Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pratikum Peralatan Industri

Hari, tanggal

: Senin, 27 Febuari 2014

Dolongan !elompok : P2 01 Dosen 'sisten : Pro"# Dr# $no Suparno, S#%P, P&#D : 1# (o)i !urnia*an 2# -er. Silala&i +# Sapto Pu/o S# F+410000, F+4100070 F+4100102

0-'P$1'%$1 D'( HEAT EXCHANGER


$le&: Hardianti 2ut&ia '3&as 4F+41200405 (urlia Dama.anti 4F+412004,5 2# (au"al H 4F+412006+5

D0P'1%020( %0!($L$7I I(D8S%1I P01%'(I'( F'!8L%'S %0!($L$7I P01%'(I'( I(S%I%8% P01%'(I'( 9$7$1

2014

P0(D'H8L8'(
Latar 9elakang Energi merupakan hal yang sangat penting untuk penting untuk pengembangan industry dan yang merupakan isu yang penting akhir-akhir ini yaitu mengenai penghematan energy, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Pemanfaatan energy secara ekonomis adalah cara yang efektif untuk mengurangi permasalahan energy. Salah satunya alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi suatu energy dalam dunia industry adalah alat heat exchanger. Perkembangan teknologi yang semakin pesar setiap tahunnya menunjukkan perkembangan peralatan perindustrian yang semakin maju baik dari segi pembuatannay juga dari fungsi alat tersebut. Perkembangan teknologi industry yang semakin pesat itu semata-mata ditunjukkan untuk kebutuhan dan keseh=jahteraan manusia untuk peningkatan kualitas, peningkatan produktivitas, dan peningkatan efisiensi dari setiap proses produksi. Heat exchanger merupakan salah satu alat perkembang teknologi industry yang dapat memindahkan energy kalor melalui proses perpindahan panas yang terjadi pada dua atau lebih fluida dengan temperature yang berbeda. Heat exchanger dalam dunia industry sangat luas pemakaiannya, baik untuk melepas panas maupun untuk mengikat panas. edianya pun cukup banyak seperti! uap, air, minyak, gas, udara, dan sebagainya, sehingga bahan yang digunakan sangat beragam seperti! tembaga, aluminium, stainless steel dan lainnya dengan desain berbentuk tube, plate, finned, dan lainnya, yang kesemuanya tu harus mempertimbangkan kepada aspek biaya, persyaratan bahan, dan aplikasi penggunanya. Selain heat exchanger salah satu alat yang merupakan perkembangan teknologi industry adalah evaporator. Evaporator merupakan alat untuk mengevaporasikan larutan. Evaporator merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam dunia perindustrian. "plikasi dalam pemakaian evaporator dapat dijumpai dalam industry garam, pembuatan sari buah, proses persiapan, dan lain-lain. Heat exchanger dan evaporator sangat diperlukan dalam berbagai bidang industry, baik industry pangan maupun industry kimia#tektil. elihat kenyataan yang ada, dalam proses penggunaan alat-alat ini diperlukan pengetahuan akan alat tersebut dan prinsip-prinsip kerjanya. %u/uan Pratikum ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen evaporator dan heat exchanger, definisi dan prinsip kerjanya, tipe dan jenis-jenisnya, dan pengaplikasian di bidang industry,

P029'H'S'( De"inisi dan Prinsip !er/a Heat Exchanger Heat exchanger merupakan alat yang dibangun untuk efisiensi perpindahan $anas dari satu medium ke medium lainnya yang dipisahkan oleh dinding yang solid, sehingga tidak ada kontak langsung dan tidak bercampur. Heat exchanger merupakan alat yang membantu perpindahan panas dari fluida panas ke fluida dingin tanpa ada kontak langsung, selalu menggunakan elemen konduksi yang biasanya dalam bentuk tabung atau lempengan untuk memisahkan dua fluida. Heat exchanger berfungsi untuk mengontrol system atau substansi yemperatur dengan menambah atau menghilangkan energy termal. Prinsip kerja pada lata ini adalah menggunakan teori dasar perpindahan panas, dimana panas merupakan satu bentuk yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Proses terjadinya proses perpindahan panas dapat secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah dan secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas dan dluida dingin tidak berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah. Pada umumnyua perpindahan panas dapat berlangsung memalui tiga cara, yaitu cara konduksi, konveksi, dan radiasi. %"malia &'((). Stabilitas fasa fluida pada heat exchanger suhu rendah sangat penting mengingat aliran panas#dingin harus dapat mengalir dengan baik %viscositas optimal). Pegaruh suhu, tekanan, dan jenis kriogenik akan sangat menentukan efektifitas pertukaran panas yang terjadi. *eberapa kriteria utama heat exchanger yang dibutuhkan untuk penggunaan pada suhu rendah, antara lain! perbedaan suhu aliran panas dan dingin yang kecil guna meningkatklan efisiensi, rasio luas permukaan terhadap volume ytang besar untuk meminimalkan kebocoran, perpindahan panas yang tinggi untuk mengurangi luas permukaan, masa yang rendah untuk meminimalkan +aktu start up, kemampuan multi channel untuk mengurangi jumlah heat exchanger, kemampuan menerima tekanan yang tinggi, dan pressure drop yang rendah. %ipe : tipe Heat Exchanger Heat exchanger yang banyak dijumpai dalam perindustrian memiliki beberapa tipe, antara lain ! a. Coil Heat Exchanger %Penukar ,alor -enis ,umparan) Heat exchanger tipe ini berdiameter kecil dengan panjang tabung konsentris ditempatkan dalam tabung yang lebih besar, tabung gabungan melengkung dalam heliks. ,elebihan heat exchanger tipe ini, yaitu lebih murah, kecepatan aliran lebih tinggi, bilangan renolds lebih tinggi, dan cocok untuk aliran rendah. .amun kekurangannya area perpindahan panasnya kecil sehingga kinerja termalnya buruk. %/eryani &'(() b. Shells an Coil Collers Heat exchanger ini memiliki satu atau lebih berbentuk spiral, bare tube coils yang tertutup shell dan dilas baja. Pada tipe ini heat exchanger tidak bisa mendinginkan cairan diba+ah 0o1. ,elebihan dari tipe jenis ini antara lain! thermal performance lebih tinggi dari tipe penukar kalor jenis coil, tekanan lebih tinggi dari penukar kalor jenis pelat, efisiensi yang tinggi, memerlukan tempat yang minim, mudah dira+at, dan

mudah beradabtasi hamper semua tipe liquid chilling. .amun, kekurangannya kinerja termal %thermal performance) lebih rendah dari tipe penukar kalor jenis pelat, dan tekanan lebih rendah dari penukar kalor jenis coil. % /eryani &'(() c. Plate Heat Exchanger 2erdiri dari pelat ganda, tipis, sedikit terpisah yang memiliki permukaan yang sangat besar dan bagian 3 bagian aliran fluida untuk perpindahan panas. ,elebihan tipe ini, antara lain koefisien perpindahan panas tinggi, are perpindahan panas luas, penurunan tekanan rendah, dan efektifitas tinggi. .amun, kekurangannya, antara lain kemampuan tekanan rendah, dan ada banyak jenis exchanger plate yang permanen atau tipe close. %/eryani &'(() d. Plate dan Shell Heat Exchanger enggunakan heat exchanger plate dan teknologi heat exchanger shell dan tube. 4i tengah 3 tengah dari heat exchanger ada satu plate yang dilas melingkar dibuat dengan menekan dan memotong pelat. ,elebihan tipe ini, antara lain! transferpanas tinggi, tekanan tinggi, suhu operasi yang tinggi, ukuran yang ringkas, penyumbatan yang rendah, suhu pendekatan dekat, dan aman terhadap kebocoran pada tekanan dan suhu tinggi. %/eryani &'(() e. Adiabatic Wheel Heat Exchanger Heat exchanger tipe ini menggunakan intermediate fluida atau tempat yang solid untuk menahan panas, yang kemudian pindah ke sisi lain dari penukar panas akan dirilis. 4ua contoh ini adalah roda adiabatic, yang terdiri dari roda besar yang berputar melalui cairan panas dan dingin dan heat exchanger fluida. %/eryani &'(() f. Heat Exchanger Perubah 5asa Heat exchanger ini dapat digunakan baik untuk memanaskan cairan hingga menguap %atau mendidih) atau digunakan sebagai kondesor. % /eryani &'(() g. Spiral Heat Exchanger (SHE *entuk %gulungan) tabung helik %atau seperti obat nyamuk). *erjarak antara lembar saluran spiral dijaga dengan menggunakan paku pengatur jarak yang dilas sebelum bergulung. *egitu paket spiral utama telah di gulung, alternative atas dan ba+ah yang dilas dan setiap ujungnya ditutup oleh penutup berbentuk kerucut pipih# hal ini menjamin tidak ada percampuran dua cairan akan terjadi. ,elebihan tipe ini , antar lain lebih efisien terhadap ruang#tempat, mudah untuk perbaikan dalam kinerja, lebih murah rendah biaya modal, dan rendah biaya energy. % /eryani &'(() 'plikasi Penggunaan Heat Exchanger dalam 9idang Industri Heat exchanger biasa digunakan dalam berbagai bidang dalam industry, antara lain sebagai pemanas ruangan, mesin pendingin, pembangkit tenaga listrik, pabrik kimia, pabrik petrokimia, kilang minyak bumi, dan pengolahan limbah. 1ontoh aplikasi langsung mesin ini antara lain pada mesin pembakaran internal dimana air sebagai pendingin yang mengalir dalam radiator, udara melalui coil, sehingga air mendinginkan mesin.

Prinsip !er/a 2esin Pendingin Sejarah mesin pendingin absorbs pada abad ke 3 (6 mendahului jenis kompresi uap dan telah mengalami masa kejayaannya sendiri. Siklus pendinginan absobsi mirip dengan siklus pendinginan kompresi uap. Pernbedaan utama kedua siklus tersebut adalah gaya yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan antara tekanan penguapan dsan tekanan kondensasi serta cara perpindahan dari +ilayah bertekanan tinggi.%7tama &'(') System pendingin kompresi uap digunakan komperasor, sedangkan pada system pendingin absorber dan generator. 7ap bertekanan rendah diserap di absorber, tekanan ditingkatkan dengan pompa dan pemberian panas di generator sehingga absorber dan generator dapat menggantikan fungsi kompresor secata mutlak. 7ntuk melakukan proses kompresi tersebut, system pendingin kompresi uap memerlukan masukan kerja mekanik sedangkan system oendingin absorbs memerlukan masukan energy panas. 8leh sebab itu, siklus kompresi uap sering disebut sebagai siklus yang digerakkan dengan kerja dan siklus absorbs disebut sebagai siklus yang digerakkan dengan panas. %7tama &'(' ) Pada dasarnya siklus absorbs ditunjukkan dengan adanya dua tingkat yang bekerja pada system, yaitu tekanan rendah yang meliputi proses penguapan %di evaporator) dan penyerapan %di absorber), dan tekanan tinggi yang meliputi proses pembentukan uap %di generator) dan pengembunan %di kondesor). Siklus ini juga menggunakan dua jhenis 9at yang umumnya berbeda, 9at pertama disebut penyerap sedangkan yang kedua disebut refrigrator. Selanjutnya, efek pendingin yang terjadi merupakan akibat kombinasi proses pengembunan dan penguapan kedua 9at pada kedua tingkat tekanan tersebut. Proses yang terjadi di evaporator dan kondensor sama dengan pada siklus kompresi uap.%"nonim &'(&) 7tama 4ian. &'('. Prinsip ,erja esin Pendingin. $ 2erhubung berkala: +++.acbekas.com#inde;.php<option...id...prinsip!kerja...pendingin % (& aret &'(=) "nonim. &'(&. Prinsip ,erja esin Pendingin $2erhubung berkala:
staff.uny.ac.id/..../Prinsip%20Kerja%20Mesin%20Pendingin.docx (12 Maret 2014)

/eryani Intan 4ian. &'(&. Heat Exchanger 6"lat Penukar ,alor)$2erhubung berkala: http!##+++.slideshare.net#intan4/#heat-e;changer-alat-penukar-panas %(0 aret &'(=) "malia, Ilma. &'((. Penukar Panas %/eat E;changer) $2erhubung berkala: http!##id.scribd.com#doc#=>?'??@=#2ugas-Shell-and-2ube-E;-1hanger-& %(0 aret &'(=)

Anda mungkin juga menyukai