Data Praktikum
Grou p 1 2 3 4 5 6
pH 9 9 9 9 6 9
Group 1 2 3 4 5 6
Contoh Perhitungan
=
100 () ()
= 87.5 %
7.32 1.72
= 4.26
Analisa Prosedur
Bahan bahan yang digunakan dalam prosedur ini yaitu bijih galena (PbS), pine oil (frother), oleic acid (kolektor), dan soda ash (pH regulator) Bijih galena yang telah di crushing dan grinding dimassukkan ke dalam bak flotasi (300 gram), kemudian ditambahkan 1 L air, 0,4 mL kolektor, 0,06 mL frother, dan ditamabahkan soda ash kira-kira 3 sendok spatula agar pH=9 Flotasi dilakukan menggunakan alat denver flotation dengan prinsip directional flotation. Dilakukan selama 8 menit, dengan kecepatan kira-kira 300 rpm. Bijih galena akan terpisahkan dari pengotornya, kemudian disaring dan dikeringkan memakai hair dryer
galena masuk ke dalam grup 1, sehingga memiliki kepolaran yang lemah, karena keberadaan ikatan kovalen. Galena memiliki mineral pengotor seperti kalkopirit, spalerit, fluorit, pirit, kalsit. Karena kepolaran yang lemah, proses flotasi yang dilakukan menggunakan prinsip direct flotasi, di mana galena akan terangkat ke atas, dan pengotornya akan mengendap di dasar bak flotasi.
pemberian frother pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (0,06 mL) dengan grup 2 (0,12 mL) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 2 (85,78%). Penurunan % recovery dalam percobaan ini dapat diakibatkan penambahan frother telah melewati titik optimum, sehingga tidak efektif. Frother juga dipengaruhi oleh kontaminasi feed, kimia air tambang dll.
Perbedaan konsentrasi PbS pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (300 mL) dengan grup 4 (150 mL) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 4 (85,78%), dan rasio konsentrasi 1 (4,89), 2 (5,075). Sehingga peningkatan konsentrasi PbS akan meningkatkan % recovery. Dan sudah sesuai dengan literatur, di mana penambahan PbS akan meningkatkan kadar konsentrat yang didapatkan. Namun terjadi penurunan rasio konsentrasi, hal tersebut disebabkan dari tailing dari proses 1 lebih banyak dari 4, sehingga mempengaruhi rasio konsentrasi.
ukuran partikel pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (200#) dengan grup 3 (>200#) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 4 (70,40%). Ukuran partikel mempengaruhi luas permukaan yang berhubungan dengan laju reaksi dari proses froth flotation Partikel terlalu kecil = sifat hidrfobik menjadi kecil akibat laju flotasi menurun Partikel terlalu besar = luas permukaan kecil dan sulit diapungkan Ukuran partikel disesuaikan dengan laju yang diinginkan berdasarkan grafik :
Analisa Pengaruh pH
Perbedaan
konsentrasi PbS pada percobaan ini yaitu pada grup 1 (pH= 9) dengan grup 5 (pH=6) didapatkan % recovery grup 1 (87,05%) dan grup 5 (69,28%). Kenaikan pH berbanding lurus dengan % recovery. Namun hanya sampai pH tertentu. Pada pH 9, % recovery lebih besar, karena pada pH tersebut merupakan pH optimum untuk bijih galena. pH akan mempengaruhi kerja kolektor
Kesimpulan
pH
ideal untuk proses froth flotation bergantung pada mineral yang diproses Ukuran mineral disarankan tidak terlalu kecil karena reaksi kurang berjalan maksimal, dan tidak terlalu besar karena akan menyulitkan untuk membawa mineral hidrofobik Dalam proses ini, terdapat dua tipe. Yaitu direct dan reserve Prinsipnya berdasarkan mineral berharga yang memiliki sifat hidrofobik atau hidrofilik
Saran
Sebaiknya
dalam melalukan pengujian, peserta tidak dianjurkan untuk melakukan 1 percobaan bersama-sama dengan kelompok lain. Karena kesempatan untuk mencoba praktik menjadi lebih kecil Sebaiknya juga mencoba metode lain dalam melalukan pengujiuan separation, seperti magnetic separation, heavy medium separation, dll.
Tugas Tambahan
= . cos
cos =
Data Praktikum
Gel.
Suhu (C) 25 60 80 25 25 25 25
Waktu (min) 15 15 15 15 15 15
Pengolahan Data
Group MassaS MassaS
S AWAL S AKHIR
MSS
I0
IFAR(%)
II
(%)
1 2 3 4 5
28,97
31,10
2,13
516,69
0,574
0,18
1124,14
6,99
1217,77
Group 1 2 3 4 5 6
Perhitungan
Perhitungan
Q dengan menggunakan
Rumus
Q=
dengan Ar Cu=63,5
Contoh
Group 1
Perhitungan I0
menggunakan rumus:
0 0 = = 15 = 900
Contoh
Perhitungan
=
Contoh
Perhitungan Group 1
rumus:
Contoh
Perhitungan II
menggunakan rumus:
=
Contoh
perhitungan Group 1:
Perhitungan
Efisiensi Arus () menggunakan rumus: = 100% 0 Contoh perhitungan Group 1: 0,95 = 100% = 104,28% 0,911
Analisa
Proses leaching dilakukan dengan melarutkan sedikit demi sedikit mineral (ZnO) ke dalam Asam kuat (H2SO4 pekat)sambil terus dilakukan pengadukan dengan menggunakan Magnetic Stearer ZnO yang dimasukkan ternyata lama kelamaan larut dan melepaskan pengotornya yang mengendap di dasar gelas beaker yaitu berupa batuan pasir dan melepaskan energi panas (eksotermik) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses leaching: ukuran partikel, temperatur, pH, dan jenis pelarut. Jika ukuran partikel , semakin susah untuk dilarutkan Jika suhu , kecendrungan pelarut menguap pH yang digunakan (asam) Zn mengion sempurna
elektrowinning dilakukan dengan mengambil Zn dari hasil larutan hasil leaching (ZnSO4) dengan memberikan arus listrik sehingga diperoleh endapan deposit Zn pada katoda. Katoda: SS, Anoda: Pb, elektrolit: ZnSO4 Pada saat terjadi reaksi: endapan terbentuk di katoda, gelembung gas terbentuk di anoda. Namun ada gelembung gas juga yang terbentuk pada katoda hydrogen potential SS rendah sehingga membentuk gas hidrogen.
1 2 3 4 5 6
Massa
teori lebih besar dibanding massa praktikum mungkin karena tidak semua ZnSO4 yang mengion dan mengendap di katoda, arus listrik yang tidak stabil, waktu percobaan yang hanya 15 menit. Massa teori lebih kecil dibanding massa praktikum adanya zat lain yang ikut menempel pada katoda
0,29 gr
0,28
0,8
2,13 gr
0,18
1,2
Dari
hasil perhitungan Hukum Faraday: tegangan deposit logam yang terbentuk Pada teori: massa yang didapatkan akibat hasil perhitungan I0 yang digunakan berbeda. I0 group 6 < I0 group 1 Analisa pengaruh wakti tidak dapat dilakukan karena variabel waktu yang diberikan untuk semua group adalah sama yaitu 15 menit ~ 900 detik.
rangkaian sel elektrokimia terjadi reaksi redoks, dimana anoda akan mengalami oksidasi dan katoda akan mengalami reaksi reduksi. Dan semua reaksi tersebut berlangsung di permukaan. Sehingga semakin luas permukaan nya maka reaksi yang berlangsung lebih banyak. Karena semakin besar luas permukaan katoda yang digunakan, maka elektron yang dibutuhkan akan semakin banyak dan menyebabkan anoda lebih cepat teroksidasi. Katoda akan lebih banyak mereduksi Zn sehingga banyak mengendap dipermukaannya.
Pengaruh Impurities
Impurities
dapat mempengaruhi proses elektowinning, pengotor ini dapat berada di permukaan elektroda atau masih dalam larutan di elektrolit. Dimana mempengaruhi reaksi secara kinetika, menyebabkan polarisasi di reaksi pada permukaan elektroda sehingga dapat memperlambat pengendapan Zn. Apabila pengotornya memiliki potensial yang hampir sama dengan Zn mengakibatkan pengotornya ikut mengendap di dalam katoda.
Kesimpulan
Untuk meningkatkan deposit dari logam yang kita inginkan kita harus memperhatikan konsentrasi elektrolit dari proses elektrowinning, Ph, suhu, luas permukaan elektroda, tekstur permukaan elektroda, arus, waktu. Untuk mempercepat reaksi pada proses elektrowinning dengan memberikan pengadukan dan peningkatan suhu.
Saran
Sebaiknya
praktikan melakukan percobaan dari awal sampai akhir, tidak setengahsetengah sehingga paktikan lebih mengeti alur praktikum dengan baik Sebaiknya percobaan tidak dilakukan oleh banyak praktikan sehingga praktikum dapat berjalan lebih efektif dan kondusif.
TUGAS TAMBAHAN
Pada proses pengolahan red mud setelah penambahan NaOH ditambahkan zal lain Tahap kedua dari proses Bayer adalah tahap pemisahan natrium aluminat dengan red mud. Larutan natrium aluminat difiltrasi untuk memisahkan red mud. Red mud ditambahkan flokulan untuk meningkatkan settling rate, kemudian dipindahkan dengan menggunakan thickener yang berdiameter besar. Koagulasi & Flokulasi biasanya 1 paket dimana bertujuan untuk lebih mempercepat proses pengendapan. Jadi yang disasar di proses koagulasi & flokulasi adalah TSS (total suspended solid).
Flokulasi dimasukan yang biasanya berupa polimer yang akan mengikat koloid - koloid yang relatif lebih besar membentuk gumpaln-gumpalan yang cukup besar sehingga dengan gaya gravitasi mereka akan mengendap. Partikel - partikel padat yang terkandung dalam red mud dipisahkan dengan filter press. Sedangkan, aluminium yang masih terdapat di dalam red mud didaur ulang dengan menggunakan counter current decantation. Red mud ditambah dengan kapur (Ca(OH)) untuk causticization supaya terbentuk natrium hidroksida dan kalsium karbonat. Reaksi yang terjadi yaitu : Natrium hidroksida ini dapat digunakan kembali pada proses awal.
Kenapa elektroda harus rata? pada proses elektrowinning permukaan elektroda harus rata agar tidak terjadi pemusatan tegangan yang menyebabkan rekasi tidak berjalan rata. Pemusatan tegangan juga menyebabkan pengendapan Zn tidak merata.
Kenapa di katoda SS ada terbentuk gelembung udara?* gelembung yang terbentuk adalah gas hydrogen. Adanya gas tersebut pada katoda ss akibat dari potensial reversibel Zn2+/Zn lebih rendah dari pada potensial reversibel H+/H2 sehingga sluruh hidrogen akan tereduksi pada potensial dimana pengendapan Zn berlangsung. Dan diakibatkan Hydrogen Overpotensial
Kenapa Katoda Al tidak di pakai pada sistem kerja?* Penggunaan katoda ss pada skema kerja karena hydrogen potensial SS jauh lebih besar dari pada hydrogen potensial Al. Sehingga dapat mencegah terbentuknya gas hydrogen sehingga lebih mengarah reaksi pengendapan. Selain itu proses reversibel SS-Zn lebih gampang dibanding Al -Zn
Autoclave leaching autoklav leaching merupakan leaching yang digunakan untuk tekanan kerja yang tinggi dan untuk menghasilkan perpindahan panas yang efisien. autoklave leaching dapat ditemukan pada rekasi metalurgi Zn 2ZnS + O2 + 2H2SO4 2ZnSO4 + 2H2O + 2S Dimana reaksi berlangsung pada temperatur diatas titik didih air yang menghasilkan uap air didalam vessel. Dan penambahan tekanan dengan memberikan gas O2 mencapai 0.6 MPa
Elektroforming adalah?
Teknik pembentukan logam yang menyusun lapisan tipis di dalam elektrodeposisi. Bagian ini dihasilkan dengan mendepositkan logam ke sesuatu bentuk cetakan. Proses ini adalah kebalikan dari elektroplatting
Anode koloid?*
Proses pembentukan partikel padat koloid dalam cairan yang digunakan sebgaai elektroda dalam proses elektrolisis, dimana setiap partikel dapat dipakai untuk anode dan katode. Hal ini dikarenakan partikel koloid mempunyai muatan.