Anda di halaman 1dari 10

Sacarin

Sakarin adalah zat pemanis buatan yang dibuat dari garam natrium dari asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550 kali gula biasa. Batas Maksimal Penggunaan maksimum penggunaan sakarin adalah 50 - 300 mg/kg bahan. Hanya boleh digunakan untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 0,5 mg/kg berat badan/hari. Jadi bila berat badan kita 50 mg/kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi per hari adalah 50 x 0,5 mg atau 25 mg. Jika kita rnengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mg/kg bahan, maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25/500 x 1 kg atau 50 g kue.

Bahaya penggunaan sakarin yang berlebihan :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

migrain dan sakit kepala kehilangan daya ingat bingung insomnia iritasi asma hipertensi diare sakit perut alergi impotensi dang gangguan seksual Kebotakan kanker otak kanker kantung kemih

Siklamat

Siklamat merupakan salah satu zat pemanis non nutritif hasil sintesis dari reaksi kimia. siklamat terdapat dalam dua macam yaitu asam dan garamnya . Natrium siklamat adalah bentuk garam yang sering digunakan sebagai pemanis sintetik.

Pemerian Siklamat 1. Natrium Siklamat Rumus molekul : C6H12NNaO3S Rumus bangun : - NH SO3 Na Berat molekul : 201,22 Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air, dalam 250 bagian etanol (95%) P dan dalam 25 bagian propilen glikol P, Praktis tidak larut dalam klorofom P dan dalam eter P Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa agak manis walaupun dalam larutan encer. 2. Kalsium Siklamat Rumus molekul : C6H11NcaO3S Rumus bangun : - NH SO3 Ca Berat Molekul : 219 Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 50 bagian alchohol dan dalam 1,5 bagian propilen glikol ; praktis tidak larut dalam kloroformdan eter etanol.

Pemerian : Putih tidak bera atau hampir tidak brbau, hablur atauserbuk, rasa sangat manis walaupun dalam larutan encer.

Maksimum Penggunaan Siklamat Menurut PERMENKES R o.7/Menkes/pPer/IX/1988 tentang bahan Tambahan Makanan, Batas maksimum penggunaan siklamat adalah sebagai berikut : No Jenis /Bahan Makanan 1 Permen Karet Batas Maksimum Penggunaan Siklamat 500 mg/Kg dihitung sebagai asam siklamat 1 mg/Kg dihitung sebagai asam siklamat 3 mg/Kg dihitung sebagai asam siklamat 2 mg/Kg dihitung sebagai asam siklamat 3 mg/Kg dihitung sebagai asam siklamat 2 mg/Kg dihitung sebagai asam siklamat 3 mg/Kg dihitung sebagai asam siklamat 3 mg/Kg dihitung sebagai asam siklamat 500 mg/Kg dihitung sebagai asam

Permen

Saus

Eskrim dan sejenisnya Es lilin

Jem dan jeli

Minuman Ringan

Minuman Yoghurt

Minuman fermentasi

siklamat

Toksisitas Siklamat Kontroversi penggunaan siklamat baru muncul pada tahun 1969. Ketika itu, FDA menemukan bukti bahwa campuran siklamat dan sakarin dapat menyebabkan kanker kandung kemih, mutasi, cact lahir, dan gangguan saluran testis (Testicularis demage) pada hewan. Akhirnya FDA pada tahun itu juga melarang penggunaan siklamat . siklamat pada dasarnya hanya boleh digunakan atau dikonsumsi khusus untuk penderita diabetes (kencing manis), sedangkan untuk makanan dan minuman konsumsi untuk anak- anak dan bukan penderita diabetes tidak diperbolehkan. Siklamat berbahaya karena hasil metabolismenya yaitu sikloheksilamin bersifat karsinogenik sehingga ekskresi lewat urine dapat merangsang pertumbuhan tumor pada kandung kemih tikus. tumor ditemukan terdapat pada saluran kandung kemih tikus yang diberi dosis sikloheksilamin (125 mg/kg per hari ) melalui makanan selama 78 minggu .

Aspartam

Aspartam merupakan pemanis sintetis non-karbohidrat, aspartyl-phenylalanine-1-methyl ester, atau


merupakan bentuk metil ester dari dipeptida dua asam amino yaitu asam amino asam aspartat dan asam amino essensial fenilalanina. Batas aman Aspartam, tegas Roy, merupakan BTP yang sudah diatur dan aman dikonsumsi jika tidak melebihi batas aman. Batas aman konsumsi aspartam adalah 50 mg/kg berat badan per hari. Maka jika memiliki berat badan 50 kg, konsumsi aspartam maksimal per hari adalah 2.500 mg. Aspartam merupakan produk bubuk kristal yang tidak berbau dan berwarna putih serta kestabilannya sangatlah bergantung pada waktu, temperatur, pH, dan aktivitas air. Aspartam sangat stabil apabila dalam keadaan kering, tetapi pada temperatur 30 hingga 80 derajat celsius (dipanaskan, disterilisasi, dan lain-lain) maka aspartam akan kehilangan rasa manisnya.

Oleh karena itu, pada makanan yang hanya sedikit atau cukup mengandung airlah maka rasa manis aspartam akan tetap bertahan. Aspartam sendiri sangat baik untuk produk yang disimpan dalam pendingin atau dalam keadaan beku. Aspartam memiliki rasa yang lebih manis 180-200 kali dari gula yang biasa.Tak heran apabila pemanis ini banyak sekali dipakai dalam berbagai macam produk, baik makanan maupun minuman.

Efek Samping Aspartam 1. Dada Seseorang yang mengkonsumsi aspartam mungkin akan mendapatkan sesak napas. Jantung berdebar, tekanan darah tinggi, dan takikardia (tachycardia) merupakan beberapa efek samping lain dari aspartam. Seseorang juga bisa mengalami alergi pada pernapasan seperti asma karena aspartam. 2. Mata Aspartam bisa menyebabkan sakit atau kebutaan pada satu atau kedua mata. Zat ini menyebabkan penglihatan kabur atau masalah pada mata seperti penurunan kemampuan penglihatan, penurunan penglihatan pada malam hari, mata membesar, dll. Aspartam bisa pula mengurangi produksi air mata serta membuat seseorang kesulitan dalam menggunakan lensa kontak. 3. Telinga Aspartam diketahui memperbesar resiko masalah telinga seperti tinnitus. Penderita tinnitus seakan mendengar dering atau dengung serta intoleransi parah pada kebisingan. Aspartam juga memicu gangguan pendengaran pada seseorang. 4. Endokrinal dan Metabolik Seseorang dapat kehilangan kontrol diabetes, mengalami perubahan siklus menstruasi, kehilangan rambut, kehilangan berat badan, atau PMS parah akibat asupan aspartam. 5. Neurologis Seseorang yang menggunakan produk aspartam bisa mengalami sakit kepala, kebingungan, kehilangan memori, dan tremor. Seseorang juga beresiko mengalami pusing, mengantuk berat, nyeri wajah yang tidak biasa, atau serangan epilepsi oleh produk makanan berbasis aspartam.

6. Psikologis Efek samping psikologis yang dipicu pleh penggunaan aspartam meliputi lekas marah, depresi berat, sifat agresif, fobia, gangguan kepribadian, dan kecemasan. 7. Gastrointestinal Aspartam dapat menyebabkan mual, sakit ketika menelan, sakit perut, serta diare yang kadang disertai darah dalam tinja. 8. Alergi Kulit Efek samping aspartam pada kulit meliputi gatal serta reaksi pada mulut dan bibir.

Sukralosa

Sukralosa adalah pemanis tanpa kalori yang kira-kira 600 kali lebih manis daripada gula meja (sukrosa). Bahan ini ditemukan pada tahun 1976 oleh para peneliti di Queen Elizabeth College, Universitas London, dalam suatu program penelitian kolaboratif bersama produsen gula Tate & Lyle, PLC. Sukralosa dibuat dengan mengganti tiga gugus hidrogen-oksigen pada molekul sukrosa dengan tiga atom klorin.Sukralosa digunakan sebagai bahan baku pada beragam makanan dan minuman serta sebagai pemanis sehari-hari dengan merek SPLENDA. Keamanan Sukralosa aman bagi seluruh keluarga, termasuk anak-anak dan perempuan hamil atau menyusui.Bahan ini dibolehkan untuk penggunaan pada makanan dan minuman di hampir 80 negara yang mencakup Kanada, Australia, Meksiko, dan Indonesia. Sukralosa disetujui penggunaannya pada 15 kategori makanan dan minuman oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA Badan Pengawas Pangan dan Obat Amerika Serikat) pada bulan April 1998 dan sebagai pemanis kegunaan umum pada tahun 1999. Di Indonesia, sukralosa disetujui untuk digunakan pada 14 kategori makanan dan minuman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Seperti pemanis rendah dan tanpa kalori lainnya, sukralosa juga cocok bagi orang yang mengidap diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa sukralosa tidak memiliki efek pada metabolisme karbohidrat, kontrol glukosa darah jangka pendek atau panjang, atau pun pelepasan insulin. Setelah penemuannya, sukralosa mengalami pengujian keamanan yang luas. Lebih dari 100 studi keamanan telah dilakukan selama 20 tahun, tanpa menemukan kekhawatiran akan keamanannya. Semua studi ini mencakup kajian terhadap kanker, kerusakan genetik, reproduksi dan kesuburan, cacat lahir, imunologi, sistem saraf pusat, dan kajian metabolis.

Keamanan sukralosa telah dipastikan oleh badan medis, ilmiah dan regulator terkemuka di seluruh dunia yang mencakup U.S. Food and Drug Administration (FDA Badan Pengawas Pangan dan Obat Amerika Serikat), Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA Komite Pakar Gabungan FAO/WHO untuk Zat Aditif Pangan), European Commissions Scientific Committee on Food (Komite Ilmiah untuk Pangan Komisi Eropa), Health Canada (Badan Kesehatan Kanada), dan Food Standards Australia-New Zealand (Badan Standar Pangan Australia-Selandia Baru). Asupan Harian yang Diijinkan (ADI - Acceptable Daily Intake) ADI yang ditetapkan oleh Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA Komite Pakar Gabungan FAO/WHO untuk Zat Aditif Pangan) bagi sukralosa adalah 15 mg/kg berat badan untuk anakanak dan orang dewasa.Ini berarti bahwa orang yang berbobot 60 kg (132 pon) bisa mengonsumsi dengan aman 9.000 mg sukralosa setiap hari seumur hidupnya tanpa efek buruk apa pun pada kesehatannya. Jumlah maksimum sukralosa dalam produk Coca-Cola di seluruh dunia adalah 70 mg/250 mL [~ 8,33 fl. oz.] (Kadar maksimum per Mei 2012. Jumlah sukralosa dibulatkan ke kelipatan 5 mg terdekat).

P-4000 P-4000 adalah zat paling manis yang pernah dibuat, tetapi tidak digunakan sebagai pemanis karena mempunyai efek toksik (racun). Neotam
Deskripsi Neotam dengan rumus kimia C20H30N2O5 atau L-phenylalanine, N-[N-(3,3-dimethylbutyl)-L-a-aspartyl]-Lphenylalanine 1-methyl ester merupakan senyawa yang bersih, berbentuk tepung kristal berwarna putih, penegas cita-rasa yang unik dan memiliki tingkat kelarutan dalam air sama dengan aspartam serta berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 7.000 sampai dengan 13.000 kali tingkat kemanisan sukrosa. Neotam termasuk pemanis non-nutritif yaitu tidak memiliki nilai kalori. Penggunaan neotam dalam produk pangan dapat secara tunggal maupun kombinasi dengan pemanis lain seperti aspartam, garam asesulfam, siklamat, sukralosa, dan sakarin Fungsi lain Penegas cita rasa (flavor enhancer) terutama cita rasa buah Kajian Keamanan Kajian digestive memperlihatkan bahwa neotam terurai secara cepat dan dibuang sempurna tanpa akumulasi oleh tubuh melalui metabolisme normal. Hasil kajian komprehensif penggunaan neotam pada binatang dan manusia termasuk anak-anak, wanita hamil, penderita diabetes memperlihatkan bahwa neotam aman dikonsumsi manusia. Selanjutnya neotam tidak bersifat mutagenik, teratogenik, atau karsinogenik dan tidak berpengaruh terhadap sistem reproduksi. Kajian JECFA pada bulan Juni tahun 2003 di Roma, Italia menyatakan bahwa ADI untuk neotam adalah sebanyak 0 sampai dengan 2 mg/kg berat badan. Pengaturan FDA dan FSANZ telah menyetujui penggunaan neotam sebagai pemanis dan pencita rasa. Penggunaan neotam dalam berbagai produk pangan antara lain sebanyak 2 sampai dengan 50 mg/kg produk untuk minuman ringan, sebanyak 6 sampai dengan 130 mg/kg produk untuk produk roti, sebanyak 800 sampai dengan 4000 mg/kg produk

untuk sediaan, sebanyak 5 sampai dengan 50 mg/kg produk untuk produk susu), dan sebanyak 10 sampai dengan 1.600 mg/kg produk untuk permen karet.

Natrium Nitrit

a. b. c. d. e.

Natrium nitrit merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang diizinkan oleh pemerintah (legal) untuk menjadi bahan pengawet makanan. Natrium nitrit atau Sodium Nitrit adalah senyawa nitrogen yang reaktif. Nitrit merupakan salah satu jenis bahan tambahan makanan yang banyak digunakan sebagai pengawet. Nitrit adalah suatu bahan berwarna putih sampai kekuningan, berbentuk bubuk atau granular dan tidak berbau. Berat jenisnya 2,17 (25oC) g/mL dengan kelarutan dalam air sebesar 820 g/L (20 oC) dan bersifat alkali (pH 9). Titik leleh sodium nitrit 271 281 oC, titik didih 320 oC, suhu bakar 510 oC, dan suhu penguraian > 320 oC. Natrium nitrit atau Sodium nitrit memiliki kerapatan 2,168 g/cm dan berat molekul 69,0 g/mol. Sifat kimia sodium nitrit : Sangat mudah larut dalam air Bersifat higroskopis Teroksidasi oleh udara membentuk nitrat Terurai oleh panas mengeluarkan NOx dan Na2O Meledak bila kontak dengan sianida, garam ammonium, selulosa, litium dan tiosulfat. Sodium nitrit dapat dibuat dengan beberapa cara, diantaranya dengan mengalirkan uap nitroso kedalam larutan NaOH atau larutan KOH, dengan memijarkan campuran kalium nitrit atau natrium nitrit dengan kapur tohor sambil dialiri gas SO2, mereaksikan Asam nitrit dengan natrium droksida, atau dengan mereduksi Natrium nitrat dengan logam Pb pada suhu 420oC. 2 NaOH + NO2 + NO 2 NaNO2 + H2O Sifat-sifat bahaya sodium nitrit : 1. Bahaya Keselamatan a. Bila terhirup dapat menimbulkan iritasi saluran pernafasan b. Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit c. Bila tertelan mengakibatkan muntah, pusing, penurunan tekanan darah, sakit perut, koma / hilang kesadaran bahkan meninggal Natrium nitrit atau sosium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Sodium nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Sodium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.

2.3. Peraturan Pemerintah tentang penggunaan nitrit Menurut peraturan menteri kesehatan RI nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan menyatakan bahwa kadar nitrit yang diijinkan pada produk akhir daging olahan adalah 200 ppm (200 mg per kg bahan). Sedangkan USDA (United States Departement Of Agriculture) membatasi penggunaan maksimum nitrit sebagai garam sodium atau potasium yaitu 239,7 g/100 L larutan garam, 62,8 g/100 kg daging untuk daging curing kering atau 15,7 g/100 kg daging cacahan untuk sosis. Di Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa dosis penggunaan sodium nitrit telah dikurangi sampai sekitar 40 50 ppm. Jumlah nitrit sekitar 50 ppm disertai dengan penggunaan sorbat sebagai pengawet, cukup efektif untuk mengawetkan produk daging. Demikian pula penambahan vitamin C atau vitamin E telah banyak dilakukan pada produk daging yang diawetkan dengan nitrit, karena vitamin-vitamin tersebut ditemukan dapat mencegah terjadinya reaksi pembentukan nitrosamin.
Natrium Benzoat

Natrium benzoat adalah salah satu jenis bahan pengawet organik pada makanan, dimana natrium benzoat merupakan garam atau ester dari asam benzoat (C6H5COOH) yang secara komersial dibuat dengan sintesis kimia. Natrium benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan garam asamSodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda yang telah disetujui penggunaannya oleh FDA dan telah digunakan oleh para produsen makanan dan minuman selama lebih dari 80 tahun untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme.

1. 2.

3.

4. 5.

6.

Adapun dampak negatif dari penggunaan natrium benzoat berlebih pada tubuh manusia adalah sebagai berikut. Penggunaan pengawet natrium benzoat dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE). Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan di dalam tubuh) dan bias juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium. Dapat menyebabkan kanker karena natrium benzoat berperan sebagai agen karsinogenik. Misalnya saja pada minuman berisotonik dimana vitamin C (ascorbic acid) yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen. Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker. Untuk asam benzoat dan natrium benzoat bisa menimbulkan reaksi alergi dan penyakit saraf. Berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia (FAO), konsumsi benzoat yang berlebihan pada tikus akan menyebabkan kematian dengan gejala-gejala hiperaktif, sariawan, kencing terusmenerus serta penurunan berat badan. Sebagai tambahan, dalam riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999. Ia pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (natrium benzoat) dapat merusak DNA mitokondria pada ragi. Di dalam

tubuh, mitokondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi. Dan bila dirusak, seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit, maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Sehingga di dalam tubuh akan terjadi kerusakan DNA di dalam mitokondria.
gas etilen oksida

Etilen oksida, juga disebut oxirane, adalah senyawa organik dengan rumus C2H4O. Ini adalah ether cyclic. Sebuah eter siklik terdiri dari alkana dengan atom oksigen terikat pada dua atom karbon alkana, membentuk cincin) Etilen oksida adalah gas yang mudah terbakar berwarna pada suhu kamar, dengan bau agak manis, itu adalah epoksida sederhana: a tiga cincin beranggota terdiri dari satu atom oksigen dan dua atom karbon. Karena struktur molekul khusus, etilen oksida dengan mudah berpartisipasi dalam reaksi samping, misalnya, membuka cincin dan dengan demikian mudah polimerisasi. Etilen oksida adalah isomer dengan asetaldehida.

Anda mungkin juga menyukai