Kualitas Ikan Dan Faktor Yang Memengaruhinya
Kualitas Ikan Dan Faktor Yang Memengaruhinya
HERLINA MARTA
KELAS MUTU IKAN BERDASARKAN TINGKAT KESEGARANNYA: Ikan yang kesegarannya masih baik sekali (prima). Ikan yang kesegarannya masih baik (advanced) ikan yang kesegarannya sudah mulai mundur/menurun (sedang). ikan yang sudah tidak segar lagi (mutu rendah/busuk)
Ikan Segar Kenampakan terang,mengkilap, bercahaya, tidak berlendir Mata menonjol keluar
terkatup melekat kuat merah cerah kenyal, elastis merah jambu, pucat segar, norma, seperti rumput laut
terbuka mudah dilepaskan merah gelap, coklat tdk kenyal, tdk elastis merah, keluar busuk, bau asam
Lain-lain
PARAMETER FISIKAWI
Kenampakan luar Elastisitas daging ikan Keadaan mata Keadaang daging Keadaan insang dan sisik Keadaan ruas badan atau ruas kaki
PARAMETER KIMIAWI
pH daging ikan Kadar hipoksantin Kadar amonia Kadar trimetilamin atau dimetilamin
PARAMETER SENSORIS
Warna Citarasa dan bau
PARAMETER MIKROBIOLOGIS
Jumlah bakteri
2.2 Menentukan Kandungan Hipoksantin Makin tinggi kandungan hipoksantin semakin rendah Xanthin oxidase test kesegaran ikan
Prinsip: Daya reduksi yang diberikan oleh hasil pemecahan hipoksantin oleh hipoksantin-oksidase yang digunakan kepada 2,6-diklorofenolindofenol (DIP) hasil reduksi DIP akan menghasilkan pewarnaan yg dapat diukur dengan kolorimeter atau spektrofotometer pada pj gelombang 640 nm.
atau ammonia
TVB (total volatil base) Cara penentuan : - kadar DMA metode distilasi - kadar TMA dan TMAO metode ferrosulfat-EDTA - kadar amonia metode destilasi & spektrofotometri Ambang batas : 5-10 mg/100 g ikan
2.4 Defosforilasi inosin mono fosfat (IMP) Memengaruhi citarasa ikan Sulit dilakukan karena lama proses defosforilasi utk masing2 jenis hasil perikanan berbeda2.
Mengukur K-value : rasio konsentrasi inosin dan konsentrasi hipoksantin terhadap jumlah total konsentrasi ATP dan produk-produk hasil degradasinya
SECARA MIKROBIOLOGIS
Ada 2 cara: 1. Pengujian jumlah bakteri secara tepat (TPC) bakteri dari sampel ditumbuhkan pada media tertentu dihitung koloni yang tumbuh 2. Pengujian jumlah bakteri secara praduga: a. Dengan melihat daya reduksi daging ikan terhadap suatu senyawa kimia (resazurin atau biru metil) b. Dengan menentukan kekeruhan dari cairan daging ikan (menggunakan asam pikrat dan ninhindrin)
SECARA SENSORIS
Menggunakan panelis/penguji Secara visual Yang menjadi tolak ukur: kenampakan, warna, citarasa atau bau, keadaan jaringan dan keseragaman Panelis memberikan penilaian (skor) terhadap faktor2 yang diuji
Keadaan Tahap Ikan 1 2 3 Segar Hambar Amis Bau normal khas ikan yang menonjol Bau normal khas ikan yang berkurang/hilang Mulai timbul bau samara-samar yang sering dikaitkan dengan dekomposisi ikan, namun masih dapat diterima 4 Manis Kelanjutan pembentukan bau yang dikaitkan dengan tahap ketiga tetapi baunya juga masih disenangi 5 Basi Mencapai tahap dimana terjadi penyimpangan bau yang sudah tidak dikehendaki, namun demikian ikan tersebut masih diterima 6 Busuk Tahap yang menunjukkan bahwa ikan bentuk-bentuk tidak layak untuk dikonsumdi manusia Deskripsi