Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang

Impeller pompa sentrifugal untuk airmerupakan sebuah bagian yang penting dalam dunia konstruksi, dimana memegang peranan penting sebagai tumpuan beban dari komponen yang akan dipindahkan yaituair . Beban yang ditahan oleh impeller harus sesuai dengan kemampuan material impeller yang dilihat dari sifat mekanik, sifat fisik, sifat kimia, sifat elektrik dan sifat teknologi dari material yang akan digunakan pada impeller. Jika tidak maka akan menyebabkan impeller menjadi kelebihan beban dan akhirnya menjadi rusak. Pada umumnya impeller berfungsi sebagai tumpuan dari beban yang akan dipindahkan seperti air, minyak, oli dan berbagai jenis fluida lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin begitu pesat, termasuk juga dalam perkembangan teknologi pompa. Impeller diproduksi dalam berbagai jenis yang disesuaikan dengan fungsinya. Selain dari jenis impeller, kualitas impeller juga ada berbagai macam yang disesuaikan dengan harga. Oleh karena itu melihat pentingnya akan perkembangan zaman pada saat ini maka diperlukan peningkatan kualitas dan pertimbangan terhadap biaya produksi impeller, sehingga tidak memberatkan konsumen dalam pemilihan produk yang berkualitas. Sekarang ini hampir setiap produk mempunyai kualitas tinggi, namun sering terkendala pada biaya produksi yang tinggi. Dengan biaya produksi yang tinggi maka akan menyebabkan harga jual produk yang tinggi sehingga sulit dijangkau oleh konsumen. Dengan dilakukan kegiatan pemilihan bahan dan proses manufaktur ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk impeller, namun tidak dengan biaya produksi yang tinggi.

1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah pemilihan bahan dan proses di program pendidikan sarjana teknik mesin Universitas Riau. Selain itu juga bertujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pemilihan material (material selection) yang sesuai untuk impeller untuk air. 2. Mengetahui proses manufaktur impeller untuk air yang optimal.

1.3 Manfaat Adapun manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa memahami langkah-langkah dalam pemilihan material

untukkomponen/elemen mesin sehingga di dapatkan hasil yang efisien. 2. Mahasiswa memahami hubungan antara variasi tahapan desain, optimasi, & mekanika material. 3. Mahasiswa dapat memilih suatu proses dan material yangpaling cocok dengan kebutuhan suatu desaindilapangan. 4. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan tentang pemilihan bahan dan proses untuk keperluan desain kedepannya. 5. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia industri/pabrikan khususnya dalam bidang perancangan elemen/komponen mesin. 6. Mahasiswa dapat mengaplikasikan prosedur sistematis untuk pemilihan suatu bahan dan proses.

1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: 1. Proses pemilihan material impeller untuk air. 2. Proses manufaktur impeller untuk air.

1.5 Metode Penulisan Penulisan laporan pemilihan bahan dan proses ini membahas tentang Proses pemilihan material impeller untuk air dan proses manufaktur impeller untuk air, laporan ini disusun berdasarkan studi literatur yaitu dengan penelusuran informasi dan data-data yang diperlukan dari buku-buku dan searching internet.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II TEORI DASAR Berisi tentang teori-teori pendukung dari judul laporan ini. BAB III METODOLOGI Pada bab ini dijelaskan tentang proses flowchart, dandecisionmatriks. BAB IV PEMIIHAN BAHAN DAN PROSES MANUFAKTUR Berisi tentang pembahasan pemilihan material dan proses manufakturnya. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II TEORI DASAR

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini digunakan untuk mengalirkan cairan dan melawan hambatan yang ada sepanjang aliran fluida. Jadi pompa dalam industri biasanya digunakan untuk transportasi fluida, dimana kerja dari pompa tersebut tergantung dari sifat dan jenis fluida.

2.1.2 Klasifikasi Pompa berdasarkan Prinsip Kerja. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) maka banyak dan beraneka ragam jenis pompa yang sudah diproduksi dan digunakan baik didunia permesinan, kedokteran, pengolahan kimia maupun rumah tangga. Ditinjau dari prinsip kerja maka pompa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a.

Pompa Desak (Positive Displacement Pump), perpindahan fluida akibat adanya dorongan dari komponen

(rotor,piston) pompa yang bergerak. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan
4

oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran.

Gambar 2.1 Pompa desak b. Jet Pumps Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.

c. Air lift Pumps (Mammoth Pumps) Prinsip kerja pompa ini hampir sama dengan jet pump dan kapasitasnya sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow).

d. Hidraulic Rams Pump

Pompa ini menggunakan

energi kinetik dari aliran fluida yang

menekan bandul/pegas pada suatu kolom dan energi tersebut disimpan dan kemudian melawan kembali sehingga terjadi aliran fluida secara terus menerus tanpa bantuan tenaga dari luar.

Gambar 2.2 Hidraulic Rams Pump e. Elevator Pump Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan roda timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis. Ini dapat digunakan untuk zat cair yang mengandung slurry seperti pasir, lumpur dan lainnya.

Gambar 2.3 Elevator Pump


6

f. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump) perpindahan fluida yang bersentuhan dengan impeler yang sedang berputar menimbulkan gaya sentrifugal menyebabkan fluida terlempar keluar. Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) sebanding dengan kuadrat dari kecepatan putaran.

2.2.

. Pengertian Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump) Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan

memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa sentrifugal mengubah enegi kecepatan menjadi energi tekanan. 2.2.1. prinsip kerja Pompa Sentrifugal Pompa beroprasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk dengan bagian keluar.dengan kata lain, Pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari sumber tenaga (pengerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan).dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan sepanjang aliran. 2.2.2 Cara Kerja Pompa Sentrifugal Cairan masuk ke impeler dengan arah aksial melalui mata impeler (impeller eye) dan bergerak ke arah radial diantara sudu-sudu impeler (impeller vanes) hingga cairan tersebut keluar dari diameter luar impeler. Ketika cairan tersebut. meninggalkan impeler, cairan tersebut dikumpulkan didalam rumah pompa (casing). Salah satu desain casing dibentuk seperti spiral yang mengumpulkan cairan dari impeler dan mengarahkannya ke discharge nozzle. Discharge nozzle dibentuk seperti suatu kerucut sehingga kecepatan aliran yang tinggi dari impeler secara bertahap

turun. Kerucut ini disebut difuser (diffuser). Pada waktu penurunan kecepatan di dalam diffuser, energi kecepatan pada aliran cairan diubah menjadi energi tekanan.

Gambar 2.4 Cara Kerja Pompa Sentrifugal 2.2.3. Komponen-komponen Pompa Sentrifugal

Gambar 2.5. Bagian Pompa Sentrifugal

Gambar 2.6 Komponen-Komponen Pompa Sentrifugal

a. Impeller Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik. Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeler dan sangat cocok untuk layanan head (tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi. b. Pump Chasing Fungsi utama chasing adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. c. Back Plate Back plate terbuat dari logam dimana dengan kasing pompa membentuk kamar cairan untuk fluida untuk dijadikan tekanan. d. Mechanical Seal Koneksi antara batang motor shaft/pompa dan selubung pompa dilindungi oleh suatu segel mekanik. e. Shroud dan Legs Kebanyakan jenis pompa di coba dengan shourd dan legs yang dapat disetel. Shroud dibatasi untuk meredam suara gaduh dan melindungi motor dari kerusakan.
10

f. Pump Shaft Kebanyakan pompa mempunyai batang potongan yang ditempatkan dibatang motor untuk menggabungkan tekanan, menghapuskan penggunaan keyways. Perakitan batang potongan dapat didesain secara sederhana, sekalipun begitu masih menjamin pengarahan metode untuk mengurangi suara gaduh dan getaran. Untuk pompa sentrifugal multi-stage panjang batang pompa akan berbeda tergantung dari banyaknya pendorong yang digunakan. g. Adaptor Kebanyakan pompa dengan suatu standar IEC motor elektrik. Koneksi antara motor dan backplate dihubungkan oleh suatu adaptor dimana sesusai dengan standar IEC atau C-frame motor elektronik.. 2.2.4 Jenis jenis Impeller a) Menurut bentuk Menurut bentuk konstruksinya impeller terbagi menjadi 3 jenis yaitu: Impeller terbuka (open impeller) Impeller jenis terbuka adalah sebuah impeller yang tidak mempunyai dinding baik di depan maupun di

belakangnya.impeller ini berfungsi untuk memompa cairan yang sangat kotor berserabut.

Gambar 2.7 Impeller terbuka (open impeller)

11

Impeller Setengah terbuka(semi-open impeller) Jenis Impeller ini adalah sebuah impeller yang mempunyai dinding di bagian belakangnya .impeller ini berfungsi untuk memompakan fluida kotor berpasir tetai tidak berserabut.

Gambar 2.8 Impeller Setengah terbuka(semi-open impeller) Impeller tertutup (closed impeller) Impeler jenis ini adalah sebuah impeller yang yang mempunyai dinding baik didepan maupun dibelakangnya.impeller ini berfungsi untuk memompa fluida bersih.

Gambar 2.9 Impeller tertutup (closed impeller)

12

b) Menurut arah alirannya impeller Menurut arah alirannya impeller terbagi atas 3 jenis yaitu: Radial flow Arah fluida pada impeller ini adalah arah radial yaitu tegak lurus dengan putaran poros pada pompa tersebut

Gambar 2.10 Radial flow Axial flow Arah fluida pada Impeller ini adalah arah axial yaitu arahnya sejajar dengan putaran poros pada pompa tersebut

Gambar 2.11 Axial flow


13

Radial-axial flow Arah fluida pada Impeller ini adalah arah radial dan axial yaitu arah dari fluida tersebut mengkrucut.

Gambar 2.12 Axial-Radial Flow

2.2.5 Karakteristik Pompa Sentrifugal Beberapa hal penting pada karakteristik pompa adalah: a) Head (H) Head adalah energi angkat atau dapat digunakan sebagai perbandingan antara suatu energi pompa per satuan berat fluida. Pengukuran dilakukan dengan mengukur beda tekanan antara pipa isap dengan pipa tekan,

14

satuannya adalah meter. b) Kapasitas (Q) Kapasitas adalah jumlah fluida yang dialirkan persatuan waktu. c) Putaran (n) Putaran dinyatakan dalam rpm dan diukur dengan tachometer. d) Daya (P) Daya dibedakan atas 2 macam, yaitu daya dengan poros atau daya motor penggerak (Nm) yang diberikan motor listrik dan daya air yang dihasilkan pompa atau daya pompa. e) Efisiensi Pompa Pompa tidak dapat mengubah seluruh energi kinetik menjadi energi tekanan karena ada sebagian energi kinetik yang hilang dalam bentuk loses (rugi-rugi aliran)

15

BAB III METODOLOGI 1.1 Flow chart

Start

Literatur

Data-data impeller

Pemilihan Material dan Proses

Salah

Koreksi BAB IV

Benar

Analisa

End saasyab a,a,aam aksnssjs jaya ysjnajss sayas


16

3.2 Metode Pemilihan Material Secara garis besar material dibagi dalam beberapa kelompok besar. Fungsi yang spesifik dari material bisa di tentukan apabila induk materialnya sudah di ketahui. Setiap material mempunyai struktur, mechanical properties, physical properties, dan modification properties yang berbeda-beda.

Gambar 3.1 Klasifikasi Material

17

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisa dan Hasil Tabel 4.1 Function Function Objective Constrain Variabel Impeller Kecepatan maksimum Minimum mass() Minimum Cost murah dan mudah dibentuk dimensi sudah ditentukan Material Selection

Q = 80 m/s = 1000 kg/m V = 272.1 m/s D = 0.375 m F=Q..V = 80 m/s . 1000 kg/m . 272.1 m/s = 21.768.000 kg.m/s

18

Dari perhitungan dan rumus diatas maka dapat dicari spesifikasi material yang akan dicari menggunakan bubble chart Strength vs Density seperti pada chart berikut ini

Gambar 4.1 bubble chart Strength vs Density Dari bubble chart di atas, diperoleh beberapa material yang merupakan bagian dari metal, yaitu : 1. Ni alloys 2. Al alloys 3. Ti alloys 4. Mg alloys

19

Untuk memilihan material pada impeller ini dibutuhkan tabel untuk menentukan Yield Strength untuk Metal dapat kita lihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.2 Yield Strength untuk Metal

Tabel 4.3 Density untuk Metal Material Ni alloys Steel Al alloys Density (kg/m ) 8908 7850 2712

20

Ti alloys Mg alloys Tungsten carbide Tungsten alloy

4500 1738 19600 19600

Tabel 4.4 Prices untuk Metal

21

Setelah mendapatkan data data yang dibutuhkan untuk menyeleksi material yang cocok maka kita harus membuat rangking untuk setiap spesifikasinya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Rangking pada setiap material

Dari ketiga tabel berikut maka dapat disimpulkan bahwa Al Alloy adalah Mateial terbaik untuk pembuatan sebuah Impeller

4.2 Pemilihan Proses Sebelum melakukan proses manufakturing terbih dahulu kita menentukan mana proses maufaktur yang paling cocok untuk Impeller, sesuai dengan apa yang

dibutuhkan. Adapun klarifikasi Proses manufaktur seperti terlihat pada gambar dibawah ini. proses manufaktur secara umum dibagi tiga kategori yaitu : a. Shaping (pembentukan) Proses shaping adalah proses pembentukan awal suatu produk.

22

b. Joining (penyatuan / assembly) Proses joining adalah proses penggabungan antaran component-componen pendukung. c. Finishing (penyelesaian akhir) Proses finishing merupakan pengakhiran dari semua proses untuk mendapatkan hasil yang memadai.

Gambar 4.2 Klasifikasi Prosses Untuk menentukan metode yang digunakan bergantung dari beberapa faktor antara lain : Jenis material yang akan dibentuk Bentuk produk Toleransi Massa Kakasaran

23

Kekakuan Dan lain-lain Dibawah ini adalah beberapa diagram sebagai pertimbangan dalam menentukan

pemilihan material

Gambar 4.3 Diagram Matrik Proses Material Dari sini terlihat bahwa material All alloy termasuk ke dalam jenis material logam non ferrous, untuk Impeller dapat dilakukan dengan 10 proses shaping dan 4 proses finishing yang dapat dipilih.

24

Kemudian setelah mendapat jenis-jenis proses menurut jenis material, maka kita seleksi lagi dengan menghubungkan antara proses dengan bentuk produk yang akan dibuat.

Gambar 4.4 Diagram Matrik Proses Bentuk Produk Dari gambar di atas terlihat bahwa Impeller termasuk ke dalam bentuk 3D Solid maka untuk Impeller dapat dilakukan dengan 7 proses manufaktur. Setelah menghubungkan proses dengan bentuk, kita hubungkan lagi proses dengan massa Impeller yang akan dibuat/direncanakan. Massa yang direncanakan adalah 2 kg maka:

25

Gambar 4.5 Diagram Matrik Hubungan Proses Massa

Tabel 4.6 Decision Matrik pemilihan proses

Berdasarkan pertimbangan keuntungan dan keterbatasan dari beberapa proses casting dan juga berdasarkan spesifikasi Impeller yang dinginkan, maka proses yang dipilh untuk metal shaping pada disc brake adalah : Die Casting dan Sand Cacting

26

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari hasil pemilihan bahan dan proses pada impeller dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahan yang paling tepat digunakan pada impeller adalah Al alloy. 2. proses produksi yang palin tepat adalah sand casting.

5.2 Saran Dari hasil pemilihan bahan dan proses pada impeller, kami dapat menyaran : 1.Untuk memilih bahan dan proses suatu benda sebaiknya data yang diperoleh lebih lengkap. 2. Lebih teliti dalam pemilihan material dan proses manufacturnya

27

DAFTAR PUSTAKA Ashby, M.F. 2005, Elsevier. Ashby, M.F. 2011, Elsevier. Daryanto, 2002.Teori dan Perbaikan Rem Mobil. Bandung : Yrama Widya Daryanto, 2002. Teknik Merawat Mobil Lengkap. Bandung :Yrama Widya Moch, Kasim, Husni. 1997. Teori Chasis dan Body. Jakarta : Depdikbud Callister, William J. 2007. Materials Science and Engineering, an introduction. 7th Editions. John Willey & sons. Materials Selection in Mechanical Design, Four Edition, Materials Selection in Mechanical Design, Third Edition,

28

Anda mungkin juga menyukai