Anda di halaman 1dari 10

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN SPIRITUAL PERSPEKTIF IBN JAUZI 1 Oleh : Ahmad Alim,M.A,DR.Cand.

Problematika dunia Barat bukan sekedar problem intelektual, melainkan krisis emosional atau lebih tepatnya krisis eksistensial. Sekularisasi telah menggantikan i!a manusia dengan akal pikirannya, sedangkan tubuh manusia dianggap tak lebih dari sebuah mesin yang sempurna diatur, dan beker a dengan prinsip"prinsip hukum matematika. #etika sains men adi men adi agama baru maka timbulah spiritual phatology, dan masalah ke i!aan lainnya yang diadakan kon$erensi social menimbulkan ketidakbahagiaan dalam hidup. Problem spiritualitas ini diakui oleh Barat, salah satunya terungkap ketika development di Denmark pada tahun %&&', untuk pertama kalinya pemerintahan negara"negara mengeluarkan pernyataan tertulis dalam dokumen resmi mereka bah!a penyebab dari ketidakadilan, tidak adanya persamaan, adalah karena ketiadaan nilai"nilai spiritual.2 (auh sebelum mun)ulnya kesadaran akan kehan)uran budaya barat, *iet+s)he , %-.."%&// 0 telah mengingatkan se)ara keras akan kekeliruan Barat dalam membuat kebudayaan . #ekeliruan itu ialah karena Barat terlalu mende!akan rasio. *iet+s)he membalikkan arus pemikiran ketika itu. 1abermas misalnya, mengatakan bah!a *iet+s)he adalah titik balik kesadaran manusia akan rasionalitasnya. Memang , *iet+s)he adalah pemikir yang sangat kritis terhadap )ita")ita modernism yang menguasai 2ropa !aktu itu. 3
1 " Makalah disampaikan dalam diskusi sabtuan 3*S3S4 , sabtu,/5 April 5/%%.

2" Dinar #ania, Studi Kritis terhadap Pendidikan Spiritual Barat , Bogor : 6ni7. 3bn #haldun, 5/%/, hlm. %, lihat uga, Sister (ayanti, 89aluing the :uture : 2du)ation $or Spiritual De7elopment. Brathay ;outh Con$eren)e Report, Ambleside, 2ngland, %&&&, hlm. ..

3 " Ahmad 4a$sir, Filsafat Pendidikan Islami, Bandung : ROSDA,5//-, hlm. '-

#ema uan sains yang hanya mengandalkan ke)erdasan rasio , sampai batas"batas tertentu akan dapat mengerosikan benteng"benteng keimanan dan semakin menu u kearah rasionalisme, pragmatisme, dan relativisme. Berbagai akibat buruk pun mun)ul, antara lain nilai"nilai kehidupan umat manusia lebih banyak didasarkan pada nilai kegunaan, kelimpahan hidup matrealistik, sekularistik dan hedonistik, yang mena$ikan aspek"aspek etika"religius dan moralitas .4 1al itu ditandai oleh semakin auhnya manusia modern dari sentuhan nilai"nilai ilahi , hilangnya orientasi hidup , me!abahnya kegelisahan, ketakutan, stress, depresi, meningkatnya angka kriminalitas, dekadensi moral. *u<aim Al" Ri$a<i mengungkapkan : 8 4ingkat endemi) kondisi gangguan i!a dan perhatian terhadap penyakit tersebut di dunia dapat di deskripsikan se)ara gamblang kepada kita. Misalnya, Amerika Serikat. Penulis buku Fashion of Anomalous Behaviour mengungkapkan bah!a '/= penderita yang dira!at di rumah sakit mengalami salah satu enis gangguan i!a dengan indikasi yang spesi$ik. Dengan kata lain, mereka mengalami penyakit sensiti7e akut. #ondisi ini mun)ul se ak seperempat abad yang lalu>.5 Selaras dengan pandangan itu, S.M. 3dris dalam bukunya, lo!ali"ation

and the Islamic #hallenge mengatakan : ,?lobali+ation poses a serious threat to Muslims. 3t not only brings about e)onomi) e@ploitation and impo7erishment, but also serious erosion o$ 3slami) belie$s, 7alues, )ulture, and tradition0. ?lobalisasi bukan hanya mempraktikkan eksploitasi ekonomi dan pemiskinan, tetapi uga mengikis keyakinan, nilai"nilai, budaya, dan tradisi 3slam. #apitalisme global

4 " M.Ari$in,Kapita Selekta Pendidikan Islam $ %mum , (akarta : Bina Aksara, %&&%, hlm.'A

5 " *u<aim Ar"Ri$a<i, Al&Shihah Al&'afsiyyah ( )irasah Fii Sikulu*iyyah Al&+akayyuf , Damaskus : (ami<ah Damaskus , %&-5 . lihat, Abd A+i+ ibn AbdullahAhmad, Kesehatan ,i-a ( Ka*ian Korelatif Pemikiran I!n .oyyim dan Psikologi /odern, (akarta : Pustaka A++am, 5//B , hlm. .%

mempromosikan nilai"nilai indi7idualisme, materialisme, konsumerisme, dan hedonisme.6 Danah Cohar seorang $isika!an Barat dalam bukunya Spiritual .uotient ,SD0 uga menuturkan problematika utama yang dialami masyarakat dunia saat ini. Menurutnya, isu utama manusia modern adalah krisis makna. ini. Cohar men)eritakan pengalamannya Banyak dia penulis mengatakan bah!a kebutuhan akan makna merupakan krisis paling penting di +aman ketika menyampaikan )eramah ke luar negeri dari berbagai negara dan budaya di seluruh dunia, tema pembi)araan orang"orang yang berkumpul adalah berkisar pada persoalan 4uhan, makna, 7isi, nilai dan kerinduan spiritual. Menurutnya banyak orang yang telah men)apai kemapanan materi namun masih merasakan kehampaan, namun mereka yang men)ari pemenuhan spiritual tidak melihat hubungan antara kerinduan mereka dengan agama $ormal.7 Daniel ?oleman menyebutkan, bah!a tahun"tahun terakhir millenium ini memperkenalkan 8 +aman kemurungan 8 , age of melancholy 0, seperti halnya abad EE3 men adi 8 abad ke)emasan 8 , the age of an0ienty 0. Data internasional memperlihatkan apa yang tampaknya merupakan !abah depresi modern, bah!a berbagai krisis tersebut , termasuk !abah yang meluas seiring diterimanya gaya hidup modern di seluruh dunia. 8 :rit o$ Capra berpendapat sama, krisis spiritual , spiritual crisis 0, belum pernah ter adi sebelumnya dalam )atatan se arah umat manusia.9 Dalam kondisi seperti ini, menurut (ohn *aisbitt dan
6 " S.M. 3dris, lo!ali"ation and the Islamic #hallenge, #edah: 4eras, 5//%. hlm.F

7 Danah Cohar dan 3an Marshal, S. 1 /emanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan 2olistik untuk /emaknai Kehidupan. Cetakan 39, (akarta : Mi+an,5//%, hlm. -

8 " Daniel ?oleman, 3motional Intelligence ( -hy It #an /atter /ore +han I. 4, london : Bloomsbury, %&&' , hlm. FF..

9 " :rit o$ Capra, +he +urning Point ( Scince, Society, And +he 5ising #ulture , *e! ;ork : Bantam, %&-. , hlm.5%

Patri)ia Aburdene dalam 8/egatrends 67778, agama merupakan satu ta!aran dalam kegersangan dan kehampaan spiritualitas manusia modern. 10 Para ilmu!an barat men)oba mena!arkan konsep Spiritual .uotient ,SD0 dan sebuah konsep untuk mengatasi problem spiritual dan krisis ke i!aan tersebut. Diantaranya adalah od Spot yang digagas oleh Danah Cohar . Menurut Cohar SD bisa digunakan pada saat seseorang berhadapan dengan masalah eksistensial yaitu ketika seseroang se)ara pribadi merasa terpuruk, ter abak kebiasaan, rasa kha!atir, dan masalah masa lalu kita akibat penyakit dan kesedihan. SD men adikan seseorang sadar bah!a dirinya memiliki masalah eksistensial dan membuatnya mampu untuk mengatasinya atau setidaknya berdamai dengan masalah tersebut. Seseorang dapat menggunakan SD ketika berhadapan dengan baik dan ahat, hidup dan mati, dan asal"usul se ati dari penderitaan dan keputusasaan manusia. 11 4eori SD yang dita!arkan Cohar tidak membuahkan hasil, bahkan men adi problem baru, karena pada hakikatnya SD merupakan upaya liberalisme melalui psikologi yang dibungkus dengan konsep teologi. *amun alih" alih mengadopsi teologi #risten sebagai akar kebudayaan Barat, Cohar ustru memadukan semua a aran agama ,ke)uali 3slam0, tradisi kaum pagan, $ilsa$at, psikologi Barat dan ilmu :isika men adi sebuah alan spiritual baru yang diklaimnya lebih netral dan bisa mengatasi $anatisme beragama dan membuat manusia lebih ter)erahkan se)ara spiritual dengan atau tampa memeluk agama yang $ormal. Sangat berbahaya ika umat 3slam mengadopsi teori ini tampa

10 " *A3SB344, (ohn, Patri)ia Aburdene, %&&/, /egatrends 6777 8+en ne- directions for the 9::7;s<, *e! ;ork A7on book. 'asional, (akarta: D aya Pirusa, %&-%, hlm. &

11 Danah Cohar dan 3an Marshal, S. 1 /emanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan 2olistik untuk /emaknai Kehidupan. Cetakan 39, (akarta : Mi+an,5//% , hlm. %F

penelaahan se)ara mendalam karena -orldvie-, asumsi, dan metodologi riset yang digunakan bertentangan dengan prinsip"prinsip a aran 3slam. 12 Selain Cohar, :rith o$ S)huon Salah satu pemikir yang dianggap sebagai tokoh :ilsa$at Perennial terkemuka, telah menulis lebih dari dua puluh buku mengenai agama dan spiritualitas. Buku pertamanya ber udul +he +ranscendent %nity of 5eligions ,#esatuan 4ransenden Agama"Agama0, men adi salah satu a)uan untuk melegitimasi Pluralisme Agama dan pendidikan multikultural yang kini marak dikampanyekan di dunia 3slam.
13

#onsep S)huon tentang spiritualitas banyak diadopsi karena dianggap mampu men a!ab permasalahan manusia modern, yang pada saat ini tidak berdaya dihadapan aturan"aturan sains, dan kekuatan relati7isme. Aymard uga berpendapat bah!a S)huon bukan seseorang Meta$isika!an yang terlalu gemar buku namun merupakan orang pertama dan paling terkemuka yang diilhami meditasi dan doa yang dipin amnya dari Rene ?uGnon. S)huon uga tidak bisa diklaim milik salah satu agama karena sudut pandangnya dianggap se)ara $undamental supra&confessional, esoteris dan uni7ersal.14 #onsep spiritualitas S)huon men)angkup tiga hal: kebenaran, praktik spiritual, moral. #emurnian dan ketersingkapan kebenaran serupa dengan meta$isikaH dogma"dogma keagamaan adalah simbol"simbol kebenaran meta$isikaH pemahaman mendalam mengenai simbolisme agama adalah esoterisme. 2soteris adalah aspek meta$isis dan dimensi internal agama. 4anpa esoterisme, agama akan teredusir men adi sekedar aspek"aspek eksternal dan dogmatis"$ormalistik. Bagi S)huon semua agama pada dasarnya sama pada
12
" ibid

13 " Dinar #ania, Studi Kritis +erhadap Konsep Pendidikan Spiritual Frith*of Schuon , Bogor : 6ni7. 3bn #haldun,5/%/,hlm.5

14 (ean Baptisted Aymard dan Patri)k Iaude, Frith*of Schuon 1 =ife and +eachings, hlm. %

le7el esoteris, karena semua menu u satu tu uan yang sama, yaitu

agama

dipelukan untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kutukan. Pengetahuan meta$isika diperlukan untuk menyelami hakikat pada setiap doktrin dan simbol" simbol agama. Meta$isika dianggap memenuhi kebutuhan bakat intelektualitas manusia dan kebenaran meta$isika tidak hanya menyoroti pikiran, melainkan menembus keseluruhan diri manusia karena meta$isika murni tersembunyi di dalam tiap agama.15 1ossein *asr sebagaimana dinukil mena!arkan S)huon. oleh Akmansyah , men)oba mengatasi sebuah alternati$ lain, yang berbeda dari gagasan Cohar dan

*asr lebih memilih spiritualitas tasa-uf dalam rangka

problem spiritual manusia modern tersebut. Menurutnya alur inilah alur yang paling tepatH karena hampir seluruh a aran 3slam tentang hal"hal yang bersi$at metafisis dan gnosis > mistis murni > utamanya yang ada dalam tasa!u$" dapat memberikan a!aban terhadap kebutuhan intelektual de!asa ini. 16 Selaras dengan pandangan itu, #omaruddin 1idayat uga menegaskan bah!a dimensi spiritualitas ika ditempatkan dalam dalam konteks ilmu keislaman maka ia tasa!u$ tidak bisa melahirkan ilmu tasa!u$, dan pada gilirannya melahirkan gerakan tarekat. 17 1al yang sama uga ditegaskan oleh Abdul Mu ib, bah!a tersendiri dalam !a)ana psikologi .18 dipisahkan dari dunia spiritual, bahkan tasa!u$ men adi salah satu mad"ha!

15 " Dinar #ania, Studi Kritis +erhadap Konsep Pendidikan Spiritual Frith*of Schuon , Bogor : 6ni7. 3bn #haldun,5/%/,hlm.F

16 " 3bid

17 " #omaruddin 1idayat, Psikologi Kematian, (akarta : Mi+an Publika, 5//', hlm.F&

18 " Abdul Mu ib, Konsep 5uh /enurut I!n .oyyim dalam perspektif Psikologi , (akarta : Desertasi 63* Syari$ 1idayatullah, 5//', hlm. '

Menggagas spiritualitas melalui alur tasa!u$ mengundang kontro7ersi di kalangan 6lama, diantaranya 3bn 4aimiyyah. Menurutnya, konsep tasa!!u$ tidak dikenal dikalangan tiga generasi yang utama salafusshalih , generasi Sahabat, 4abi<in, dan 4abi< 4abi<in0 , dan a aran ini pertama kali mun)ul di kota Bashrah, 3raJ, yang dimulai dengan timbulnya sikap berlebih"lebihan dalam +uhud dan ibadah yang tidak terdapat di kota"kota ,3slam0 lainnya. 3bn Abidin Al"1ana$i berpendapat sama,
19

bah!a konsep tasa!u$ lebih

banyak menggiring seseorang kepada amalan ibadah yang tidak di)ontohkan, hal itu disebabkan tasa!u$ banyak mengadopsi konsep dari luar 3slam, dan konsep ini dianggap sebagai embrio dari mun)ulnya praktek tarekat"tarekat 20 shu$i.21 Sholeh 3bn :au+an uga menguatkan, bah!a dari segi istilah tasa!u$ mengalami problem, dan tidak memiliki landasan yang kuat, hal itu ter)ermin dari penisbatan istilah ? tasa-uf 8 terkesan masih meraba"raba. Sebagian mereka menisbatkan kepada ? Shuf yang berarti kain !ol yang diidentikkan dengan perilaku +uhud, ada pula yang menisbatkan kepada 8 ahlusshuffah 8 yaitu para sahabat muha irin yang tinggal di Mas id *aba!i, ada pula yang menisbatkan kepada ? shaf ? yang berarti barisan shalat, Ada pula yang menisbatkan kepada 8 Shufah !in Bisyr !in %dd !in Bisyr !in +ha!ikhah ? , seorang ahli +uhud yang tinggal tinggal di dekat #a<bah pada masa (ahiliyyah. 22

19 " 3bn 4aimiyyah, /a*m@A Fata-a , Beirut: Muassasah al"Risalah, %&&A , '

ilid %%, hlm.

20 " 4arekat berasal dari bahasa Arab ? +hariBah 8, se)ara etimologi berarti alan hidup. Adapun sa)ara terminologi, kaum Shu$i mende$inisikan sebagai alan khusus bagi para salik untuk menu u Allah, dengan meninggalkan rumah menu u pendakian tahapan"tahapan spiritual , maBamat 0. Iihat Al"(ur ani , Al&+a;rifat , Beirut : Dar al"#utub al"3slamiyyah, %./-, hlm. %.%.

21 " :ariduddin, /auBif I!n A!idin Al&FaBih min Al&Shufiyyah -a Al&+asa--uf , 3stambul : 4hab<ah Al"Ananiyyah , 5//F , hlm. F/

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, 3bn (au+i , '%/"'&A 1 0 6lama yang hidup di abad B 1, menggagas konsep spiritual alan tengah, yaitu melalui ? +a"kiyyah Al&'afs . #onsep ini memiliki )orak yang berbeda dari pendekatan su$istik yang )enderung ghulu- dan berlebih"lebihan. Iebih tegas lagi , 3bn (au+i mengategorikannya sebagai belitan iblis , tal!is I!lis0.23 #a ian 3bn (au+i uga berbeda )orak dengan spiritual barat. #a ian spiritual barat menekankan pada makna spiritual sebagai potensi khas dalam asad manusia atau merupakan bagian dari alam, tampa mengaitkan unsur agama !ahyu, karena agama dimata barat tidak lebih sebagai sebuah mitos dan sumber kon$lik serta permusuhan diantara sesama.
24

hal itu, disebabkan karena Barat memiliki

keran)uan dalam mengkonsepsikan spiritualitas akibat pemikiran mereka yang dualistik, yaitu memisahkan antara dunia $isik dan meta$isik. Sementara 3bn (au+i melihat sebaliknya, spiritualitas tidak mungkin terpisah dari unsur !ahyu. 25 Akar perbedaan tersebut, berangkat dari perbedaan pandangan hidup , -orld vie-0 yang men)akup konsep tentang 4uhan, ilmu, manusia, alam, etika dan agama. Menurut 3bn (au+i, $aktor utama penyebab penyimpangan"penyimpangan spiritual, adalah sebagai berikut :
1. minimnya pengetahuan akan sunah *abi sa! dalam praktek

spiritual, dan lebih mengedepankan pengalaman spiritual para pendahulunya yang belum tentu benar. 26
22 " Sholeh ibn :au+an, 2aBiBh Al&+as--uf Ca /auBif Al&Shufiyyah min Al&I!adah Ca Al&)in, Maktabah Al"Syamilah, hlm. B

23 " 3bn (au+i, 4albis 3blis, hlm. 5A&

24 " #omaruddin 1idayat, Psikologi Kematian, (akarta : Mi+an Publika, 5//', hlm.F&

25 " 3bn (au+i, Shaid al&Khatir, Beirut : Dar al"#utub al"Arabi,%&&%, hlm.5F

26 " 3bn (au+i, 4albis 3blis, hlm.5FA

2. Menyalahgunakan makna +uhud, 3bn (au+i membahas se)ara

khusus tentang masalah +uhud dan perbedaannya dengan perilaku su$istik. 3stilah +uhud memiliki akar kata yang elas dalam literature sunah, yaitu berasal dari sabda *abi sa!, i"had fiiddunya yuhi!!uka Allah i"had fii ma inda al& nas yuhi!!uka al&nas , sementara istilah shu$i bermula dari perilaku berlebihan dalam men auhi dunia, sehingga mereka menghinakan diri dengan menggunakan ba u shu$ yang kasar. Cara ini oleh 3bn (au+i disebut )ara ruhbaniyah, yang diadopsi dari pendeta dalam men auhi kehidupan dunia!i. Iebih lan ut +uhud bukanlah ditampakkan ba u yang menggunakan 3bn (au+i men elaskan bah!a dengan kasar, )ara $isik, seperti berpenampilan

miskin,meninggalkan makan daging, akan tetapi +uhud adalah amalan hati , yaitu tidak ada ketergantungan terhadap dunia!i. 27
3. Menyalahgunakan arti ista$ti Jalbak. Penyimpangan ini pada

akhirnya melahirkan argon 8 hadasani Jalbi Kan rabbi , hatiku telah mendapatkan berita dari 4uhanku0, akhad+na ilmuna Kan al"1ay al" Iad+i la yamut , aku menimba ilmu dari maha hidup yang tidak pernah mati 0, ulumuna bila !asithah , kami mendapat ilmu tanpa perantara 0, lebih lan ut ilmu ini disebut dengan ilmu laduni atau ilmu ilhami. 28
4. 4er erumus dalam konsep khulul, atau ittihad, yang mengandung

arti Anna al&haB isthafa a*saman halla !iha !i al&ma;ani ru!u!iyyah, -a a"ala Danha al&ma;ani !asyariyah , bah!a Allah yang 1aJ,

27 " 3bn (au+i,4albis, hlm.5F%, Shaid Al"#hatir, hlm.-5

28 " 3bn (au+i, 4albis 3blis, hlm..F&

memilih asad untuk hilah si$at basyariyah.29

ditempati si$at"si$at rubbiyahnya, sehingga

5. 4er ebak pada konsep mahabbah ,)inta0,rindu ,isyJ0, 3bn (au+i

menukil perkataan dari gurunya 3bn AJil,bah!a apa yang diklaim oleh para shu$iyah akan mahabbah, itu hanya simbol semata yang tidak ada aplikasinya, karena tidak didasarkan pada syariat yang benar.30
6. 4erbelenggu

dalam

#onsep

ru<yah

atau

mukasya$ah.

Penyimpangan ini, brmula dari klaim bah!a manusia mampu menembus alam ghaib. Padahal menurut 3bn (au+i, tidak ada yang mampu mengetahui yang ghaib melainkan Allah.31

29 " 3bn (au+i, 4albis,hlm.F.5

30 " 3bid,,hlm. FF&

31 " 3bid,hlm.5F'

Anda mungkin juga menyukai