Anda di halaman 1dari 22

Tribowo Rachmat F 240210110112

VI. PEMBAHASAN Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Untuk mengetahui lebih luas tentang pengelolaan air limbah, maka perlu kiranya diketahui juga secara detail mengenai kandungan yang ada di dalam air limbah juga sifatsifatnya. Setelah diadakan analisis ternyata air limbah mempunyai sifat yang dapat dibedakan menjadi 3 bagian besar, menurut Sundstrom, yaitu

Sifat !isik Sifat "imia#i Sifat $iologi %dapun cara pengukuran yang dilakukan pada setiap jenis sifat tersebut

dilaksanakan secara berbedaberbeda sesuai dengan keadaannya. %nalisis jumlah data dan satuan biasanya ditetapkan untuk penelaahan bahan kimia, sedangkan analisis dengan menggunakan penggolongan banyak diterapkan apabila menganalisis kandungan biologisnya (Sugiharto, &'()). *enurut !arda+, &'',, sifat sifat air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk menentukan tingkat polusi air misalnya

-ilai p., keasaman, alkalinitas Suhu /arna, bau dan rasa 0umlah padatan -ilai $123412 5encemaran mikroorganisme pathogen "andungan minyak "andungan logam berat "andungan bahan radioaktif 6.1. Karakteristik Limbah

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengu ian Karakteristik !isik Limbah

Tribowo Rachmat F 240210110112

#ata Pengamatan Suhu $%&' (arna Bau %ir Limbah 6ndustri "uning "edelai 8,9( 3) :4 7ahu pucat basi ; "eruh ; %ir Sungai Sayang (,8< 3: :4 %mis ; ; %ir "eran ?edung < (,98 ,( :4 $ening Logam "eruh ; %mis ; %ir Selokan 4iseke (,33 3, :4 ;; ;; "eruh ; 7idak %ir %rboretum ' 3< :4 ;;; berbau $Sumber * #+kumentasi "riba)i, -%1.' Sam"el "H selokan, air kolam, air sungai, dan air keran.

En)a"an $g' :,:9&' 3,)=&:>3 (,(=&:>3 3,'=&:>3 :,:,:3

Sampel yang digunkan dalam praktikum adalah limbah industri tahu, air 5engujian fisik terhadap limbah>limbah ini dilakukan dengan mengamati p., suhu, #arna, bau, dan endapan yang ada pada limbah yang diuji. 5engukuran p. setiap sampel diuji dengan p. meter. Sebelum dilakukan pengukuran p. pada sampel p. meter perlu dikalibrasi terlebih dahulu. 4aranya adalah dengan memasukan p. meter ke dalam larutan 5engujian suhu diukur dengan termometer, #arna dan bau dibandingkan setiap sampel dan dibandingkan dengan air bersih sebagai standard. Sedangkan pengukuran endapan dilakukan dengan cara menyaring limbah cair menggunakan kertas saring yang telah ditimbang terlebih dahulu, dan dio@en dengan suhu &:8:4 selama 3: menit. Setelah dio@en dan didinginkan didalam desikator, sampel disaring dengan kertas tersebut, kemudian kertas saring di o@en kembali selama 3: menit, didinginkan, dan terakhir ditimbang. 5erhitungan berat endapan limbah cair adalah sebagai berikut A /endapan B /kertas saring ; endapan > /kertas saring a. Pengukuran "H kebasaan p. limbah cair adalah ukuran keasaman (acidity) atau

(alkalinity) limbah cair. p. menunjukkan perlu atau tidaknya pengolahan pendahuluan (pre-treatment) untuk mencegah terjadinya gangguan pada proses pengolahan limbah cair. .asil pengamatan menunjukkan bah#a air kolam arboretum memilik p. paling basa (tertinggi) yaitu ' karena biasanya air

Tribowo Rachmat F 240210110112

buangan ini mengandung campuran +at>+at kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam>macam +at organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah>sampah lainnya dan cenderung menjadi bersifat asam apabila sudah mulai membusuk, terutama detergen dan sabun yang pada umumnya langsung dibuang, sehingga p. limbah menjadi basa. 6ni disebabkan oleh lokasi arboretum yang dekat dengan sekretariat U"*>U"* yang menjadi pusat kegiatan mahasis#a. Sedangkan p. yang paling asam adalah limbah tahu yaitu 8,((, hal ini dikarenakan limbah tahu dapat menjadi asam karena proses fermentasi dari mikroorganisme yang menguraikan protein>protein tahu yang larut dalam air rendamannya dan menyebabkan limbah dari tahu mempunyai p. yang cukup rendah dibandingkan limbah lainnya. Sedangkan air kran (.98 dan air sungai (.8< serta air selokan (.33. $erdasarkan hasil pengamatan tersebut, hampir semua sampel telah melampaui standart baku mutu, hanya air keran saja yang tidak. *enurut literatur, air normal yang memenuhi syarat untuk kehidupan mempunyai p. berkisar antara 9,8 > ),8 (/ardhana, ,::<). %ir limbah industri bahan anorganik pada umumnya mengandung asam mineral dalam jumlah tinggi sehingga keasamannya juga tinggi atau p.nya rendah. %danya komponen besi sulfur (!eS ,) dalam jumlah banyak di dalam air akan membentuk .,S1< dan besi (!e) yang larut. 5erubahan keasaman pada air limbah, baik kearah alkali (p. naik) maupun kearah asam (p. turun), akan sangat mengganggu kehidupan ikan dan he#an air. Selain itu, air limbah yang memiliki p. rendah bersifat sangat korosif yang mengakibatkan besi menjadi berkarat. b. Pengukuran Suhu

Suhu merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air untuk berbagai akti@itas sehari hari. -aiknya suhu atau temperatur air akan menimbulkan akibat berikut C C C *enurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air. *eningkatkan kecepatan reaksi kimia. *engganggu kehidupan organisme air.

Tribowo Rachmat F 240210110112

Suhu limbah cair yang diamati pada praktikum menunjukan hasil suhu yang tertinggi adalah pada air limbah tahu yaitu 3) :4, sedangkan suhu yang terendah adalah air kerang gedung < yaitu ,(:4. 7idak terdapat perbedaan suhu yang signifikan dari keempat sampel tersebut. 2iperkirakan suhu sampel tersebut telah mengikuti suhu ruang karena jarak pengambilan sampel dan pengujian yang terlalu lama. Limbah tahu yang baru keluar dari proses produksi umumnya memiliki suhu yang tinggi. %ir limbah yang mempunyai suhu lebih tinggi dari tempat asalnya dapat menimbulkan beberapa akibat, yaitu jumlah oksigen terlarut dalam air menurun, kecepatan reaksi kimia meningkat, kehidupan biota air terganggu atau mati. Suhu air limbah dapat mempengaruhi biota yang ada pada tempat pembuangan limbah jika terdapat perbedaan suhu yang tinggi pada limbah saat di tempat pembuangan (/ardhana, ,::<). .asil pengamatan menunjukan bah#a suhu yang terdapat pada keempat sampel masi dalam taraf aman, karena menurut literature yang didapat, suhu yang optimum untuk kehidupan dalam air adalah ,8 > 3: : 4. Sedangkan tumbuhan air akan terhenti pertumbuhannya pada suhu air diba#ah &:D4 atau diatas <:D4 (/ardhana, ,::<). -aiknya suhu air akan menimbulkan akibat menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air, meningkatkan kecepatan reaksi kimia, mengganggu kehidupan ikan dan biota air lainnya, bahkan jika batas suhu yang mematikan terlampaui, komponen biotik air tersebut akan mati. 6kan yang hidup di dalam air yang mempunyai suhu relatif tinggi akan mengalami kecepatan respirasi, disamping itu suhu yang tinggi juga akan menurunkan jumlah oksigen yang terlarut di dalam air, sehingga biota air akan mati kekurangan oksigen. /. (arna )an Bau 5ada dasarnya air bersih tidak ber#arna, tetapi seiring dengan #aktu dan meningkatnya kondisi anaerob, #arna limbah berubah dari yang abuabu menjadi kehitaman./arna dalam air disebabkan adanya ion>ion logam besi dan mangan (secara alami), humus, plankton, tanaman air dan buangan industri./arna air dibedakan atas dua macam, yaitu C /arna sejati (true color) yang diakibatkan oleh bahan>bahan terlarut.

Tribowo Rachmat F 240210110112

/arna semu (apparent color) yang selain disebabkan oleh bahan>

bahan terlarut, juga karena bahan>bahan tersuspensi, termasuk diantaranya yang bersifat koloid. /arna yang ada pada limbah cair diakibatkan oleh adanya bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, selain itu kemungkinan adanya bahan pe#arna tertentu yang kemungkinan mengandung logam berat. $erbeda pada sampel air kran yang tidak ber#arna, sampel air selokan, air sungai, dan air kolam menunjukan #arna yang sedikit keruh, sedangkan sampel limbah tahu ber#arna putih kekuningan karena tahu yang dihasilkan ber#arna putih keruh kekuningan, air kolam ber#arna keruh karena air tersebut merupakan tempat kehidupan ikan, sehingga air tersebut telah bercampur dengan kotoran ikan dan sisa makanan dari ikan. *aka, diduga pada limbah limbah cair yang diuji pada praktikum kemungkinan terdapat bahan>bahan tersuspensi dalam air, pe#arna, dan logam berat. $au disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi materi atau penambahan substansi pada limbah. Sifat bau limbah disebabkan karena +at>+at organik yang telah berurai dalam limbah dan mengeluarkan gas>gas seperti sulfide atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak. .al ini disebabkan adanya pencampuran dari nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung limbah. 5engendalian bau sangat penting karena terkait dengan masalah estetika. $erdasarkan pengamatan organoleptik yaitu pada #arna dan bau dari limbah, maka bau yang sangat mencolok adalah pada bau limbah industri tahu yang berbau asam dan air selokan yang berbau amis. $au asam pada limbah industri tahu, berasal dari gas .,S, amoniak ataupun fosfin sebagai akibat dari terjadinya fermentasi limbah organik tersebut. Selain itu bau asam pada limbah tahu juga ditimbulkan karena adanya akti@itas penguraian dari mikroba terhadap +at>+at dalam air limbah tahu. $au juga dapat disebabkan karena penurunan kadar oksigen terlarut dan karena adanya kegiatan mikroorganik yang menguraikan +at organik menghasilkan gas tertentu. 2i samping itu bau juga timbul karena terjadinya reaksi kimia yang menimbulkan gas. "uat tidaknya bau yang dihasilkan limbah tergantung pada jenis dan banyak gas yang ditimbulkan.

Tribowo Rachmat F 240210110112

). En)a"an 0umlah endapan pada contoh air merupakan sisa penguapan dari contoh air limbah pada suhu &:3 &:8o4. $eberapa komposisi akan hilang jika dilakukan pemanasan secara lambat. 0umlah total endapan terdiri dari benda benda yang mengendap, terlarut dan tercampur. Untuk melakukan pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan mengadakan pemisahan air limbah dengan memperhatikan besar kecilnya partikel yang terkandung di dalam air. .al ini akan memudahkan kita dalam memilih teknik pengendapan yang akan diterapkan sesuai dengan partikel yang ada di dalamnya. %ir limbah yang mengandung partikel dengan ukuran besar memudahkan proses pengendapan yang berlangsung, sedangkan apabila air limbah tersebut berisikan partikel yang sangat kecil ukurannya akan menyulitkan dalam proses pengendapan, sehingga untuk mengendapkan benda ini haruslah dipilihkan cara pengendapan yang lebih baik dengan teknologi yang sudah lebih canggih *enurut hasil pengamatan, semua sampel limbah cair ternyata mengandung endapan. Limbah industri tahu mengandung endapan sebanyak :,:9&' g3&:: mL sampel dan air sungai mengandung endapan sebanyak 3,) E&:>3 g3&:: mL sampel. %ir keran mengandung endapan sebanyak (.(E&:>3 g3&:: mL sampel. %ir selokan mengandung endapan 3.'E&:>3 g 3 &::ml. %ir kolam mengandung endapan sebanyak :,:,:3 g3&:: mL sampel. Fndapan pada limbah ini biasanya adalah bahan padat organik maupun anorganik yang larut, jasad renik, mengendap maupun suspensi. $ahan ini akan mengendap pada dasar air yang lama kelamaan menimbulkan terganggunya kehidupan bita dalam tempat pembuangan limbah tersebut. 6.- Perhitungan B0# )an #0 1ksigen adalah gas tak berbau, tidak berasa dan hanya sedikit larut dalam air. 1ksigen terlarut inilah yang merupakan tempat bergantungnya kehidupan dalam air baik tumbuhan maupun he#an, sehingga kadar oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan oksigen terlarut. "ehidupan dalam air dapat bertahan jika terdapat oksigen terlarut minimal sebanyak 8 ppm (8 part per million atau 8 mgr oksigen untuk setiap liter air), selebihnya bergantung pada ketahanan organisme, derajat keaktifan, kehadiran bahan pencemar, suhu air dan sebagainya.

Tribowo Rachmat F 240210110112

1ksigen terlarut dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air dan dari atmosfir. 0ika oksigen terlarut terlalu rendah, maka organisme aerob mungkin akan mati dan organisme anaerob akan menguraikan bahan organik dan menghasilkan bahan seperti metana dan hydrogen sulfida. Gat inilah yang menyebabkan air berbau busuk. Uji $12 adalah salah satu metode analisis yang paling banyak digunakan dalam penanganan limbah dan pengendalian polusi. Uji ini mencoba menentukan kekuatan polusi dari suatu limbah dalam pengertian kebutuhan mikroba akan oksigen dan merupakan ukuran tak langsung dari bahan organik limbah. Untuk mengatahui nilai $12, maka harus dihitung terlebih dahulu nila 21 (2emand 1Eygen) yaitu jumlah oksigen yang terlarut dalam air. $12 dapat diketahui dengan menentukan 21 limbah hari ke>: dan hari ke>8. 5engukuran oksigen terlarut harus dianalisa secepat mungkin, karena kelarutan oksigen dalam air sangat dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan udara. Senya#a reduktor atau oksidator (nitrit) dalam air dapat mengganggu pengukuran oksigen. Larutan *nS1< yang digunakan akan mengikat oksigen dan membentuk endapan *n1,. 5enambahan alkali iodida dalam suasana asam akan membebaskan iodium. $anyaknya iodium yang dibebaskan ekui@alen dengan banyaknya oksigen terlarut. 6on iodida 6> mengoksidasi 1, dalam *n1,. *n1, ; 6> 6, ; *n,; Setelah penambahan *nS1< dan alkali 6odida %+ida harus ditutup rapat dan tidak boleh terkena cahaya karena 6odida akan rusak apabila terkena cahaya. 7itrasi menggunakan -a,S,13 akan mengubah 6, menjadi 6>. 0ika jumlah oksigen terlarut (21) yang besar, berarti air tersebut tidak banyak terpolusi bahan bahan organik karena tidak terjadi konsumsi oksigen dalam jumlah besar. %pabila jumlah oksigen terlarut (21) kecil, maka terjadi konsumsi oksigen dalam jumlah besar dan air tersebut merupakan air limbah yang terpolusi bahan bahan organik yang akan meningkatkan akti@itas aerobik. $erikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung 21 dan $12

Tribowo Rachmat F 240210110112

2imana ! adalah faktor pengenceran, 2& adalah 21 sampel hari ke :, 2 , adalah 21 sampel hari ke 8, $& adalah 21 blanko hari ke :, dan $, adalah 21 blanko hari ke 8. .asil pengamatan dari uji 21 dan $12 yang diperoleh adalah sebagai berikut Tabel -. Hasil Pengamatan Pengu ain #0 )an B0# "el H -a,S,13 H -a,S,13 :.,) :.9) :.''9 :.33 :.8&, :.)&3 :.)&3 :.)&3 :.)&3 :.)&3 :.9) :.9) :.9) :.9) :.9) :.8:<, &.,9<, >,.:,8) &.')&3 :.9:89 2& 2, $& $, $12

(8 hari) (: hari) & :.9 ml :.8 ml :.33 , & ml &., ml :.(: 3 , ml &., ml :.)') < :.8 ml :.( ml :.83 8 & ml :.' ml :,8)9 Sumber* #+kumentasi Priba)i, -%1.

$erdasarkan data hasil pengamatan, air sungai Sayang memiliki nilai 21 yang paling tinggi. .al ini sudah sesuai karena kolam atau sungai tersebut terdapat tanaman air dimana pada proses fotosintesis tanaman tersebut memproduksi oksigen. Sampel selokan memiliki nilai $12 paling tinggi. .al ini menyatakan bah#a pada sampel tersebut banyak terdapat bahan organik. Limbah air selokan memiliki nilai $12 paling tinggi, sementara itu air tahu memiliki nilai $12 yang rendah. .al ini sesuai tidak dengan teori yang ada karena seharusnya limbah tahu juga banyak mengandung bahan organik. Selain itu pada sampel air keran nilai $12 nya negatif, ini mungkin disebabkan kesalahan pada titrasi sehingga @olume yang tercatat tidak sesuai. Semakin tinggi nilai $12, maka pada sampel tersebut semakin banyak terdapat bakteri. $akteri tersebut menggunakan oksigen yang ada dalam sampel untuk menguraikan senya#a organik pada kondisi anaerobik. *enurut literature %ir sungai mempunyai $12 kira>kira &>&: ppm, sedangkan air tercemar mempunyai nilai $12 I &: ppm. 6... Pengu ian &0#

Tribowo Rachmat F 240210110112

412 *erupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada. 412 dinyatakan dalam ppm (part per milion) atau ml 1,3 liter.. 5engukuran kekuatan limbah dengan 412 adalah bentuk lain pengukuran kebutuhan oksigen dalam air limbah. 5engukuran ini menekankan kebutuhan oksigen akan kimia dimana senya#a> senya#a yang diukur adalah bahan>bahan yang tidak dapat dipecah secara biokimia. %ngka 412 merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh +at anorganik. 2alam laboratorium, pengukuran 412 dilakukan sesaat dengan membuat pengoksidasi ",4r,1) yang digunakan sebagi sumber oksigen. *ula>mula, khusus untuk sampel limbah tahu, perlu dilakukan pengenceran sampel dengan melarutkan & ml sampel limbah dengan menambahkan 'ml aJuades setelah itu diambil 8ml .Setelah 8 ml sampel dalam botol erlenmeyer ditambahkan 8 ml .,S1< 9- yang bertujuan untuk mencipatakan suasana asam. Setelah itu dilakukan pemambahan ,: ml ",4r,1) yang kemudian dikocok dengan cara menggoyang>goyangkan erlenmeyer untuk menghomogenisasikan campuran larutan tersebut. 0ika larutan berubah #arna menjadi #arna hijau, maka sampel perlu diencerkan lagi atau dengan kata lain pengenceran masih kurang karena kadar 412 sampel melebihi &<:: ppm dimana ",4r,1) diubah menjadi .4r1< karena ",4r,1) tidak lagi bereaksi hanya dengan oksigen, tetapi telah bereaksi dengan asam juga. Setelah itu dilanjutkan dengan pemanasan pada selama &: menit pada waterbath yang kemudian didinginkan pada suhu kamar. !ungsi dari pemanasan ini adalah untuk mempercepat reaksi. Setelah dingin ditambahkan larutan "6 sebanyak &: ml yang dilakukan menggunakan plastik hitam untuk mencegah terurainya "6 oleh cahaya. 4ampuran larutan tersebut kemudian digoyang>goyang secara kuat selama 8 menit untuk membantu mempercepat reaksi ",4r,1) dengan "6. Setelah itu, larutan dititrasi dengan -a,S,13 :,& - yang dihentikan sampai ber#arna kuning pucat dimana #arna tersebut mengindikasikan titik akhir titrasi yang sudah dekat. Untuk memperjelas titik akhir titrasi tersebut, dilakukan penambahan indikator amilum 3 pati sebanyak , ml dan kemudian titrasi dilanjutkan kembali sampai memperoleh #arna hijau bening.

Tribowo Rachmat F 240210110112

Holume -a,S,13 yang terpakai digunakan dalam perhitungan 412 dengan rumus

2alam praktikum, @olume blanko merupakan @olume -a,S,13 yang didapatkan dengan melakukan keseluruhan prosedur tanpa menggunakan sampel dimana @olume blanko ini digunakan sebagai dasar perhitungan kandungan 412 yang terdapat pada masing>masing limbah. Holume blanko yang didapat adalah &,., ml. Holume sampel itu sendiri adalah @olume -a,S,13 yang terpakai dalam titrasi masing>masing sampel limbah. 2engan demikian perhitungan masing> masing kadar 412 limbah didapatkan dengan hasil sebagai berikut Tabel .. Hasil Pengamatan Pengu ian &0# Kel & %ir Sam"el Limbah 6ndustri VNa-S-0. blank+ $ml' VNa-S-0. sam"el $ml' ',9 ml &:,) ml ',) ml &:,' ml &&,& ml &0# $""m' <&9: &,:: ,::: &:<: ((:

7ahu , %ir Sungai Sayang &,,, ml 3 %ir "eran ?edung < < %ir Selokan 4iseke 8 %ir %rboretum $Sumber * #+kumentasi "riba)i, -%1.'

-ilai 412 pada 55 -o. (, 7ahun ,::& adalah sebesar ,8 mg3L. -ilai 412 sebesar ,8 mg3L merupakan baku mutu air. $aku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, +at, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. 2engan penentuan nilai 412 kadar air tersebut masih dalam keadaan normal dan tidak mengalami suatu pencemaran, jika nilai 412 diatas ,8 mg3L maka air tersebut mengalami pencemaran. 5ada hasil analisa pertama pada sampel limbah cair tahu mendapatkan hasil nilai 412 <&9: mg3L. 7ingkat pencemaran yang tinggi akan membahayakan bagi kelangsungan manusia bahkan lingkungan hidup

Tribowo Rachmat F 240210110112

yang disekitarnya. "ehidupan mikroorganisme yang ada di dalam air akan terancam karena kebutuhan oksigen berkurang. %rti penting pengetahuan nilai 412 dalam pengendalian limbah industri yaitu untuk dapat mengetahui seberapa berbahayanya suatu limbah hasil produksi pada industri. 412 mempunyai batasan nilai ambang batasnya agar suatu buangan limbah tersebut yaitu sungai, danau atau laut dalam keadaan baku mutu air. 2engan dapatnya mempelajari nilai 412 dalam limbah maka kita dapat menentukan tingkat tinggi rendahnya pencemaran air yang tercampur oleh limbah tersebut. 2engan mengetahui tingkat tinggi rendahnya dapat langsung mengatisipasi berbahayanya limbah tersebut untuk kelangsungan hidup. -ilai 412 tinggi mengindikasikan bah#a air tersebut telah tercemar. 6.1 Perhitungan T+tal Mikr++rganisme %ir menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama, karena untuk mendapatkan air yang bersih, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal ,karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam> macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan>kegiatan lainnya. "etergantungan manusia terhadap air pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat. Limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang biak di mana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit. 5engujian total mikroorhanisme dari limbah dilakukan dengan metode tuang. 5enggunaan metode tuang ini dilakukan dengan cara pengenceran terlebih dahulu sampai tingkat pengenceran &:>9. "emudian tabung reaksi pada pengenceran ke <, 8 dan 9 diambil & ml untuk dimasukan ke dalam ca#an petri yang selanjutnya diisi medium 54%. *etode agar tuang digunakan untuk mengencerkan mikoroorganisme yang terdapat pada sampel. 5engenceran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pada ca#an yang terakhir tumbuh koloni>koloni yang terpisah. 5engenceran yang kami lakukan sampai tingkat pengenceran &:>9. 2an yang kami amati adalah pada pengenceran &:>8 dan &:>9.

Tribowo Rachmat F 240210110112

5ertumbuhan bakteri pembentuk spora pada agar pada umumnya dapat dibedakan dari bakteri lainnya karena koloninya mempunyai permukaan yang bergelombang, kasar, dan tidak rata, kadang>kadang terlihat seperti kering dan mengapur. Setelah masa inkubasi selama , hari pada suhu 3: :4, koloni mikroorganisme yang tumbuh dapat dilihat. .asil yang diperoleh setelah melakukan hitung S54 pada tiap sample yang telah diinkubasi adalah sebagai berikut Tabel 1. Hasil Pengamatan T+tal Mikr++rganisme "a)a Limbah Kel & , 3 %ir Sam"el Limbah 6ndustri 7ahu %ir Sungai Sayang %ir ?edung < %ir 4iseke %ir %rboretum Selokan "eran 2umlah K+l+ni 1%56 1%56 7$U2 7$U2 &: "hamir B 3) $akteri B 3,: ,: &:( ,): , "hamir B 9) $akteri B ,), &'( K 3 E &:9 (, E &:<) 4!U3ml ,,), E &:( 4!U3ml SP& $&!34ml' &,:( E &:( 4!U3ml ,,) E &:( 4!U3ml K 3 E &:) (9 E &:9) 4!U3ml

<

$Sumber* #+kumentasi Priba)i, -%1.' $erdasarkan data yang telah didapatkan pada masing>masing limbah, yakni limbah air tahu, sungai sungai sayang, keran gedung <, air selokan ciseke, serta air kolam aroberetum didapatkan jumlah total mikroorganisme. 5ada limbah air limbah tahu didapatkan total jumlah bakteri sebanyak &:( koloni bakteri. Selanjutnya adalah limbah air sungai sayag dengan total bakteri sebanyak ,): koloni bakteri. 5ada limbah air keran gedung < sebanyak &: dan , koloni bakteri. 5ada limbah selokan ciseke sebesar ,), koloni bakteri, sedangkan pada limbah air arboretum sebanyak &'( koloni. $erdasarkan data tersebuut maka, jumlah bakteri setelah dilakukan isolasi yang menandakan jumlah besarnya bakteri yang ada pada limbah tersebut yang paling banyak adalah pada limbah air selokan. .al ini menandakan bah#a limbah air selokan merupakan bahan yang paling cepat dalam proses perkembangnbakan bakteri dan merupakan bahan yang dapat memberikan

Tribowo Rachmat F 240210110112

kondisi yang paling sesuai dengan pertumbuhan bekteri. Sedangkan limbah yang paling sedikit jumlah bakterinya adalah pada limbah air keran. .al ini berarti bakteri tumbuh kurang maksimal pada limbah air keran, sebab pada limbah ini masih banyak terdapat bahan>bahan kimia yang tidak disukai oleh bakteri, sedang bakteri lebih menyukai bahan organik. 6.6 Pengu ian Bakteri K+li7+rm $akteri coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakiteri berbentuk batang gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik, dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktose dengan menghasilkan asam dan gas dalam #aktu <( jam pada suhu 38L 4 (5elc+ar.et al.,&'(().
6stilah Mmikroorganisme indikatorN sebagaimana digunakan dalam analisis air mengacu pada sejenis mikroorganisme yang kehadirannya di dalam air merupakan bukti bah#a air tersebut terpolusi oleh bahan tinja dari manusia atau he#an berdarah panas. %rtinya terdapat peluang bagi berbagai macam organisme patogenik,yang secara berkala terdapat dalam saluran pencernaan, untuk masuk ke dalam air tersebut. 2iantara organisme>organisme yang dipelajari, yang hampir memenuhi semua persyaratan suatu organisme indikator yang ideal ialah Escherichia coli dan kelompok baktericoli lainnya. $akteri>bakteri tersebut dianggap sebagai indikator polusi tinja yang dapat diandalkan (5elc+ar.et al.,&'(().

Untuk mengetahui jumlah sel bakteri golongan coliform yang terdapat dalam sampel air, dilakukan *etode 0umlah 5erkiraan terdekat atau Most Probable Number. 5enggunaan media selektif dan diferensial sangat membantu mempercepat usaha pemeriksaan air guna mendeteksi organism coliform. 5emeriksaan tersebut terdiri dari 3 langkah berurutan &) Uji 5endugaan (Presumptive Test) ,) Uji Lanjutan (Confirmed Test) 3) Uji 5elengkap (Complete Test) Uji penduga dilakukan perhitungan mikroorganisme menggunakan medium cair yaitu L$ (L$SS dan L$2S), di mana perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada jumlah tabung yang positif, yaitu yang ditumbuhi mikrobia setelah diinkubasi pada suhu dan #aktu tertentu. 5engamatan tabung yang positif dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan pada larutan medium yang

Tribowo Rachmat F 240210110112

digunakan dan

terbentuknya gas di dalam tabung durham untuk mikrobia

pembentuk gas. 5ada umumnya setiap pengenceran menggunakan 3 atau 8 seri tabung. Semakin banyak tabung yangdigunakan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi (!ardia+, &''9). Uji penguat dilakukan untuk memperkuat adanya mikroorganisme yang tumbuh dan menentukan jenis mikroorganisme apa yang tumbuh. Uji penguat dilakukan dengan penginokulasian sampel yang telah dilakukan uji penduga ke dalam ca#an petri yang berisi media F*$ dengan metode gores, dan menginkubasinya selama , hari pada suhu 3):4. F*$ adalah media pembeda yang dipakai dalam identifikasi dan isolasi bakteri batang enterik gram>negatif. F*$ juga berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram>positif. Setelah uji penguat dilakukan uji pelengkap, uji pelengkap dilakukan dengan menginokulasi sample dari uji penguat secara metode gores pada agar miring -% (nutrient agar) dan kemudian diinkubasi selama , hari pada suhu 3):4. $erikut adalah tabel hasil pengamatannya Tabel 6. Hasil "engamatan u i "en)uga coliform Kel Sam"el %ir Limbah & 6ndustri 7ahu %ir Sungai Sayang %ir "eran ?edung < : : : :,:3 LB#S LBSS 1% ml 1 ml LBSS %,1 ml MPN 4 1%% ml 8ambar

, 3

3 3

3 ,

3 ,

K ,<,:: ,,3:

%ir < Selokan 4iseke 3 3 3 K ,<,::

%ir %rboretum

K ,<,::

$Sumber * #+kumentasi "riba)i, -%1.'

Tribowo Rachmat F 240210110112

Tabel 6. Hasil Pengamatan 3 i Penguat "a)a Pengu ian Bakteri K+li7+rm Kel & , 3 Sam"el %ir Limbah Pertumbuhan Bakteri !ekal 4 N+n5!ekal E O O 8ambar

6ndustri 7ahu %ir Sungai Sayang %ir "eran ?edung <

<

%ir

Selokan

4iseke

E %rboretum Sumber* #+kumentasi Priba)i, -%1. Tabel 9. Hasil Pengamatan 3 i Pelengka" "a)a Pengu ian Bakteri K+li7+rm Kel Sam"el & %ir Limbah 6ndustri 7ahu , %ir Sungai Sayang 3 %ir "eran ?edung < 8ambar

%ir

Tribowo Rachmat F 240210110112

<

%ir Selokan 4iseke

8 %ir %rboretum Sumber* #+kumentasi Priba)i, -%1. 5ertama, yang dilakukan adalah tes uji pendugaan. 7es ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya bakteri coliform tanpa mempertimbangkan apakah coli fekal ataukah coli non>fekal. 5ada uji pendugaan, berdasarkan data dan analisis data yang kami hasil pengamatan yang diperoleh, pada bagian dasar tabung 2urham ada gelembung gas, pada ketiga tabung pada berbagai pengenceran 7erbentuknya gelembung gas dalam tabung 2urham disebabkan karena adanya mikroba pembentuk gas (!ardia+ S., &'',). 2idukung oleh sumber lain bah#a timbulnya gas disebabkan karena kemampuan bakteri coliform yang terdapat pada sampel air dalam memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam #aktu <( jam dan pada suhu 38: 4 (5elc+ar dan 4han., ,::9). Selanjutnya, kami melakukan uji penguat. 7es ini dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri coliform yang ditemukan tersebut coliform fekal atau non>fekal. Langkah yang dilakukan pada tes ini hampir sama dengan langkah> langkah pada tes pendugaan, hanya medium dan suhu inkubasinya saja yang berbeda. *edium yang digunakan adalah F*$ (Eosin Methylene Blue) dan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut coliform fekal, maka suhu inkubasi yang digunakan adalah 3)o4. %pabila terdapat gas pada bagian dasar tabung 2urham berarti dalam sampel air selokan terdapat bakteri coliform fekal. 0ika tidak ada gas, maka sampel air selokan tersebut mengandung bakteri coliform non>fekal. $erdasarkan hasil pengamatan ditemukan kilau metalik yang menunjukkan adanya koloni bakteri E. coli. Setelah itu dilakukan uji pelengkap, sampel limbah yang ditumbuhi mikroba koliform dari uji penguat diinokulasi pada media agar miring -% dengan cara

Tribowo Rachmat F 240210110112

gores melalui masa inkubasi selama , hari pada suhu 3):4. Setelah masa inkubasi, pada agar miring -%, mikroba tumbuh dilakukan pengamatan mikroskop dengan cara pe#arnaan gram. 6.6 Pengu ian Bakteri Salmonella Shigella 5engujian adanya bakteri Salmonella>Shigella dilakukan menjadi < tahapan, yaitu &. 5erbanyakan 7ahap perbanyakan dilakukan dengan menginokulasikan & ml sampel air limbah ke dalam ' ml media 77$ (Tetrathionat Broth), kemudian diinkubasikan selama &9 jam pada suhu 3)o4. 5ada saat inkubasi itulah terjadi fase logaritmik, selain itu #aktu inkubasi tidak boleh melebihi &9 jam, karena bakteri yang akan tumbuh bukan Salmonella sp atau Shigella, melainkan bakteri koliform.. ,. Seleksi Setelah masa inkubasi &9 jam, diambil & ose dan digoreskan pada ca#an berisi SS %gar beku, kemudian diinkubasi kembali selama &(>,< jam pada suhu 3)o4. Saat inkubasi itulah terjadi proses seleksi karena bakteri yang bisa tumbuh pada media SS hanya bakteri Salmonella dan Shigella. 3. 6solasi "oloni yang telah tumbuh pada ca#an media SS %gar ditusukkan pada SS %gar miring untuk diisolasi pada proses inkubasi selama ,< jam pada suhu 38o4. <. 6dentifikasi .asil koloni yang tumbuh pada SS %gar miring diamati ada tidaknya ciri>ciri tumbuhnya Salmonella atau Shigella. 0ika pada koloni terdapat area keruh atau pun bening yang memiliki titik #arana hitam ditengah>tengahnya maka pada koloni terdapat Salmonella. 7itik hitam adalah #arna yang diakibatkan sulfur yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella. %pabila pada koloni terdapat area ber#arna pink3merah muda maka tidak ada produk sulfur, yaitu Shigella. .asil yang diperoleh untuk pengujian sebagai berikut almonella ! higella adalah

Tribowo Rachmat F 240210110112

Tabel 6. Hasil Pengamatan Pengu ian Bakteri Salmonella5Shigella Sam"el Pertumbuhan $ Shigella/ salmonella) 8ambar

%ir Limbah 7ahu

5ositif mengandung higella 7idak mengandung almonella

(;) *engandung almonella (sangat banyak, penyebaran %ir Sungai Sayang merata) (>) *engandung higella

%ir "ran ?edung <

(;) *engandung higella (>) mengandung almonella

Tribowo Rachmat F 240210110112

%ir Selokan 4iseke

(;) *engandung higella (;) mengandung almonella

(;) *engandung higella %ir "olam %rboretum (;) mengandung almonella (.anya sedikit sekali)

$Sumber * #+kumentasi "riba)i, -%1.' Ket * $:' ; P+siti7 < $5' ; Ti)ak $erdasarkan hasil pengamatan sampel air keran dan limbah tahu terdapat bakteri higella yang ditunjukkan dengan #arna merah muda. 2an air selokan terdapat bakteri almonella yang ditunjukkan dengan #arna hitam. Sedangkan air selokan dan air kolam mengandung keduanya. .al ini menandakan bah#a air kolam ini tidak baik bila digunakan oleh manusia. Sementara itu pada air keran tidak terdapat almonella namun terdapat bakteri higella, hal ini menandakan bah#a air keran adalah air yang baik yang dianjurkan untuk dijadikan air minum karena air keran tidak mengandung bakteri menimbulkan penyakit. almonella- higella yang dapat

Tribowo Rachmat F 240210110112

VII. KESIMP3LAN %ir keran memiliki karakteristik fisik limbah yang paling baik $erdasarkan perhitungan 21, sampel air sungai merupakan sampel yang paling tercemar sedangkan sampel air limbah tahu merupakan sampel yang paling tidak tercemar $erdasarkan perhitungan $12, sampel air selokan merupakan sampel yang paling tercemar sedangkan sampel air limbah tahu merupakan sampel yang paling tidak tercemar. $erdasarkan perhitungan 412, sampel air kolam merupakan sampel yang paling tercemar sedangkan sampel air limbah tahu merupakan sampel yang paling tidak tercemar Sampel yang paling banyak mengandung koloni mikroorganisme yang tumbuh adalah sampel air selokan sedangkan sampel air keran merupakan sampel yang paling sedikit mengandung koloni mikroorganisme yang tumbuh. Semua sampel kecuali limbah air tahu dan kolam arboretum tidak positif mengandung bakteri koliform.

Tribowo Rachmat F 240210110112

Sampel yang paling berpotensi menimbulkan penyakit adalah sampel air kolam, air sungai, air selokan, dan air limbah tahu karena sampel tersebut yang ditumbuhi oleh bakteri almonella dan higella yang paling banyak, sedangkan sampel air keran adalah sampel yang tidak ditumbuhi bakteri almonella dan higella sehingga paling tidak berpotensi menimbulkan penyakit.

#A!TA= P3STAKA %rya /ardhana, /isnu. ,::<. 2ampak 5encemaran lingkungan. 5enerbit %ndi, Pogyakarta. !ardia+, S. &'',. 5olusi %ir dan Udara. 5enerbit "anisius, Pogyakarta.
5elc+ar, *. 0., 4han, F.4.S. ,::) dalam Soni, %hmad. ,:&: Flements of *icrobiology. *c ?ra# .ill $ook 4ompany. -e# Pork.

5eraturan 5emerintah -omor (, 7ahun ,::& tentang 5engelolaan "ualitas %ir dan 5engendalian 5encemaran %ir. Qahayu, /. 0enie, $. &''3. 5enanganan Limbah 6ndustri 5angan. "anisius. Pogyakarta Sugiharto (&'()), 2asar dasar 5engelolaan %ir Limbah, 4etakan 5ertama, U6. 5ress, 0akarta.

Tribowo Rachmat F 240210110112

Anda mungkin juga menyukai