Pembuangan material limbah diatur oleh badan legislatif nasional seperti Aksi Perlindunagn Lingkungan, Inggris; Badan Kesehatan Nasional, AS; Aksi Kesehatan dan Keselamatan Terbatas,Australia, dll. Juga terdapat studi tentang limbah spesifik seperti deposisi limbah beracun pada tanah atau air, limbah radioaktif, limbah klinik, dll. Sebagai tambahan bagi petunjuk kerja juga telah dibuat oleh badan WHO, dll, mengenai berbagai subjek seperti pembuangan limbah klinik dan tipe material yang tidak boleh dituang langsung kedalam saluarn pembuangan dan mengakibatkan kontaminasi pada lingkungan perairan (Appendiks 1). Pengukuran kontrol yang lebih ketat pada pembuangan limbah adalah sangat penting bagi penetapan organisasi yang menangani material beracun tinggi. Dibawah undang-undang nasional yang bertangggung jawab terhadap penanganan pembuangan limbah adalah organisasi dan pekerjanya yang memastikan lingkungan dari komunitas tidak terpengaruh oleh aktivitas kerja. Setiap prosedur penanganan limbah memiliki tugas kerja masing-masing, dan pembuangan limbah dalam hubungannya dengan prosedur yang tertulis secara jelas and mudah dimengerti akan membentuk bagian penting untuk proses yang menunjukkan bahwa tugas organisasi telah dilaksanakan.
Bahan kimia tidak berbahaya lainnya bisa dibuang melalui sistem buangan biasa.
Limbah mikrobiologi
Semua limbah yang terkontaminasi mikrobiologi dan yang berpotensi terkontaminasi harus dibuat aman dengan salah satu metode yang tepat untuk pembuangan dibawah ini : 1. Limbah Cairan Limbah cairan yang terkontaminasi mikrobiologi harus ditangani dengan autoclaving terlebih dahulu kemudian dibuang ke saluran pipa buangan. Metode disinfeksi yang tepat mungkin harus dipakai pada kasus dimana autoclave tidak bisa dipakai. Notol dan vessel lainnya yang mengandung cairan untuk autoclaving tidak boleh ditutup terlalu ketat. 2. Limbah Padat Seluruh material terkontaminasi atau yang berpotensi terkontaminasi dari lab, termasuk bahan pecah-belah, harus terlebih dahulu di-autoclave kemudian dibuang. Kantong autoclave atau tas autoclave harus digunakan dalam pentransferan material limbah untuk proses autoclave. Material harus dihancurkan secara kecil dan berkala dibanding pencurahan dalam skala besar. Material limbah harus ditempatkan dalam container terpisah, yang bisa diidentifikasi, ditutup dengan perekat autoclave dan aman bagi pengangkut atau operator autoclave/mesin pembakar untuk penanganan sebelum dan sesudah container telah diatuoclave. Material ini tidak boleh dibuka sebelum proses autoclave selesai. Setiap instruksi penting bagi operator dari autoclave atau mesin pembakar harus ditulis secara jelas pada kontanier dan setiap kontainer harus diberi label secara jelas sehingga operator autoclave bisa menentukan kontainer yang tepat, misal dengan nomer lab dan inisial pekerja yang telah mengirim kontainer untuk proses autoclave. Tas yang digunakan untuk autoclaving harus ditutup dan ditandai dengan perekat autoclave. Perhatian harus diberikan untuk sejumlah cairan yang mungkin akan dilepaskan dari bahan pada tekanan 1260C/20lb dan untuk uap terkondensasi yang terbentuk pada saat autoclave. Artikel nitrat selulosa seperti tabung sentrifugal tidak boleh diautoclave. Semua material limbah dari lab pertahanan level3 harus di-autoclave terlebih dahulu sebelum dibuang. Kantong autoclave dan kontainer benda tajam dari area tersebut harus didisinfeksi permukaannya terlebih dahulu sebelum disimpan. Autoclave dan mesin pembakar harus dioperasikan hanya oleh staff terlatih. Metode keamanan yang lain harus dipakai setelah konsultasi bersama spervisor atau manajer.
Aseton Asam asetik Ethanol Methanol Spirit methylated industri (IMS) Limbah berbahaya dan beracun tinggi harus diasingkan dan dibuang dengan cara yang sesuai dan aman menurut petunjuk kerja legislatif lokal. Hidrokarbon halogen tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan dalam kondisi apapun dan harus tetap diasingkan dari limbah cair lainnya. Limbah seperti itu harus dikumpulkan dan disimpan dalam kontainer yang sesuai sampai tiba waktunya untuk dibuang secara aman di area secara langsung atau menggunakan kontraktor limbah yang sesuai. 2. limbah padat pembuangan dari semua limbah yang berpotensi bahaya dan sensitif, termasuk metal berat, harus diatur melalui kontraktor yang sesuai yang bisa membuang limbah melalui pembakaran yang tepat, dll. Hal ini juga termasuk bahan kimia organik dan anorganik atau limbah lab yang meliputi bahan pecah belah, karet, plastik, metal, tanaman, batang, saringan, dll yang terkontaminasi secara kimia. (limbah harus dibungkus dalam cara yang tepat untuk menghindari tumpahan, dll). Material yang mudah terbakar atau limbah lain dengan properti yang berbahaya harus dipisahkan dan disatukan dengan jenisnya sendiri. Limbah terkontaminasi yang besar dan yang ringan harus dipisahkan dari limbah terkontaminasi. 3. limbah merkuri tumpahan merkuri, pertama-tama harus diserap menggunakan bahan reaksi misal mercurisorb roth. Termometer yang rusak dan limbah merkuri dari thermometer yang pecah, piranti vakum dan tumpahan, dll harus ditempatkan pada kontainer yang tepat dan pengaturan yang tepat ditujukan untuk pembuangan secara aman.
Limbah radioaktif
Pembuangan dari limbah radioaktif secara umum bersubjek pada kondisi peraturan legislatif nasional dan kontrol pembuangan yang ketat. 1. limbah cairan peraturan umum berikut harus memenuhi : i) limbah cairan hanya boleh dituang kedalam saluran pembuangan didalam area radiasi atau melalui saluran desain terpusat.
ii)
Limbah radioaktif cair yang terkontaminasi secara mikrobiologi tidak boleh diautoclave, limbah seperti itu ditangani dengan metode disinfeksi lebih dahulu sebelum dibuang.
iii)
Pembuangan yang tertunda, limbah cairan harus disimpan dalam kontainer anti bocor yang berselubung dan diberi label terkemuka.
iv)
125
Limbah cairan seperti bahan organik dan air tidak boleh dicampur kecuali terpaksa.
Limbah asam dan bahan pelarut tidak boleh dicampur, juga setiap limbah yang mengandung Iodin yang bisa berubah menjadi asam.
a) limbah cair cairan berair bisa dihancurkan kedalam sistem buangan utama melalui saluran yang telah didesain. b) Limbah organik limbah cairan organik harus disimpan dalam penyimpanan yang mudah terbakar sampai bisa dipindahkan dan ditransport ke dalam mesin pembakar. Limbah padat Limbah yang tidak terkontaminasi dan berlevel rendah seperti sarung tangan, kertas, dll bisa dibuang melalui cara biasa yang disediakan yaitu jumlah total dari nukleotida lainnya seperti
125 32 35
I,
P,
S tidak melewati 400 KBq (10.8 Ci) di setiap 0.1m3 sampah (satu kantong pasir
atau karung). Limbah padat yang terkontaminasi harus disimpan didalam kantong plastik anti bocor didalam kontainer berselubung. Tas harus disegel sebelum pembuangan untuk menghindari penyebaran kontaminasi. Alternative lain, kontainer sharpsafe bisa digunakan. Semua limbah padat harus dipisahkan tergantung dari nuklida yang digunakan misalnya yang harus dipisahkan,
14 125 32 35
I,
P,
S,
Limbah padat bisa dibakar atau dibuang dari tanah tergantung isotop, aktivitas yang terlibat dan petunjuk kerja dari otoritas lokal. Limbah khusus Limbah tertentu diklasifikasikan sebagai limbah khusus dan tidak boleh dibuang tanpa sertifikasi yang tepat dan otoritas. Limbah seperti ini termasuk sampel tes dari kontrol kualitas, vaksin yang telah lewat tanggal berlaku, produk farmasi dan terapi lainnya, dll. Walaupun limbha seperti itu tidak menghasilkan bahaya, bisa menimbulkan resiko jika ditemukan di area lahan terbuka. Untuk itu, limbah seperti itu harus dibuang yang dihubungkan dengan prosedur spesifik serta pembuangan yang telah dicatat.
Daftar substansi yang bisa menyebabkan atau menimbulkan bahaya pada lingkungan perairan
Yang termasuk beresiko tinggi pada daftar I dan pembuangannya pada lingkungan perairan harus dihindari
Pembuangan material limbah pada daftar II juga harus dijaga agar tetap pada absolut minimum. Daftar I dari keluarga dan kelompok substansi Daftar I memuat substansi tunggal yang termasuk dalam daftar berikut, dengan perkecualian dari yang dianggap tidak penting pada Daftar I dengan dasar tingkatan racun yang rendah, kekuatan dan bio-akumulasi. Substansi yang dianggap memiliki tingkatan racun yang rendah, kekuatan dan bio-akumulasi yang tepat untuk Daftar II, akan diklasifikasikan pada Daftar II. 1. senyawa organohalogen dan substansi yang bisa membentuk jenis tertentu seperti senyawa pada lingkungan perairan. 2. senyawa organofosfor 3. senyawa organotin 4. substansi yang menimbulkan zat karsinogen, mutagenik atau properti teratogenik didalam atau melalui lingkungan perairan. 5. merkuri dan persenyawaannya. 6. kadmium dan persenyawaannya. 7. minyak mineral dan hidrokarbon 8. sianida Daftar II dari keluarga dan kelompok substansi
Daftar II memuat substansi tunggal dan kategori substansi yang termasuk pada famili dan grup substansi yang tertera pada daftar dibawah yang bisa menimbulkan efek berbahaya pada air tanah. 1. metalloid dan metal beserta persenyawannya: 1. seng 2. tembaga 3. nikel 4. krom 5. lead 6. selenium 7. arsenik 8. antimony 9. molibednum 10. titanium 11. timah 12. barium 13. berilium
14. boron 15. uranium 16. vanadium 17. kobal 18. thalium 19. tellurium 20. perak 2. biosida dan turunannya yang tidak muncul di daftar I 3. substansi yang memiliki efek yang mengganggu pada rasa dan/atau bau dari air tanah, dan senyawa yang mengakibatkan perubahan bentuk dari substansi seperti air dan untuk memastikannya tidak tepat bagi konsumsi manusia. 4. racun atau senyawa organik berupa silicon dan senyawa yang merubah bentuk senyawa air, tidak termasuk yang tidak berbahaya secara biologi atau yang secara cepat berkonversi dalam air menjadi substansi yang tidak berbahaya. 5. senyawa anorganik berupa fosfor dan elemen fosfor. 6. fluoride 7. ammonia dan nitrit.