Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Latar belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.667 pulau dengan batas luasnya sebesar 2.027.087 km2 mempunyai kurang lebih 129 gunung merapi. Secara geologis Indonesia terletak di pertemuan diantara 3 plat tektonik utama !urasia" Indo#$ustralia dan %editerania& dan secara demogra'i terdiri dari bermacam#macam etnik" agama" latar belakang sosial dan budaya" dimana keadaan tersebut memberikan petun(uk bah)a Indonesia berisiko tinggi sebagai negara yang ra)an dari bencana alam" ter(adinya gempa bumi" tsunami" longsor"ban(ir maupun kecelakaan baik darat" laut maupun udara.1 *asus bencana alam banyak di(umpai dalam ke(adian sehari#hari" seperti tindak kriminal" kecelakaan pesa)at terbang maupun alat transportasi lainnya" yang menyulitkan ahli 'orensik untuk mengidenti'ikasi korban. Identi'ikasi pada korban yang utuh tidaklah sulit" tetapi pada kasus dengan tubuh yang sudah hancur kadang sulit ditemukan bahan yang la+im dipakai untuk identi'ikasi korban.2 Seksual dimor'isme adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh manusia serta makhluk hidup lain" dimana adanya perubahan terhadap dimensi pada

sebagian (aringan yang disebabkan oleh perbedaan (enis kelamin. ,erubahan dimensi ini meru(uk kepada perbedaan ukuran" bentuk" )arna dan lain#lain antara laki#laki dan perempuan.3"Salah satu perbedaan yang menon(ol antara laki#laki dan perempuan adalah karakteristik dari skeleton. .ulang dan tulang tengkorak ber/ariasi antara laki#laki dan perempuan dan perbedaan ini biasanya berdasarkan pro'il tulang laki#laki lebih menon(ol daripada perempuan. %enurut *rongman" keakuratan penentuan (enis kelamin berdasarkan tulang pel/is 901" tulang pel/is dan tengkorak 981" tengkorak sa(a 901 dan tulang pan(ang 801. 2 2ari berbagai data yang ingin di dapat pada saat identi'ikasi" menentukan suku bangsa penting dilakukan (ika ter(adi kecelakaan yang melibatkan berbagai (enis suku" misalnya pada kecelakaan pesa)at terbang" kereta api dan penemuan mayat tak dikenal. %enurut Two Layer Theory, terdapat dua migrasi ras ke Indonesia melalui benua $sia" yaitu ras $ustromelanesoid dan ras %ongoloid. ,ercampuran pertama kali antara ras $ustromelanesoid dan ras %ongoloid disebut kelompok ,roto %elayu %elayu .ua&" yang termasuk keturunan kelompok ini adalah suku .ora(a Sula)esi Selatan&" suku Sasak 3usa .enggara 4arat&" suku 2ayak *alimantan .engah&" suku 3ias Sumatera 5tara&" suku %enta)ai" suku 4aduy" suku 4atak

Sumatera 5tara& dan suku *ubu Sumatera Selatan&. ,ercampuran kedua kali antara ,roto %elayu dan ras %ongoloid disebut kelompok 2eutro %elayu %elayu %uda&" yang termasuk keturunan kelompok ini adalah suku $ceh" suku %inangkabau Sumatera 4arat&" suku Sunda" suku 6a)a" suku 4ali" suku 4ugis dan %akasar di Sula)esi. Suku 4ugis merupakan salah satu dari empat suku yang a)alnya mendiami Sula)esi Selatan. Seperti yang dilaporkan 7usu' dkk" secara genetik suku ini hampir sama dengan suku yang lain )alaupun berbeda secara geogra'is dan budaya. Suku 4ugis mendiami hampir seluruh dataran dan perbukitan sebelah selatan.0 2okter gigi sehendaknya mengetahui keadaan gigi geligi termasuk data mengenai lebar mesiodistal dan cer/icoincisal dari gigi incisi/us centralis atas sehingga selain bisa di aplikasikan di dalam pera)atan#pera)atan dalam bidang kedokteran gigi. ,erbedaan ukuran gigi atar ras dan suku selain dapat men(adi petun(uk dalam identi'ikasi 'orensic" dengan mengetahui rata#rata ukuran gigi setiap ras termasuk ras campuran diharapkan nantinya kita sebagai dokter gigi dapat memperkirakan seberapa besar kemungkinan ter(adinya meloklusi. Selain itu database mengenai ukuran mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis

atas pada suku 4ugis" %akassar" dan .ora(a masih sedikit sehingga peneliti merasa penelitian ini penting dan perlu dilakukan.

I.2 Rumusan masalah


a. 4erapa rata#rata ukuran mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas kanan dan kiri8 b. $pakah ada perbedaan ukuran mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas kanan dan kiri8 c. $pakah ada perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan incisi/us centralis atas antara laki#laki dan perempuan8 d. $pakah ada perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas kanan antara suku 4ugis" %akassar dan .ora(a8 e. $pakah ada perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan cer/icoincisal gigi cer/icoincisal gigi

incisi/us centralis atas kiri antara suku 4ugis" %akassar dan .ora(a8 '. $pakah ada perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan cer/icoincisal gigi

incisi/us centralis atas baik kanan ataupun kiri pada (enis kelamin laki#laki suku 4ugis" %akassar" dan .ora(a8

g. $pakah ada perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas baik kanan ataupun kiri pada (enis kelamin perempuan suku 4ugis" %akassar" dan .ora(a8

I.3. Hip tesis


.erdapat perbedaan ukuran mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas antara laki#laki dan perempuan pada suku 4ugis" %akassar" .ora(a.

I.!. "u#uan
.u(uan 5mum %engukur lebar mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas untuk menentukan suku dan (enis kelamin. .u(uan *husus h. %engetahui 9ata#rata ukuran mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas kanan dan kiri. i. %engetahui perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan incisi/us centralis atas antara laki#laki dan perempuan. cer/icoincisal gigi

(. %engetahui perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan

cer/icoincisal gigi

incisi/us centralis atas kanan antara suku 4ugis" %akassar dan .ora(a. k. %engetahui perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan cer/icoincisal gigi

incisi/us centralis atas kiri antara suku 4ugis" %akassar dan .ora(a. l. %engetahui perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan cer/icoincisal gigi

incisi/us centralis atas baik kanan ataupun kiri pada (enis kelamin laki#laki suku 4ugis" %akassar" dan .ora(a m. %engetahui perbedaan ukuran mesiodistal gigi dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas baik kanan ataupun kiri pada (enis kelamin perempuan suku 4ugis" %akassar" dan .ora(a

I.$. %an&aat
1. %engetahui nilai rata#rata mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas pada masyarakat yang bersuku 4ugis" %akassar" .ora(a. 2. %elihat ada tidaknya perbedaan ukuran gigi incisi/us centralis antara masyarakat yang bersuku 4ugis" %akassar" .ora(a baik yang ber(enis kelamin laki#laki maupun perempuan.

3.

%enambah koleksi data mengenai ukuran gigi incisi/us centralis atas dan bentuknya.

-.

4agi peneliti" penelitian ini diharapkan dapat menambah )a)asan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang di dapat selama proses pembela(aran

BAB II "IN'AUAN PU("A)A


%asyarakat %akassar terdiri atas berbagai suku dan etnik sehingga memberikan /ariasi pada ukuran dan bentuk gigi. 5kuran gigi yang ber/ariasi ini tidak hanya penting dalam bidang kedokteran gigi tetapi turut penting dalam menentukan seksual dimor'isme dalam mengidenti'ikasi seseorang. 5kuran gigi manusia sangat dipengaruhi oleh genetik dan pengaruh lingkungan hanyalah sedikit.

II.1. Ukuran *igi


9asio ukuran gigi merupakan suatu data yang dapat membuat perkiraan tentang rencana pera)atan dan memperkirakan hasil pera)atan. 2iagnosa dan pera)atan maloklusi dalam ortodontik memerlukan pengetahuan yang tepat

mengenai dimensi gigi karena oklusi yang stabil tergantung kepada ketepatan (arak interkuspal gigi. In'ormasi mengenai ukuran gigi populasi manusia penting dalam bidang kedokteran gigi sama seperti bidang ilmu pengetahuan lain seperti anatomi dan antropologi.6

5kuran rata#rata serta ciri#ciri gigi" rahang dan )a(ah yang ideal berguna sebagai alat pembanding untuk mengetahui penyimpangan anomali dari normalitas dan dipakai sebagai panduan untuk menentukan rencana pera)atan kelainan dentomaksilo'asial. %enurut $l#*hateeb dan $bu $lhai(a 2006& (arak mesiodistal gigi diperlukan dalam ilmu antropologi karena memberikan in'ormasi yang berguna mengenai e/olusi manusia dengan perubahan teknologi dan diet manusia. 5kuran mesiodistal gigi turut memberikan in'ormasi yang signi'ikan terhadap masalah biologikal dan odontologi klinikal. Singh dan :oyal 2006& menyatakan ukuran gigi sangat berguna untuk dokter gigi terutama dalam bidang pedodontik dan ortodontik dalam mendiagnosa dan merancang pera)atan masalah ruang pada gigi.7"8"9

)elainan ukuran gigi %i+r , ntia De&enisi


%icrodontia adalah gigi yang memiliki ukuran lebih kecil dari normal. %icrodontia lokal yang hanya mengenai satu atau beberapa gigi lebih sering ditemui daripada yang mengenai seluruh gigi. *elainan ini lebih sering ter(adi pada gigi#gigi permanen dibandingkan gigi#gigi sulung. Selain itu (uga lebih sering ter(adi pada perempuan daripada laki#laki. %icrodontia lebih sering ter(adi pada gigi insisi' dua rahang atas dan gigi molar tiga rahang atas. 10

:ambar 1. %ikrodontia yang mengenai hampir seluruh gigi

%a+r , ntia De&inisi

%acrodontia adalah gigi yang memiliki ukuran lebih besar dari normal. *elainan ini bisa mengenai semua gigi atau hanya beberapa gigi sa(a. %acrodontia total yang meliputi seluruh gigi sangat (arang ter(adi" biasanya hanya satu gigi sa(a yang mengalami kelainan ini. %acrodontia lebih sering ter(adi pada laki#laki daripada perempuan. 11

:ambar 1. macrodontia yang mengenai gigi insisi' sentral rahang atas

II.2. Perbe,aan #enis kelamin pa,a perkembangan gigi


*ari et al 1980& dan ;arila et al 2003& menyatakan beberapa bulan setelah kelahiran seksual dimor'isme sudah terlihat pada ukuran mahkota gigi desidui. 2iameter gigi desidui laki#laki adalah lebih besar dibandingkan perempuan. 6enis kelamin seseorang yang ditentukan melalui gigi geligi berdasarkan pada perbandingan dimensi gigi antara laki#laki dan perempuan

10

ataupun ditentukan melalui perbandingan secara non#metrik seperti 'rekuensi cusp carabelli. 12"13"1%enurut <ahdesmaki" ada perbedaan yang (elas antara (enis kelamin dalam ukuran mahkota gigi" dimana laki#laki memiliki gigi yang lebih besar daripada perempuan. Stroud et al 199-& menyatakan perbedaan ukuran gigi antara laki#laki dan perempuan dapat terlihat melalui ketebalan dentin yang diukur dari 'oto radiogra' sebagai (arak antara mesial dan distal dentinoenamel junction. ,engaruh kromosom 7 pada pertumbuhan gigi lebih besar dibanding kromosom = dan ini menyebabkan seksual dimor'isme yang diamati pada pan(ang akar gigi dimana laki#laki mempunyai pan(ang akar yang lebih pan(ang daripada perempuan. 10"16 ,ara peneliti mengindikasikan bah)a gen pada kromosom seks terlibat pada sebagian aspek dari dental ontogeny misalnya struktur gen untuk amelogenin terletak pada kromosom = dan 7. $melogenin berperan penting pada perkembangan enamel. ,rotein ini membentuk hampir 901 komponen organik matriks enamel. $melogenin pada manusia hanya diproduksi oleh satu gen yaitu kromosom seks = dan 7. *edua#dua kromosom ini memberi pengaruh yang berbeda antara laki#laki dan perempuan. ,erbedaan seksual

11

pada proses amelogenesis yaitu proses pembentukan enamel berhubungan perbedaan genetik ini. 17 $l/esalo 1997& berpendapat seksual dimor'isme yang terlihat pada (umlah gigi" ukuran mahkota" pan(ang akar" mor'ologi mahkota" genetic pleiotropy dan si'at somatik yang lain seperti tumbuh kembang dan rasio seksual dimor'isme pada )aktu kelahiran mungkin berhubungan dengan pengaruh kromosom = dan kromosom 7 yang berbeda terhadap 'ungsi sel dan proli'erasi terutama kromosom 7. 18

II.3. -a+t r .ang mempengaruhi ukuran gigi


>ariasi dalam ukuran gigi disebabkan oleh 'aktor internal dan eksternal. ?aktor#'aktor tersebut adalah sebagai berikut @ II.3.1. ?aktor *eturunan :enetik& ?aktor keturunan dapat mempengaruhi ukuran gigi. ?aktor keturunan yang dimaksudkan adalah genetik. 2ikatakan 'aktor genetik mempunyai pengaruh terbesar dalam menentukan ukuran gigi. ,enelitian sebelumnya menyatakan pengaruh 'aktor genetik sangat kuat yaitu dengan estimasi gambaran mor'ologis mahkota sebesar 901. ,ada saudara kembar dengan adanya hubungan darah" ditemukan hampir

12

tidak ada /ariasi ukuran gigi. %enurut 9akosi dkk 1993&" berdasarkan pengetahuan terkini" (aringan#(aringan utama yang dapat mengalami de'ormitas dento'asial karena pengaruh genetik antaranya termasuklah gigi geligi yang meliputi ukuran" bentuk" (umlah" mineralisasi gigi" letak erupsi dan posisi benih gigi 19"20 *romosom = dan kromosom 7 pada manusia akan meningkatkan ketebalan enamel gigi" dimana kromosom = selain meningkatkan ketebalan enamel (uga memiliki e'ek mengurangi ketebalan dentin. ;al ini yang menyebabkan dentin pada gigi laki#laki cenderung lebih tebal daripada perempuan" sehingga ukuran gigi laki#laki (uga cenderung lebih besar dibandingkan ukuran gigi perempuan. :enetik

mempengaruhi kadar hormon yang mengarah pada bentuk dan ukuran tulang mandibula yang secara tidak langsung menyebabkan adanya perbedaan ukuran gigi diantara laki#laki dan perempuan.21"22 II.3.2. ?aktor 9as 5kuran lebar mesiodistal gigi antara ras *aukasoid" 3egroid dan %ongoloid masing#masing berbeda. ,enelitian terhadap 01 orang kulit hitam dibandingkan hasil dengan 00 orang berkulit putih" diambil mengambil kesimpulan bah)a orang berkulit hitam mempunyai lebar mesiodistal gigi lebih besar daripada orang berkulit putih. ,enelitian lain

13

menyatakan ukuran mesiodistal gigi secara signi'ikan lebih besar pada 3egroid daripada *aukasoid dan mongoloid diantaranya. 19 II.3.3. 6enis *elamin ,erbedaan (enis kelamin (uga mempengaruhi ukuran lebar mesiodistal gigi. <ebar mesiodistal mahkota gigi pada laki#laki melebihi perempuan. 2i Indonesia" penelitian S)asono S 200-& pada suku %adura dan 6a)a diperoleh lebar mesiodistal gigi anak laki#laki lebih besar daripada anak perempuan. ,enelitian Athman S.$ 2008& pada -0 sampel %ahasis)a ?*: 5ni/ersitas %alaya di %alaysia" diperoleh tidak ada perbedaan yang signi'ikan antara laki#laki dan perempuan berdasarkan u(i statistik. ;al ini didukung oleh penelitian Athman S 2007& pada 100 sampel mendapatkan hasil yang sama. 19"23"2II.3.-. ?aktor <ingkungan ,ertumbuhan dan perkembangan gigi dipengaruhi oleh 'aktor lingkungan tetapi tidak banyak mengubah sesuatu yang telah ditentukan oleh 'aktor keturunan. ,engaruh 'aktor lingkungan terhadap ukuran gigi adalah sekitar 201. ,enelitian pada populasi $merika di $merika" 6epang dan Bhina diperoleh orang $merika yang lahir di negaranya dibandingkan dengan yang lahir di 6epang dan Bhina mempunyai

14

ukuran mesiodistal gigi yang berbeda. ?aktor lingkungan yang dimaksudkan adalah nutrisi. 19"20 II.3.0. ?aktor Suku ?aktor suku (uga mempengaruhi ukuran lebar mesiodistal gigi. ,enelitian S)asono S 200-& pada suku %adura dan 6a)a diperoleh anak laki#laki populasi %adura lebih besar dari populasi 6a)a. ,enelitian .hu *.% dkk 2000& pada suku Bina" %elayu dan India diperoleh lebar mesiodistal gigi suku Bina lebih besar dari suku %elayu dan suku %elayu lebih besar dari suku India. 19"26 %enurut Two Layer Theory, terdapat dua migrasi ras ke Indonesia melalui benua $sia" yaitu ras $ustromelanesoid dan ras %ongoloid. ,ercampuran pertama kali antara ras $ustromelanesoid dan ras %ongoloid disebut kelompok ,roto %elayu %elayu .ua&" yang Sula)esi

termasuk keturunan kelompok ini adalah suku .ora(a

Selatan&" suku Sasak 3usa .enggara 4arat&" suku 2ayak *alimantan .engah&" suku 3ias Sumatera 5tara&" suku %enta)ai" suku 4aduy" suku 4atak Sumatera 5tara& dan suku *ubu Sumatera Selatan&. ,ercampuran kedua kali antara ,roto %elayu dan ras %ongoloid disebut kelompok 2eutro %elayu %elayu %uda&" yang termasuk keturunan kelompok ini adalah suku $ceh" suku %inangkabau Sumatera 4arat&"

15

suku Sunda" suku 6a)a" suku 4ali" suku 4ugis dan %akasar di Sula)esi. !tnik %akassar" 4ugis dan .ora(a adalah tiga etnik yang mendiami )ilayah Sula)esi Selatan sedangkan etnik %andar menempati )ilayah Sula)esi 4arat. %enurut ?isher etnik 4ugis dan etnik .ora(a masuk dalam kelompok yang berbeda yaitu Cestern %alayo#,olynesian.27

II.!. Penilaian ukuran gigi se+ara k n/ensi nal


5kuran gigi la+imnya diperhitungkan dengan mengukur diameter mahkota gigi@ pan(ang atau mesiodistal dan lebar atau bukolingual. Calaupun ada dimensi lain yang mungkin tampaknya memiliki pen(elasan yang lebih kuat" seperti pan(ang akar atau tinggi gigi" ukuran gigi telah disimpulkan dengan pan(ang mahkota dan lebar mahkota %ayhall" 2000&. 28 4anyak peneliti selama bertahun#tahun telah mena)arkan de'inisi dan pendekatan yang berbeda. %enurut %oorres dan 9eed 190-&" diameter mahkota mesiodistal harus diambil berdasarkan dimensi terbesar dari mesial ke distal" yang pada saat yang sama" se(a(ar dengan permukaan oklusal gigi. Sesuai dengan ini" diameter mahkota bukolingual adalah (arak terbesar antara permukaan bukkal atau labial& dan lingual atau palatal&" pada bidang yang tegak lurus dengan diameter mesiodistal. 28

16

:oose 1963& mengusulkan bah)a sumbu diameter mesiodistal harus ber(alan di antara titik kontak mahkota gigi dengan gigi tetangganya. 28 2iameter bukolingual mahkota pada molar (auh lebih sukar karena sering mungkin untuk mengambil lebih dari satu ukuran maksimum antara sisi bukkal dan lingual karena biasanya ada dua ton(olan di sisi bukkal dan satu ton(olan di sisi lingual. Aleh karena itu" berdasarkan de'inisi sebelumnya" sumbu ukuran bukolingual seharusnya tegak lurus dengan sumbu mesiodistal. %enurut .obias satu#satunya cara untuk mencapai ukuran maksimum adalah dengan memutar mahkota sehingga pengukuran adalah antara ton(olan lingual dan dua ton(olan bukkalD namun" dalam hal ini" sumbu tidak lagi tegak lurus terhadap diameter mesiodistal. Selain itu" baik untuk molar atas maupun molar ba)ah" kontur utama permukaan gigi pada sisi lingual adalah sekitar pertengahan tinggi mahkota gigi" sedangkan pada sisi bukkal lebih turun ke arah ser/ikal. 28

17

BAB III )ERAN*)A )0N(EP DAN ()E%A ALUR PENELI"IAN

)ERAN*)A )0N(EP

Incisivus Centralis Atas Kanan

Incisivus Centralis Atas Kiri

18

Ukuran Mesiodistal Dan Ukuran Cervicoincisal

Jenis Kelamin

Suku

Perempuan

Laki-Laki

"u#is

ora!a

Makassar

()E%A ALUR PENELI"IAN

Populasi masyarakat Sulawesi Selatan

Berusia sama dengan atau lebih dari 18-25 tahun saat dilakukannya pengambilan data Gigi erupsi sempurna tidak fraktur dan atrisi tidak terdapat restorasi yang luas, jaket crown, keries atau komposit yang luas melibatkan permukaan mesial dan 19 distal gigi !idak adanya kelainan bentuk dan ukuran gigi

*alon sample

Sample selekti)

Laki-Laki

Perempuan

-asil %ata Pen&etakan #i#i ra(an# atas ,nalisa (asil %ata

Pen#ukuran le$ar mesio%istal %an &er'i&oin&isal #i#i in&isi'us &entralis atas

+esimpulan

20

BAB I1 %E"0DE PENELI"IAN I1.1 Desain penelitian


,enelitian ini adalah penelitian obser/asional deskripti' analitik& dengan desain studi cross-sectional atau potong lintang yaitu suatu penelitian yang bertu(uan untuk memberikan gambaran tentang perbedaan ukuran mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas dalam (enis kelamin yang berbeda dan tiga suku yang berbeda" sehingga dapat dilihat ada tidaknya hubungan antara (enis kelamin dan suku dengan ukuran gigi incisi/us centralis atas" suku yang diteliti hanya suku 4ugis" %akassar dan .ora(a.

I1.2 "empat ,an 2aktu


.empat E %akassar" %aros dan .ora(a Caktu E 27 %aret F 23 6uni 2012

I1.3 P pulasi ,an sampel


,opulasi penelitian ini adalah masyarakat suku 4ugis" %akassar dan .ora(a.

21

Sampel Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari populasi masyarakat suku 4ugis" %akassar" dan .ora(a berumur 18#20 tahun yang dipilih dengan metode purposi/e sampling yaitu pemilihan sample berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. 2ari sample tersebut diperoleh model cetakan dari dental stone.

I1.! (ample penelitian


*riteria inklusi 1. Suku %akassar" 4ugis dan .ora(a dua keturunan& 2. 4erusia sama dengan atau lebih dari 18#20 tahun saat dilakukannya pengambilan data 3. :igi erupsi sempurna -. .idak 'raktur dan atrisi 0. .idak terdapat restorasi yang luas" (aket cro)n" keries atau komposit yang luas melibatkan permukaan mesial dan distal gigi. 6. .idak adanya kelainan bentuk dan ukuran gigi *riteria eksklusi

22

1. $danya 'raktur dan atrisi 2. $danya restorasi yang luas" (aket cro)n" keries atau komposit yang luas melibatkan permukaan mesial dan distal gigi. 3. $danya keainan bentuk dan ukuran gigi. 4esar sample Sample diperoleh dari pengukuran 90 sample yang terdiri dari 30 orang tiap suku serta 10 pria dan 10 )anita. 6umlah sample merupakan (umlah minimal dalam penelitian sebagai syarat tercapainya distribusi normal.

I1.$ I,enti&ikasi /ariable


"ariabel independen# bebas# risiko $ %enis kelamin &aki-laki perempuan 'uku Bugis (akassar !oraja "ariabel dependen# tergantung# hasil $ )kuran mesiodistal dan cer*icoincisal gigi incisi*us centralis atas

23

"ariabel terkendali usia +eterampilan operator dalam mencetak !eknik pencetakan rahang atas Bahan cetak dan bahan pengisi yang dipakai ,lat pengukur kaliper dengan ketelitian -,-1

"ariabel tidak terkendali .ertumbuhan dan perkembangan gigi /utrisi, diet, gi0i 1*olusi .enyusutan model 2shrinkage3

I1.3 De&enisi perasi nal


a& <ebar mesiodistal gigi adalah diameter yang paling lebar maksimum& antara titik kontak mesial dengan titik kontak distal pada setiap gigi Incisi/us Bentralis 9ahang $tas. Skala Inter/al &

24

:ambar -. Bara pengukuran mesiodistal gigi b& ,an(ang Ber/icoincisal gigi adalah diameter yang paling lebar maksimum& antara cer/ical dengan puncak incisal pada setiap gigi Incisi/us Bentralis 9ahang $tas. Skala Inter/al & c& 6enis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki masyarakat sesuai dengan yang tercatat pada kartu pengenalan dikategorikan atas@ i. <aki#laki ii. ,erempuan d& Suku 4ugis diperoleh dari dua keturunan se(auh dua generasi yaitu kedua orang tua $yah dan Ibu sub(ek dan sub(ek asli suku 4ugis. e& Suku %akassar diperoleh dari dua keturunan se(auh dua generasi yaitu kedua orang tua $yah dan Ibu sub(ek dan sub(ek asli suku %akassar.

25

'&

Suku .ora(a diperoleh dari dua keturunan se(auh dua generasi yaitu kedua orang tua $yah dan Ibu sub(ek dan sub(ek asli suku .ora(a.

I1.4 Bahan ,an alat


Alat.
1. Sendok cetak sebagai alat yang digunakan untuk pencetakan gigi dan

lengkung rahang atas.


2. 9ubber bo)l dan spatel untuk pengadukan bahan cetak dan bahan pengisi. 3. <ecron untuk pembuangan kelebihan bahan pencetakan" mengeluarkan dan

merapikan model dari cetakan.


4. Scoope dan measurements ukuran po)der alginate dan air & 5. 2iagnostic set 6. ;andscoen 7. ;anduk 8. *aliper (angka sorong& dengan ketelitian 0"01 mm 9. $lat tulis untuk mencatat data.

Bahan. 1. $lginat @ bubuk yang digunakan untuk mencetak rahang

26

2. 3.

$ir @ untuk mencampur alginat atau gips agar campurannya homogen. 2ie Stone 5ltra ;ard .ype I> 5ltra ;ard Sno)rock 2ie Stone 52 & sebagai bahan pengisi cetakan.

-.

<arutan 2isin'ektan 2ettol untuk sterilisasi alat cetakan.

I1.5 Pr se,ur pengumpulan ,ata


1. Bara mendapatkan model a. ,encetakan untuk mendapatkan model dilakukan oleh operator yang sudah terampil mencetak. b. Sub(ek yang telah lulus seleksi diinstruksikan untuk duduk dalam keadaan rileks dengan posisi rahang ba)ah se(a(ar dengan lantai dengan cara mense(a(arkan garis dari mulut ke tragus dengan lantai. c. Sendok cetak dicobakan ke sub(ek dan dipilih sendok cetak yang sesuai dengan lengkung rahang atas sub(ek. d. Setelah didapatkan sendok cetak yang sesuai dengan rahang atas sub(ek" operator mengaduk bahan cetak dengan perbandingan air dan bubuk sesuai

27

dengan petun(uk pabrik dan mengisikan ke dalam sendok cetak rahang atas. e. 2ilakukan pencetakan pada rahang atas sub(ek. '. ;asil cetakan yang diperoleh segera diisi dengan gips keras dental stone& yang telah diaduk dengan perbandingan air dan gips 1@0 sesuai rasio pabrik&. g. Setelah keras" model dikeluarkan dari cetakan. h. %odel diberi label nomor. 2. ,engukuran lebar mesio distal dan cer/icoincisal gigi ,engukuran mesiodistal dilakukan diantara titik kontak proksimal gigi dengan gigi tetangganya. Sementara cer/icoincisal gigi anterior diukur dari garis cer/ical sampai puncak incisal. 3. ,engumpulan data ,engumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran lebar mesiodistal dan cer/icoincisal gigi incisi/us centralis atas pada model yang telah dicetak.

28

Anda mungkin juga menyukai