Anda di halaman 1dari 4

1.

Organ yang berperan dan peranan masing masing organ Jawaban : Organ utama system endokrin Organ organ utama dari traktus reproduksi wanita, yang paling penting diantaranya adalah : a. Ovarium b. Tuba fallopi c. Uterus d. Vagina 2. Hormone yang berperan interaksi antara masing-masing hormone, peran masing-masing hormone 3. Produksi dan nasib yang di alami masing-masing hormone, baik pada peride kanak-kanak 4. Peralihan periode kanak-kanak ke periode reproduksi Jawabannya : Pubertas adalah masa peralihan antara kanak-kanak dengan dewasa. Pada usia ini pelepasan hormon seks akan memengaruhi perkembangan seksual, karateristik seksual, dan kesuburannya. Pubertas merupakan tahapan dalam kehidupan dimana terjadi pematangan sistem reproduksi bersama pertumbuhan somatik dan kematangan seksual. Masa pubertas biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada gadis peristiwa pertama adalah : a. Telarke yaitu terbentuknya payudara b. Diikuti oleh pubarke yaitu timbulnya rambut pubis dan ketiak c. Lalu oleh menarke yaitu periode mestruasi pertama Mekanisme terjadinya pubertas belum diketahui sepenuhnya, namun pengaruh utama tampaknya berasal dari sistem saraf pusat. Sistem neuroendokrin khususnya hormon gonodatropin yang dilepas neuron gonadotropin-releasing hormone di nukleus arkuatus hipotalamus berperan dalam mempengaruhi terjadinya pubertas. Neurotransmiter yang menyebabkan penghambatan (inhibitor) atau stimulasi (stimulator) seperti asetilkolin,

katekolamin, gamma-aminobutyric acid, peptida opioid, prostaglandin dan serotonin turut mempengaruhi kejadian pubertas.

Gambar : Pengaruh neuroendokrin terhadap waktu pubertas Perubahan Hormonal dan Awitan Pubertas Sebelum pubertas, steroid gonad dalam jumlah yang kecil mampu menekan aktivasi hipotalamus dan hipofisis. Dengan awitan pubertas, gonadostat hipotalamus secara progresif menjadi kurang peka terhadap efek supresi steroid seks oleh sekresi gonadotropin. Akibatnya kadar luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) meningkat, yang selanjutnya akan menstimulasi gonad sehingga tercapai keadaan homeostatik baru (gonadarke). Kira-kira satu sampai dua tahun sebelum awitan pubertas, terjadi sekresi LH dalam jumlah kecil saat tidur. Sekresi LH terjadi secara pulsatil dan dianggap mencerminkan pelepasan luteinizing hormone releasing hormone (LHRH) hipotalamus endogen secara episodik. Dengan adanya sekresi LH nokturnal tersebut, diperkirakan awitan pubertas akan terjadi dalam waktu satu

sampai dua tahun kemudian. Sekresi LH nokturnal pulsatil terus berlanjut dan meningkat dalam aspek frekuensi maupun amplitudonya saat gambaran klinis pubertas mulai terlihat Penurunan kepekaan hipotalamus dianggap penting dalam awitan pubertas. Pada saat anak perempuan mengalami pubertas terjadi peningkatan tajam produksi FSH yang mendahului peningkatan estradiol plasma. Selama masa remaja respon LH terhadap Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) meningkat dengan cepat pada kedua jenis kelamin, namun peningkatan FSH tidak sepesat kenaikan LH. FSH dan LH bekerja secar sinergis untuk menimbulkan perubahan-perubahan gonad pada masa pubertas. Pada perempuan terjadi perubahan hormonal yang mencolok menjelang menarke yaitu penurunan sensitivitas mekanisme umpan balik negatif hormon seks. FSH kurang ditekan oleh hormon seks sehingga kadarnya akan meningkat. Peningkatan kadar FSH akan merangsang ovarium sehingga folikel-folikel primer berkembang dan kadar estradiol meningkat. Perubahan status hormonal ini akan tampak dari munculnya tanda-tanda seks sekunder. Beberapa saat menjelang menarke, muncul mekanisme kontrol baru yaitu umpan balik positif estradiol terhadap hipofisis yang menghasilkan lonjakan LH. Lonjakan LH berkaitan dengan ovulasi. Bila tidak terjadi ovulasi maka kadar estradiol menurun dan keadaan ini akan diikuti dengan perdarahan akibat deskuamasi endometrium yang berupa haid pertama

5. Periode reproduksi Jawabnnya : Periode reproduksi merupakan masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira selama 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan terjadinya kehamilan. Pada masa ini terjadi kurang lebih 450 kali ovulasi, dan selama masa ini wanita berdarah saat menstrusi selama 1800 hari. Biarpun pada umur di atas 40 tahun wanita masih dapat hamil, tetapi fertilitas menurun sesudah umur tersebut. Di samping membantu mengontrol ovulasi, pembuahan, dan kehamilan, estrogen memelihara kekuatan tulang dan membantu mengatur kolesterol. Progesteron bekerja sama dengan estrogen untuk mempersiapkan tubuh wanita menghadapi pembuahan, kehamilan, dan membantu mengatur siklus haid. Hormon ini juga memegang peran penting dalam pertumbuhan

dan mengatur distribusi lemak dalam tubuh perempuan sehingga lebih banyak deposit lemak di bagian paha, bokong, dan pinggul. Perubahan Hormonal Dalam Kehamilan Pada masa kehamilan, plasenta membentuk sejumlah besar human chorinic gonadotropin, esterogen, progesterone, dan human chorionoc somatomammotropin. a. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) Bersamaan dengan perkembangan sel-sel trofoblas dari sebuah ovum yang baru dibuahi, hormone hCG di sekresikan oleh sel-sel sinsisial trofoblas kedalam cairan ibu. Kemudian kecepatan sekresi meningkat dengan cepat dan mencapai maksimal kira-kira 10 sampai 12 hari setelah ovulasi. Fungsi hCG yang terpenting adalah mencegah involusi normal dari korpus liteum pada akhir siklus seksual wanita.

b. Esterogen c. Progesterone d. Human Chorionic Somatomammotropin 6. Peralihan periode reproduksi ke periode senium 7. Pada periode senium
Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yan baru sehingga tidka ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adaah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini pula osteoporosis terjadi pada wanita dengan intensitas yang berbeda. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam hal ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi kering sehingga timbul rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu berkemih dan terasa ingin terus buang air keci

Anda mungkin juga menyukai