Anda di halaman 1dari 3

Tribowo Rachmat F 240210110112

V. PEMBAHASAN Netralisasi / purifikasi ialah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock). Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara penyulingan yang dikenal dengan istilah de-asidifikasi. Tujuan proses netralisasi adalah untuk menghilangkan asam lemak bebas (FF ) yang dapat menyebabkan bau tengik. Netralisasi dengan kaustik soda (Na!") banyak dilakukan dalam skala industi karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya. #elain itu penggunaan kaustik soda, membantu dalam mengurangi $at %arna dan kotoran yang berupa getah dan lender dalam minyak. Purifikasi minyak menggunakan bermacam & macam metode, yaitu netralisasi, dekolorisasi, dan deodorisasi. Namun, pada praktikum ini metode purifikasi yang digunakan adalah metode netralisasi. 'enurut (jatmiko dan )etaren (*+,-), tujuan dari netralisasi adalah untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock). .asa yang digunakan pada praktikum ini adalah Na!" (kaustik soda). 'etode ini dia%ali dengan penambahan / ml minyak kasar ke dalam beaker glass 0/1 ml kemudian Na!" diteteskan dengan berbagi konsentrasi (1,*21,021,32 dan 1,4 N) diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam minyak dalam waterbath sambil digoyang hingga terbentuk soap stock. 'enurut 5inarno (*++0), proses ini dilakukan bertujuan untuk mempercepat penetrasi Na!" pada minyak sehingga berlangsung reaksi penyabunan akibat penambahan senya%a basa. #etelah soap stock terbentuk erlenmeyer diangkat dan didiamkan sebentar selama 01& 31 menit hingga soap stock mengendap. #etelah itu, minyak tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring bebas lemak untuk memisahkan soap stock yang terbentuk dan minyaknya. .erdasarkan hasil pengamatan, pada perlakuan *6* 7olume Na!" tertinggi yang digunakan adalah pada konsentrasi 1,* N sebanyak 1,/ ml dan yang terendah adalah konsentrasi 1,* N sebanyak 1,* ml sedangkan soap stock yang dihasilkan paling tinggi terdapat pada konsentrasi 1,3 N yaitu sebanyak 0,-++, gram dan yang terendah pada konsentrasi 1,0 N yaitu 1,/3,, gram. !leh karena itu, 7olume akhir tertinggi terdapat pada konsentrasi 1,3 N dan 1,4N, yaitu sebanyak 3,81,/ gram dan 7olume akhir terendah terdapat

Tribowo Rachmat F 240210110112

pada konsentrasi 1,* N sebanyak *4 ml, yaitu sebesar 1,8 ml sedangkan soap stock yang dihasilkan paling tinggi terdapat pada konsentrasi 1,3 N yaitu sebanyak 0,-++, gram dan yang terendah pada konsentrasi 1,0 N yaitu 1,/3,, gram "asil pengamatan menunjukkan bah%a sebagian besar minyak ber%arna kuning jernih dan kuning keruh meski terdapat beberapa kelompok %arnanya putih keruh dengan aroma yang dominan terdapat pada konsentrasi 1,0N. Pada perbandingan *60, konsentrasi 7olume Na!" yang digunakan dan massa soap stock yang dihasilkan tertinggi terdapat pada konsentrasi 1,4N yaitu 0,/ ml dan 3,81,/ gram sedangkan yang terendah terdapat pada konsentrasi 1,*N sebanyak 1,8 ml dan *,+444 gram massa soap stock yang dihasilkan. #ementara itu pada sampel minyak hasil fermentasi, 7olume Na!" tertinggi terdapat pada konsentrasi 1,4 N yaitu sebanyak * ml. Namun, soap stock tertinggi terdapat pada sampel minyak fermentasi pada konsentrasi 1,*N sebanyak 01 ml. .erdasarkan data tersebut, terdapat suatu hubungan bah%a semakin tinggi kadar air dan konsentrasi larutan yang digunakan, maka semakin rendah soap stock yang diperoleh. #abun yang terbentuk dapat membantu pemisahan $at %arna dan kotoran seperti fosfatidan dan protein dengan cara membentuk emulsi. #abun atau emulsi yang terbentuk dapat dipisahkan dari minyak dengan cara sentrifusi. (engan cara hidrasi dan dibantu dengan proses pemisahan sabun secara mekanis, maka netralisasi dengan menggunakan kaustik soda dapat menghilangkan fosfatida, protein, rennin, dan suspensi dalam minyak yang tidak dapat dihilangkan dengan proses pemisahan gum. )omponen minor (minor component) dalam minyak berupa sterol, klorofil, 7itamin 9, dan karotenoid hanya sebagian kecil dapat dikurangi dengan proses netralisasi. Netralisasi menggunakan kaustik soda akan menyabunkan sejumlah kecil trigliserida. 'olekul mono dan digliserida lebih mudah bereaksi dengan persenya%aan alkali. :eaksi penyabunan mono dan digliserida dalam minyak terjadi sebagai berikut6

Tribowo Rachmat F 240210110112

;ambar *. :eaksi penyabunan minyak.

DAFTAR PUSTAKA
<itroreksoko P..011*. )imia Terapan. =ni7ersitas Terbuka. >akarta. 9stiasih.011+. Teknologi Pengolahan Pangan. .umi ksara Press. 'alang.

)etaren #, *+,-. Pengantar Teknologi 'inyak dan ?emak Pangan. =@ Press, >akarta. Pur%anto., rta%an @.;.)., .au$ir >. 0110. )arakterisasi 'inyak)elapa "asil !lahan melalui Proses Penguapan danFermentasi. >urnal 'atematika dan @lmu Pengetahuan lam, , (*)6 3*A34. 5inarno, F.;. *++0. )imia Pangan dan ;i$i. PT. ;ramedia, >akarta.

Anda mungkin juga menyukai