Anda di halaman 1dari 1

Night-Watching. Paradise age 19. ELSWORD Fallen Kings Paradise berjalan melewati pepohonan rindang yang tampak hijau.

Disebelah kiriny a terdapat sungai kecil yang mengalir dengan tenangnya. Pantulan cahaya matahari pada riak-riak kecil airnya tersebut menambah pesona sungai kecil itu. Paradisepun yang biasanya berjalan sambil memandang lurus ke depan, mulai membel okkan pandangannya dan melihat pesona keindahan alam itu. Mata hitamnya yang dip adani dengan rambut hitam malamnya pun terlihat terbelalak. Mencoba meneliti med an, dia menemukan sebuah pohon yang sepertinya bisa digunakan untuk berteduh. "Hmm, sudah dua hari aku berjalan, sepertinya tidak apa-apa jika sedikit istirah at disini. Apalagi tempatnya lumayan indah," katanya sambil berjalan mendekati p ohon yang tumbuh di samping sungai itu. Setelah sampai di depan pohon itu, Paradise melepaskan kumpulan pedangnya dan ja ket yang menutupi badannya sepanjang perjalanan di bawah pohon itu. Yang tersisa disana hanyalah pakaian onepiece berwarna putih, rok mini pendek yang dipadani dengan [i]kneesock[/i] berwarna hitam juga. Cocok sekali dengan rambut serta mat a Paradise yang berwarna hitam juga. Paradise kemudian duduk bersandar di pohon itu, sambil menyelupkan kakinya ke ai r sungai tadi. "Dingin," sontak dia berucap. Tidak keras namun juga tidak kecil suaranya. Setelah suhu kakinya beradaptasi dengan suhu air sungai tersebut, barulah terasa nikmatnya mencelupkan kakinya ke air sungai tersebut. Apalagi matahari tengah b erada di ubun-ubun kepalanya, tanda siang telah tiba. Ikan-ikan koi yang kecil m ulai datang berkerumun ke kaki Paradise, entah karena merasa ada makanan atau ap a. Paradise melihat hal itu hanya tertawa kecil, dan mulai mengubek-ubek kantong perjalanannya. Dari dalamnya, dia keluarkan sisa roti yang dia makan pagi tadi, dan meremas-remasnya dan menaburkannya di permukaan sungai. Ikan-ikan koi yang tadi masih berkerumun di kaki Paradise mulai bermunculan satu persatu kepalanya ke permukaan air sungai untuk memakan roti tadi. Setelah lelah melihat pemandangan itu tadi, Paradise mulai menyandarkan kepalany a juga ke batang pohon tersebut. Angin semilir meniup lembut kulitnya, dan membu at matanya semakin berat. Semakin berat dan membuatnya jatuh ke alam tidur. ---

Anda mungkin juga menyukai