Anda di halaman 1dari 1

Suatu hari ada seorang pelukis dan asistennya yg lagi mengerjakan sebuah lukisan di atap gedung.

Objek mereka saat itu adalah pemandangan kota dari ketinggian.. ." Lisa memperhatikan secara saksama. "...selesai lukisannya jadi, si pelukis sangat terkagum-kagum dengan hasil yg di a buat. Dia mulai nyoba ngeliat lukisannya dari arah-arah yg berbeda. Hasilnya t etep sama. Lukisan ini sangat indah di matanya, sementara sang asisten cuma seny um sendiri liat si pelukis yg mulai berjalan mundur, mencari sudut pandang yg la in..." "......." "...tanpa sadar, si pelukis berjalan ke ujung gedung. Asistennya kebingungan bua t memperingatkan si pelukis. Kalau saat itu dia berteriak, si pelukis pasti terk ejut dan malah kehilangan keseimbangan. Jadi si asisten segera ngambil pisau dan mulai ngerobek lukisan indah itu. Si pelukis yg heran kemudian berhenti jalan d an menghampiri asistennya. Dia marah besar. Tapi setelah diceritakan kejadian yg sebenernya, si pelukis menangis terharu dan berterimakasih ke asistennya.." Lisa menatap gw kalem dari balik kacamatanya. "Jadi gini loh. Kadang, kita ngerasa kita sudah melukis kehidupan kita dengan be gitu indah. Tapi tiba-tiba aja Tuhan 'merusak' lukisan kita. Kita kecewa, tapi k ita pasti akan mulai melukis lagi lukisan lainnya yg hasilnya pasti akan lebih b aik dari lukisan sebelumnya," gw sedikit ngawur. "Percaya deh, Tuhan 'merusak' l ukisan kita karena Tuhan tau ada 'lukisan' lain yg lebih indah yg bisa kita buat ..." sepasang kaos kaki hitam ----------------------------------------------------Lo tau kenapa kenangan itu terasa indah?

Karena dia nggak akan terulang lagi. Itu yg membuatnya jadi berarti

Anda mungkin juga menyukai