Anda di halaman 1dari 62

FROTH FLOTATION

Data Praktikum

Grou p 1 2 3 4 5 6

Frother (ml) 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.12

Collector (ml) 0.4 0.2 0.4 0,4 0.4 0.4

Pb Mass (gr) 300 300 300 150 300 300

Particle Size (#) 200 200 >200 200 200 200

pH 9 9 9 9 6 9

Group 1 2 3 4 5 6

F (gr) 300 300 300 150 300 300

C (gr) 61.92 57.86 54.26 31.87 55.81 58.85

T (gr) 238.08 242.16 245.74 118.13 244.19 241.15

f (%) 1.72 1.72 1.72 1.72 1.72 1.72

c (%) 7.32 5.59 5.92 6.61 5.34 6.98

t (%) 0.28 0.48 0.64 0.52 0.68 0.31

Contoh Perhitungan
=
100 () ()

100 7.32 (1.720.28) 1.72 (7.320.28)

= 87.5 %

7.32 0.28 = = = 4.89 1.72 0.28 =


7.32 1.72

= 4.26

Analisa Froth Flotation

Analisa Prosedur

Bahan bahan yang digunakan dalam prosedur ini yaitu bijih galena (PbS), pine oil (frother), oleic acid (kolektor), dan soda ash (pH regulator) Bijih galena yang telah di crushing dan grinding dimassukkan ke dalam bak flotasi (300 gram), kemudian ditambahkan 1 L air, 0,4 mL kolektor, 0,06 mL frother, dan ditamabahkan soda ash kira-kira 3 sendok spatula agar pH=9 Flotasi dilakukan menggunakan alat denver flotation dengan prinsip directional flotation. Dilakukan selama 8 menit, dengan kecepatan kira-kira 300 rpm. Bijih galena akan terpisahkan dari pengotornya, kemudian disaring dan dikeringkan memakai hair dryer

Analisa bijih galena (PbS)


Mineral

galena masuk ke dalam grup 1, sehingga memiliki kepolaran yang lemah, karena keberadaan ikatan kovalen. Galena memiliki mineral pengotor seperti kalkopirit, spalerit, fluorit, pirit, kalsit. Karena kepolaran yang lemah, proses flotasi yang dilakukan menggunakan prinsip direct flotasi, di mana galena akan terangkat ke atas, dan pengotornya akan mengendap di dasar bak flotasi.

Analisa Pengaruh Kolektor


Perbedaan pemberian kolektor pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (0,4 mL) dengan grup 2 (0,2 mL) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 2 (78,86%) Sehingga dengan makin banyaknya kolektor yang ditambahkan akan menambah % recovery. Hal tersebut sesuai dengan grafik di samping, yaitu dengan penambahan kolektor akan meningkatkan % recovery, namun terdapat titk optimum, sehingga jika terlalu banyak terdapat kemungkinan % recovery akan menurun

Analisa Pengaruh Frother


Perbedaan

pemberian frother pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (0,06 mL) dengan grup 2 (0,12 mL) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 2 (85,78%). Penurunan % recovery dalam percobaan ini dapat diakibatkan penambahan frother telah melewati titik optimum, sehingga tidak efektif. Frother juga dipengaruhi oleh kontaminasi feed, kimia air tambang dll.

Analisa Pengaruh Konsentrasi PbS

Perbedaan konsentrasi PbS pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (300 mL) dengan grup 4 (150 mL) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 4 (85,78%), dan rasio konsentrasi 1 (4,89), 2 (5,075). Sehingga peningkatan konsentrasi PbS akan meningkatkan % recovery. Dan sudah sesuai dengan literatur, di mana penambahan PbS akan meningkatkan kadar konsentrat yang didapatkan. Namun terjadi penurunan rasio konsentrasi, hal tersebut disebabkan dari tailing dari proses 1 lebih banyak dari 4, sehingga mempengaruhi rasio konsentrasi.

Analisa Pengaruh Ukuran Bijih


Perbedaan

ukuran partikel pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (200#) dengan grup 3 (>200#) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 4 (70,40%). Ukuran partikel mempengaruhi luas permukaan yang berhubungan dengan laju reaksi dari proses froth flotation Partikel terlalu kecil = sifat hidrfobik menjadi kecil akibat laju flotasi menurun Partikel terlalu besar = luas permukaan kecil dan sulit diapungkan Ukuran partikel disesuaikan dengan laju yang diinginkan berdasarkan grafik :

Analisa Pengaruh pH
Perbedaan

konsentrasi PbS pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (pH= 9) dengan grup 5 (pH=6) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 5 (69,28%). Kenaikan pH berbanding lurus dengan % recovery. Namun hanya sampai pH tertentu. Pada pH 9, % recovery lebih besar, karena pada pH tersebut merupakan pH optimum untuk bijih galena. pH akan mempengaruhi kerja kolektor

Kesimpulan

pH

ideal untuk proses froth flotation bergantung pada mineral yang diproses Ukuran mineral disarankan tidak terlalu kecil karena reaksi kurang berjalan maksimal, dan tidak terlalu besar karena akan menyulitkan untuk membawa mineral hidrofobik Dalam proses ini, terdapat dua tipe. Yaitu direct dan reserve Prinsipnya berdasarkan mineral berharga yang memiliki sifat hidrofobik atau hidrofilik

Saran

Sebaiknya

dalam melalukan pengujian, peserta tidak dianjurkan untuk melakukan 1 percobaan bersama-sama dengan kelompok lain. Karena kesempatan untuk mencoba praktik menjadi lebih kecil Sebaiknya juga mencoba metode lain dalam melalukan pengujiuan separation, seperti magnetic separation, heavy medium separation, dll.

Tugas Tambahan

Stripping agent? Contoh? Organic Phase


Stripping agent adalah zat yang berfungsi untuk pengambilan kembali zat yang terlarut yang telah diekstraksi dari fase organik untuk digunakan kembali atau utnuk dianalisa lebih lanjut. Contohnya selain Na2SO4 adalah H2O2 untuk Ti dan HCL untuk Cd Organic phase adalah larutan yang dihasilkan dari proses ekstraksi yang kaya akan solution yang diinginkan sering disebut dengan ekstrak.

Turunan rumus contact angle!


. cos = 0

= . cos
cos =

Apa itu heavy media separation dan high tension separation?


Heavy media separation adalah pemisahan suatu bijih atau mineral dengan menempatkannya dalam sebuah tangki pemisah. Dalam proses ini berat jenis sangat beroeran sehingga harus dijaga konstan. Mekanisme yang digunakan adalah hukum archimedes, dimana memanfaatkan berat jenis zat cair. High tension separation adalah alat pemisah bijih atau mineral berdasarkan sifat listrik yang dimiliki oleh mineral. Mineral hasil yang didaoat adalag konduktor, middling, dan isolator.

Apa itu bioflotation dan bedanya dengan froth flotation?


Prinsip keduanya sama dimana menggunaan peran mikroorganisme yang berperan sebagai surface modifier, depresant, collector atau dispersing agent di dalam proses separasi mineral dengan flotation. Contohnya adlah mycobacterium phlei untuk collector untuk hematitedan mycobacterium untuk depresant dolomite pada anionic flotation.

Mineral nikel depositnya dimana? Mineral pengikutnya?


Kalau di Indonesia di Sulawesi bagian selatan, tengah, dan tenggara. Dan Maluku Utara. Kalau di luar negeri di Kaledonia Baru. Mineral utama pengikutnya adalah sulfida, oksida, dan fero-nikel.

Mengapa pH pada froth flotation berada di pH 9 bekerja optimalnya?


Karena mineral PbS atau galena yang akan diuji coba akan memiliki nilai maksimal di angka pH 9 sesuai dengan gambar di samping ini

Bijih besi reaktif?


Bijih besi reaktif adalah bijih besi yang telah ditingkatkan kadarnya dengan cara pembentukan menjadi sinter dan pelet. Proses ini dilakukan dengan cara meningkatkan derajat metalisasi dari besi. Besi yang telah dilakukan proses pelet dan sinter telah memiliki kadar yang lebih tinggi. Awalnya, mereka adalah bijih besi yang berukuran <6mm dan dilakukan proses agglomerisasi sehingga bijih menyatu dan bijih yang telah dibentuk jadi pelet dan sinter akan proses pemurnian juga selama pembuatan pelet atau sinter, sehingga meningkatykan kadar besi. Selain itu, bila dilihat dari diagram Bouduard, maka bijih besi reaktif akan memepercepat proses reaksi, karena akan membuat grafik CO/CO2 menjadi lebih tegak karena reaksi akan cepat berlangsung.

LEACHING dan ELEKTROWINNING

Data Praktikum

Gel.

Massa ZnO (gr) 125 125 100 100 110 125

Tega ngan (V) 0,8 0,8 1 1,2 1,2 1,2

Suhu (C) 25 60 80 25 25 25 25

Waktu (min) 15 15 15 15 15 15

Mass a SS awal 33,61 33,56 30,42 30,52 30,47 28,97

Mass a SS akhir 33,90 33,72 30,68 30,72 30,78 31,70

Mass a Cu awal 27,65 27,68 27,35 27,65 27,87 27,69

Mass a Cu akhir 27,92 27,91 27,69 27,87 28,03 27,86

Pagi 1 Siang 1 Pagi 2 Siang 2 Pagi 3 Siang 3

Pengolahan Data
Group MassaS MassaS
S AWAL S AKHIR

MSS

I0

IFAR(%)

II

(%)

1 2 3 4 5

33,61 33,56 30,42 30,52 30,47

33,90 33,72 30,68 30,72 30,78

0,92 0,16 0,26 0,20 0,31

820,63 699,06 1033,39 668,66 486,30

0,911 0,78 1,148 0,743 0,54

0,28 0,24 0,35 0,23 0,16

3,57 33,33 25,71 13,04 93,75

0,95 0,52 0,85 0,66 1,02

104,28 66,67 74,04 88,83 188,89

28,97

31,10

2,13

516,69

0,574

0,18

1124,14

6,99

1217,77

Group 1 2 3 4 5 6

MassaCu AWAL 27,65 27,68 27,35 27,65 27,87 27,69

MassaCu AKHIR 27,92 27,91 27,69 27,87 28,03 27,86

mCu 0,27 0,23 0,34 0,22 0,16 0,17

Perhitungan
Perhitungan

Q dengan menggunakan

Rumus
Q=

dengan Ar Cu=63,5

Contoh

Group 1

0,27 2 96500 = = 820,63 63,5

Perhitungan I0

menggunakan rumus:

0 0 = = 15 = 900
Contoh

Group 1 820,63 0 = = 0,911 900

Perhitungan

W menggunakan rumus: dengan Ar Zn= 65,39

=
Contoh

Perhitungan Group 1

65,39 0,911 900 = = 0,28 2 96500

Perhitungan IFAR menggunakan

rumus:

Contoh

= 100% perhitungan Group 1: 0,29 0,28 = 100% = 3,57% 0,28

Perhitungan II

menggunakan rumus:

=
Contoh

perhitungan Group 1:

0,29 2 96500 = = 0,95 65,39 900

Perhitungan

Efisiensi Arus () menggunakan rumus: = 100% 0 Contoh perhitungan Group 1: 0,95 = 100% = 104,28% 0,911

Analisa

ANALISA PROSEDUR LEACHING:

Proses leaching dilakukan dengan melarutkan sedikit demi sedikit mineral (ZnO) ke dalam Asam kuat (H2SO4 pekat)sambil terus dilakukan pengadukan dengan menggunakan Magnetic Stearer ZnO yang dimasukkan ternyata lama kelamaan larut dan melepaskan pengotornya yang mengendap di dasar gelas beaker yaitu berupa batuan pasir dan melepaskan energi panas (eksotermik) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses leaching: ukuran partikel, temperatur, pH, dan jenis pelarut. Jika ukuran partikel , semakin susah untuk dilarutkan Jika suhu , kecendrungan pelarut menguap pH yang digunakan (asam) Zn mengion sempurna

ANALISA PROSEDUR ELEKTROWINNING:


Proses

elektrowinning dilakukan dengan mengambil Zn dari hasil larutan hasil leaching (ZnSO4) dengan memberikan arus listrik sehingga diperoleh endapan deposit Zn pada katoda. Katoda: SS, Anoda: Pb, elektrolit: ZnSO4 Pada saat terjadi reaksi: endapan terbentuk di katoda, gelembung gas terbentuk di anoda. Namun ada gelembung gas juga yang terbentuk pada katoda hydrogen potential SS rendah sehingga membentuk gas hidrogen.

ANALISA HASIL PRAKTIKUM DENGAN HASIL TEORI


Group Endapan massa hasil praktikum 0,29 gr 0,16 gr 0,26 gr 0,20 gr 0,31 gr 2,13 gr Massa teori

1 2 3 4 5 6

0,28 0,24 0,35 0,23 0,16 0,18

Massa

teori lebih besar dibanding massa praktikum mungkin karena tidak semua ZnSO4 yang mengion dan mengendap di katoda, arus listrik yang tidak stabil, waktu percobaan yang hanya 15 menit. Massa teori lebih kecil dibanding massa praktikum adanya zat lain yang ikut menempel pada katoda

ANALISA PENGARUH ARUS DAN WAKTU


Group massa praktikum Massa teori tegangan

0,29 gr

0,28

0,8

2,13 gr

0,18

1,2

Dari

hasil perhitungan Hukum Faraday: tegangan deposit logam yang terbentuk Pada teori: massa yang didapatkan akibat hasil perhitungan I0 yang digunakan berbeda. I0 group 6 < I0 group 1 Analisa pengaruh wakti tidak dapat dilakukan karena variabel waktu yang diberikan untuk semua group adalah sama yaitu 15 menit ~ 900 detik.

Pengaruh Suhu Operasi


Ketika dipanaskan, energi aktivasi atom atom di dalam larutan elektrolit semakin besar. Hal tersebut mempercepat pengionan Zn dalam larutan ZnSO4 menjadi ion Zn 2+. Ketika Ion ion yang terdapat di larutan semakin banyak maka konduktivitas larutan semakin besar sehingga mempercepat hantaran arus listrik dari anoda ke katoda, sehingga berdasarkan hukum Faraday semakin besar arus semakin banyat deposit yang dihasilkan. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan massa setelah suhunya dinaikkan.

Pengaruh tekstur permukaan elektroda


Pengaruh permukaan yang tidak rata akan menyebabkan pemusatan pemusatan tegangan. Pemusatan tegangan ini akan menyebakkan reaksi tidak merata bahkan mungkin hanya terjadi di bagian yang menjadi pusat tegangan saja. Hal ini akan terlihat dari efisiensi yang dihasilkan akan menurun. Selain itu dengan ada nya ketidakrataan tersebut memungkin ada nya beda potensial tersendiri di masing masing elektroda sehingga beda potensial sel keseluruhan berubah, sehingga reaksi tidak berjalan sesuai dengan keinginan.

Pengaruh luas permukaan elektroda


Pada

rangkaian sel elektrokimia terjadi reaksi redoks, dimana anoda akan mengalami oksidasi dan katoda akan mengalami reaksi reduksi. Dan semua reaksi tersebut berlangsung di permukaan. Sehingga semakin luas permukaan nya maka reaksi yang berlangsung lebih banyak. Karena semakin besar luas permukaan katoda yang digunakan, maka elektron yang dibutuhkan akan semakin banyak dan menyebabkan anoda lebih cepat teroksidasi. Katoda akan lebih banyak mereduksi Zn sehingga banyak mengendap dipermukaannya.

Pengaruh Impurities
Impurities

dapat mempengaruhi proses elektowinning, pengotor ini dapat berada di permukaan elektroda atau masih dalam larutan di elektrolit. Dimana mempengaruhi reaksi secara kinetika, menyebabkan polarisasi di reaksi pada permukaan elektroda sehingga dapat memperlambat pengendapan Zn. Apabila pengotornya memiliki potensial yang hampir sama dengan Zn mengakibatkan pengotornya ikut mengendap di dalam katoda.

Kesimpulan

Untuk meningkatkan deposit dari logam yang kita inginkan kita harus memperhatikan konsentrasi elektrolit dari proses elektrowinning, Ph, suhu, luas permukaan elektroda, tekstur permukaan elektroda, arus, waktu. Untuk mempercepat reaksi pada proses elektrowinning dengan memberikan pengadukan dan peningkatan suhu.

Saran

Sebaiknya

praktikan melakukan percobaan dari awal sampai akhir, tidak setengahsetengah sehingga paktikan lebih mengeti alur praktikum dengan baik Sebaiknya percobaan tidak dilakukan oleh banyak praktikan sehingga praktikum dapat berjalan lebih efektif dan kondusif.

TUGAS TAMBAHAN

Pada proses pengolahan red mud setelah penambahan NaOH ditambahkan zal lain Tahap kedua dari proses Bayer adalah tahap pemisahan natrium aluminat dengan red mud. Larutan natrium aluminat difiltrasi untuk memisahkan red mud. Red mud ditambahkan flokulan untuk meningkatkan settling rate, kemudian dipindahkan dengan menggunakan thickener yang berdiameter besar. Koagulasi & Flokulasi biasanya 1 paket dimana bertujuan untuk lebih mempercepat proses pengendapan. Jadi yang disasar di proses koagulasi & flokulasi adalah TSS (total suspended solid).

Flokulasi dimasukan yang biasanya berupa polimer yang akan mengikat koloid - koloid yang relatif lebih besar membentuk gumpaln-gumpalan yang cukup besar sehingga dengan gaya gravitasi mereka akan mengendap. Partikel - partikel padat yang terkandung dalam red mud dipisahkan dengan filter press. Sedangkan, aluminium yang masih terdapat di dalam red mud didaur ulang dengan menggunakan counter current decantation. Red mud ditambah dengan kapur (Ca(OH)) untuk causticization supaya terbentuk natrium hidroksida dan kalsium karbonat. Reaksi yang terjadi yaitu : Natrium hidroksida ini dapat digunakan kembali pada proses awal.

Kenapa elektroda harus rata? pada proses elektrowinning permukaan elektroda harus rata agar tidak terjadi pemusatan tegangan yang menyebabkan rekasi tidak berjalan rata. Pemusatan tegangan juga menyebabkan pengendapan Zn tidak merata.

Kenapa di katoda SS ada terbentuk gelembung udara?* gelembung yang terbentuk adalah gas hydrogen. Adanya gas tersebut pada katoda ss akibat dari potensial reversibel Zn2+/Zn lebih rendah dari pada potensial reversibel H+/H2 sehingga sluruh hidrogen akan tereduksi pada potensial dimana pengendapan Zn berlangsung. Dan diakibatkan Hydrogen Overpotensial

Kenapa Katoda Al tidak di pakai pada sistem kerja?* Penggunaan katoda ss pada skema kerja karena hydrogen potensial SS jauh lebih besar dari pada hydrogen potensial Al. Sehingga dapat mencegah terbentuknya gas hydrogen sehingga lebih mengarah reaksi pengendapan. Selain itu proses reversibel SS-Zn lebih gampang dibanding Al -Zn

Autoclave leaching autoklav leaching merupakan leaching yang digunakan untuk tekanan kerja yang tinggi dan untuk menghasilkan perpindahan panas yang efisien. autoklave leaching dapat ditemukan pada rekasi metalurgi Zn 2ZnS + O2 + 2H2SO4 2ZnSO4 + 2H2O + 2S Dimana reaksi berlangsung pada temperatur diatas titik didih air yang menghasilkan uap air didalam vessel. Dan penambahan tekanan dengan memberikan gas O2 mencapai 0.6 MPa

Elektroforming adalah?
Teknik pembentukan logam yang menyusun lapisan tipis di dalam elektrodeposisi. Bagian ini dihasilkan dengan mendepositkan logam ke sesuatu bentuk cetakan. Proses ini adalah kebalikan dari elektroplatting

Anode koloid?*
Proses pembentukan partikel padat koloid dalam cairan yang digunakan sebgaai elektroda dalam proses elektrolisis, dimana setiap partikel dapat dipakai untuk anode dan katode. Hal ini dikarenakan partikel koloid mempunyai muatan.

Leaching Cu dengan HCl?


Hal ini bisa saja dilakukan, mengingat HCl dan H2SO4 adalah sama-sama asam kuat. Namun, menurut Don Ibana,HCL bersifat korosif dan berharga lebih mahal dibandingkan dengan HCl. Sehingga HCl kurang populer. Cara prinsip kerja leaching Cu dengan HCl sama saja dengan leasing Cu dengan menggunakan H2SO4.

Anda mungkin juga menyukai