Anda di halaman 1dari 6

1.

Mata kabur Perubahan Anatomik pada Organon Visus Muskulus siliaris (Musculus Ciliaris) Dengan bertambahnya usia, bentuk dari muskulus siliaris mengalami perubahan. Pada masa kanak-kanak muskulus tersebut cenderung datar, namun semakin bertambah usia seseorang serabut otot dan jaringan ikatnya bertambah sehingga muskulus tersebut menjadi lebih tebal, terutama bagian inferior. Proses tersebut berlanjut dan mencapai tebal maksimal pada usia lebih kurang 4 tahun. !etelah itu terjadi proses degenerasi dimana maskulus tersebut mengalami proses atropi, juga hialinisasi. "ampak peningkatan jaringan ikat diantara serabut-serabut muskulus siliaris dan nukleusnya menipis. "ampak pula butiran lemak dan deposit kalsium diantara serabut muskulus tersebut. Dengan bertambahnya usia terjadi penurunan amplitudo akamodasi dengan manifestasi klinis yaitu presbiopia. Penurunan amplitudo akomodasi ini dikaitkan dengan perubahan serabut lensa yang menjadi padat dan kapsulnya kurang elastis, sehingga lensa kurang dapat menyesuaikan bentuknya. #ntuk mengatasi hal tersebut muskulus siliaris mengadakan kompensasi sehingga menga$lami hipertropi. Proses ini terus berlanjut dengan semakin bertambahnya usia sehingga terjadi manifestasi presbiopia. %ensa &ristalina 'entuk lensa cakram bicon(e)* berukuran diameter + mm dan tebal bagian sentral 4mm. 'agian-bagiannya adalah, kapsul, korteks, nukleus. Pada usia muda lensa tidak bernukleus, pada usia -. tahun nucleus mulai terbentuk. !emakin bertambah umur nuleus makin membesar dan padat, sedangkan (olume lensa tetap, sehingga bagian korteks menipis, elastisitas lensa jadi berkurang, indeks bias berubah /membias sianar jadi lemah0. %ensa yang mula-mula bening transparan, menjadi tampak keruh /!klerosis0 ber1arna kekuning-kuningan ini mungkin yang menyebabkan kekurang mampuan membedakan 1arna antara biru dan purple. &ekeruhan lensa yang disertai gangguan (isus disebut katarak. 2ris 3engalami proses degenerasi, menjadi kurang cemerlang dan mengalami depigmentasi tampak ada bercak ber1arna muda sampai putih dan strukturnya menjadi lebih tebal.

Pupil &onstriksi, mula-mula berdiameter 4mm, pada usia tua terjadi 5 mm, reflek direk lemah, kemampuan akomodasi menurun. Pupil pada orang muda menghantar sinar 6) lebih besar dibanding orang ber-usia 7. tahun. Pada tempat yang gelap orang yang berusia -. tahun menerima sinar 56) lebih besar. 'adan &aca /8orpus Vitreum0 Pada usia diatas . tahun badan kaca akan mengalami li9uefaksi /sineresis0, ka(itasi namun dibagian tepi justru mengalami kondensasi dan penebalan serta lepasnya membran hyaloid dari retina maupun kapsul lensa belakang. &onsistensi badan kaca lebih encer, dapat menimbulkan keluhan photopsia /melihat kilatan cahaya saat ada perubahan posisi bola mata0. :etina "erjadi degenerasi /!enile Degenaration0. ;ambaran <undus mata yang mulamula merah jingga cemerlang menjadi suram dan ada jalur berpigmen /"ygroid Appearance0 terkesan seperti kulit harimau. =umlah sel fotoreseptor berkurang sehingga adaptasi gelap dan terang memanjang dan terjadi penyempitan lapangan pandang, ini disebabkan terlambatnya regenerasi dari rodopsin. !yaraf Optik />er(us Opticus0 =umlah akson syaraf optik berkurang dan ada penambahan jaringan ikat, 1arna papil !yaraf optik lebih pucat. Atrofi peripapiler, depigmentasi sekeliling papil menimbulkan 1arna pucat sekeliling papil. /http,??pustaka.uns.ac.id?include?inc@pdf.phpAnidB5--0 2. Pendengaran berkurang Perubahan !istem Pendengaran pada lansia. a. Presbiakusis / gangguan dalam pendengaran 0. Cilangnya kemampuan pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, .D terjadi pada usia diatas umur 6 tahun. b. Otosklerosis akibat atrofi membran tympani . c. "erjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin. d. Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan ji1a?stres.

/http,??subhankadir.files.1ordpress.com?-..7?.5?perkembangan-lansia.pdf0 Perubahan Anatomik pada Organon Auditus Dengan makin lanjutnya usia terjadi degenerasi primer di organ corti berupa hilangnya sel epitel syaraf yang dimulai pada usia pertengahan. =uga dilaporkan bah1a keadaan yang sama terjadi pula pada serabut aferen dan eferen sel sensorik dari kokhlea. Disamping itu juga terdapat penurunan elastisitas membran basalis di kokhlea dan membran timpani. Pasokan darah dari reseptor neuro-sensorik mengalami gangguan, sehingga baik jalur audiotorik dan lobus temporalis otak sering terganggu. Dari penjelasan diatas terlihat bah1a gangguan pendengaran pada usia lanjut dapat disebabkanoleh berbagai sebab antara lain, gangguan pendengaran tipe konduktif, adalah gangguan bersifat mekanik, sebagai akibat dari kerusakan kanalitas auditorius, membran timpani atau tulang pendengaran. !alah satu penyebab gangguan pendengaran tipe konduktif yang terjadi pada usia lanjut adalah adanya serumen obturans, yang justru sering dilupakan pada pemeriksaan. Canya dengan membersihkan lubang telinga dari serumen ini pendengaran bisa menjadi lebih baik. /http,??pustaka.uns.ac.id?include?inc@pdf.phpAnidB5--0 3. Sering lupa 4. Jalan tidak stabil & nggliyeng . !ulang tidak kuat Perubahan Anatomik pada !istema 3uskuloskeletal 3assa tulang kontinu sampai mencapai puncak pada usia 4.-4 tahun setelah itu akan menurun karena disebabkan berkurangnya akti(itas osteoblas sedangkan akti(itas osteoklas tetap normal. !ecara teratur tulang mengalami turn o(er yang dilaksanakan melalui - proses yaitu* modeling dan remodeling. Pada keadaan normal jumlah tulang yang dibentuk remodeling sebanding dengan tulang yang dirusak. 2ni disebut positi(ely coupled jadi masa tulang yang hilang nol. 'ila tulang yang dirusak lebih banyak terjadi kehilangan masa tulang ini disebut negati(ely coupled yang terjadi pada usia lanjut. Dengan bertambahnya usia terdapat penurunan masa tulang secara linier yang disebabkan kenaikan turn o(er pada tulang sehingga tulang lebih pourus. Pengurangan ini lebih nyata pada 1anita, tulang yang hilang kurang lebih ., sampai 5D pertahun dari berat tulang pada 1anita pasca menopouse dan pada pria diatas 7. tahun, pengurangan tulang lebih mengenai bagian trabekula dibanding dengan kortek.

Pada pemeriksaan histologi 1anita pasca menopouse dengan osteoporosis spinal hanya mempunyai trabekula kurang dari 54D. !elama kehidupan laki-laki kehilangan -.4.D dan 1anita 4.-4.D dari puncak massa tulang. Pada sinofial sendi terjadi perubahan berupa tidak ratanya permukaan sendi terjadi celah dan lekukan dipermukaan tulang ra1an. Erosi tulang ra1an hialin menyebabkan pembentukan kista di rongga sub kondral. %igamen dan jaringan periartikuler menga$lami degenerasi !emuanya ini menyebabkan penurunan fungsi sendi, elastisitas dan mobilitas hilang sehingga sendi kaku, kesulitan dalam gerak yang rumit. Perubahan yang jelas pada sistem otot adalah berkurangnya masa otot terutama mengenai serabut otot tipe 22. Penurunan ini disebabkan karena otropi dan kehilangan serabut otot. Perubahan ini menyebabkan laju metabolik basal dan laju konsumsi oksigen maksimal berkurang. Otot menjadi mudah lelah dan kecepatan laju kontraksi melambat. !elain penurunan masa otot juga dijumpai berkurangnya rasio otot dan jaringan lemak. /http,??pustaka.uns.ac.id?include?inc@pdf.phpAnidB5--0
6. Umur berapakah batas2an LANSIA ?

'atas-'atas %anjut #sia. a. 'atasan usia menurut FCO meliputi , usia pertengahan /middle age0, yaitu kelompok usia 4 sampai + tahun lanjut usia /elderly0, antara 6. sampai G4 tahun lanjut usia tua /old0, antara G sampai +. tahun usia sangat tua /(ery old0, diatas +. tahun pasal 5 dinyatakan sebagai berikut ,

b. 3enurut ## >o. 4 tahun 5+6 bersangkutan mencapai umur lainI.

H!eorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah yang tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang !aat ini berlaku ## >o. 54 tahun 5++7 tentang kesejahteraan lansia yang berbunyi sebagai berikut, lansia adalah seseorang yang mencapai usia 6. tahun keatas. /http,??subhankadir.files.1ordpress.com?-..7?.5?perkembangan-lansia.pdf0 7. Kenapa kulit bisa keriput dengan bertambahnya usia? Perubahan- pada lansia salah stunya adalah pada !istem &ulit / !istem 2ntegumen 0 a. &ulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.

b. Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses keratinisasi, serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis. c. &ulit kepala dan rambut menipis ber1arna kelabu. d. :ambut dalam hidung dan telinga menebal. e. 'erkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan dan (askularisasi. f. Pertumbuhan kuku lebih lambat. g. &uku jari menjadi keras dan rapuh, pudar dan kurang bercahaya. h. &elenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya. /http,??subhankadir.files.1ordpress.com?-..7?.5?perkembangan-lansia.pdf0 !er"adinya #erut$#eriput 'erkurangnya ketebalan dermis sebanyak -.D pada orang tua berkaitan dengan hilangnya serat elastin dan kolagen. &olagen dan elastin adalah komponen utama lapisan dermis. Cilangnya serat-serat ini berdampak buruk terhadap kelembaban dan &ulit &ekurangan &olagen ketegangan kulit sehingga menimbulkan kerut?keriput.

&olagen merupakan komponen utama di epidermis, dengan G D berat kering dan 57-4.D (olume lapisan epidermis. &olagen kaya akan asam amino hidroksiprolin, hidroksilisin, dan glisin. <ibroblast dermis memproduksi prekursor yang dikenal sebagai pro kolagen. Pro kolagen ini mengandung terdiri dari 4..-4.. asam amino tambahan pada setiap cabangnya, tambahan ini dipindahkan setelah sekresi menghasilkan molekul kolagen. Vitamin 8 dan tembaga merupakan contoh kofaktor yang diperlukan dalam biosintesis kolagen. Produksi kolagen merupakan proses dinamis meliputi sintesis berkelanjutan oleh fibroblast dan penguraian oleh enJim collagenase. !inar #V dapat merusak kulit dengan meningkatkan produksi enJim proteolitik /collagenase0 yang menguraikan kolagen pada lapisan dermis kulit. !edangkan, serat elastin hanya 4D dari berat kering dan 5D (olume lapisan dermis. !erat ini lebih tebal pada bagian ba1ah dermis dan lebih tipis ketika mencapai epidermis. Elastin berbeda dengan kolagen secara struktur dan kimia. Elastin mengandung asam amino yaitu desmosine. /http,??111.medicastore.com?ser-c?anti@kerut.htm0

Anda mungkin juga menyukai