Anda di halaman 1dari 23

Nama

"Yesus"

adalah alihaksara dari bahasa yang


[1][2][3]

Latin Iesus, juga Aram

yang (Y),

berasal

dari bahasa

Yunani (Isos), Ibrani

pada

gilirannya

merupakan Helenisasi dari bahasa yang berarti

(Yhu, Yosua)

atau bahasa

"Yahweh menyelamatkan".

Teks Yunani tidak membedakan antara Yesus dan Yosua,

keduanya ditulis sebagai . Alkitab Vulgata Latin kemungkinan adalah yang pertama yang membedakan keduanya, menuliskan Yesus sebagai Iesus dan Yosua sebagai Iosias. Dalam Perjanjian Baru, di Lukas 1:31 seorang malaikat memberitahu Maria untuk menamakan anaknya Yesus, dan dalam Matius 1:21 malaikat memberitahu Yusuf untuk menamakan anaknya Yesus. Dalam teologi Kristen, Pernyataan dalam Matius 1:21 "engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" mengasosiasikan atribut keselamatan dengan nama Yesus. "Kristus" adalah gelar yang berasal dari bahasa Yunani (Christs), yang berasal dari bahasa Ibrani Riwayat singkat Menurut catatan tertulis, Yesus Kristus lahir pada zaman Augustus, Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 27 SM sampai dengan 14 M, di Betlehem, provinsi Yudea. Tidak banyak catatan di masa kecilnya, selain satu peristiwa pada usia 12 tahun. Informasi paling banyak adalah tentang tiga tahun terakhir hidupnya, khususnya pada minggu terakhir, dimana kematian dan kebangkitan-Nya dari kubur menjadi pusat perhatian dari keempat Injil di Alkitab serta tulisan-tulisan Paulus dan murid-muridnya yang lain. Yesus dihukum mati di Yerusalem oleh gubernur Kerajaan Romawi, Pontius Pilatus, pada zaman Kaisar Tiberius (memerintah dari tahun 14 sampai dengan 37 M), meskipun tidak ditemukan kesalahan. Hukuman mati dengan penyaliban dijatuhkan karena tekanan massa yang gelap mata. Yesus wafat di atas kayu salib dan kemudian dimakamkan. Murid-muridNya percaya bahwa Yesus bangkit kembali dari alam maut pada hari ketiga dan menampakkan diri kepada mereka selama 40 hari, sebelum kemudian naik ke langit dan menghilang dari pandangan. Peristiwa kebangkitan dari kematian (Paskah bagi orang Kristen) inilah yang dianggap menjadi dasar berdirinya agama Kristen. Yesus lahir Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kelahiran Yesus ("Mesias", berarti "yang diurapi" atau "yang terpilih").[4][5]

Matius mengatakan bahwa orang-orang majus dari Timur datang membawa hadiah berharga bagi bayi Yesus. dilukis oleh Giotto pada 1300. Injil Matius dan Lukas mengatakan bahwa sebelum kelahiran Yesus, baik Maria ibunya, dan tunangannya, Yusuf, tahu bahwa Yesus akan menjadi Mesias atau Raja yang dijanjikan kepada orang-orang Yahudi, dalam Alkitab Ibrani maupun tulisan-tulisan Yahudi kuno. Injil Lukas paling banyak menceritakan kisah ini. Pada waktu Yesus dilahirkan, Kekaisaran Romawi menguasai sebagian besarEropa, Inggris, Timur Tengah dan Afrika Utara. Pemerintah ingin setiap keluarga untuk disensus sehingga setiap orang harus kembali ke tempat dari mana mereka berasal. Yusuf berasal dari kota kecil Betlehem, dekat Yerusalem, jadi meskipun Maria akan segera melahirkan, mereka harus melakukan perjalanan, dengan ribuan orang lainnya. Ketika mereka tiba di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan putra sulungnya. Ia membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya di atas palungan (tempat makan ternak), sebab tidak ada tempat di rumah penginapan. Lukas memberitahu kita

bahwa gembala yang mengurus domba di lereng bukit datang untuk melihat bayi itu, karena mendapat kabar dari para malaikat, lalu mereka pergi bernyanyi dan memuji Tuhan atas Raja dan Juruslamat yang baru lahir. Setelah berumur 8 hari, bayi Yesus disunat dan diberi nama secara resmi. Pada usia 40 hari, pertama kali dibawa ke Bait Allah di Yerusalem dan di sana bertemu 2 orang yang menyambutnya, yaitu Simeon dan Hana. Dalam Injil Matius diceritakan bahwa orang-orang bijak dari Timur melihat bintang baru di langit dan datang untuk menemukan Yesus, karena mereka tahu bahwa Mesias itu akan lahir, dan bahwa bintang adalah tanda bahwa Yesus lahir untuk menjadi seorang Raja. Karena raja waktu

itu Herodes tahu, maka ia memerintahkan membunuh setiap anak berusia 2 tahun ke bawah di Betlehem. Namun, karena diberitahu dalam mimpi, Yusuf sudah pergi terlebih dahulu membawa Maria dan Yesus pindah ke Mesir. Mereka baru kembali ke Israel setelah Herodes mati, tetapi karena takut terhadap raja penggantinya, Arkhelaus, Yesus dibesarkan di kota Nazaret di Galilea. Sejak itu Yesus dikenal sebagai orang Nazaret, bahkan sewaktu disalibkan, dituliskan namanya sebagai "Yesus orang Nazaret" (lihat INRI). Pelayanan Yesus Kedatangan Yesus dinubuatkan oleh Yohanes Pembaptis, yang membaptis Yesus di Sungai Yordan. Segera setelah pembaptisan, Roh Allah, seperti seekor merpati, hinggap pada Yesus, dan suara Allah terdengar. Menurut Alkitab, Roh membawa Yesus ke padang gurun di mana dia berpuasa selama 40 hari. Di sana, Ia dicobai Iblis, tetapi berhasil menangkal bahkan mengusir Iblis. Kemudian Yesus pergi ke Galilea, menetap di Kapernaum, dan mulai memberitakan tentang Kerajaan Allah, pada umur sekitar 30 tahun. Umumnya pengajaran Yesus disampaikan dengan bercerita. Dia mengajarkan

bahwa Allah sendiri adalah Raja sejati, dan bahwa orang harus mengasihi Allah dan mengasihi sesamanya seperti yang diperintahkan oleh Alkitab Ibrani kepada mereka. Yesus

melakukan mukjizat yang menunjukkan tanda-tanda sebagai Utusan Allah, seperti memberi makan pada orang lapar, mengubah air menjadi anggur pada perkawinan di Kana,[6] menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati. Ia juga mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan.

Yesus menunggang keledai ke Yerusalem, yang disambut oleh kerumunan orang-orang yang menghamparkan jubah mereka dan ranting-ranting bagiNya. Giotto, 1300 Yesus mempunyai dua belas orang, yang dikenal sebagai Dua Belas Rasul, yang dipilih dan dilatih untuk menyebarkan Injil. Dia mempunyai beberapa pengikut, termasuk beberapa perempuan, tapi karena adat Yahudi, para murid perempuan tidak bisa leluasa bepergian ke tempat yang jauh, meskipun mereka turut pergi ke Yerusalem pada akhir hidup Yesus. Alkitab mengatakan Yesus menjadi terkenal. Dia pergi ke Yerusalem, di mana banyak orang mengunjungi kota itu untuk merayakanHari Paskah. Ketika mereka mendengar bahwa dia akan datang, mereka menyambutnya seolah-olah dia adalah seorang raja. Mereka pikir mungkin ia akan membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi, tapi Yesus pergi ke Yerusalem dengan menaiki seekor keledai muda, sebagai tanda bahwa Ia datang dalam damai.[7] Yesus melakukan banyak hal yang membuat iri dan kemarahan bagi para pemimpin agama Yahudi. Dia sering melakukan kritik terhadap kelakuan imam-imam Yahudi. Sebagai contoh, kritiknya terhadap imam Yahudi yang senang mengenakan jubah panjang dan suka berjalan di pasar, serta berdiri dengan doa-doa yang panjang, agar dihormati orang padahal suka menelan harta orang, Yesus menyebut mereka sebagai keturunan Ular Beludak. Yesus juga mengusir orang-orang yang berjual beli di Bait Allah, membalikkan meja-meja penukar uang, serta menyebut Imam Yahudi telah mengubah Bait Allah menjadi sarang penyamun. Disamping Yesus juga banyak melakukan penyembuhan orang sakit pada hari Sabat, yang dilarang oleh aturan para pemimpin agama saat itu. Yesus mati Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kematian Yesus

Ibu Yesus, teman, dan saudara-saudaraNya berkabung atas kematian-Nya. oleh Giotto, 1300 Injil mengatakan bahwa para pemimpin Bait Allah marah dan ingin membunuhNya. Mereka mengatakan kepada PemerintahRomawi bahwa Yesus ingin menjadi raja di negara ini dan mengambil alih kekuasaan. Gubernur Romawi berpikir bahwa Yesus harus dibebaskan. Namun Para pemimpin Yahudi berkata, "Jika Anda melakukannya, maka Anda bukan sahabat Kaisar!" (Kaisaradalah penguasa Romawi.) Jadi Gubernur memvonisNya dengan hukuman mati, yakni dengan cara disalibkan. Ini adalah cara umum yang digunakan oleh orang-orang Romawi untuk menghukum mati pemberontak dan penjahat. Yesus dikuburkan Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penguburan Yesus Jenazah Yesus dikuburkan dalam sebuah makam milik salah satu pengikutnya, yaitu Yusuf dari Arimatea. Dia dimakamkan terburu-buru, karena sebentar lagi hari Sabat, dimulai ketika matahari terbenam, dan menurut aturan hukum agama tidak ada yang boleh bekerja. Yesus bangkit dari kematian Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kebangkitan Yesus Pada hari sesudah hari sabat, pagi-pagi subuh, para wanita datang untuk mencuci tubuh dan meminyakiNya dengan ramuan dan minyak wangi. Tetapi Injil mengatakan bahwa mayat Yesus sudah lenyap, dan malaikat duduk di dekat kubur itu dan berkata "Dia telah bangkit dari antara orang mati!". Beberapa orang, seperti Tomas muridNya awalnya meragukan kebangkitan Yesus. Namun Alkitab mengatakan bahwa lebih dari 500 orang, termasuk Tomas, melihat Yesus yang hidup kembali. Ada banyak kisah dalam Injil tentang apa yang Yesus lakukan setelah Ia dibangkitkan. Yesus naik ke sorga Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kenaikan Yesus Akhirnya, Injil Lukas mengatakan bahwa Yesus membawa murid-muridNya ke sebuah bukit dekat kota Betania, sekitar 3 km dari Yerusalem, di mana Ia memberkati mereka dan menyuruh mereka untuk menyebarkan ajaran-Nya keseluruh dunia, dan kemudian dia terangkat ke langit dan menghilang; diyakini naik ke surga, sebagaimana yang kemudian juga diperlihatkan kepada Yohanes untuk dicatat dalam kitab Wahyu.

Ajaran Tindakan dan perkataan Yesus yang dicatat dalam Injil merupakan ajaran dasar Kekristenan. Yesus mengajar di Galilea dan Yudea serta tempat-tempat di sekitar sana di mana orang Yahudi tinggal, dengan pesan penyangkalan diri dan pengampunan dosa. Hukum utama yang Yesus ajarkan adalah hukum Kasih, bahwa manusia harus mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Ajarannya pada awalnya disebarkan oleh keduabelas rasul Yesus (setelah Yudas

Iskariot digantikan oleh Matias) dan sejumlah orang-orang Kristen yang menerima pengajaran mereka, seperti Stefanus dan Filipus. Paulus, seorang Farisi yang mula-mula menganiaya

pengikut Yesus, namun akhirnya bertobat dan menjadi pengabar Injil yang masyhur. Mula-mula ajarannya disebarkan di daerah Israel kepada kaum Yahudi, namun akhirnya juga kepada bangsa-bangsa lain bukan Yahudi, dimulai dari panglima Romawi, Kornelius, hingga akhirnya merambah ke seluruh Asia Minor dan Eropa Selatan. Selanjutnya orang-orang Kristen melanjutkan penyebaran ajaran ini ke Afrika Utara, daratan Eropa Barat, Eropa Timur, Rusia, benua Amerika dan Australia, dan akhirnya ke Asia, sesuai dengan pesan terakhir Yesus untuk memberitakan Injil hingga ke ujung dunia. Kekristenan Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kekristenan Pandangan Kristen tentang Yesus berpusat pada keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan, seorang Mesias yang kedatangan-Nya telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, dan bahwa Ia bangkit pada hari ketiga setelah disalibkan. Umat Kristiani pada dasarnya percaya bahwa Yesus adalah "Anak Allah" (secara umum dapat diartikan bahwa Ia adalah Allah Anak, oknum kedua dalam Tritunggal), yang datang ke dunia untuk menebus dosa umat manusia dan memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan melalui pengorbanan-Nya. Umat Kristiani juga percaya bahwa Yesus dilahirkan oleh seorang perawan (Maria, sering disebut bunda

Maria), mujizat yang dilakukan Yesus, kenaikan ke Surga, dan kedatangan Yesus ke bumi untuk kedua kali. Hidup dan pengajaran seperti yang ditulis dalam Injil Bagian dari seri tentang Kekristenan

Yesus

Kristus [sembunyikan]

Yesus dalam Kristen

Kelahiran Pelayanan

Kematian

Kebangkitan Injil

Dasar [sembunyikan]

Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Injil Kanon

Kitab

Gereja

Kredo Wasiat Baru Teologi[sembunyikan]

Tuhan Allah Bapa

Allah Putra Allah Roh Kudus

Apologetika Baptisan

Katolik

Kristologi Sejarah teologi

Misi

Keselamatan Trinitas Sejarah

Tradisi [sembunyikan]

Maria

Rasul

Petrus

Paulus

Bapa Kristen Awal

Konstantinus

Konsili Agustinus Skisma TimurBarat Perang Salib

Aquinas

Reformasi Luther Topik terkait[sembunyikan]

Liburan (daftar)

Agama lain

Doa Ekumenisme

Khotbah

Kritik

Liturgi Musik

Seni

Simbolisme Denominasi

Kelompok [tampilkan] Portal Kristen

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Garis waktu lengkap Yesus Keempat Injil kanonik, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, adalah sumber utama biografi kehidupan Yesus. Kitab Injil (terutama Matius) menceritakan kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus sebagai penggenapan atas nubuat yang tertulis di Perjanjian Lama. Contohnya, kelahiran dari perawan, pelarian ke Mesir, dan nama Immanuel (Yesaya 7:14).[8] Kesamaan dan perbedaan antara keempat Injil Tiga dari empat injil, Matius, Markus, dan Lukas, dikenal sebagai injil sinoptik sebab ketiganya menampilkan banyak kesamaan dalam isi, penyusunan narasi, bahasa, dan struktur kalimat dan paragraf. Ketiga injil ini juga dianggap memiliki sudut pandang yang sama.[9] Injil kanonik keempat,Injil Yohanes, memiliki perbedaan dibandingkan ketiga injil terdahulu.

Setiap Injil menggambarkan kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda.[10][11] Secara khusus, Injil Yohanes bukanlah suatu biografi Yesus tetapi sebuah penjelasan teologis mengenai Yesus dari segi KeTuhanan-Nya.[12]. Injil Markus memerikan Yesus sebagai seseorang yang heroik, karismatik dan memiliki kekuasaan yang tinggi.[10] Injil Matiusmenggambarkan Yesus khususnya sebagai pemenuhan nubuatan nabi-nabi Yahudi.[10] Lukas menekankan perbuatan-perbuatan ajaib yang Yesus lakukan serta dukunganNya terhadap wanita dan kaum miskin.[10] Yohanes memandang kehidupan Yesus di bumi sebagai perwujudan Firman Tuhan.[10] Injil Yohanes dimulai dengan suatu sajak yang memperkenalkan Yesus sebagai penjelmaan Firman Allah, yang membentuk alam semesta (Yohanes 1:1-5;9-14).[13] Seluruh kehidupan Yesus di bumi adalah inkarnasi dari Firman Allah (Yoh 1:4)[13] Silsilah dan keluarga Yesus Artikel utama untuk bagian ini adalah: Silsilah Yesus Kristus

Dari keempat Injil, hanya Injil Matius[14] dan Injil Lukas[15] yang menulis tentang silsilah Yesus. Silsilah Yesus dalam kedua Injil tersebut berbeda secara substansial,[16] dan para penelaah kontemporer biasanya melihat silsilah ini sebagai konstruksi teologi.[17] Secara lebih spesifik, beberapa ahli mengemukakan bahwa Matius ingin menitikberatkan kelahiran bayi Yesus pada garis keturunan keluarga kerajaan (menyebutkan nama Salomo), sementara silsilah Yesus menurut Lukas lebih difokuskan pada garis keturunan imam (menyebutkan Lewi).[18] Jika ditelusuri, kedua silsilah ini memiliki titik temu yaitu Raja Daud dan dari Daud dapat ditelusuri lagi hingga Abraham. Kedua daftar silsilah ini identik dalam menyebutkan silsilah sejak Abraham hingga Daud, namun berbeda dalam silsilah sejak Daud hingga Yusuf. Matius memulai dengan Salomo dan dilanjutkan dengan keturunan raja Yudea, hingga raja terakhir, Yekhonya. Setelah Yekhonya, garis keturunan raja terhenti ketika bangsa Israel ditaklukan oleh Kerajaan Babilonia. Dengan demikian, Matius menggambarkan Yesus sebagai keturunan raja Israel. Silsilah Yesus menurut Lukas lebih panjang dibandingkan menurut Matius; daftar ini menelusuri silsilah Yesus hinggaAdam serta menyebutkan lebih banyak nama antara Daud dan Yesus. Yusuf, suami Maria, muncul dalam penjelasan mengenai masa kecil Yesus (sampai dengan Lukas 2:52). Namun demikian, Yusuf tidak disebutkan selama masa pelayanan Yesus, meskipun Yesus tetap dikenal sebagai "anak Yusuf dari Nazaret".[19] Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru seperti Injil Matius, Markus, dan Surat Galatia menceritakan mengenai sanak saudara/relasi Yesus, termasuk kata-kata yang seringkali diterjemahkan sebagai "saudara laki-laki" dan "saudara perempuan".[20] Injil Lukas juga menyebutkan bahwa Elisabet, ibu Yohanes Pembaptis, adalah "sepupu" atau "saudara" Maria [21], sehingga dengan demikian Yohanes adalah sepupu jauh Yesus. Masa pelayanan Yesus Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pelayanan Yesus Yesus Kristus diyakini sebagai Domba Allah, seperti yang pernah dinyatakan oleh Yohanes Pembaptis (Yohanes 1:29). Domba Paskah yang terakhir ini harus "berumur satu tahun dan tidak bercela", seperti yang tertulis di dalam Taurat Musa (Keluaran 12:5). Tentunya bukan Yesus Kristus yang berumur satu tahun yang dimaksudkan sebagaimana domba paskah sebelumnya dipilih dan dikurbankan, tetapi Yesus Kristus baru dianggap sebagai orang pada umur 30 tahun menurut kebudayaan Timur. Yesus Kristus mulai pelayanannya pada umur 30 tahun, dan masa pelayanannya kepada anak-anak Israel berakhir pada umur 31 tahun. Meskipun demikian,

kebanyakan Kristen meyakini bahwa masa pelayanan Yesus Kristus bukan satu tahun. Yesus melayani di bumi sepanjang tiga sampai tiga setengah tahun. Tujuan hidup Yesus Markus mengatakan bahwa Yesus datang "untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45); Injil Lukas mengatakan bahwa Ia dikirim untuk "memberitakan Injil Kerajaan Allah" (Lukas 4:43); dan Injil Yohanes menuliskan bahwa Yesus datang agar "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:15). Kronologi kehidupan Yesus Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kronologi Kehidupan Yesus Ada dua sudut pandang, yaitu sudut pandang menurut Alkitab yang paling sering digunakan dan sudut pandang Titianus, seorang sejarawan Yunani, yang jarang digunakan. Menurut sudut pandang Alkitab, kronologi kehidupan Yesus dibagi menjadi empat: 1. Kelahiran Hingga Mulai Pelayanan 2. Pelayanan Selama 3,5 Tahun 3. Minggu Terakhir Sebelum Penyaliban 4. Pasca Kebangkitan Yesus Gelar Yesus Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gelar Yesus Ada beberapa gelar atau istilah yang bisa kita ambil dari Alkitab baik itu dalam kitab Perjanjian Lama maupun kitab Perjanjian Baru. Yang paling sering disebut adalahKristus/Mesias, Juru Selamat, Anak Allah, Anak Daud, dan Anak Domba Allah Murid-murid Yesus Artikel utama untuk bagian ini adalah: Keduabelas rasul Semasa pelayanannya di bumi, Yesus memiliki ratusan, bahkan ribuan pengikut. Namun orangorang yang disebutnya murid jumlahnya kurang dari seratus, yakni orang-orang yang benarbenar meninggalkan harta bendanya, mengikut, belajar dari Yesus, tidak hanya terpana oleh mujizat-mujizat yang diadakan oleh Yesus. Di dalam lingkaran pemuridan terluar, tidak pernah disebutkan tepat berapa total jumlah murid yang dimiliki oleh Yesus, namun di dalam Lukas 10:1, disebutkan bahwa Yesus pernah

mengutus total 70 orang murid untuk mengusir setan-setan dan menyembuhkan penyakit dalam namaNya. Di dalam lingkaran pemuridan dalam, Yesus memiliki 12 orang murid, yang kemudian disebut rasul. Mereka adalah: Simon anak

Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus,Bartolomeus, Tomas, Yakobus

Alfeus, Matius, Simon orang Zelot, Yudas Iskariot, dan Yudas anak Yakobus. Di antara keduabelas murid tersebut ada tiga orang murid yang lebih sering diajak oleh Yesus untuk menyaksikan dan belajar dari pelbagai mujizat yang diadakan oleh Yesus, yakni Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes. Dan, dari ketiga murid tersebut, Yohanes merupakan murid yang paling dikasihi Yesus (Yohanes 21:20). Yesus dan Alkitab Ibrani Lahir sebagai seorang Yahudi, Yesus Kristus mengikuti hidup hukum Yahudi, dan kerap kali merujuk kepada Kitab Suci pada zaman-Nya (yaitu Alkitab Ibrani), terutama Kitab Taurat, sebagai otoritas yang sah dari Allah. Secara khusus Ia mengatakan: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."[22] Bahkan Ia menyatakan bahwa Kitab-kitab Suci itu mencatat nubuat mengenai Dia, kedatanganNya di dunia, misi-Nya dan hal-hal yang akan dilakukan-Nya jika datang kembali untuk kedua kalinya. "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku."[23] "Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.."[24] Lalu Ia (Yesus) berkata kepada mereka (dua murid-Nya): "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!"[25] Lalu Ia (Yesus) menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.[26] Yesus Kristus mengutip sejumlah ayat dari berbagai bagian Alkitab Ibrani. Saat dicobai oleh Iblis (Matius 4, Lukas 4) Ia menjawab setiap cobaan dengan mengutip suatu ayatAlkitab tertentu (semuanya dari Kitab Ulangan), tanpa membuat perkataan atau tafsiran

sendiri. Demikian juga Ia secara khusus mendukung kebenaran bagian-bagian tertentu dalam Taurat, antara lain:

Penciptaan manusia pertama: laki-laki dan perempuan (Kejadian 1, dikutip dalam Matius 19 dan Markus 10)

Manusia dan istrinya menjadi satu daging (Kejadian 2:24, dikutip dalam bagian yang selanjutnya dalam pasal yang sama yaitu Matius 19 dan Markus 10. Ini mengindikasikan bahwa Yesus Kristus tidak menganggap Kejadian 1 dan Kejadian 2 sebagai dua kisah Penciptaan yang berbeda (lihat "Dua kisah penciptaan yang berbeda?")).

Kisah semak yang berapi (Keluaran 3, dikutip dalam Matius 12) Peraturan orang kusta menghadap ke imam (Imamat 14, dikutip dalam Matius 8) Kisah ular tembaga (Bilangan 21, dikutip dalam Yohanes 3) Ketuhanan Yesus Semasa hidup-Nya, orang-orang di sekitarnya sering merasa takjub atas keberadaan Yesus di tengah-tengah mereka. Kebanyakan orang Yahudi pada masa itu memandang-Nya sebagai seorang guru (= rabbi), yang mampu membuat mujizat terutama menyembuhkan penyakit seketika itu juga, mencelikkan orang buta, membuat orang tuli mendengar, membuat orang bisu berbicara, mengusir roh jahat, bahkan membangkitkan orang mati, namun juga memberi makan yang berlimpah hanya dari beberapa potong roti dan ikan, menenangkan angin dan ombak besar di danau, dan yang tidak segan membela kaum lemah yang terhina (para pelacur, pemungut cukai, orang asing). Namun, hal yang menimbulkan diskusi dan tentangan keras dari banyak orang adalah klaim mengenai "Ketuhanan Yesus" atau "Keilahian Yesus", bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Allah sendiri.[27] Yesus tidak secara langsung menyatakan hal ini pada permulaan masa pelayanan-Nya (mengajar, menyembuhkan orang). Titik baliknya terjadi pada waktu Yesus menanyai murid-murid-Nya menurut mereka siapakah Dia itu. Simon Petrus sebagai jurubicra para mrid mengatakan: "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup"[28] Dengan menyatakan Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah, para murid mengakui bahwa Yesus bukan sekedar manusia biasa. Dalam Alkitab Ibrani, Mesias merupakan sosok yang penting yang menduduki jabatan sebagai pemimpin agung (baik sebagai raja maupun pemimpin ritual). Istilah "Anak Allah" sudah merupakan suatu yang serius, karena orang Yahudi senantiasa memegang ajaran bahwa Allah itu Esa.[29] Setelah Yesus bangkit dari kematian, kembali murid-murid-Nya menghadapi dilema, bagaimana menilai

kedudukan Yesus, sampai muncul pengakuan yang tak terduga dan luar biasa dari murid-Nya yang paling skeptis, yaitu Tomas. Ketika akhirnya Tomas melihat sendiri Yesus yang sudah bangkit, karena pada waktu sebelumnya ia tidak hadir sewaktu Yesus muncul, Tomas mengucapkan kata-kata yang tabu bagi orang Yahudi untuk diucapkan bagi seorang manusia. Tomas berkata kepada Yesus: "Ya Tuhanku dan Allahku!"[30] Sejak itu murid-murid mulai menyadari bahwa Yesus Kristus sendiri, meskipun tidak menuntut orang untuk mengakui-Nya sebagai Allah, tidak pernah risih menerima penghormatan sebagai Allah, bahkan Ia sudah berulang kali menyatakan secara halus bahwa Dia dan "Bapa-Nya" (sebutan untuk Allah Pencipta) adalah satu.[31] Setelah peristiwa Pentakosta, maka murid-murid menjadi berani menyampaikan Injil kepada semua orang, bahwa Yesus Kristus adalah satusatunya Juruselamat bagi seluruh umat manusia. Ketika diadili oleh para pemimpin agama Yahudi, Simon Petrus dengan berani mengatakan bahwa: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."[32] Tersirat dalam pengakuan tersebut bahwa penyelamat umat manusia (menurut konsep Alkitab Ibrani) adalah Allah sendiri, maka sampailah para murid-murid itu pada pengakuan bahwa Yesus Kristus itu adalah Allah sendiri.[33][34] "Lord, Liar, or Lunatic?" Dalam salah satu tulisannya, Josh McDowell, seorang apologetik yang saat itu baru berpindah menganut kekristenan setelah bertahun-tahun sebagai ateis berusaha mencari jalan

menghancurkan ajaran Kristen, mengemukakan pilihan-pilihan pemikiran orang terhadap Yesus. Apakah Yesus ini "Lord" (Tuhan Allah), "Liar" (Pembohong), atau "Lunatic" (Orang gila)?[34] Menurutnya, bagaimana orang mengakui Yesus itu sangat penting bagi Yesus sendiri, karena Yesus tidak pernah bermaksud memberi alternatif. Pilihannya adalah:[34]

Yesus adalah Allah ("Lord"; Tuhan) Yesus adalah manusia Ia sadar bahwa Ia manusia biasa, tetapi sengaja mengaku bahwa Ia adalah Tuhan ("Liar"; Pembohong)

Ia tidak sadar bahwa Ia bukan Tuhan tetapi merasa bahwa Ia adalah Tuhan ("Lunatic"; orang gila)[34]

C.S. Lewis, seorang profesor di Cambridge University dan sebelumnya adalah agnostik, mengerti persoalan ini dengan jelas, dalam tulisannya: "Saya berusaha di sini untuk mencegah siapapun mengatakan hal yang amat bodoh yang sering dikatakan orang tentang Dia: 'Aku siap untuk menerima Yesus sebagai guru moral yang agung, tetapi aku tidak menerima klaim-Nya sebagai Allah.' Itu adalah satu hal yang tidak boleh kita katakan. Seseorang yang hanya manusia biasa dan mengatakan perkataan yang diucapkan oleh Yesus bukanlah seorang guru moral yang agung. Bisa jadi Ia adalah seorang gila - sama derajatnya seperti orang yang mengatakan dirinya adalah sebutir telur rebus - atau Ia adalah Iblis dari Neraka. Engkau harus menentukan pilihan. Apakah orang ini adalah (was, and is,) Anak Allah: atau seorang gila atau lebih buruk dari itu." Lewis menambahkan: "Engkau dapat membungkam-Nya sebagai seorang yang bodoh, engkau dapat meludahi-Nya dan membunuh-Nya sebagai suatu roh jahat (demon); atau engkau dapat bersujud di kaki-Nya dan menyebut-Nya Tuhan dan Allah. Namun janganlah kita memunculkan omong kosong yang menghina apapun mengenai Dia hanyalah seorang guru moral yang agung. Ia tidak membiarkan itu terbuka untuk kita. Ia tidak bermaksud demikian."[35] "Liar" (Pembohong)? Pada waktu Yesus membuat klaim yang menunjukkan Ia adalah Allah, jika Ia bukan Allah maka berarti Ia adalah seorang pembohong. Jika Ia berbohong, maka Ia juga seorang munafik, karena Ia menyuruh orang lain untuk jujur, dengan risiko apapun, sedangkan Ia sendiri mengajarkan kebohongan besar. Terlebih lagi, jika Ia berbohong, maka Ia adalah roh jahat, karena menyuruh orang mempercayakan nasib kekalnya pada diri-Nya (sebagai Juruselamat mereka); suatu kekejian yang tak terkatakan. Terakhir, jika Ia berbohong, Ia adalah orang bodoh, karena kebohongan itu membawa kematian-Nya di kayu salib, tanpa keuntungan apa-apa.[34] Jika Ia pembohong, bagaimana orang bisa menilai-Nya sebagai guru moral yang agung? Pandangan tentang Yesus seperti ini bertentangan dengan apa yang diketahui umum baik mengenai hidup-Nya maupun perubahan-perubahan yang dihasilkan oleh ajaran dan teladanNya. Peter Schaf, seorang sejarawan terkenal, menulis "... bagaimana mungkin Ia adalah seorang yang bersemangat, atau seorang gila yang tidak pernah kehilangan sedikit pun keseimbangan pikiran-Nya, yang melewati dengan anggun semua kesulitan dan penganiayaan, seperti matahari di atas awan, yang selalu memberi jawaban paling bijaksana terhadap pertanyaan yang menyesatkan, yang dengan tenang dan sengaja meramalkan Kematian-Nya di atas salib, kebangkitan-Nya dari kematian pada hari ketiga, pencurahan Roh Kudus, pendirian gereja,

kehancuran Yerusalem - ramalan-ramalan yang tergenapi secara harfiah? Suatu karakter yang sedemikian orisinil, komplit, konsisten sepenuhnya, sempurna, manusiawi tetapi jauh di atas semua kebesaran manusia, tidaklah dapat merupakan suatu kepalsuan atau khayalan... Diperlukan lebih dari seorang Yesus untuk menciptakan sesosok Yesus."[36] Jika Yesus ingin orang mengikuti-Nya dan percaya bahwa Ia adalah Allah, mengapa Ia harus pergi ke orang Yahudi, yang penduduknya sedikit dan fanatik mengikuti satu Allah saja? Mengapa tidak ke Mesir atau Yunani yang menerima banyak ilah dan pengajaran-pengajaran? Seseorang yang hidup seperti Yesus hidup, mengajar seperti Yesus mengajar dan mati seperti Yesus mati tidak dapat menjadi seorang pembohong. Alternatif apa lagi selain itu?[37][34] "Lunatic" (Orang gila)? Kalau Yesus bukan pembohong, mungkinkah bahwa Ia mengira diri-Nya Allah tetapi sebenarnya tidak? Seseorang yang mengatakan diri-Nya Allah, khususnya dalam masyarakat berbudaya monoteistik kuat seperti orang Yahudi, dan kemudian mengatakan kepada orang-orang itu bahwa nasib masa depan mereka tergantung pada kepercayaan mereka kepada-Nya, bukanlah khayalan ringan, melainkan bisa dikatakan kegilaan dalam arti yang paling jelas. Apakah Yesus seseorang yang demikian? Orang-orang yang mengaku dirinya Allah, seperti yang ditemui di masa sekarang menganggap dirinya Napoleon, adalah orang yang tidak sadar dan menipu dirinya sendiri, perlu dimasukkan tahanan agar tidak melukai diri sendiri maupun orang lain. Namun dalam diri Yesus kita tidak melihat kelainan atau ketidakseimbangan semacam itu yang biasanya menyertai orang tidak waras. Sikap dan pembawaan-Nya tentunya menakjubkan jika ia sebenarnya gila.[34] Clark H. Pinnock bertanya: "Apakah Ia terperdaya sendiri (deluded") oleh kebesaran-Nya, seorang paranoid, seorang penipu yang tidak sengaja melakukannya, seorangskizoprenik? Keahlian dan kedalaman pengajaran-Nya dalam hal ini hanya dapat mendukung keutuhan kesehatan mental-Nya. Kita ingin menjadi sewaras Dia"[38] Psikiater J.T. Fisher menyatakan: "Jika Anda harus merangkum keseluruhan artikel otoritatif yang pernah ditulis oleh psikolog dan psikiater yang paling berkualitas dalam topik kesehatan mental - jika Anda menggabungkannya dan memurnikannya dan membuang hal-hal yang berlebihan atau tidak perlu - ...jika Anda dapat mempunyai ikhtisar pengetahuan ilmiah murni yang tidak terkontaminasi dari para pemikir besar yang pernah ada, maka Anda mungkin akan mendapatkan kumpulan yang agak kaku dan tidak lengkap dari Khotbah di Bukit. Dan itupun

masih tidak sebanding. Selama hampir dua ribu tahun dunia Kristen telah memegang di tangan suatu jawaban lengkap terhadap angan-angan yang tidak putus-putusnya dan hampa. Di sini ...terletak cetak biru untuk kehidupan manusia yang sukses dengan optimisme, kesehatan mental dan kepuasan."[39] Jikalau Yesus bukan pembohong dan bukan orang gila, alternatif apa yang tersisa, selain daripada bahwa Ia mengatakan hal sebenarnya?[34] "Lord" (Tuhan)? Alternatif selain "Pembohong" dan "Orang gila" hanyalah bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah, sebagaimana yang Ia klaim. Masalah dari tiga pilihan ini bukanlah yang mana yang mungkin benar, karena ketiga-tiganya jelas bisa benar, tetapi pertanyaan sebenarnya adalah: "Mana yang lebih mungkin?" Apapun keputusan Anda tentang siapa Yesus Kristus bukanlah suatu latihan intelektual yang sia-sia, melainkan Anda harus memilih untuk hidup Anda sendiri. Rasul Yohanes menulis: Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.[40] Bukti-bukti jelas menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Sejumlah orang menolak bukti yang jelas ini karena implikasi moral yang terkait. Mereka tidak bersedia menghadapi tanggung jawab atau implikasi pemanggilan-Nya sebagai Tuhan.[34] Siapa mau mati untuk suatu Kebohongan Salah satu implikasi yang mencengangkan dari kepercayaan akan Keilahian Yesus adalah transformasi murid-murid terdekat Yesus. Jikalau mereka berkomplot untuk mengarang cerita bahwa Yesus adalah Allah, tentunya mereka mempunyai tujuan manusiawi tertentu. Itu ditunjukkan sebelum kematian Yesus bahwa para murid bertengkar untuk menentukan siapa yang terbesar di antara mereka, atau siapa yang boleh duduk di sebelah kiri dan kanan Yesus sewaktu Ia bertahta kelak. Namun, mereka semua kabur menghilang pada waktu Yesus ditangkap dan hidup dalam ketakutan sampai hari Pentakosta.[41] Setelah peristiwa

pencurahan Roh Kudus, para rasul itu dengan berani memberitakan Injil yang berdasarkan "Ketuhanan Yesus", bahkan sampai akhir hayat yang mengenaskan atau yang paling keji bagi manusia.[34] Pandangan agama Islam tentang Yesus Kristus Artikel utama untuk bagian ini adalah: Nabi Islam dan Pandangan agama Islam terhadap Yesus

Menurut ajaran Islam, "Yesus Kristus anak Maria" disebut Nabi "Isa Al Masih bin Maryam." Nama-nama itu merupakan transliterasi nama bahasa Ibrani/Yunani ke dalam bahasa Arab, yaitu: Bahasa Yunani Bahasa Ibrani/Aram Bahasa Arab Yesus Kristus Maria Yesua Mesias Miryam Isa Al-Masih Maryam

Dalam Al Qur'an, nama "Isa" disebutkan 97 kali, lebih banyak dari semua nabi lain, kecuali Musa (124 kali). Perbandingan Di dalam Alkitab maupun Al Qur'an terdapat sejumlah persamaan riwayat "Yesus Kristus"/"Isa Al-Masih", antara lain sebagaimana dalam tabel berikut: Dalam Alkitab Pemerian Ayat Matius dilahirkan oleh Maria 1:25; Lukas 2:7 Matius dilahirkan dari 1:22,25; Lukas 1:26, 34 disebut "Kristus"/"Mesias " Matius 16:16; Lukas 2:11 Al'Imran/3:45; AnYa disebut Masih" "Al- Al'Imran/3:45 Ya dilahirkan dari seorang perawan Al'Imran/3:47; Maryam/19:2 0 Ya dilahirkan oleh AlMaryam 'Imran/3:45 Ya Dalam Al Qur'an Pemerian Ayat Mirip ?

seorang perawan

disebut "Firman" Yohanes disebut (=Perkataan) Allah 1:1,14; 1 "Kalimah" (=Perkataan)

Yohanes Allah 1:1 diutus kepada domba hanya (dombayang Matius 15:24 sebagai kepada Isra'il Rasul Bani

Nisa'/4:171

Al'Imran/3:49

Ya

hilang) dari umat Israel

Matius 11:2023; 13:5458; Markus memberikan 5:21-43; membawa tanda Tuhan dari Al'Imran/3:49

banyak tanda dan Lukas mujizat 10:13; 19:37; Yohanes 4:8; 6:214; 12:1837 menyembuhkan orang yang buta sejak lahir menyembuhkan orang yang sakit kusta Yohanes 9:1-12 Matius 8:1-4; Lukas

Ya

menyembuhka n orang yang buta sejak lahir menyembuhka

Al'Imran/3:49

Ya

n orang yang Alberpenyakit 'Imran/3:49

Ya

5:12-16; sopak

17:1119 Matius 9:18-26; Markus membangkitkan orang kematian 6:2-5; menghidupkan Alorang mati 'Imran/3:49

dari Lukas 7:11-17; 8:40-56; Yohanes 11:38

Ya

Interpretasi berbagai artis akan sosok Yesus Artikel utama untuk bagian ini adalah: Yesus dalam karya seni Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Yesus Kristus Kehidupan dan pelayanan Yesus telah menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mendorongnya untuk mengungkapkannya dalam berbagai bentuk seni, mulai dari seni lukis, seni pahat, hingga seni kontemporer seperti film layar lebar. Karya seni yang mula-mula berkembang di lingkungan Gereja adalah pembuatan ikon orang-orang suci. Seni ikon ini berkembang sampai sekarang, khususnya di kalangan Gereja Ortodoks. Di barat, kehidupan Yesus diungkapkan dalam berbagai film, misalnya King of Kings, The Robe, Jesus Christ Superstar, Jesus of Nazareth, Jesus of Monteral, The Last Temptation of Christ, The Gospel of John, The Passion of the Christ, dll. Sebagian dari film-film ini, seperti "Superstar" dan "The Last Temptation" dianggap kontroversial karena memberikan penggambaran dan penafsiran yang berbeda dari yang lazim diterima khalayak. Sementara itu, "The Passion" dianggap kontroversial karena beberapa bagiannya dianggap memberikan tafsiran

yang agak sensitif terhadap peranan orang Yahudi dalam kematian Yesus, sementara penggambaran siksaan yang dialami Yesus dianggap terlalu berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai