Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PEMERIKSAAN OAE

Di susun oleh : Moehamad riyanto Shamil abdurrahman Jovinny mesauya ramadhani Ana setiyani Khoerunissa

Pengertian OAE ( oto acoustic emision ) OAE bertujuan memeriksa fungsi koklea,terutama fungsi sel rambut. Suara yang berasal dari luar di proses oleh koklea menjadi energi potensial aksi (listrik),selanjutnya dikirim ke batang otak melalui saraf pendengaran,sebagian energi bunyi tidak dikirim ke saraf pendengaran melainkan kembali menuju liang telinga,proses ini mirip dengan pristiwa echo(kemp echo). Peristiwa ini kemudian di sebut sebagai emisi Otoakustik (Otoacoustic emision). Koklea tidak hanya menerima dan memproses bunyi tetapi juga dapat memproduksi energi bunyi dengan intensitas rendah yang berasal dari sel rambut luar koklea (Outher hair cells),Emisi otoakustik dibedakan menjaadi 2 kelompok yaitu: SPOAE (Spontaneus Otoacoustic Emision)

Merupakan emisi oto akustik yang dihasilkan koklea tanpa stimulus dari luar,di dapatkan pada 60% telinga dengan pendengaran normal,bernada rendah dan mempunyai nilai klinis yang sangat rendah. EOAE (Evoked Otoacoustic Emision)

adalah mengukur emisi yang dikeluarkan oleh telinga saat suara menstimulasi koklea. Tekhnik ini sensitif untuk mengetahui kerusakan pada sel rambut luar (Outher hair cells),dapat digunakan untuk memeriksa telinga tengah dan telinga dalam.Terdapat 3 jenis Evoked OAE yang dikenal yaitu: (1). SFOAE (Stimulus Frequency Otoacoustic Emision) Adalah respon yang dibangkitkan oleh nada murni yang terus menerus,jenis ini tidak mempunyai arti klinis dan jarang di gunakan. (2). TEOAE (Transiently Evoked Otoacoustic Emision) Adalah respon stimulus klik dengan waktu cepat yang timbul di 2-2,5 MS setelah pemberian stimulus,TEOAE tidak dapat di deteksi pada telinga dengan ambang dengar lebih dari 40 dB. (3). DPOAE (Distortion Product Otoacoustic emision) Menggunakan 2 buah stimulus nada murni yang berbeda frekuensi dan intensitasnya.Nada murni akan merangsang daerah koklea secara terus menerus.

Cara pemeriksaan
Pemeriksaan OAE merupakan pemeriksaan elektrofisiologik untuk menilai fungsi koklea yang objektif, otomatis (menggunakan kriteria pass/lulus dan refer/tidak lulus), tidak invasif, praktis sehingga sangat efisien untuk program skrining pendengaran pada bayi baru lahir ( Universal Newborn Hearing Skreaning). Sebelum dilakukan tes OAE sebaiknya dialkukan tes timpanometri terlebih dahulu agar dapat dipastikan hasil tes OAE akurat atau tidak.selama hasil tes timpanometri adalah normal ,maka hasil Otes OAE dapat dipercaya ,tetapi jika hasil tes timpanometri menunjukan adanya gangguan ditelinga tengah, maka hasiltes OAE kurang akurat,faktor lain yang mempengaruhi hasil tes OAE yaitu ukuran probe (harus sesuai dengan ukuran liang telinga),posisi penempatan probe (tidak ada kebocoran atau celah udara dan posisi probe harus lurus kearah gendang telinga) serta kebisingan external maupun internal. Pemeriksaan dapat dilakukan diruang biasa yang cukup tenang, tidak memerlukan ruang kedap suara (sound proof room),dan tidak memerlukan obat penenang (sedatif) asal pasien tidak terlalu banyak bergerak, Pada mesin OAE generasi terakhir nilai OAE secara otomatis akan dikoreksi dengan noise yang terjadi selama pemeriksaan. Artefak yang terjadi akan diseleksi saat itu juga (real time). Hal tersebut menyebabkan nilai sensitifitas dan spesifitas OAE yang tinggi. Untuk memperoleh hasil yang optimal diperlukan pemilihan probe (sumbat liang telinga) sesuai ukuran liang telinga. Sedatif tidak diperlukan bila pasien koperatif. Pemeriksaan OAE juga dimanfaatkan untuk memonitor efek negatif dari obat ototoksik,diagnosis neuropati auditorik,membantu proses pemilihan alat bantu dengar, skrining pemaparan bising (noise induced hearing loss) dan sebagai pemeriksaan penunjang pada kasus yang berkaitan dengan koklea.

Cara kerja alat OAE


Alat ini bekerja dengan memberikan stimulus bunyi yang masuk keliang telinga mealui insert probe,menggetarkan gendang telinga,sealnjutnya melalui telinga tengah,kemudian mencapai koklea. Saat stimulusbunyi mencapai OHC koklea yang sehat,OHC akan memberikan respon dengan memancarkan emisi skustik yang akan dipantulkan kearah luar (echo) menuju telinga tengahdan liang telinga. Emisi akustik yang tiba di liang teliang telinga akan direkam oleh mikrofon mini yang juga berada dalam insert probe,selanjutnya diproses oleh mesin OAE sehingga hasilnya dapat di tampilkan pada layar monitor mesin OAE. Kerusakan pada OHC misalkan akibat virus,obat-obatan ototoksik,kurangnya oksigenasi,dan perfusi yang menuju

koklea menyebabkan OHC tidak tidak dapat memproduksi gelombang OAE, OAE tidak akan muncul pada hilangnya pendengaran lebih dari 30-40 dB. Pemeriksaan OAE dapat menentukan penilaian klinik telinga perifer/jalur preneural, namun tidak dapat memeriksa dapat memriksa adanya gangguan syaraf pendengaran atau respon otak/jalur neural terhadap suara. Sebelum melakukan pemeriksaan OAE perlu dilakukan pemeriksaan timpanometri,karena bila fungsin koklea normal, tetapi terdapat obstruksi liang telinga luar atau cairan di telinga tengah dapat memberikan hasil positif palsu.

Penyebab Nonpatologis yang menyebabkan tidak adanya OAE. Penempatan ujung probe yang tidak tepat Standing waves Serumen : mengoklusi liang telinga atau menghalangi probe Debris dan benda asing diliang telinga luar Verniks kaseosa pada neonatus (sangat sering pada bayi ketika baru lahir) Pasien yang tidak koperaitf

Penyebab patologis yang dapat menyebabkan tidak adanya OAE. Telinga luar :stenosis,otitis eksterna,kista,dan tekanan telinga tengah yang abnormal Membran timpani : perforasi,tymphanosclerosis Telinga tengah : otosklerosis,disartikulasi telinga tengah,koleastatoma,kista dan otitis media bilateral Koklea : paparan obat-obat ototoksik ,paparan suara bising,dan keadaan patologis lain

Berikut gambar jenis OAE

Anda mungkin juga menyukai