Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas limpahan berkah, rahmat hidayat serta karunian-Nya, pada kesempatan ini kelompok kami telah dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Manajemen Internasional dan Perekonomian Global. Tugas ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk menuntaskan mata kuliah Manajemen yang ada di Universitas Widyatama. Dalam penyusunan Makalah ini, kelompok kami sadar akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Namun berkat bimbingan, arahan, dorongan, saran serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya Makalah ini dapat diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati dan kesadaran akan kekurangan , kelompok kami berharap semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kelompok kami, umumnya bagi pihak yang memerlukan. Amin.

Bandung, 2011

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................1 DAFTAR ISI...........................................................................................................................2 BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................3 1.1.Latar Belakang.................................................................................................3 BAB II. PEMBAHASAN TEORI.........................................................................................4 2.1 Manajemen Internasional dan Perekonomian Global ...........................................4 2.2 Faktor Pendorong Munculnya Perekonomian Global...........................................4 2.2.1 Menurunnya hambatan perdagangan dan investasi................................4 2.2.2 Peranan Perubahan Teknologi................................................................5 2.3 Bisnis Internasional...............................................................................................5 2.4 Macam Bentuk Bisnis Internasional.....................................................................5 2.5 Perusahaan Multinasional.....................................................................................8 2.6 Fungsi-Fungsi Manajemen Diterapkan Dalam Lintas Budaya............................9 BAB III. KESIMPULAN....................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini telah terjadi perubahan dan perkembangan yang begitu pesat dalam berbagai lingkungan bisnis yang ditandai dengan munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang membawa dampak pada kemajuan bidang komunikasi, transportasi, dan informasi. Seiring dengan kondisi tersebut jumlah penduduk dunia terus bertambah sedangkan sumbersumber alam atau faktor-faktor produksi cenderung terbatas.Setiap negara memiliki keterbatasan dan keunggulan dalam kepemikikan sumber daya serta penguasaan produksi akan barang dan jasa tertentu sehingga mendorong para pelaku bisnis yang ada pada suatu negara untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Hal tersebut juga didukung dengan adanya kecenderungan di dunia belakangan ini yang menunjukkan mulai pudarnya batas-batas antar negara. Bisnis domestik yang selama ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan nasional mulai ditinggalkan untuk beranjak ke bisnis yang berskala multinasional atau dengan kata lain perusahaan mulai terlibat dalam bisnis internasional.

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

BAB II PEMBAHASAN TEORI 2.1 Manajemen Internasional dan Perekonomian Global


Manajemen Internasional adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengendalikan kegiatan bisnis internasional antara dua atau lebih organisasi, perusahaan, ataupun negara yang melewati batas negara masing-masing. Manajemen internasional diterapkan dalam organisasi-organisasi baik kecil atau besar, bertujuan laba atau tidak, yang menjalankan usahanya di lebih dari satu negara. Manajemen internasional menjadi tuntutan dalam perekonomian global, dimana berbagai negara di dunia menjadi saling bergantung dalam hal pasokan sumber daya, pasar produk, dan persaingan bisnis

2.2 Faktor Pendorong Munculnya Perekonomian Global


2.2.1 Menurunnya hambatan perdagangan dan investasi Dengan adanya penurunan hambatan ini maka perusahaan dapat memperluas pasar produknya ke negara lain serta memudahkan masyarakat di suatu negara untuk dapat memperoleh produk-produk yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Bahkan pada beberapa tahun terakhir, beberapa negara telah mengurangi hambatan dalam perdagangan internasional dan investasi luar negeri misalnya dengan regional seperti AFTA (ASEAN Free Trade Agreement), EU (European siap

membentuk organisasi kerjasama

Area), NAFTA (North American Free Trade

Union). Sampai saat ini masih ada negara yang belum

sepenuhnya

menghadapi era globalisasi. Beberapa hambatan dalam bisnis internasional dapat dilihat dari tingginya tarif impor pada barang-barang tertentu yang tujuan utamanya adalah melindungi industri dalam negeri dari pesaing luar negeri. hambatan impor, berdasarkan teori perdagangan internasional

Khusus mengenai

ada dua jenis atau kelompok besar hambatan impor ini, yaitu: a. Hambatan tarif, yaitu pungutan atas barang-barang yang diimpor terdiri dari : 1. Tarif impor / bea masuk

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

2. Tarif ekpor b. Hambatan non tarif, terdiri dari : 1. Hambatan kuantitatif/kuota, yaitu pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor pada satu taun tertentu oleh perusahaan tertentu dalam periode yang ditentukan 2. Hambatan administrasi 3. Persyaratan kandungan lokal 2.2.2 Peranan Perubahan Teknologi Sejak berakhirnya Perang Dunia II, telah tercapai kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi. Kemajuan teknologi komunikasi, teknologi informasi, dan teknologi transportasi secara signifikan telah mengubah metode-metode dan berbagai aktivitas bisnis yang menjurus ke arah globalisasi. Salah satu contoh konkrit adalah dengan semakin meluasnya penggunaan internet dan World Wide Web (WWW). Aktivitas bisnis yang sekarang ini cenderung telah mampu melampaui batas-batas antara satu negara dengan negara lainnya. Hal inilah yang memungkinkan terjadinya transfer teknologi, sehingga memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk

mengadopsi teknologi modern dalam rangka meningkatkan produktivitas bisnis.

2.3 Bisnis Internasional


Bisinis Internasional adalah bisnis yang bertindak lebih jauh lagi daripada bisnis domestik (aktivitas bisnis yang secara nyata ditunjukan pada aktivitas bisnis dalam negeri) dan bukan sekedar pemasaran ekspor akan tetapi lebih jauh terlibat dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.

2.4 Macam Bentuk Bisnis Internasional


1. Global Sourcing, yaitu proses pengolahan dan/atau pembelian komponen-komponen dari berbagai penjuru dunia, kemudian merakitnya ke dalam suatu produk akhir. Dengan kata lain, cara ini merupakan pembagian kerja secara internasional, artinya kegiatan-kegiatan tertentu akan dilakukan di Negara-negara yang bisa melakukannya

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

dengan biaya paling murah. Contoh umum dari produk global bersumber atau jasa meliputi: 1. Produk padat karya tenaga kerja Cina. 2. Call center staf Filipina dan India. 3. IT pekerjaan yang dilakukan dengan biaya rendah pemrogram di India dengan biaya rendah pekerja berbahasa Inggris di diproduksi diproduksi menggunakan biaya rendah

dan Eropa Timur. 4. dll.

Visible Trade (Exporting and Importing), yaitu perdagangan barang-barang berwujud, meliputi barang-barang primer, sekunder, dan tersier. Contohnya Indonesia mengimpor beras dari Thailand, Indonesia mengekspor kopi ke Amerika Serikat, dll.

Invisible Trade (Sevice Exporting and Importing), yaitu pedagangan dalam jasa/produk tidak berwujud seperti jasa perbankan, pejalanan dan pariwisata, jasa konsultan, dan tenaga kerja, meliputi : Foreign Direct Investment (FDI), yaitu investasi yang tujuannya untuk mengawasi kepemilikan (property), aktiva dan perusahaan di negara lain (host country) secara aktif. Portofolio Investment, yaitu pembelian aktiva keuangan luar negeri (saham, obligasi, setifikat deposito) untuk tujuan selain pengawasan.

Licensing, yaitu merupakan pendekatan dimana suatu perusahaan memberikan hak penuh atas merek, teknologi, atau spesifikasi produk perusahaan itu kepada perusahaan lain dengan imbalan berupa pembayaran sejumlah uang sekaligus (lumpsum payment) atau uang jasa (fee), yang bisaanya didasarkan pada penjualan. Perbedaan antara lisensi dan waralaba adalah bila lisensi biasanya digunakan untuk perusahaan pabrikan (mahufacturing), sedangkan waralaba biasanya digunakan oleh perusahaan jasa. Contohnya Universitas memberikan izin kepada perorangan untuk memakai gelar akademis, misalnya (Diploma I (D1), Ahli Madya (Diploma III, (D3)), Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3)), dll.

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

Franchising, yaitu perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Contohnya adalah perusahaan McDonald, Coca Cola, KFC, Indomart, Alfamart, Griya Toserba, dll.

Management Contract, yaitu sebuah perusahaan di suatu negara setuju untuk mengoperasikan fasilitas atau menyediakan jasa manajemen pada perusahaan di negara lain.

Joint Venture, yaitu suatu aliansi strategis yang membantu pihak-pihak terlibat untuk memperoleh manfaat yang akan diperoleh melalui cara bekerja sama, atau sulit untuk dicapai secara sendirian. Cara ini diwujudkan dalam bentuk pembelian saham dan atau investasi langsung dari suatu perusahaan asing dalam suatu wilayah lokal tertentu; cara lain dapat berupa pembentukan bentuk usaha yang baru sama sekali oleh perusahaan asing dan lokal. Contoh perusahaan yang melakukan joint venture adalah: 1. Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) yang merupakan joint venture antara PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dari pihak Indonesia dengan Emaar Properties dari pihak Arab. LTDC bertempat di Indonesia 2. AutoAlliance International (joint venture antara Ford dengan Mazda) 3. Infineum (joint venture antara ExxonMobil dengan Shell) 4. dll

Wholly Owned Subsidiaries, yaitu perusahaan dengan operasi lokal yang dimiliki dan dikendalikan secara penuh oleh perusahaan asing. Seperti juga pada joint venture, anak perusahaan asing seperti ini mungkin bisa dibentuk melalui investasi secara langsung dalam operasi atau melalui pembelian saham perusahaan yang bersangkutan. Dengan cara melakukan investasi semacam itu, perusahaan asing jelas-jelas mengambil resiko usahanya. Perusahaan tersebut harus yakin bahwa mereka memiliki keahlian yang diperlukan untuk mengendalikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam lingkungan yang baru. Dalam hal ini, pengalaman sebelumnya yang

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

diperoleh melalui joint venture akan terbukti sangat bermanfaat. Contohnya PT Krakatau Engineering didirikan pada tanggal 12 Oktober 1988 sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya Milik PT Krakatau Steel (Persero). PT Krakatau Teknik melayani dan melakukan baik pemerintah maupun proyek swasta dalam bentuk Engineering, Pengadaan, dan Konstruksi (EPC) kontrak dasar, pemeliharaan industri dan Juga dalam jasa konsultasi (teknik, studi dan Manajemen Proyek), dll.

2.5 Perusahaan Multinasional


Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara;

perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan yang memfokuskan pada pemanfaatan
pengalaman dan produk perusahaan serta perusahaan menyadari perbedaan dan keunikan lingkungan dalam negara tadi, sehingga menentukan peranan baru untuk melakukan adaptasi pemasaran pada kebutuhan dan keinginan yang unik dari pelanggan negara tersebut.

Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik. Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai. Contoh perusahaan multinasional : Acer Inc. Adidas Allianz Apple Computer BMW Chevron Corporation Sony Dell Exxon Fiat Honda

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

Nokia Yahoo! IBM

Intel Corporation KFC Microsoft

2.6 Fungsi-Fungsi Manajemen Diterapkan Dalam Lintas Budaya


Fungsi-fungsi manajemen harus selalu digunakan secara benar, artinya fungsi-fungsi tersebut harus diterapkan sesuai dengan budaya dan situasi setempat. Perencanaan dan pengendalian operasi global menjadi lebih rumit dengan adanya tuntutan tentang jarak secar fisik antara lokasi operasi, serta perbedaan budaya dan lingkungan. Keempat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian semuanya dapat diterapkan dalam konteks bisnis global. Ke empat fungsi tersebut sebaiknya diterapkan secara benar dalam suatu Negara dan budaya. Persaingan dan perekonomian global telah memunculkan manajer global, yakni seseorang yang merasa tidak asing dengan keanekaragaman budaya secara cepat menemukan peluang dalam lingkungan yang kurang begitu dikenal, serta mampu mengendalikan tekanan-tekanan ekonomi, sosial, teknologi dan lainnya untuk kepentingan organisasi. Secara singkat manajer global, mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen melintasi batas-batas budaya dan nasional dengan baik. Analisis resiko politik merupakan suatu bentuk khusus perencanaan yang mencoba untuk menganalisis ancaman terhadap keamanan investasi internasional dari berbagai macam peristiwa politik. Pengorganisasian operasi internasional sering dilakukan dengan bantuan struktur multinasional yang memusatkan pada produk atau geografi. Pengarahan dalam operasi internasional harus peka terhadap perbedaan budaya, khusunya perbedaan yang mempunyai dampak terhadap power distance dalam hubungan organisasional.

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

BAB III KESIMPULAN


Jadi, perkembangan bisnis internasional akan semakin pesat dalam berbagai macam karena kebutuhan masing-masing negara berdeda dan sumber daya tersebut mungkin tidak ada di negara tersebut. Kebutuhan ini akan membuat batas-batas negara semakin pudar seiring berjalannya waktu. Hal ini menyebabkan damapk bagi negara tersebut maupun negara lain, baik positif maupun negatif. Untuk itulah manajemen Iinternasional dibutuhkan agar dapat mengatur jalannya bisnis internasional sesuai tujuan yang diharapkan.

10

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

DAFTAR PUSTAKA

Nilasari, Irma dan Wiludjeng, Sri. 2006. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu http://en.wikipedia.org/wiki/Global_sourcing
id.shvoong.com Bisnis & Keuangan Investasi http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba http://kelompok1manajemen.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasional

11

Manajemen Internasional dan Perkonomian Global

Anda mungkin juga menyukai