Identitas
Nama Lengkap : An. Y TTL : Jakarta, 09 Juni 2004 Usia : 7 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Nama Orangtua : Tn. IH Alamat : Jl. Sumur Batu, rt 01/05 no. 86 Tgl masuk RS : 14-11-2011 Ruangan : Melati No. RM : 00-50-72-03 Dokter yang merawat : dr. Prastowo, Sp. A
Aloanamnesis
RPS
2 hari SMRS os mengeluh badan lemas. Os juga terlihat pucat sejak 2 hari SMRS. Cepat lelah (+). Panas (+), hilang timbul, meningkat pada sore hari, menggigil (-), badan pegal-pegal (+), mimisan (-), gusi berdarah (-), pusing (+).
Batuk (+) berdahak, berwarna putih, darah (-). 1 hari SMRS os mual disertai muntah. Muntah 1x berisi makanan. Nafsu makan os baik. BAB tak, BAK tak.
Aloanamnesis
RPD
OS sering sakit seperti ini. Kejang demam (-), Asma (-), TB (-), Os sering tranfusi sejak umur 7 bulan dengan diagnosis thalasemia
RPK
RPO Riw. Alergi
Riw. Kelahiran
Lahir Normal, spontan, cukup bulan. BB lahir = 3000 gr, PB lahir = 50 cm langsung menangis
Riw. Makanan
Os diberi ASI ekslusif sampai usia 3 bulan. Susu formula mulai usia 3 bulan
Riw. Imunisasi
Menurut ibu os, ada imunisasi yg terlewat Kesan : imunisasi tidak lengkap
Os tengkurap usia 5 bulan Os duduk usia 7 bulan Os mulai belajar berdiri usia 1 tahun Kesan : riwayat tumbuh kembang sesuai usia
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : OS tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis Tanda Vital : Suhu : 39,3C Nadi : 100 x/menit RR : 22 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Antropometri : BB : 19 kg; PB : 118 cm;
BB/U : 19/23 x 100 % = 82,61 % gizi baik PB/U : 118/122 x 100 % = 96,7 % normal BB/PB : 19 /21 x 100 % = 90, 4 % gizi baik
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS : Kepala:
Bentuk : Normocephal Lingkar kepala : 48 cm
Mata : konjungtiva anemis (+/+); skelera ikterik (-/-) Hidung : sekret (-/-); epistaksis (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Telinga : normotia, sekret (-/-), Mulut : bibir tidak kering, faring hiperemis (+), tonsil t1/t1 Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Pemeriksaan Fisik
Dada :
Inspeksi : normochest, simetris inspirasi dan ekspirasi
Cor :
Ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis teraba Bunyi jantung I & II murni, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
Inspeksi : abdomen datar lembut Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi :
Hepar : teraba pembesaran 2/3 , tepi tumpul, tidak berbenjol, konsistensi lunak, nyeri tekan (-) Lien : teraba pembesaran di titik schuffner 3-4, permukaan halus, konsistensi keras, nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas :
Atas : akral hangat, RCT > 2 detik, edema (-/-), anemis (+/+) bawah : akral hangat, RCT > 2 detik, edema (-/-), anemis (+/+)
Laboratorium
Tgl 13.11.2011 :
Hb Hematokrit Trombosit Leukosit : 5,7 g/dl (L) : 16% (L) : 100 rb /l (L) : 5.16 rb/l
RESUME
An. perempuan, 7 tahun, datang dengan keluhan badan lemas sejak 2 hari SMRS. Pucat (+), pegal-pegal (+), pusing (+), demam (+), batuk (+), nausea (+), vomitus (+) 1 kali. OS sering sakit seperti ini.riwayat tranfusi sejak umur 7 bulan dengan diagnosis thalasemia. Sepupu (+) thallasemia.
Pada PF ditemukan suhu : 39,3 C, Konjungtiva anemis +/+. Faring hiperemis (+), Palmar anemis (+/+) , RCT >2 detik, Hepato-splenomegali (+).
Lab : Hb 5,7 g/dl (L), Ht 16% (L), Trombosit 100 rb /l (L), Leukosit 5.16 rb/l
ASSESSMENT
Rencana terapi R/
Paratusin syr 3x 1 cth Amoxan syr 3x1 cto Ondancentron 3x1 mg Lasix 20 mg Tranfusi PRC 3x200 cc
Tgl/Jam 15-11-11
S Demam (+), pusing (+), mual (+), N masih lemas dan tampak pucat : 96 x/menit
A Thallasemia Faringitis
RR : 22 x/menit
Batuk (+)
: 37,8 oC
KU : CM, tampak pucat PF : Konjungtifa anemis +/+, hepatosplenomegali (+) Post tranfusi 1 labu
16-11-11
Demam (-), pusing (-), mual (-), N masih lemas dan tampak pucat Batuk (+)
: 96 x/menit
Thallasemia Faringitis
RR : 20 x/menit S : 37,0 oC
KU : CM, tampak agak pucat PF : Konjungtiva anemis +/+ sedikit, hepato-splenomegali (+) Post tranfusi 2 labu
17-11-11
Demam (-), pusing (-), mual (-), N masih lemas dan tampak pucat Batuk (+)
: 96 x/menit
Thallasemia Faringitis
RR : 22 x/menit S : 37,8 oC
KU : CM PF : Konjungtiva anemis -/-, hepatosplenomegali (+) Post tranfusi 3 labu h/ lab tgl --11 HHTL = 12,6/39/77000/3500
Tallasemia
Sekelompok penyakit atau kelainan herediter yang disebabkan oleh adanya defek produksi hemoglobin normal, akibat kelainan sintesis rantai globin dan biasanya disertai dengan kelainan morfologi eritrosit.
Epidemiologi
Daerah Mediteranea, Timur Tengah, Italia, Cyprus, Yunani, India, Pakistan sampai Asia Tenggara Di Indonesia diperkirakan frekuensi gen karier talasemia 3-5%
Di RSCM sampai dengan akhir tahun 2008 terdapat 1442 pasien thallasemia mayor
52,5% pasien thallasemia beta homozigot, 46,5% pasien thallasemia beta HbE, serta 1,3% pasien thallasemia alfa
Etiologi
Klasifikasi
Derajat klinik atau berat ringannya anemia
-talasemia
-talasemia
Gejala Klinis
Wajah pucat, bibir kering, mukosa lidah kering, konjungtiva anemis, sklera biasanya ikterus
Hb 4-8 g/dL
Cepat lelah, lemas dan pusing
Nafsu makan menurun, kekurangan gizi sebabkan perawakan kurus dan pendek
Hepatomegali dan Splenomegali Bentuk muka Mongoloid Penonjolan dahi, penonjolan tulang pipih dan penipisan korteks tulang panjang
Kriteria diagnosis
Riwayat keluarga (+) Anemia hemolitik dengan hepatosplenomegali namun tanpa limfadenopati
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah tepi :
Hb rendah dapat sampai 2-3 g/dl Gambaran morfologi eritrosit : hipokrom mikrositer, adanya sel eritrosit muda, anisositosis, poikilositosis, dan adanya sel target, normoblas. Retikulosit meningkat.
2. Sumsum tulang :
Hiperselular akibat hiperplasia normoblastik pada sistem eritropoesis dengan normoblas terbanyak. Granula Fe (dengan pengecatan Prussian biru) meningkat.
Gambaran hematologi
anemia hebat, bisa terjadi leukositosis dengan leukosit PMN, jumlah trombosit normal.
Analisa hemoglobin:
Pemeriksaan lain :
Foto Ro tulang kepala : gambaran hair on end, korteks menipis, trabekula tegak lurus pada korteks.
Foto tulang pipih dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum tulang sehingga trabekula tampak jelas.
Komplikasi
Gangguan jantung: perikarditis, aritmia, kardiomiopati, serta gagal jantung Diabetes mellitus
Tatalaksana Talasemia
1.Transfusi Darah Rutin mempertahankan kadar Hb 9-10gr/dl 2.Iron Chelating Agent mengobati iron overload mencegah dan
Prognosis
Tidak mendapat terapi akan meninggal dalam 5 tahun pertama kehidupan. Pada beberapa pusat penelitian dilaporkan penderita talasemia dapat hamil dan mempunyai keturunan
Penderita dengan transfusi yang teratur dan pemberian DFO yang teratur, mencapai pubertas dengan normal dengan angka rata-rata harapan hidup meningkat dari 17,1 pada tahun 1960-an menjadi 31 tahun pada tahun 1970-an