Anda di halaman 1dari 16

Weir dan Notch

Week #10
Rectangular Weir
http://www.lmnoeng.com/Weirs/RectangularWeir.htm
Rectangular Weir
Ambang umumnya digunakan memakai ambang dengan pelat.
Biasa digunakan di saluran terbuka seperti aliran untuk menentukan
debit (flowrate).
Prinsip dasar adalah bahwa debit secara langsung terkait dengan
kedalaman air (h).
Ambang dapat bersifat hambatan (lebar) dasar sesuai dengan lebar
saluran, ataupun menyempit sebagian .
Untuk ambang yang benar-benar menyempit B-b (lebar saluran
lebar ambang) harus lebih besar dari 4h
max
, dimana h
max
adalah
maksimum ketinggian yang diperkirakan dari ambang (USBR,
1997).
Ambang terkontraksi sebagian memiliki B-b antara 0 dan 4h
max
.
Kontraksi menyebabkan alir mengalir dan mengumpul menuju
ambang.
Franciss formula :
Q = 2/3 Cd x (b-0,1nH) x (2g)
1/2
x H
3/2
n = jumlah konstraksi
Cd = 0,623
g = 9,81

Q = 1,84 (b 0,1 n H)

H
3/2
Bazins formula :
dari Q = 2/3 Cd x b x (2g)
1/2
x H
3/2
Q = m x b x (2g)
1/2
x H
3/2

m = 2/3 Cd
= 0,405 + 0,003/H

Hitunglah limpahan air melalui weir segiempat dengan lebar 1,5 m
dengan head 400 mm dengan Bazins formula
m = 0,405 + 0,003/0,4 = 0,4125
Q = m x b x (2g)
1/2
x H
3/2

= 0,4125 x 1,5 x (2x9,81)
1/2
x 0,4
3/2
= 0,693 m3/det
Head (h) harus diukur di hulu dari ambang
pada jarak 4-5 kali head maksimum.

Tidak masalah seberapa tebal ambang dimana air mengalir melalui notch.
Ambang harus memiliki ketebalan 1 dan 2 mm pada bagian bukaannya.
Jika secara keselurhan ambang lebih tebal dari 2 mm,
bukaan dapat di buat pada sudut yang lebih besar dari 45 derajat
untuk mencapat ketebalan batas yang diinginkan.

Permukaan air di hilir ambang sebaiknya sekurang-kurangnya 6 cm
dibawah batas ambang (weir crest) (di bawah dasar bukaan) (USBR, 1993).

Head yang diukur (h) harus >= 0.03 m (1.2 inch).
P diukur dari dasar hulu saluran dan harus >= 0.1 m (3.9 inch).
Ketebalan notch width (b) dan lebar saluran (B) harus >= 0.15 m (5.9 inch).
0 < b/B <= 1 dan 0 < h/P <= 2.5.

Jika b<B (misalnya weir terkontraksi/contracted weir),
maka (B-b) >= 0.2 m (3.9 inch).

Sumber
2
5
2
5
0
2
5
2
3
417 , 1
81 , 9 , 6 , 0 , 90
2
tan 2
15
8
)
2
5
2
3
(
2
tan 2 2
H Q
g Cd
xH g Cd Q
h Hh
g Cd Q
o
H
=
= = =
=
(
(
(

=
u
u
u
}
}
=
=
=
=
=
=
=
H
H
dh h h H g Cd Q
gh dh h H Cd Q
gh dh h H Cd dq
teoritis gh V
dh h H Luas
h H lebar
H b
0
0
) (
2
tan 2 2
2
2
tan ) ( 2
2
2
tan ) ( 2
) ( 2
2
tan ) ( 2
2
tan ) ( 2
2
tan 2
u
u
u
u
u
u
V-Notch (Triangular)
H
dh
u
h
Bag. V. Weir antara 0.03 dan 0.08 inches (0.8 to 2
mm)
Jika > 0.08 inch, bagian hilir V dipancong pada
sudut > 45
o
(60
o
recommended)
Permukaan air setidaknya 0.2 ft. (6 cm) dibawah
dasar V untuk membuat terjunan bebas.
(h) > 0.2 ft. (6 cm)
Persamaan dibuat untuk h<1.25 ft. (38 cm) and
h/P<2.4. h/B sebaiknya <= 0.2.
Rata rata (B) sebaiknya > 3 ft. (91 cm).
Dasar "V" setidaknya 1.5 ft. (45 cm) di atas dasar
hulu aliran.
Cipoletti weir



L is measured along the bottom of the weir (called the crest),
not along the water surface.
http://www.lmnoeng.com/Weirs/cipoletti.htm
2 / 3
2 / 3 2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2
tan 2 15 / 8
) 2 , 0 ( 2 3 / 2 2 3 / 2
2 3 / 2
:
2 1
2
tan 2 15 / 8 2
) 2 , 0 ( 2 3 / 2 1
xH g Cd
H H b g Cd H g b Cd
H g b Cd Q
Cippoletti
Q Q Q
debit Total
xH g Cd Q
H H b g Cd Q
u
u
+ =
=
+ =
=
=
) ( 85 , 1
84 , 1
4
1
4
5
5
1
2
tan
2 , 0
2
tan
5
4
2
tan
5
4
2 , 0
2 3 / 2
2 / 3
2 / 3
2 / 3
Cippoletti xH b x Q
atau
xH b x Q
x
xH H b b
H g Cd dibagi
=
=
= =
=
+ =
u
u
u
Tidak perlu faktor konstraksi.
(1 horizontal : 4 vertikal)




End Depth Method for Triangular Open Channel
orifice
Rounded Sharp-edged Short tube Borda
Cc 1.0 0.62 1.0 0.52
Cv 0.98 0.98 0.8 0.98


Inverted Siphon (Depressed Sewer)
Aliran dalam pipa siphon pipes dibawah
tekanan dan harus memiliki kecepatan >3
ft/det (0.9 m/det) untuk mencegah material
tidak mengendap
Diagram keseluruhan
Tampak atas dari inlet (3 siphons):

Potonga A-A (skala diperbesar)

Anda mungkin juga menyukai