Anda di halaman 1dari 3

Candi Bojongmenje

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Kualitas artikel atau bagian artikel ini rendah karena menggunakan istilah hiperbolis. Anda dapat membantu Wikipedia dengan membuang istilah-istilah tersebut.

Candi Bojongmenje atau yang lebih dikenal dengan Situs Ran aekek, merupakan komplek purbakala yang diduga merupakan peninggalan masa pra-Islam di !awa "arat yang terletak di Dusun "o#ongmen#e, $alurahan %angkuang, $e amatan Ran aekek, "andung, !awa "arat. Situs ini terletak di dekat kawasan industri sehingga keberadaannya teran am. "ersama-sama dengan %andi %angkuang dan Situs &er andian "atu#aya dan Situs %ibuaya, situs ini merupakan satu dari sedikit bangunan peninggalan masa 'indu-"uddha yang masih bisa dila ak di !awa "arat.

Sejarah
$abupaten "andung memiliki situs purbakala dalam bentuk andi ( )idak semua orang tahu tentang hal ini. *mumnya andi- andi yang ada di pulau !awa ditemukan di daerah !awa )engah dan !awa )imur. "elakangan, baru ditemui pula beberapa andi di wilayah !awa "arat seperti apa yang terdapat di Situs "atu#aya +$arawang, dan %andi %angkuang +-arut,. "aru pada bulan Agustus .//., se ara tidak senga#a seorang warga di $ampung "o#ongmen#e, Desa %angkuang, $e amatan Ran aekek yang hendak men ari tanah guna menguruk gang yang tidak rata tanahnya, menemukan sebuah rongga tanah yang di sekelilingnya terdapat tumpukan batu yang tertata rapi. &enemuan tumpukan batu tersebut akhirnya diputuskan sebagai bagian dari suatu andi oleh para arkeologi, semen#ak saat itu dilokasi tersebut dilakukan ekska0asi untuk penemuan dan penelitian lebih lan#ut. Dugaan awal oleh para ahli arkeologi %andi "o#ongmen#e merupakan peninggalan dari abad ke 1. "ila hal itu benar, maka %andi "o#ongmen#e memiliki usia yang #auh lebih muda dibandingkan %andi di situs "atu#aya yang merupakan peninggalan abad ke ., namun memiliki umur hampir yang sama dengan %andi Dieng - Wonosobo. "ahkan menurut )imbul 'aryono, umur %andi "o#ongmen#e bisa #adi lebih tua dibandingkan dengan %andi Dieng. Sambil menun#uk se#umlah bebatuan yang ditemukan oleh tim ekska0asi, )imbul 'aryono mengungkapkan, indikasinya adalah tidak ditemukannya halfround atau bebatuan dengan profil yang setengah lingkaran. )api yang ada hanyalah bebatuan dengan profil segi pan#ang dan bingkai padma. 2Dari style, teknik pembuatan andi, dan ukuran bebatuan andinya enderung men erminkan sebagai andi tua seperti Dieng di !awa )engah,2 u#ar )imbul. Dikemukakannya, %andi "o#ongmen#e yang diduga luasnya sekitar enam kali enam meter ini merupakan petun#uk di daerah tersebut pernah ada perkampungan masyarakat tertentu. Artinya, masyarakat tersebut merupakan bagian ke il dari sebuah struktur kera#aan pusat yang besar yang ditandai antara lain dengan berdirinya andi- andi berukuran besar sebagai tempat su i ibadahnya. $arena itulah, diduga kuat selain di "o#ongmen#e, ada pula andi- andi se#enis yang didirikan oleh masyarakat tersebut sebagai tempat ibadahnya. Indikasi tersebut kian kuat dengan adanya aliran sungai %imande dan sungai %itarik yang letaknya tak #auh dari lokasi %andi "o#ongmen#e. "ahkan ada informasi, sekitar dua kilometer dari lokasi %andi "o#ongmen#e ada pula mata air panas. Menyinggung soal adanya batu ambang dengan orak dua lobang, )imbul memperkirakan batu ambang tersebut merupakan bagian dari relung andi. "egitu pula batu ambang dengan orak satu lobang, disebutkannya sebagai pe ahan dari relung andi. Adapun soal temuan berupa batu bata, )imbul menilai, batu bata tersebut berusia tua dan merupakan bagian dari dalam 2tubuh2 andi yang bebatuannya tak terstruktur se ara baik.

Dengan penemuan %andi "o#ongmen#e ini bisa #adi akan mengubah fakta se#arah. 3akta tersebut antara lain tentang arah penyebaran budaya di &ulau !awa dari timur ke barat, men#adi sebaliknya yaitu dari barat ke timur. 'al itu berdasarkan temuan-temuan arkeologi yang menun#ukkan bahwa %andi "o#ongmen#e lebih tua dibandingkan andi- andi di !awa )engah dan !awa )imur atau paling tidak setara dengan andi tua di Dieng !awa )engah. &enemuan %andi "o#ongmen#e tentu sangat membanggakan urang Sunda yang selama ini perannya dalam panggung se#arah per andian kurang terperhatikan. "ernert $empers seorang pakar arkeologi dari "elanda #uga hanya membagi masa klasik di !awa men#adi masa klasik !awa )engah dan masa klasik !awa )imur. "erdasarkan pembabakan itu, dikatakan bahwa masa klasik di Indonesia terbagi men#adi klasik tua untuk periode !awa )engah dan masa klasik muda untuk periode !awa )imur. &endapat itu perlu ditin#au ulang karena tidak menyebut peran orang Sunda dalam se#arah bangunan per andian. &adahal, bukti-bukti epigrafis menun#ukkan bahwa di wilayah )atar Sunda telah ada pusat kera#aan 'indu yaitu )arumanagara. Di samping itu, perkembangan penelitian arkeologi di wilayah )atar Sunda mulai mun ul penemuan andi. 4leh karena itu, penemuan %andi "o#ongmen#e diharapkan akan membuka tabir per andian di )atar Sunda men#adi lebih terang. Melongok lokasi dimana %andi "o#ongmen#e berada, memang ukup memperhatikan. *ntuk menu#u lokasi andi ini mesti melewati sebuah gang sempit dengan tembok pagar pabrik yang men#ulang tinggi. )empat ditemukannya andi ini sendiri menempel dengan tembok pagar pembatas pabrik. Sehingga masih terdapat kendala #ika ingin menggali lebih ke utara lagi, yang hal tersebut berarti butuh melakukan penggalian dihalaman area pabrik. $onon harga tanah disekitar andi ikut mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. 5ampaknya proses ekska0asi dan pembangunan kembali bangungan andi bakal masih #auh dari selesai

Anda mungkin juga menyukai