Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERTAGGUNGJAWABAN BIDANG KONSUMSI IDUL ADHA 1434 H MASJID MUHAJIRIN 2013

I. PENDAHULUAN Teriring salam dan doa kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya karena atas bantuan-Nya lah kegiatan ini dapat berlangsung dengan lancar. Dalam kesempatan ini, kami akan memaparkan Laporan Pertanggungjawaban Bidang Konsumsi Idul Adha 1434 H Masjid Muhajirin yang dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 15 Oktober 2013. Sesuai dengan Job Description yang diberikan, garis besar lingkup kerja dari bidang konsumsi dalam kegiatan Idul Adha, antara lain: 1. Bidang Konsumsi wajib menyediakan konsumsi bagi panitia pada waktu rapat, sebelum hari-H (H-1) Idul Adha dan selama kegiatan Idul Adha berlangsung. 2. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan bidang konsumsi dalam menyediakan konsumsi pada H-1 dan hari-H Idul Adha. 3. Membuat reng-rengan dana untuk pengeluaran konsumsi.

II. KEANGGOTAAN Panitia bidang konsumsi terdiri dari 11 orang, yakni: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Yulia Rimadani (Co.) Jaan Shinta R.M Puji Kharisma Febi Yuyun Gedeantoro Dyah Mastika Maya Rajindra Miranti Andini (T. Sipil 2011) (T. Mesin 2011) (T. Lingkungan 2011) (T. Kimia 2012) (T. Arsitektur 2013) (T. Kimia 2013) (T. Kimia 2013) (T. Kimia 2013) (T. Kimia 2013) (T. Kimia 2013) (T. Geodesi 2013)

10. Lia Maharani 11. Aulia Tania

III. Anggaran Biaya Dana awal yang dianggarkan untuk bidang konsumsi setelah ada perubahan konsep adalah sebesar Rp 1.600.000,00. Tetapi karena kondisi konsumsi yang kurang memenuhi dan terjadi beberapa kekurangan dalam menyiapkan konsumsi, maka pada hari-H pengeluaran konsumsi membengkak menjadi Rp 1.924.500,00. Rincian anggaran biaya bidang konsumsi terlampir.

IV. EVALUASI DAN PROYEKSI Pada hari persiapan dan hari-H kegiatan Idul Adha 1434 H, bidang konsumsi mengalami beberapa kendala, antara lain: 1. Adanya perubahan konsep yang terkesan mendadak mengenai pemesanan makanan. Diantaranya pada 10 hari sebelum hari Idul Adha, kami telah memesan makanan untuk makan H-1 malam, pagi, dan sore sesuai konsep pada saat rapat. Tetapi pada H-4 Idul Adha, terjadi perubahan konsep untuk menekan biaya pengeluaran konsumsi. Sehingga, kami harus mencancel semua makanan yang telah dipesan. Adapun konsep awal dan konsep akhir bidang konsumsi adalah sebagai berikut: Konsep Awal List Konsumsi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Nama Barang Makan Malam (H-1) Makan Pagi Makan Siang Snack & Gorengan Air Mineral Air Galon Kopi Gula The Sabun Colek Handsaplast STMJ Brownies Es Batu Banyak 75 75 75 250 10 4 1 8 1 3 10 5 2 25 Satuan bungkus bungkus bungkus buah Dus galon bungkus kg Pack buah buah bungkus kotak buah Keterangan Lalalapan Ayam Pukul 19.30 WIB Nasi Pecel Pukul 05.30 WIB Nasi Campur Pukul 12.15 50 Malam, 100 Siang, 100 sore H-1 sampai hari-H Idul Adha H-1 malam dan hari H-Idul Adha Es teh pada saat H-1 malam sampai hari-H Idul Adha Sabun Pemboleng

Camilan Hari-H

List Perlengkapan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Barang Sendok Irus Pisau Galon Piring Nampan Teko Gelas Tremos Banyak 5 2 2 2 10 2 4 30 1 Satuan Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah

Konsep Akhir List Konsumsi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Nama Barang Soto Daging Kambing Soto Daging Kambing Qurban Krengsengan dan Babat Snack & Gorengan Air Mineral Air Galon Kopi Gula The Beras Tissue Kecap 58 mL Kerupuk Es Batu Minyak Daging Qurban digoreng Banyak 1 1 1 250 7 3 4 9 1 35 1 1 11 20 2 2 Satuan Panci Panci Mangkok besar buah Dus galon bungkus kg Pack kg Pack botol pack buah liter liter Keterangan Catering 1x (untuk makan pagi panitia jam 10-malam H-1, untuk makan pemboleng pada hari-H jam 06.30) Masak 1x (untuk makan pagi jam 10malam di hari-H) Catering (untuk makan malam hari-H) 50 Malam, 100 Siang, 100 sore H-1 sampai hari-H Idul Adha Untuk es the H-1 malam dan hari H-Idul Adha Es teh pada saat H-1 maghrib sampai hari-H Idul Adha

Lauk Soto pada hari-H

Lauk Soto hari-H Idul Adha

List Perlengkapan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Nama Barang Sendok Irus Pisau Galon Piring Nampan Teko Gelas Tremos Piring Tabung Gas Panci Mangkok besar Tempat nasi Magicom Magicjar Centong Nasi Banyak 150 5 4 1 160 2 5 70 1 10 2 4 6 2 1 2 6 Satuan Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah

Bentuk evaluasi untuk ke depannya adalah sebaikknya dijadwalkan rapat untuk panitia harus dimatangkan di awal (H-3 minggu Idul Adha) dan rapat dengan takmir (H-2minggu Idul Adha). Tujuannya adalah agar panitia dan takmir dapat langsung berkoordinasi apabila ada konsep yang dirasa lebih baik dari konsep sebelumnya dan persiapan untuk Idul Adha pun juga tidak mendadak jika terjadi perubahan konsep. 2. Perubahan konsep yang berubah, juga berdampak pada pengeluaran biaya konsumsi yang berubah pula. Sebelum konsep berubah, prediksi pengeluaran bidang konsumsi sebesar Rp2.147.000,00. Tetapi setelah perubahan konsep, prediksi pengeluarannya sekitar Rp1.600.000,00. Sehingga kami mengambil keputusan untuk mengubah konsep yang dianjurkan oleh takmir karena pengeluaran yang diprediksi lebih sedikit dan dapat menekan pengeluaran bidang konsumsi. Tetapi, pada saat hari-H, ternyata terdapat beberapa bahan makanan dan minuman yang harus dibeli dan kondisinya pada saat itu urgent, sehingga pengeluaran di bidang konsumsi membengkak pada saat hari-H yakni menjadi Rp 1.924.500,00 dan tidak sesuai dengan prediksi pengeluaran awal. Tetapi di sisi lain dengan perubahan konsep, jatah makan panitia menjadi lebih banyakk dan selisih pengeluaran antara konsep di awal dan pelaksanaan di hari-H adalah Rp 222.500,00. Sehingga bidang konsumsi dapat lebih hemat dalam pengeluaran. 3. Keanggotaan bidang konsumsi yang berjumlah 11 orang, ternyata tidak semuanya dapat hadir pada saat hari-H. Mereka berhalangan karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk hadir. Terdapat 3 orang yang tidak dapat hadir. Tetapi hal tersebut dapat diantisipasi karena terdapat beberapa teman keputrian dari kampus lain dan alumni yang membantu konsumsi pada saat hari-H. Diantaranya 3 alumni dan 1 mahasiswi polinema dan 2 mahasiswi UIN malang. 4. Jadwal makan yang tidak terkendali. Jadwal makan yang seharusnya terjadwal, mengalami perubahan diluar kendali bidang konsumsi. Jadwal makan yang awalnya pada H-1 Idul Adha adalah lebih dari empat kali makan yakni pagi jam 10.00, siang jam 13.00, sore jam 16.00 dan malam jam 21.00-00.00 berubah menjadi lebih dari empat kali yakni pagi jam 10.00, siang jam 13.00, sore jam 18.00, malam jam 19.00-00.00. Tetapi karena terdapat beberapa panitia yang berpuasa pada H-1, sehingga pada saat makan pagi dan siang panitia yang berpuasa tidak mengambil jatah makan pagi dan siang, dan mereka makan pada saat maghrib sampai dini hari. Tidak jauh berbeda dengan pada saat hari-H, hampir semua jadwal makan berubah. Menurut konsep, jadwal makan sarapan pagi jam 06.30 (hanya untuk pemboleng), makan siang jam 10.00 (untuk panitia), jam 12.30 (untuk panitia dan pemboleng), makan malam jam 18.30 (untuk panitia). Tetapi sama seperti pada H-1 Idul adha, jadwal makan di hari-H pun berubah di luar kendalli bidang konsumsi. Untuk sarapan pagi jam 07.30-09.00 (pemboleng, panitia putri, dan sebagian panitia putra), jadwal makan jam 10.00 tidak dapat dilaksanakan karena

masakanya belum matang dan tidak siap untuk dihidangkan, sehingga untuk makan pagi, tidak semua panitia mendapat jatah makan. Untuk jadwal makan siang pada jam 12.30 (all panitia dan pemboleng), Untuk jadwal makan malam pada jam 18.30 bada isya (all panitia) berjalan sesuai jadwal tetpi untuk menu babat masih belum bisa dihidangkan karena untuk babat baru bisa diambil H+1 Idul Adha. Bentuk Proyeksi untuk kedepannya adalah bidang konsumsi menyiapkan lebih dari satu planning jadwal konsumsi, misalnya plan A, plan B, maupun plan C. Tujuannya adalah agar pada saat hari-H semua panitia mendapat jatah makan yang sesuai dan adil, serta untuk pelaksanaan di lapangan nanti tidak kacau dan memang berdasarkan dengan konsep. 5. Tempat untuk makan yang tidak sesuai konsep. Menurut konsep, tempat untuk menyiapkan segala macam konsumsi ada di dapur, kemudian tempat untuk meja konsumsi dan makan panitia ada di sebelah selatan, sebelah kanan tempat wudlu putra. Tetapi pada pelaksanaannya, di hari H-1 makan all panitia berada di dapur karena mengingat pada H-1, sebagian panitia dan pengunjung masjid ada yang melaksanakan ibadah puasa, sehingga untuk menghormati mereka yang sedang puasa, makan untuk H-1 ditempatkan di dapur. Untuk pada saat maghrib, makan tetap ditempatkan di dapur mengingat sungkan pada jamaah masjid yang lain apabila makan di tempat tsb. Pada saat hari-H, pelaksanaan tempat makan sebagian sesuai konsep dan sebagian lagi tidak. Pada makan siang, awalnya sebagian panitia dan pemboleng makan di tempat yang sudah dipersiakan, tetapi karena pada saat itu makanan cepat habis dan dari bidang konsumsi kualahan dan tidak lagi melihat persediaan makanan di meja konsumsi, maka sebagian panitia memutuskan untuk langsung mengambil makanan di dapur dan sebagian lagi masih ada yang makan di meja konsumsi. Bentuk Proyeksi untuk selanjutnya adalah tedapat panitia bidang konsumsi yang tetap memantau makanan di meja konsumsi dan panitia di dapur tetap menyiapkan makanan kembali apabila makanan di meja konsumsi sudah habis. 6. Persediaan bahan makanan habis pada hari-H dan masih tersisa setelah kegiatan selesai. Pada saat hari-H, beras yang tersedia dirasa tidak cukup untuk memenuhi makan panitia yakni beras yang awalnya masih tersisa 10 kg untuk makan jam 10, harus ditambah lagi 15 kg untuk makan siang dan malam. Selain itu persediaan konsumsi yang habis pada saat hari-H adalah kerupuk, gula, kopi, minyak goreng, es batu dan kecap. Sehingga pada hari-H membeli kerupuk dengan jumlah 11 pack (2 blek), gula 4 kg, kopi 2 bungkus, es batu 6 buah, minyak goring 2 liter dan kecap 1 bungkus. Tetapi ternyata pada saat kegiatan selesai beras yang tersisa masih 15 kg, gula 2 kg, minyak goring 1 liter dan kopi 1 bungkus. Hal yang demikian, berdampak pada anggaran biaya konsumsi yang seharusnya bisa lebih hemat.

Proyeksi ke depannya adalah persediaan untuk bahan makanan disesuaikan dengan jumlah panitia yang terjadwal dan jumlah panitia yang hadir, jumlah pemboleng, jumlah takmir, dan jumlah orang non-panitia yang ikut membantu di masjid, serta disesuikan dengan kondisi pada saat H-1 dan hari-H idul Adha. 7. Banyak waktu yang terbuang karena hanya digunakan untuk mencuci piring dan peralatannya. Teknis makan yang menggunakan piring, gelas, dan sendok, serta waktu makan panitia yang berbeda-beda, ternyata banyak menyita waktu bidang konsumsi di saat H-1 dan hari-H. Karena waktu luang tersita hanya untuk mencuci banyaknya piring dan peralatannya yang datangnya bertubi-tubi. Misalnya pada pagi hari jadwal makan jam 06.30 dan diperkirakan selesai jam 07.30, tetapi ternyata tidak. Setengah jam kemudian ada yang makan lagi, setengah jam lagi ada lagi, dan begitu seterusnya. Padahal dari bidang konsumsi sendiri juga ingin turun di bidang lain pada saat waktu luang agar distribusi daging dapat segera dijalankan. Tetapi pada hari-H sekitar pukul 09.00 siang hari, separuh dari anggota konsumsi turun di pembolengan dan separuhnya lagi tetap membantu di konsumsi. Pada saat jam setengah 3 sore, beberapa anggota konsumsi yang masih bekerja di konsumsi, turun di pembolengan dan 1 orang tetap menghendle konsumsi.

Konsep awal dan konsep akhir masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Di konsep awal, kelebihannya adalah panitia bidang konsumsi memiliki banyak waktu luang untuk membantu bidang lain misalnya di pembolengan dan tenaga tidak terkuras pada saat bersihbersih dapur dan cuci piring dan peralatannya yang lumayan banyak. Sehingga bidang konsumsi tidak terlalu repot. Tetapi kekurangannya adalah pengeluaran yang lebih banyak dari konsep akhir dan jatah makan yang lebih sedikit untuk panitia. Jika makanan bungkusnya habis di saat hari-H, maka konsumsi juga kerepotan untuk mencari orang yang berjualan makanan dan bisa saja pengeluaran untuk konsumsi juga makin membengkak. Sedangkan di konsep akhir memiliki kelebihan yang lebih banyak, di antaranya adalah pengeluaran yang lebih sedikt dibandingkan dengan konsep awal dan jika terjadi kekurangan bahan makanan, pembengkakan biaya juga tidak separah konsep awal. Selain itu jatah makan untuk panitia juga jauh lebih banyak. Di konsep awal, jadwal makan pada H-1 adalah satu kali, tetapi di konsep akhir, jatah makan menjadi lebih dari tiga kali. Di hari-H jadwal makan adalah dua kali, tetapi di konsep akhir menjadi tiga kali. Tetapi jika menggunakan konsep akhir, kekurangannya adalah tenaga bidang konsumsi lebih banyak terkuras di konsep ini.

V. PENUTUP Demikian Laporan Pertanggungjawaban Bidang Konsumsi Idul Adha 1434 H Masjid Muhajirin . Adanya kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki dan membangun kinerja bidang konsumsi sangat diharapkan. Apabila ada kesalahan dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bidang Konsumsi Idul Adha 1434 H, kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Malang, 29 Oktober 2013

Mengetahui Ketua Pelaksana Korbid Konsumsi

Saiful Anwar

Yulia Rimadani

Lampiran 1: Anggaran Biaya Bidang Konsumsi LAPORAN KEUANGAN KONSUMSI IDUL ADHA 1434 H MASJID MUHAJIRIN Debit No 1 2 Hari Kamis Sabtu Tanggal 10/10/2013 10/12/2013 Keterangan Saldo Awal Konsumsi Gula Teh Sariwangi isi 25 Kopi Kapal Api 380 gr Air Mineral Flow Air Mineral Club Tissue Beras Pandan Wangi 5kg Kecap ABC 58 mL Beras Raja Lele 10kg Beras Bengawan 5Kg Minyak Bimoli 1Lt Aqua Galon Gula Kopi Kapal Api 380 gr Gorengan Krupuk isi 48 Es batu Isi Ulang Aqua Sumber Bendahara Pemasukan Rp 1,600,000.00 5 1 1 5 2 1 1 1 1 3 2 1 4 2 250 11 20 1 Kg Pack Bungkus Kardus Kardus Pack Sak Sachet Sak Sak Bungkus Galon Kg Bungkus Buah Pack Buah Kali Rp 10,500.00 Rp 4,000.00 Rp 15,000.00 Rp 19,900.00 Rp 16,400.00 Rp 11,300.00 Rp 64,500.00 Rp 16,400.00 Rp 114,000.00 Rp 61,900.00 Rp 10,900.00 Rp 13,500.00 Rp 10,000.00 Rp 17,500.00 Rp 500.00 Rp 5,000.00 Rp 500.00 Rp 3,500.00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 52,500.00 4,000.00 15,000.00 99,500.00 32,800.00 11,300.00 64,500.00 16,400.00 114,000.00 185,700.00 21,800.00 13,500.00 40,000.00 35,000.00 125,000.00 55,000.00 10,000.00 3,500.00 899,500.00 Banyak Satuan Kredit Harga Per Satuan Pengeluaran Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo 1,600,000.00 1,547,500.00 1,543,500.00 1,528,500.00 1,429,000.00 1,396,200.00 1,384,900.00 1,320,400.00 1,304,000.00 1,190,000.00 1,004,300.00 982,500.00 969,000.00 929,000.00 894,000.00 769,000.00 714,000.00 704,000.00 700,500.00

3 4 5 6 7 8 9

Minggu Minggu Selasa Selasa Selasa Selasa Selasa

10/13/2013 10/13/2013 10/15/2013 10/15/2013 10/15/2013 10/15/2013 10/15/2013

10 Selasa 10/15/2013 11 Selasa 10/15/2013 12 Selasa 10/15/2013 13 Selasa 10/15/2013 Total Pengeluaran Awal KONSUMSI MASAKAN 1 Senin 10/14/2013

2 3

Jumat Jumat

10/18/2013 10/18/2013

Jumat 10/18/2013 Total Pengeluaran Kedua JUMLAH

Daging Beras Kecambah Sambal Bumbu Kecap Krupuk Fee Masak Soto Fee Masak Krengsengan dan babat Pemasukan

6 8 1 1 1 4

Kg Kg Kg Bungkus Botol Blek

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

87,000.00 9,000.00 15,000.00 20,000.00 50,000.00 6,000.00 10,000.00

Rp 522,000.00 Rp 72,000.00 Rp 15,000.00 Rp 20,000.00 Rp 50,000.00 Rp 6,000.00 Rp 40,000.00 Rp 225,000.00 Rp 75,000.00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

178,500.00 106,500.00 91,500.00 71,500.00 21,500.00 15,500.00 (24,500.00) (249,500.00) (342,500.00) 25. 500.00 25. 500.00

Rp

350,000.00 Rp 1,025,000.00 Rp 1,924,500.00

Rp 1,950,000.00

Rp

Anda mungkin juga menyukai