplemen asam folat pada periode perikonsepsi perlu diberikan pada semua perempuan untuk mengurangi risiko pada cacat bumbung syaraf. Trimester I a. "emastian kehamilan b. "emastian intrauterin - hidup c. "emastian kehamilan tunggal%multipel d. "emastian usia kehamilan e. "emastian faktor risiko ! :$1-7T pada 19-1- minggu dapat dipakai untuk identifikasi sindrom =o(n. f. "ersiapan dan pemeliharaan payudara g. $kreening Thalasemia, +epatitis B, 1ol. =arah- 5hesus Trimester II a. $kreening defek bumbung saraf )7eural Tube =efect* b. $kreening defek jantung c. 4,aluasi pertumbuhan janin d. 4,aluasi toleransi maternal e. $kreening ser,iko,aginitis f. $kreening infeksi saluran kemih- ):TI* g. $kreening diabetes melitus )=M* pada 3-&9 minggu Trimester III a. 4,aluasi pertumbuhan janin b. 4,aluasi toleransi maternal c. 4,aluasi rute persalinan%kelahiran d. 4,aluasi fasilitas kelahiran%pera(atan neonatal

%& K"S"HATAN !M!M $aat ini, derajat kesehatan masyarakat Indonesia jauh tertinggal dari derajat kesehatan masyarakat di negara-negara '$4'7, dimana masih dihadapi meningkatnya beberapa penyakit menular )re-emerging diseases* seperti campak, polio, diare, TBB dan lain sebagainya dan adanya kecenderungan penyakit tidak menular atau degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, diabetes melitus dan lain sejenisnya mulai meningkat di masyarakat. =i samping itu telah timbul pula berbagai penyakit baru )ne(-emerging diseases*. =alam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat bidan sebagai tenaga kesehatan tidak melakukan sendiri usaha tersebut melainkan ikut menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan sasaran seluruh desa menjadi desa siaga, seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi. ,& GI-I #ekurangan gizi bisa disebabkan oleh kurangnya asupan gizi atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap atau memetabolisir zat gizi. #ekurangan gizi bisa terjadi ketika kebutuhan akan zat-zat gizi yang penting meningkat, misalnya pada saat mengalami stres, infeksi, cedera atau penyakit. #ekurangan #alori "rotein )##"* merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi yang paling serius. ##" terjadi pada bayi akibat tidak adekuatnya masa menyusui ataupun masa menyapih. ##" relatif sering ditemukan di negaranegara berkembangC di negara maju, bentuk ##" yang lebih ringan ditemukan pada keluarga miskin. $ebagai bagian dari pera(atan anak rutin, bidan akan menanyakan kepada orang tua maupun anak mengenai makanan dan intoleransi terhadap makanan serta memeriksa untuk mencari tanda-tanda dari kekurangan gizi atau kelainan yang mempengaruhi keadaan gizi )misalnya malabsorbsi, penyakit ginjal, diare, kelainan metabolik, kelainan genetik*.

D& K"#!ARGA %"R"N,ANA Berbagai cara kontrasepsi dita(arkan dalam pelayanan #B, mulai dari cara tradisional, barier, hormonal, )pil, suntikan, susuk #B*, 'lat #ontrasepsi =alam 5ahim )'#=5*, dan kontrasepsi mantap )kontap* berupa ,asektomi dan tubektomi. "emilihan metode kontrasepsi yang tepat sebaiknya didasarkan pada tujuan berkontrasepsi, indikasi dan kontra indikasi, keuntungan dan kerugian, penanganan efek samping serta hak autonomi pasien )"asien dapat memilih sendiri metode kontrasepsi yang diinginkan, sedangkan bidan hanya dapat menyarankan*. "asutri yang hanya bertujuan ingin mengatur jarak kelahiran anak, disarankan menggunakan #B hormonal atau '#=5. Metode sederhana seperti kondom, tisu #B, dan spermisida juga dapat digunakan, namun relatif lebih merepotkan dibandingkan metode #B hormonal atau '#=5. "il #B diminum setiap hari, sehingga dapat diatur kapan akan memutuskan untuk mempunyai anak lagi, demikian pula metode suntik yang dilakukan secara berkala. $ementara susuk mempunyai jangka (aktu penggunaan yang cukup panjang, sehingga hanya disarankan untuk pasutri yang tidak akan merencanakan kehamilan dalam - hingga / tahun kedepan. "asutri yang tidak berniat mempunyai anak lagi dapat menggunakan metode #B steril, yaitu dengan ,asektomi dan tubektomi. #ontrasepsi mantap )kontap* dilakukan dengan cara mengikat atau memotong saluran telur )pada (anita, disebut tubektomi* atau saluran sperma )pada pria, disebut ,asektomi*. Vasektomi adalah pengangkatan duktus ),as* deferens atau sebagian darinya secara bedah. )=orland, 99 *. Dasektomi berguna untuk menghalangi transport spermatozoa di pipa-pipa sel mani pria. Tubektomi adalah pengangkatan bedah tuba uterina. )=orland, 99 *. #ontra indikasi bagi ,asektomi adalah radang di sekitar skrotum, hernia, diabetes melitus, kelainan mekanisme pembekuan darah, dan keji(aan tidak stabil. #ontra indikasi bagi tubektomi adalah penderita dengan penyakit jantung, paru-paru, hernia, pernah dioperasi di daerah perut, berat badan lebih dari 29 kg, dan pasangan yang masih ragu menggunakan metode ini.

'lat kontrasepsi hormonal mengandung hormon-hormon reproduksi (anita. 'lat kontrasepsi hormonal mencegah proses pematangan sel telur sehingga tidak bisa dibuahi. Metode kontrasepsi ini terdiri dari jenis pil, suntikan, dan susuk. #ontra indikasi pil adalah penderita sakit kuning, kelainan jantung, ,arises, hipertensi, diabetes, migrainm, dan pendarahan tanpa sebab yang jelas. #ontra indikasi suntik adalah ibu hamil, penderita tumor%kanker, penyakit jantung, hati, hipertensi, diabetes, dan penyakit paru-paru. #ontra indikasi susuk adalah penderita tumor, gangguan jantung, hati, hipertensi, diabetes, usia E&/ tahun, dan pendarahan tanpa sebab yang jelas. ?anita yang belum mempunyai anak tidak dianjurkan menggunakan susuk #B. "& P"RSIAPAN M"N ADI ,A#ON ORANGT!A "ara bidan sering dipanggil dengan tujuan untuk mendukung dan mengajarkan hal-hal yang terkait dengan menjadi orang tua seolah-olah tindakan tersebut merupakan satu-satunya yang mempengaruhi seberapa baik (anita melaksanakan koping terkait dengan persalinannya, dan merupakan satu-satunya kumpulan prilaku praktis yang di definisikan dengan baik )seperti memberi makan, memandikan dan pera(atan bayi lainnya*. "ara bidan juga berada dalam sebuah posisi yang unik untuk mendukung para pria menjadi ayah. +asil penemuan menunjukan isu-isu utama bagi para bidan adalah mereka perlu! 1. Memahami bah(a kehamilan, kelahiran dan pasca natal merupakan pengalaman formatif bagi orang tua dan bayi mereka . Mengklarifikasi hubungan antara makna bagi (anita dan pasangannya secara tepat selama masa transisi untuk menjadi orang tua &. Memahami bah(a perubahan psikologis yang terjadi selama masa ini merupakan suatu proses -. Memahami bagaimana kuatnya pengaruh hubungan orang tua-bayi dan kehidupan keluarga secara umum /. Mengklarifikasi tipe dukungan yang sesuai yang dita(arkan kepada orang tua selama masa ini

'da beberapa kondisi yang mempengaruhi sikap orang tua terhadap bayi, yaitu! 1. #urang kasih sayang . "ersaingan tugas sebagai orang tua &. "engalaman melahirkan -. #ondisi fisik ibu setelah melahirkan /. Bemas tentang biaya 0. #elainan pada bayi 2. "enyesuaian diri bayi pascanatal 3. Tangisan bayi <. #ebencan orang tua pada pera(atan, pri,asi, dan biaya pengeluaran 19. 1elisah tentang kenormalan bayi 11. 1elisah tentang kelangsungan hidup bayi 1 . "enyakit psikologis atau penyalahgunaan alcohol dan kekerasan pada anak '& M"NGHINDARI K"%IASAAN %AIK Misal mengenai #eluarga Berencana, menurut etika, hukum, dan agama, kontrasepsi steril%kontrasepsi mantap )kontap* diperbolehkan, dan tidak mempunyai ganjalan baik dari segi etika, hukum, dan agama. =ilihat dari aspek etika, agama, dan hukum, penggunaan kontrasepsi sebetulnya diperbolehkan, tergantung dari metode dan pelaksanaannya. Metode kontap yang dahulu tidak diperbolehkan pun sekarang dapat diperbolehkan karena belakangan diketahui bah(a ada kemungkinan rekanalisasi saluran, baik spontan maupun buatan. $ecara umum, #B dapat diterima dalam ajaran Islam. 'lat kontrasepsi yang dapat diterima syarFi adalah yang menghalangi bertemunya o,um dengan sperma, dan adanya pembolehan cara ber-#B jika pelaksanaannya tidak bertentangan dengan batasan syarFi yang lain. K"%IASAAAN %!R!K DAN M"ND!K!NG

10

&. "erlengkapan dan bahan dimanfaatkan secara sepenuhnya untuk penyuluhan kesehatan tentang hal-hal tersebut di atas dengan bahasa yang mudah dimengerti. -. Merencanakan kunjungan secara teratur ke posyandu, kelompok ibu%#"#I', sekolah dan tempat kegiatan masyarakat untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan%kebersihan secara umum, kesiapan menghadapi kehamilan, makanan bergizi, pencegahan anemia, kematangan seksual, kehidupan seksual yang bertanggung ja(ab dan bahaya kehamilan pada usia muda. )"erlu dibuat kesepakatan tentang (aktu penyuluhan, tempat dan topik pembicaraan. $emua kesepakatan hendaknya ditepati, kecuali pada keadaan darurat* /. Menghormati adat-istiadat setempat%perorangan ketika memberikan penyuluhan dan berikan dukungan untuk kebiasaan tradisional yang positif. )7amun, perlu dicegah mitos atau tabu yang membahayakan kehamilan, persalinan dan pera(atan anak* 0. Memberi penyuluhan yang dapat memoti,asi masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya, dan buatlah agar mereka mau mengajukan pertanyaan. 2. Menja(ab pertanyaan dengan jujur dan sopan, lebih jelas kemudian bila ja(aban belum tuntas saat itu, janjikan ja(aban pada kunjungan berikutnya. 3. Mengadakan konseling perorangan di tempat khusus, agar kerahasiaan terjaga.

.& R"TROSP"KTI' 1. Masyarakat dan perorangan ikut serta dalam upaya mencapai kehamilan yang sehat. . Ibu, keluarga dan masyarakat meningkat pengetahuannya tentang fungsi alat-alat reproduksi dan bahaya kehamilan pada usia muda. &. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan diketahui oleh keluarga dan masyarakat.

11

DA'TAR P!STAKA

=epkes 5I. 991. $tandar "elayanan #ebidanan. .akarta! =epkes 5I =epkes 5I. 919. "ermenkes 5I 7omor 1-0-%M47#4$%"45%8% 919. .akarta! =epkes 5I

12

Anda mungkin juga menyukai