Anda di halaman 1dari 15

1.

Definisi Penyakit jantung koroner adalah suatu keadaan dimana suplai darah ke otototot jantung terganggu akibat tersumbatnya arteri koroner pada jantung. Menurut Prof Dr Dr Budhi Setianto SpJP, ahli penyakit jantung dari Rumah Sakit Jantung arapan !ita, Slipi, Jakarta Barat, koroner adalah pembuluh darah atau arteri. "Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner yang mendarahi otot jantung," Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena peyempitan ateri koronaria akibar proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. PJ! merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah baik di negara maju dan di #egara berkembang.

2. Etiologi Pria dan $anita dapat terkena penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner dapat diturunkan se%ara turun temurun &keturunan'. Mungkin juga merupakan perkembangan seperti pada usia lanjut dan pembentukan pa(ue didalam arteri yang berlangsung lama. )nda bisa terkena penyakit jantung koroner jika anda mepunyai berat badan yang berlebihan &o*er$eight' atau seseorang dengan tekanan darah tinggi dan diabetes. !olesterol tinggi bisa juga menjadi penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner bersumber dari aneka pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kebiasaan makan dengan tinggi lemak dan kurangnya olah raga. Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. +etapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan faktor penting dalam gaya hidup seseorang. Se%ara spesifik, faktorfaktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner adalah, Diet kaya lemak, Merokok, Malas berolah raga. !olesterol dan Penyakit )rteri !oroner . Resiko terjadinya penyakit arteri koroner meningkat pada peningkatan kadar kolesterol total dan kolesterol -D- &kolesterol jahat' dalam darah. Jika terjadi

peningkatan kadar kolesterol arteri koroner akan menurun.

D- &kolesterol baik', maka resiko terjadinya penyakit

Makanan mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga mempengaruhi resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola makan &dan bila perlu mengkonsumsi obat dari dokter' bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol -D- bisa memperlambat atau men%egah berkembangnya penyakit arteri koroner. Menurunkan kadar -D- sangat besar keuntungannya bagi seseorang yang memiliki faktor resiko berikut, Merokok sigaret, +ekanan darah tinggi, !egemukan, Malas berolah raga, !adar trigliserida tinggi . !eturunan . Steroid pria &androgen'. Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. )gar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan di serap tubuh maka lemak harus diubah oleh en/im lipase menjadi gliserol &0enrina, !risnatuti, 1222'. )terosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan ke%il yang ditandai oleh endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media &3li/abeth J. 4or$in, 5662, 788'.

3. Manifestasi Klinis
1. 9ambaran klinis penyakit jantung koroner ,

Beberapa hari atau minggu sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga, dada tidak enak, $aktu olahraga atau bergerak jantung berdenyut keras ,napas tersengal-sengal, kadangkadang disertai mual, muntah dan tubuh mengeluarkan banyak. Dalam kondisi sakit , a. Sakit nyeri terutama di dada sebelah kiri tulang bagian atas dan tengah sampai ke telapak tangan. +erjadinya se$aktu dalam keadaan tenang b. %. d. Demam, suhu tubuh umumnya sekitar :; derajat %el%ius Mual-mual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit Debar jantung banormal

e. f. g. h. i.

+ekanan darah rendah atau stroke Mua pu%at pasi !ulit menjadi basah dan dingin badan bersimbah peluh 9erakan menjadi lamban &kurang semangat' Pingsan

j. +enaga dan pikiran menjadi lemah, ketakutan yang tidak ada alasannya perasaan mau mati saja. 5. 9ambaran klinis penyakit angina pe%toris ,

#yeri seperti diperas atau tertekan di daerah perikardium atau substemum dada, kemungkinan menyebar ke lengan, rahang atau thoraks. Pada angina stabil dan tidak stabil, nyeri biasanya berkurang dengan istirahat. )ngina prin/mental tidak mereda dengan istirahat tetapi biasanya menhilang dalam < menit. :. 9ambaran klinis penyakit infark miokard akut ,

#yeri dengan a$itan yang biasanya mendadak, sering di gambarkan memiliki sifat meremukkan dan patah. +erjadi mual dan muntah yang mungkin berkaitan dengan nyeri hebat. Perasaan lemas yang berkaitan dengan penurunan aliran darah ke otot rangka. !ulit yang dingin, pu%at akibat *asokontriksi simpatis. Pengurangan urine berkurang karena penurunan aliran darah ginjal serta penignkatan aldosteron dan )D . +akikardi akibat peningkatan stimulasi simpatis jantung. !eadaan mental berupa keadaan sangat %emas disertai perasaan mendekati kematian, berhubungan dengan pelepasan hormone stress dan )D &*asopressin'.

4. Patofisiologi

=skemia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bersifat sementara dan re*ersibel.Penurunan suplai oksigen akan meningkatkan mekanisme metabolisme anaerobik.=skemia yang lama dapat menyebabkan kematian otot atau nekrosis. !eadaan nekrosis yang berlanjut dapat menyebabkan kematian otot jantung &infark miokard'. >entriekel kiri merupakan ruang jantung yang paling rentan mengalami iskemia dan infark, hal ini disebabkan kebutuhan oksigen *entrikel kiri lebih besar untuk berkontraksi.Metabolisme anaerobik tidak efektif selain energi yang dihasilkan tidak %ukup besar juga meningkatkan pembentukan asam laktat yang dapat menurunkan P sel &asidosis'. =skemia se%ara khas ditandai perubahan 3!9, +

in*ersi,

dan

depresi

segmen , daerah serta

S+.9abungan efek hipoksia, menurunnya suplai energi, serta asidosis dapat dengan %epat mengganggu fungsi *entrikel kiri. !ekuatan kontraksi pada yang terserang mengalami gangguan, serabut ototnya memendek, daya ke%epatannya menurun. Perubahan kontraksi ini dapat menyebakan

penurunan %urah jantung. =skemia dapat menyebabkan nyeri sebagai akibat penimbunan asam laktat yang berlebihan. )ngina pektoris merupakan nyeri dada yang menyertai iskemia miokardium.)ngina pektoris dapat dibagi, angina pektoris stabil &stable angina', angi n apektoris tidak stabil &unstable angina', angina *ariant &angina prin/metal'. )ngina Pektoris Stabil, #yeri dada yang tergolong angina stabil adalah nyeri yang timbul saat melakukan aktifitas. Rasa nyeri tidak lebih dari 1< menit danhilang dengan istirahat. )ngina Pektoris +idak Stabil &?)P', Pada ?)P nyeri dada timbul pada saatistirahat, nyeri berlangsung lebih dari 1< menit dan terjadi peningkatan rasanyeri. )ngina >arian, Merupakan angina tidak stabil yang disebabkan oleh spasmearteri koroner. =nfark =skemia yang berlangsung lebih dari :6 menit dapat menyebabkan kerusakan sel yang ire*ersibel dan kematian otot &nekrosis'. Bagian miokardium yang mengalami nekrosis atau infark akan berhenti berkontraksi se%ara permanen.

5. Penatalaksanaan @ Penatalaksanaan paling efektif adalah mendeteksi faktor resiko dan menguranginya. @ Meningkatkan suplai oksigen jantung @ Re*askularisasi koroner

1.

Perubahan gaya hidup , Diet sehat, men%egah atau menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi

a.

dan mempertahankan berat badan sehat. b. %. d. e. 5. Berhenti merokok Alahraga !urangi berat badan bila o*er$eigh atau obesitas !urangi stress Abat obatan

Beberapa obat mengurangi beban kerja jantung dan menyembuhkan keluhan penyakit jantung koroner. Abat lain mengurangi resiko serangan jantung dan kematian mendadak. a. b. %. d. e. f. g. h. :. a. Abat penurunan kolesterol )spirin membantu men%egah terbentuk %lot di dalam arteri Penyekat )43 penyekat beta penyekat kalsium nitroligserin nitrat obat trombolitik prosedur kasus , )ngioplasti , prosedur ini membuka arteri koroner yang tertutup atau

menyempit. Prosedur ini meningkatkan aliran darah ke otot jantung, menyembuhkan sakit dada, dan men%egah serangan jantung.

b.

4oronary arteri by pass surgeryBoperasi bypass , prosedur ini menggunakan

arteri atau *ena dari bagian tubuh lain untuk mele$ati Bby pass arteri koroner yang menyempit. Prosedur ini menyembuhkan sakit dada dan men%egah serangan jantung. %. -atihanBeCer%ise

Pen%egahan , Pen%egahan dimulai dengan mengenal faktor-faktor resiko. Dengan mengontrol faktor-faktor resiko yang ada dengan modifikasi gaya hidup dan oabt-obatan kita mungkin men%egah atau menunda perkembangan penyakit jantung koroner.

D. ASKEP

)suhan !epera$atan Pada !lien Dengan Penyakit Jantung !oroner 1. a. Pengkajian )kti*itas dan istirahat

!elemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur &mungkin di dapatkan +a%hy%ardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat berakti*itas'.

b. -

Sirkulasi Mempunyai ri$ayat =M), Penyakit jantung koroner, 4 E, +ekanan darah tinggi, diabetes melitus. +ekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnya %apilary refill time, disritmia. Suara jantung, suara jantung tambahan S: atau S7 mungkin men%erminkan terjadinya kegagalan jantungB *entrikel kehilangan kontraktilitasnya. Murmur jika ada merupakan akibat dari insufisensi katub atau muskulus papilaris yang tidak berfungsi.

eart rate mungkin meningkat atau menglami penurunan &ta%hy atau bradi %ardia'.

=rama jnatung mungkin ireguler atau juga normal. 3dema, Jugular *ena distension, odema anasarka, %ra%kles mungkin juga timbul dengan gagal jantung.

%.

Farna kulit mungkin pu%at baik di bibir dan di kuku. 3liminasi

Bising usus mungkin meningkat atau juga normal. d. #utrisi

Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan berat badan. e. ygiene perseorangan

Dispnea atau nyeri dada atau dada berdebar-debar pada saat melakukan akti*itas. f. #eoru sensori

#yeri kepala yang hebat, 4hanges mentation.

g. -

!enyamanan +imbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan nitrogliserin. -okasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan $ajah. !arakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami. Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan $ajah yang menyeringai, perubahan pustur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, 349, tekanan darah, respirasi dan $arna kulit serta tingkat kesadaran.

h.

Respirasi

Dispnea dengan atau tanpa akti*itas, batuk produktif, ri$ayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pu%at atau %yanosis, suara nafas %rak%les atau $hee/es atau juga *esikuler. Sputum jernih atau juga merah mudaB pink tinged. i. =nteraksi sosial

Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol. j. Pengetahuan

Ri$ayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, perokok. k. Studi diagnostik 349 menunjukan, adanya S-+ ele*asi yang merupakan tanda %iri iskemi, gelombang + in*ersi atau hilang yang merupakan tanda dari injuri, dan gelombang G yang men%erminkan adanya nekrosis. 3n/ym dan isoen/ym pada jantung, 4P!-MB meningkat dalam 7-15 jam, dan men%apai pun%ak pada 57 jam. Peningkatan S9A+ dalam D-15 jam dan men%apai pun%ak pada :D jam. 3lektrolit, ketidakseimbangan yang memungkinkan terjadinya penurunan konduksi jantung dan kontraktilitas jantung seperti hipo atau hiperkalemia. Fhole blood %ell, leukositosis mungkin timbul pada keesokan hari setelah serangan. )nalisa gas darah, Menunjukan terjadinya hipoksia atau proses penyakit paru yang kronis ata akut. !olesterol atau trigliseid, mungkin mengalami peningkatan yang

mengakibatkan terjadinya arteriosklerosis. 4hest H ray, mungkin normal atau adanya %ardiomegali, 4 E, atau aneurisma *entrikiler.

3%ho%ardiogram, Mungkin harus di lakukan guna menggambarkan fungsi atau kapasitas masing-masing ruang pada jantung.

3Cer%ise stress test, Menunjukan kemampuan jantung beradaptasi terhadap suatu stressB akti*itas.

- Diagnosa kepera$atan dan ren%ana tindakan a. Gangguan rasa nyaman nyeri ber ubungan !engan iskemia "aringan

"antung atau sumbatan #a!a arteri koronaria. +ujuan, Setelah dilakukan tindakan kepera$atan klien di harapkan mampu menunjukan adanya penurunan rasa nyeri dada, menunjukan adanya penuruna tekanan dan %ara berelaksasi. Ren%ana, 1. 5. :. 7. <. D. Monitor dan kaji karakteristik dan lokasi nyeri. Monitor tanda-tanda *ital &tekanan darah, nadi, respirasi, kesadaran'. )njurkan pada pasien agar segera melaporkan bila terjadi nyeri dada. 4iptakn suasana lingkungan yangtenang dan nyaman. )jarkan dan anjurkan pada pasien untuk melakukan tehnik relaksasi. !olaborasi dalam , Pemberian oksigen dan Abat-obatan &beta blo%ker, anti

angina, analgesi%' 8. ?kur tanda *ital sebelum dan sesudah dilakukan pengobatan dengan

narkosa.

b.

$ntoleransi akti%itas ber ubungan keti!akseimbangan antara su#lai !an

kebutu an oksigen& a!anya "aringan yang nekrotik !an iskemi #a!a miokar!.

+ujuan, setelah di lakukan tindakan pera$atan klien menunnjukan peningkatan kemampuan dalam melakukan akti*itas &tekanan darah, nadi, irama dalam batas normal' tidak adanya angina. Ren%ana, 1. 4atat irama jantung, tekanan darah dan nadi sebelum, selama dan sesudah

melakukan akti*itas. 5. :. 7. )njurkan pada pasien agar lebih banyak beristirahat terlebih dahulu. )njurkan pada pasien agar tidak IngedenJ pada saat buang air besar. Jelaskan pada pasien tentang tahap- tahap akti*itas yang boleh dilakukan

oleh pasien. <. batas. +unjukan pada pasien tentang tanda-tanda fisiki bah$a akti*itas melebihi

%.

'esiko ter"a!inya #enurunan (ar!ia( out#ut ber ubungan !engan

#eruba an !alam rate& irama& kon!uksi "antung& menurunya #reloa! atau #eningkatan S)'& mio(ar!ial infark. +ujuan, tidak terjadi penurunan %ardia% output selama di lakukan tindakan kepera$atan.

Ren%ana, 1. -akukan pengukuran tekanan darah &bandingkan kedua lengan pada posisi

berdiri, duduk dan tiduran jika memungkinkan'. 5. :. 7. <. !aji kualitas nadi. 4atat perkembangan dari adanya S: dan S7. )uskultasi suara nafas. Dampingi pasien pada saat melakukan akti*itas.

D. 8.

Sajikan makanan yang mudah di %erna dan kurangi konsumsi kafeine. !olaborasi dalam, pemeriksaan serial 349, foto thoraC, pemberian obat-

obatan anti disritmia.

d.

'esiko ter"a!inya #enurunan #erfusi "aringan ber ubungan !engan

#enurunan tekanan !ara & i#o%olemia . +ujuan, selama dilakukan tindakan kepera$atan tidak terjadi penurunan perfusi jaringan. Ren%ana, 1. 5. !aji adanya perubahan kesadaran. =nspeksi adanya pu%at, %yanosis, kulit yang dingin dan penurunan kualitas

nadi perifer. :. 7. <. D. 8. !aji adanya tanda omans &pain in %alf on dorsofleCtion', erythema, edema. !aji respirasi &irama, kedalam dan usaha pernafasan'. !aji fungsi gastrointestinal &bising usus, abdominal distensi, %onstipasi'. Monitor intake dan out put. !olaborasi dalam, Pemeriksaan )B9, B?#, Serum %eratinin dan elektrolit.

e.

'esiko ter"a!inya keti!akseimbangan (airan e*(ess ber ubungan

!engan #enurunan #erfusi organ +renal,& #eningkatan retensi natrium& #enurunan #lasma #rotein. +ujuan, tidak terjadi kelebihan %airan di dalam tubuh klien selama dalam pera$atan. Ren%ana, 1. 5. )uskultasi suar nafas &kaji adanya %ra%kless'. !aji adanya jugular *ein distension, peningkatan terjadinya edema.

:. 7. <.

?kur intake dan output &balan%e %airan'. !aji berat badan setiap hari. #ajurkan pada pasien untuk mengkonsumsi total %airan maksimal 5666

%%B57 jam. D. 8. Sajikan makan dengan diet rendah garam. !olaborasi dalam pemberian deuritika.

-. Pemeriksaan fisik !an Penun"ang

P3M3R=!S))# E=S=! 1. !eadaan umum

Pengkajian keadaan umum meliputi kesan se%ara umum pada keadaan sakit termasuk ekspresi $ajah &%emberut, grima%e, lemas', dan posisi pasien. !esadaran yang meliputi penilaian se%ara kualitatif &komposmentis, apatis, somnolen, sopor, soporokoma, koma' dapat juga menggunakan 94S. -ihat juga keadaan status gi/i se%ara umum &kurus, ideal, kelebihan berat badan'. 5. Pemeriksaa tanda-tanda *ital

Pemeriksaan tanda-tanda *ital meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi &frekuensi, kualitas, irama', pernapasan &frekuensi, kedalaman, irama pola pernapasan', suhu tubuh, skala nyeri. :. Pemeriksaan kulit, rambut dan kelenjar getah bening

!ulit meliputi $arna &adanya pigmentasi, sianosis, ikterus, pu%at, eritema', turgor, kelembaban edema, bekas luka dll. Rambut dapat dinilai dari $arna, kelebatan, distribusi, bau keadaan, kusut dan kering dll.

!elenjar getah bening dapat dinilai dari bentuknya serta tanda-tanda radang yang ada di daerah se*ikal anterior, inguinal oksipital dan retroaurikular. 7. Pemeriksaan kepala dan leher

Periksa bentuk dan ukuran kepala, rambut dan kepala, ubun-ubun & fontenal', struktur $ajah &simetris atau tidak', ada tidaknya pembengkakan, dll. Pada mata dapat dilihatdari *isus, palpebra, alis bulu mata, konjungti*a, sklera, kornea, pupil dan lensa.dll Pada telinga dapat dilihat dari daun telinga, liang telinga, membran timpani, mastoid, ketajaman pendengaran.dll idung dan mulut, ada atau tidaknya trismus &kesukaran membuka mulut', bibir, gusi atau tidaknya tanda radang, perdarahan lidah, sal*ias, faring, laring dll. Periksa ada atau tidaknya kaku kuduk, massa di leher &jika ada periksa ukuran, bentuk, posisi, konsistensi' dan ada atau tidaknya nyeri telan dll. <. Pemeriksaan dada

Pemeriksaan dada meliputi organ paru dan jantung. Se%ara umum periksa bentuk dada dan keadaan paru &simetris atau tidak', pergerakan napas, ada atau tidaknya fremitus suara, krepitasi, perkusi daerah dada untuk menentukan batas kelainan, dan auskultasi untuk menentukan abnormalitas sistem pernapasan. Pada saat pemeriksaan jantung, periksa denyut apeks 2dikenal dengan iktus kordis' dan akti*itas *entrikel, getaran bising &thrill' bunyi jantung tambahan atau bising jantung dll. D. Pemeriksaan abdomen

Data yang dikumpulkan antara lain adalah ukuran atau bentuk perut, dinding perut, bising usus, adanya ketegangan dinding perut, atau adanya nyeri tekan. Selanjutnya lakukan palpasi pada organ hati, limpa, ginjal, kandung ken%ing untuk memeriksa ada aau tidaknya nyeri dan pembesaran pada organ tersebut. !emudian periksa anus, rektum dan genetalia. 8. Pemeriksaan ekstremitas dan neurologis

Pemeriksaan anggota gerak ini meliputi adanya rentang gerak, keseimbangan dan gay berjalan, genggam tangan, dan otot kaki. Periksa apakah ada kontraktur atau tidak dll. !emudian, pada pemeriksaan neurologis periksa tanda-tanda gangguan neurologis seperti kejang, tremor, parese, dan paralisis, pemeriksaan reflek, kaku kuduk, pemeriksaan brud/in/ki, dan tanda keming & hambatan atau rasa sakit daerah ekstremitas ba$ah ketika dilakukan flesksi', uji kekuatan otot tonus, periksa sarah otak dll.

P3M3R=!S))# P3#?#J)#9 1. 3!9 , Menunjukan peninggian gelombang S-+, iskemia berarti penurunan atau

datanya gelombang +, menunjukan %edera dan adanya gelombang G, nekrosis berarti. 5. 3n/im jantung dan iso en/im , 4P!-MB &isoen/im yang ditemukan pada otot

jantung', meningkat dalam 15-57 jam, kembali normal dalam :D-7; jam . -D meningkat dalam 15-57 jam, memun%ak dalam 57-7; jam, dan memakan $aktu lama untuk kembali normal. :. 3lektrolit , !etidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan dapat

mempengaruhi kontraktilitas, %ontoh, hipokalemiaB hiperkalemia. 7. Sel darah putih , -eukosit &16.666-56.666'. biasanya tampak pada hari kedua

setelah =M sehubungan dengan proses inflamasi. <. !e%epatan sedimentasi , meningkat pada hari kedua K ketiga setelah =M

menunjukan inflamasi. D. !imia , mungkin normal tergantung abnormalitas fungsiBperfusi organ

akutBkronis. 8. 9D)BAksimetri nadi , dapat menunjukan hipoksia atau proses penyakit paru

akutBkronis.

;.

!olesterolBtrregliserida serum , meningkat, menunjukan arteriosklesis sebagai

penyebab =M. 2. Eoto dada , mungkin normal atau menunjukan pembesaran jantung diduga

9J! atau aneurisme *entrikuler 16. 3kokardiogram , mungkin dilakukan untuk menetukan dimensi serambi, gerakan katupB dinding *entrikuler, dan konfigurasiBfungsi katup. 11. Pen%itraan darah jantung , Menge*aluasi penampilan *entrikel khusus dan umum, gerakan dinding regional dan fraksi ejeksi &aliran darah'. 15. )ngiografi koroner , Menggambarkan penyempitanBpenyumbatan arteri koroner dan biasanya dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji fungsi *entrikel kiri &fraksi ejeksi'. Prosedur tidak selalu dilakukan pada fase akut =M ke%uali mendekati bedah jantung angioplasti. 1:. Digital Substra%tion )ngiography &DS)' , tekhnik yang digunakan untuk menggambarkan status penanaman arteri dan untuk mendeteksi penyakit arteri perifer. 17. #u%lear Magneti% Resonan%e &#MR' , memungkinkan *isualisasi aliran darah, serambi jantungBkatup *entrikel, katup, lesi *eskuler, pembentukan plak, are nekrosisBinfark, dan bekuan darah. 1<. +es stress olahraga , menetukan respon kardio*askuler terhadap akti*itas &sering dilakukan sehubungan dengan pen%itraan talium pada fase penyembuhan'.

;. Path$ay

Anda mungkin juga menyukai