SPESIFIKASI UMUM

Balikpapan, 25 April 2013

SPESIFIKASI UMUM
Versi Revisi Spesifikasi 2010 REV.2 (21 Nov 2012) Div 1. Umum Div 2. Drainase Div 3. Pekerjaan Tanah Div 4. Pelebaran & Bahu Jalan Div 5. Perkerasan Berbutir Div 6. Perkerasan Aspal Div 7. Struktur Div 8. Pengembalian Kondisi & Pekerjaan Minor Div 9. Pekerjaan Harian Div 10. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

RINGKASAN PEKERJAAN (1)

1. PEKERJAAN UTAMA 2. PENGEMBALIAN KONDISI & PEKERJAAN MINOR
8.1 8.2 8.3 8.4 PERKERASAN BAHU JALAN DRAINASE, TALUD & PENGHIJAUAN PERLENGKAPAN JALAN & PENGATUR LALIN

(pekerjaan minor yang sebenarnya)

8.5 JEMBATAN

PERUBAHAN : Seksi 8.6, 8.7 & 8.8 DIKEMBALIKAN ke Seksi 8.4

RINGKASAN PEKERJAAN (2)

3. PEMELIHARAAN RUTIN (MASA KONSTRUKSI)
10.1.1 10.1.2 10.1.3 10.1.4 10.1.5 PERKERASAN BAHU JALAN DRAINASE PERLENGKAPAN JALAN JEMBATAN

4. PEMELIHARAAN RUTIN (MASA PEMELIHARAAN, CACAT & PERBAIKAN) SPESIFIKASI KHUSUS

SERINGKALI MATA PEMBAYARAN PADA DIVISI 10 INI TIDAK TERSEDIA DALAM DAFTAR KUANTITAS & HARGA. UNTUK NEW CONSTRUCTION, DIVISI 10 INI MUNGKIN TIDAK DIPERLUKAN

PENGEMBALIAN KONDISI (1)

PERKERASAN LAMA

BAHU JALAN LAMA PADA PERKERASAN BERPENUTUP ASPAL

PATCHING > 40cm x 40cm & TOTAL <10m3/km SEALING 10 30% per 100m & TOTAL 40m2 SPOT LEVELLING TOTAL < 10m3/km GALIAN, PRIME/TACK COAT & PEMADATAN KEMBALI SUB-GRADE TIDAK DIBAYAR TERPISAH KERUSAKAN YG MELUAS AKIBAT KETERLAMBATAN KONTRAKTOR MENJADI BEBAN KONTRAKTOR

RE-KONSTRUKSI BAHU JALAN 50m/km TEBANG POHON < 15cm DIUKUR 1m DIATAS TANAH BESERTA AKAR-AKARNYA

PENGEMBALIAN KONDISI (2)

SELOKAN. SALURAN AIR, GALIAN, TIMBUNAN DAN PENGHIJAUAN

MENCAKUP DRAINASE, LERENG & PENGHIJAUAN DIBAYAR MENURUT MASING-MASING PAY ITEM, KECUALI : STABILISASI LERENG DNG TANAMAN & PENANAMAN POHON/SEMAK BARU

PEKERJAAN MINOR : PERLENGKAPAN JALAN DAN PENGATUR LALU LINTAS JEMBATAN

LANTAI JEMBATAN : BETON & KAYU PELAPISAN PERMUKAAN BAJA STRUKTUR

PEMELIHARAAN RUTIN (1)

PEMELIHARAAN RUTIN PERKERASAN

PEMELIHARAAN RUTIN BAHU JALAN

PATCHING < 40cm x 40cm SEALING < 10% per 100m

PENGISIAN LUBANG, BUKAN RE-KONSTRUKSI PEMOTONGAN RUMPUT (TINGGI MAKS. 5cm) PADA

PEMELIHARAAN RUTIN DRAINASE

RUANG MILIK JALAN

PEMELIHARAAN RUTIN PERLENGKAPAN JALAN

PEMBERSIHAN SALURAN & GORONG-GORONG

PEMBERSIHAN PERLENGKAPAN JALAN, PENGECATAN HURUF YANG TIDAK TERBACA

PEMELIHARAAN RUTIN (2)

PEMELIHARAAN RUTIN JEMBATAN

PEMERIKSAAN KOMPONEN UTAMA JEMBATAN PEMBERSIHAN KOMPENEN JEMBATAN PEMERIKSAAN KONDISI SEMUA SALURAN AIR YG BERDEKATAN DNG JEMBATAN SELAMA & SETELAH BANJIR JALAN DAN JEMBATAN DI LUAR RUAS PROYEK YG DIGUNAKAN OLEH KONTRAKTOR JIKA KONTRAKTOR GAGAL MENGERJAKAN MAKA PEKERJAAN DAPAT DIAMBIL ALIH DIREKSI PEKERJAAN DNG BIAYA AKTUAL + DENDA 10%

PEMELIHARAAN JALAN SAMPING & JEMBATAN

TAHAPAN PELAKSANAAN

MOBILISASI

SETELAH MASA MOBILISASI SELESAI :

SELAMA 2 BLN u/NCB ATAU 3 BLN u/ICB SELAMA 1 BLN u/LCB (Permen PU No.07 tahun 2010)

1 BULAN SETELAH MOBILISASI SELESAI :

PEKERJAAN TANAH PEKERJAAN PENGEMBALIAN KONDISI PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN ITENSIF PEKERJAAN DRAINASE

SETELAH PEKERJAAN DRAINASE SELESAI :

PEKERJAAN LAPIS PONDASI PEKERJAAN ASPAL PEKERJAAN STRUKTUR

URUTAN KEGIATAN PEKERJAAN

LAMPIRAN 1.1.A LINGKUP DAN URUTAN KEGIATAN DALAM PEKERJAAN
CATATAN : 1. Contoh ini diperuntukkan bagi seluruh Kontrak. 2. Diagram adalah tanpa skala. 3. Urutan dan waktu kegiatan yang aktual ditentukan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan Lingkup Pekerjaan setiap Kontrak. SURAT PERINTAH MULAI KERJA PERIODE KONTRAK FISIK PERIODE PEMELIHARAAN RUTIN PERIODE PELAKSANAAN PERIODE MOBILISASI SERAH TERIMA SEMENTARA SERAH TERIMA AKHIR PERIODE PEMELIHARAAN

TANGGAL MULAI KERJA

KEGIATAN UMUM Mobilisasi Peralatan dan Personil Survey Lapangan : - Drainase - Perkerasan - Struktur Peninjauan Kembali Rancangan oleh Direksi P KEGIATAN PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR Perkerasan Bahu Jalan Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan Perlengkapan Jalan Jembatan KEGIATAN PEKERJAAN UTAMA Pekerjaan Tanah Drainase Lapis Pondasi Bahu Jalan Lapis Permukaan Struktur Pekerjaan Perbaikan (bila ada) KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN Perkerasan, Bahu Jalan, Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan, Perlengkapan Jalan, Jembatan, Arus Lalu Lintas

Laboratorium Selesai Mobilisasi Selesai Survey Lapangan Selesai Penerbitan Detil Pelaksanaan dan Perkiraan Kuantitas Pengembalian Kondisi Perkerasan dan Bahu Selesai Pekerjaan Minor Selesai

Pekerjaan Drainase Selesai Seluruh Pekerjaan Selesai

Periode Pemeliharaan Rutin Intensif

Pemeliharaan Rutin Bulanan

Pemeliharaan Rutin (bila diperlukan)

KEJAR PROGRES ? TANPA SALURAN SAMPING

DEFORMASI PADA CARRIAGEWAY BAHU JALAN TANPA PEMADATAN YG MEMADAI

MATERIAL BAHU JALAN TEREROSI

PASANGAN BATU (DENGAN MORTAR) YG TIDAK PERLU

DINDING PENAHAN TANAH YG SEBENARNYA TIDAK DIPERLUKAN, CUKUP NORMAL SLOPE

SALURAN TEPI KIRI YG SEBENARNYA TIDAK DIPERLUKAN, CUKUP NORMAL SLOPE

DIV 1. UMUM (1)

1.1 RINGKASAN PEKERJAAN

PELAKSANAAN SEMUA PEKERJAAN & PEKERJAAN PEMELIHARAN RUTIN SELAMA MASA KONSTRUKSI PERBAIKAN CACAT MUTU SELAMA MASA KONTRAK PERBAIKAN CACAT MUTU DENGAN GRACE PERIOD

YANG DIBERIKAN DALAM MASA PEMELIHARAN

TERMASUK, TETAPI TIDAK TERBATAS : K3 KONSTRUKSI (TERMASUK PENYULUHAN

HIV/AIDS JIKA DISEBUTKAN DALAM KONTRAK)

YANG DITUANGKAN DALAM RK3K PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP MANAJEMEN MUTU

DIV 1. UMUM (2)

1.2 MOBILISASI

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN (PCM) : 7 HARI SETELAH SPMK (Permen PU No.7/PRT/M/2011, SSU

23.1, Perpres No.70 tahun 2012 tidak mengatur ini)

AGENDA PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) PERSONIL 1 QC MANAGER & 1 KOORDINATOR MANAJEMEN KESELAMATAN LALU LINTAS (KMKL) MOBILISASI PERSONIL & PERALATAN DAPAT BERTAHAP SESUAI DENGAN LINGKUP PEKERJAAN & DITUANGKAN DLM PCM, KEMUDIAN DIADENDUMKAN KECUALI DISEBUT LAIN DALAM KONTRAK MAKA MASA MOBOLIASASI ADALAH 2 BULAN (untuk NCB) DALAM SSU 24.1 MASA MOB HANYA 1 BULAN

DIV 1. UMUM (3)

1.3 KANTOR PENYEDIA JASA & FASILITASNYA

1.4 FASILITAS & LAYANAN PENGUJIAN

MEMPERTIMBANGKAN MASALAH GENDER

KETENTUAN K3 (Pedoman 004/BM/2006)

1.6 PEMBAYARAN SERTIFIKAT BULANAN

DILENGKAPI DENGAN DOKUMEN PENDUKUNG

(ARTINYA TERMASUK DATA K3 & PENGAMANAN LINGKUNGAN KARENA ADA MATA PEMBAYARAN 1.17)

DIV 1. UMUM (4)

1.8 MANAJEMEN & KESELAMATAN LALU LINTAS

BANYAK PERUBAHAN NARASI SELAMA PERIODE KONTRAK

LINGKUP PEKERJAAN DARI MANAJEMEN LALIN RENCANA KERJA MANAJEMEN LALU LINTAS (RKML)

DAFTAR MINIMUM PERLENGKAPAN JALAN SEMENTARA SESUAI RKML (lihat Pasal 1.8.2.(6)) LAMPIRAN 1.17 RENCANA KERJA PENGELOLAAN DAN PEMENTAUAN LINGKUNGAN (RKPPL)
PRE-MARKING

MATA PEMBAYARAN JEMBATAN SEMENTARA

DIBAYAR LUMP SUM (25% + ANGSURAN BULANAN SESUAI PROGRES DARI SISA YANG 75%)

DIV 1. UMUM (5)

1.9 REKAYASA KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

TIDAK ADA LAGI PENGUJIAN BB & DCP DIPERLUKAN PROOF ROOLING UNTUK PENGEMBALIAN KONDISI (REINSTATEMENT)

1.10 STANDAR RUJUKAN

PENGUJIAN PENGEBORAN DIBAYAR SEKSI 1.20

UPDATING THN SNI & AASHTO PD MASING-MASING SEKSI (Misal: SNI 03/2828/1992 SNI 2828:2008)

DIV 1. UMUM (6)

1.12 JADWAL PELAKSANAAN

ANALISIS JARINGAN : JARINGAN TERTUTUP DENGAN KUTUB MULAI & KUTUB SELESAI JADWAL PELAKSAAN JEMBATAN YANG TERPISAH

1.13 PROSEDUR PERINTAH PERUBAHAN

SHOW CAUSE MEETING (tidak disebutkan timing-nya, fleksibel terhadap perubahan ketentuan) Kini : SE Dirjen BM No.02 SE Db 2010, 15 Juni 2010

DISESUAIKAN DENGAN SYARAT-SYARAT UMUM PERINTAH PERUBAHAN : PERINTAH TERTULIS

DIREKSI PEKERJAAN UTK PENYUSUNAN ADDENDUM,

TDK BOLEH DIJADIKAN DASAR UNTUK PEMBAYARAN ADDENDUM : KELANJUTAN DARI CCO

DIV 1. UMUM (7)

1.15 DOKUMEN REKAMAN PROYEK

1.17 PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP

GAMBAR TERLAKSANA (AS BUILT DRAWINGS) : 3 set HARDCOPY & 3 set SOFTCOPY

BANYAK PERUBAHAN NARASI SEBELUM PELAKSANAAN DIMULAI, JIKA TIDAK TERMASUK KATEGORI DOKUMEN AMDAL ATAU UKL-UPL, SATKER/PPK MENERBITKAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN & PEMANTAUAN LINGKUNGAN (SPPL) SESUAI DNG RENCANA YANG DISETUJUI BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD)

DIV 1. UMUM (8)

RENCANA KERJA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKPPL) DISIAPKAN DALAM FORMULIR BAKU PADA SAAT PCM MATA PEMBAYARAN HANYA UNTUK PEMERIKSAAN

BAKU MUTU AIR TANAH, AIR PERMUKAAN, UDARA, KEBISINGAN

INTEGRASI DOKUMEN LINGKUNGAN & LAPORAN BULANAN SUDAH TERMASUK DALAM MASING-

1.18 RELOKASI UTILITAS & PELAYANAN YG ADA

MASING HARGA SATUAN

KHUSUS

DIHAPUS KECUALI DISEBUT DALAM SPESIFIKASI

DIV 1. UMUM (9)

1.19 KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

AHLI K3 UNTUK RESIKO TINGGI PETUGAS K3 UNTUK RESIKO SEDANG & KECIL

1.20 PENGUJIAN PENGEBORAN

BIAYA SUDAH TERMASUK DLM HARGA SATUAN ATAU OHP SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU
SPT & SONDIR

1.21 MANAJEMEN MUTU

QUALITY CONTROL & QUALITY ASSURANCE

DIBAYAR LUMP SUM SESUAI PROGRES

MC MANAGER TIDAK DI BAWAH & BERTANGGUNG JAWAB KEPADA GENERAL SUPERINTENDENT

DIV 2. DRAINASE
2.2 PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

2.3 GORONG-GORONG DAN DRAINASE BETON

LINING : PENGUKURAN DIAMBIL TERKECIL DARI GAMBAR & AKTUAL (angka 15 cm tidak ada lagi) DIAMETER GORONG-GORONG LEBIH MENDETAIL SALURAN BETON BERBENTUK U (U DITCH) PERFORATED PIPE : PVC BUKAN TANAH LIAT

2.4 DRAINASE POROUS

DIV 3. PEKERJAAN TANAH (1)

3.1 GALIAN

GALIAN BIASA : GALIAN BAHAN, TANAH GAMBUT, ORGANIK, LUNAK, EKSPANSIF, YG TDK DIKEHENDAKI, TERGUMPAL & YG DAYA DUKUNG SEDANG GALIAN CADAS MUDA : TIDAK BISA DENGAN EXCAVATOR BUCKET, TAPI HARUS DILENGKAPI STEEL TINES, TANPA PERLU DRILLING & BLASTING GALIAN BATU : VOL 1m3; PERLU BREAKER/BLASTING; TIDAK DAPAT DIBONGKAR DNG RIPPER DOZER GALIAN STRUKTUR : TERMASUK PENIMBUNAN KEMBALI DNG BAHAN YANG DISETUJUI GALIAN PERKERASAN ASPAL GALIAN PERKERASAN BERBUTIR GALIAN PERKERASAN BETON

DIV 3. PEKERJAAN TANAH (2)

3.2 TIMBUNAN

PETUNJUK PERBAIKAN TANAH LUNAK DENGAN LAPISAN PENOPANG (CAPPING LAYER)

TANAH RAWA : TERENDAM SECARA PERMANEN TANAH EKSPANSIF : KLASIFIKASI VAN DER MERWE

% CLAY (< 2 m) < 11,5 : PI bebas % CLAY (< 2 m) 11,5 & < 24 : PI < 13 % CLAY (< 2 m) 24 : PI (grafik Lamp. 3.2.A) TIMBUNAN BIASA : CBR 6% & BUKAN A-7-6 / CH u/30 cm TOP; u/BAWAHNYA (PI / %CLAY) 1,25 TIMBUNAN PILIHAN : CBR 10% & PI 6 TIMBUNAN PILIHAN BERBUTIR DIATAS TANAH RAWA : TERENDAM SECARA PERMANEN MENGAPA STANDARD PROCTOR (AASHTO T99) ?

DIV 3. PEKERJAAN TANAH (3)

3.3 PENYIAPAN BADAN JALAN

PENGUKURAN TIMBUNAN BIASA MAUPUN PILIHAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN SETTLEMENT ROD & PLATE BILAMANA KONSOLIDASI TELAH DIPERKIRAKAN SEBELUMNYA PEMOTONGAN POHON (MULAI DIAMETER 15 cm)
TERMASUK BAHU JALAN BARU YANG BUKAN DIATAS TIMBUNAN BARU AKIBAT CARRIAGEWAY WIDENING

3.4 PEMBERSIHAN, PENGUPASAN & PEMOTONGAN POHON

CLEARING & GRUBBING UNTUK TANAH HUMUS PEMOTONGAN POHON (MULAI DIAMETER 15 cm), DIUKUR 1 m DIATAS PERMUKAAN TANAH, TERMASUK PEMBONGKARAN AKAR-AKARNYA

DIV 4. PELEBARAN & BAHU JALAN (1)

4.1 PELEBARAN

LEBAR GALIAN : MIN 1,2 m u/MEMBERIKAN RUANG GERAK YANG CUKUP BAGI ROLLER UNTUK MEMADATKAN Sub-GRADE. LEBAR GALIAN UNTUK PELEBARAN SELEBAR 1,2 m DIPANDANG SEBAGAI PELEBARAN PRAKTIS MINIMUM. DETAIL PELEBARAN AKAN DITUNJUKKAN DALAM GAMBAR KETENTUAN INI TIDAK BERARTI PELEBARAN HARUS MIN.1,2m DAN BAHU GANTUNG DIIJINKAN !

LAPIS PONDASI KELAS S HANYA UNTUK BAHU JALAN TANPA PENUTUP

TEBAL BAHU JALAN IDEALNYA SAMA DENGAN TEBAL PELEBARAN AGAR DRAINASENYA BERFUNGSI [LIHAT

CONTOH BAHU JALAN SISI KAKAN, BUKAN SISI KIRI]

DIV 4. PELEBARAN & BAHU JALAN (2)

Surat Dirjen Bina Marga No.UM-0103/Dh/ 242 tgl 21 Maret 2008 butir 1.3 Pelebaran Jalan

CONTOH BAHU JALAN YANG DAPAT NGE-DRAIN

LBR PELEBARAN PERKERASAN BERBUTIR min. 1,2m LBR PELEBARAN PERKERASAN BERASPAL min. 0,5m

DIV 4. PELEBARAN & BAHU JALAN (3)

PENGUKURAN & PEMBAYARAN

TIDAK ADA MATA PEMBAYARAN DALAM SEKSI 4.1

[2010 : TIDAK ADA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN TERPISAH YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK PELEBARAN PERKERASAN MENURUT SEKSI INI],

MASING-MASING ITEM AKAN DIBAYAR SESUAI DENGAN ITEM-ITEM YANG RELEVAN INTERPRETASI YANG TIDAK TEPAT TERJADI KARENA KALIMATNYA TIDAK DIBACA SELURUHNYA. APAKAH GALIAN UNTUK PELEBARAN TIDAK BOLEH DIBAYAR?

MATA PEMBAYARAN UNTUK BAHU JALAN ADA 18 ITEM

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR &PERKERASAN BETON SEMEN(1)

5.1 LAPIS PONDASI AGREGAT ELEBARAN

KELAS A : CBR 90%, 100% BAHAN TERTAHAN #4 MEMPUNYAI ANGULARITAS 95/90*, PI = 0 - 6 KELAS B : CBR 60%, 60% BAHAN TERTAHAN #4 MEMPUNYAI ANGULARITAS 95/90*, PI = 6 - 12. MENGAPA HANYA 60%? DIAGRAM BOUSSINESQ ! *95/90 : 95% MUKA BIDANG PECAH 1 & 90% MUKA BIDANG PECAH 2 ATAU LEBIH KELAS S : CBR 50%, GRADASI LEBIH HALUS DARI KELAS A, PI = 4 15 TOLERANSI ELEVASI PERMUKAAN THD ELEVASI RENCANA, UTK KELAS B : +0cm & -1cm [2006:

+1cm & -1cm)

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR &PERKERASAN BETON SEMEN(2)

5.2 PERKERASAN BERBUTIR TANPA PENUTUP ASPAL sebagai pengganti SKh 5.8

LAPIS PERMUKAAN AGREGAT & LAPIS PONDASI AGREGAT [dulu: KELAS C & WATERBOUND

MACADAM]

LAPIS PERMUKAAN AGREGAT : CBR 60%, LL 35, PI = 4 15 LAPIS PONDASI AGREGAT : = MUTU KELAS S
KADAR AIR PEMADATAN : OMC 3% s/d OMC + 1% MENGAPA MODIFIED PROCTOR (AASHTO T180) ? MENGAPA KEPADATAN HARUS 100% ? APAKAH KORELASI CBR KEPADATAN LINEAR ?

LAPIS PONDASI AGREGAT

BLENDING EQUIPMENT (1)

Spesifikasi Umum Pasal 5.1.2.(6) - Pencampuran Bahan Untuk Lapis Pondasi Agregat

Apakah pencampuran dengan menggunakan Loader atau Motor Grader diijinkan?

Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis (mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan

Apa dapat diperoleh campuran yg homogen & isotropis ?

BLENDING EQUIPMENT (2)

BLENDING EQUIPMENT (3)

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR &PERKERASAN BETON SEMEN(3)

5.3 PERKERASAN BETON SEMEN
SEMEN PORTLAND :

PC TIPE I ATAU YG DISETUJUI DIREKSI PEKERJAAN ABU TERBANG HANYA DIGUNAKAN UNTUK PC TIPE I

KEKUATAN RIGID PAVEMENT: 2 LABORATORIUM : fs 47 kg/cm 2 PRODUKSI : fs 45 kg/cm . KEKUATAN WET LEAN CONCRETE:

fc = 80 110 kg/cm2

PENGUJIAN : JIKA KUAT LENTUR < 90% YG DISYARATKAN MAKA DILAKUKAN PENGUJIAN KUAT TEKAN DARI BENDA UJI INTI (CORE)

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR &PERKERASAN BETON SEMEN(4)

SAMBUNGAN KONSTRUKSI :

1/3 PANJANG SEGMEN 1,8 m DARI SAMBUNGAN MUAI/SUSUT

TOLERANSI : WET LEAN CONCRETE : TEBAL, LERENG MELINTANG, KERATAAN DOWEL : ALINYEMEN DOWEL (lebih mendetail) RIGID PAVEMENT : TEBAL, KERATAAN PENGHAMPARAN: SLIP FORM & FIXED FORM KERATAAN PERMUKAAN YANG TIDAK MEMENUHI : PERMUKAAN DIGURINDA ATAU DIBONGKAR & DIGANTI

PELAKSANAAN PERKERASAN BETON SEMEN YG TDK TEPAT

(1) DUDUKAN DOWEL DIPASANG SEGERA SETELAH BETON AKAN DICOR ALINYEMEN DOWEL ?

TRUK MOLEN MASUK LAJUR RENCANA BAGAIMANA MENJANGKAR DUDUKAN DOWEL ?

PELAKSANAAN PERKERASAN BETON SEMEN YG TDK TEPAT

(2)

TANPA PLASTIK PEMISAH ANTARA LAPIS PONDASI BAWAH & PELAT BETON

TIE BAR POLOS, BUKAN ULIR

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR &PERKERASAN BETON SEMEN(6)

PENGUKURAN & PEMBAYARAN : PENGURANGAN PEMBAYARAN (TIDAK LINEAR) JIKA TEBAL AKTUAL < TEBAL RENCANA

PENGURANGAN 4% PEMBAYARAN JIKA MUTU BETON 90 100% KUAT LENTUR UTK SETIAP 1 kg/cm2
JIKA TEBAL AKTUAL < (TEBAL RENCANA 12,5 mm) MAKA TIDAK ADA PEMBAYARAN (JIKA DITERIMA DIREKSI PEKERJAAN) ATAU HARUS DIBONGKAR.

5.4 LAPIS PONDASI TANAH SEMEN

JIKA MUTU < 90% KUAT LENTUR YG DISYARATKAN MAKA HARUS DIBONGKAR PC TIPE I ATAU YG DISETUJUI DIREKSI PEKERJAAN KADAR PC 3 8 %
CHIPPING 1,2 kg/m2

KLASIFIKASI TANAH (AASHTO) & PERKIRAAN KEBUTUHAN SEMEN

KLASIFIKASI TANAH & KEBUTUHAN SEMEN

A1 (fraksi batu : kerikil & pasir); A1-a : 3 ~ 5% & A1b : 5 ~ 8% A2 (kerikil-pasir kelanauan/kelempungan); A2-4, A25, A2-6 & A2-7 : 5 ~ 9% A3 (pasir halus) : 7 ~ 11% A4 (tanah lanau) : 7 ~ 12% A5 (tanah lanau) : 8 ~ 13% A6 (tanah lempung) : 9 ~ 15% A7 (tanah lempung); A7-5 & A7-6 : 10 ~ 16%

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR &PERKERASAN BETON SEMEN(7)

PENGUKURAN & PEMBAYARAN : PENGURANGAN PEMBAYARAN (TIDAK LINEAR) JIKA TEBAL AKTUAL < TEBAL RENCANA

PENGURANGAN 4% PEMBAYARAN JIKA MUTU BETON 90 100% KUAT LENTUR UTK SETIAP 1 kg/cm2
JIKA TEBAL AKTUAL < (TEBAL RENCANA 12,5 mm) MAKA TIDAK ADA PEMBAYARAN (JIKA DITERIMA DIREKSI PEKERJAAN) ATAU HARUS DIBONGKAR.

5.4 LAPIS PONDASI TANAH SEMEN

JIKA MUTU < 90% KUAT LENTUR YG DISYARATKAN MAKA HARUS DIBONGKAR PC TIPE I ATAU YG DISETUJUI DIREKSI PEKERJAAN KADAR PC 3 8 %
CHIPPING 1,2 kg/m2

DIV 5. PERKERASAN BERBUTIR &PERKERASAN BETON SEMEN(8)

5.5 CTB & CTSB
SEKSI 5.5 CTB & 5.6 CTSB DIGABUNG MENJADI SEKSI 5.5 CTB & CTSB SELF PROPELLED ROTARY MIXER DNG LEBAR PENCAMPURAN 1,8 m & KEDALAMAN 30 cm VIBRATORY PADFOOT ROLLER , BERAT STATIS 19 ton, DENGAN TONJOLAN 12,5 cm PC TIPE I ATAU YG DISETUJUI DIREKSI PEKERJAAN AGREGAT UNTUK CTB ADALAH LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A & UNTUK CTSB ADALAH KELAS B 2 & CTSB 35 45 UCS UNTUK CTB 45 55 kg/m kg/m2 KEPADATAN 98% MDD

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (1)

6.1 LAPIS RESAP PENGIKAT & LAPIS PEREKAT
LAPIS RESAP PENGIKAT (PRICE COAT)

BUKAN SEBAGAI PEREKAT TETAPI PELINDUNG, JADI HANYA PADA GRANULAR BASE SAJA
MATA PEMBAYARAN : ASPAL CAIR & ASPAL EMULSI LAPIS PEREKAT (TACK COAT)

SEBAGAI PEREKAT, PADA SEMUA JENIS LAPISAN YANG ADA PENGIKATNYA

MATA PEMBAYARAN : ASPAL CAIR, ASPAL EMULSI & ASPAL EMULSI MODIFIKASI BAHAN ASPAL EMULSI MODIFIKASI MERUJUK PADA AASHTO M316-99 (2000) TABLE 1 CRS-2L : styrene butadiene rubber latex atau polycholoprene latex BAHAN POLYMER min.2,5%

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (2)

YANG DIUKUR UNTUK PEMBAYARAN RESIDU ASPAL PADA SUHU STANDAR 15C, BUKAN PELARUT ATAU BAHAN PENGEMULSIONIR

PRIME COAT &TACK COAT

PRIME COAT

ANTARA NON ASPAL DNG BERASPAL ASPAL EMULSI : MS atau SS, MENGAPA RS TIDAK DIGUNAKAN? ASPAL CAIR : AC + Kerosene (80 pph, MC-30, viskositas kinematis pada 60C : 30 - 60 mm2/s) ANTARA BERASPAL - BERASPAL ASPAL EMULSI : RS (Rapid Setting) ASPAL CAIR : AC + Kerosene (30 pph, HARUS DIPANASKAN) RESIDU : 0,15 x 77% = 0,116 u/MC-30 SETARA DNG 0,2 x 61%= 0,122 u/RS sebelum diencerkan

TACK COAT

PEMBERSIHAN MANUAL (APA DIIJINKAN ?)

PERMUKAAN LPA SUDAH DI-PRIME TIDAK ADA PENGATURAN LALIN YG MEMADAI PERMUKAAN KOTOR LAGI AKIBAT LINTASAN PEMBERSIHAN DILAKUKAN HANYA OLEH 1 ORANG

OVERLAY TANPA PEMBERSIHAN (BALAPAN DNG HUJAN/PROGRES?)

PERMUKAAN PRIME COAT YG KOTOR BELUM DIBERSIHKAN TIDAK ADA TAMBAHAN PRIME MUATAN HOTMIX SUDAH DITUANG KE PAVER SOLUSI ?

SEBAB & AKIBAT BONDING YANG JELEK

PERMUKAAN EXISTING TIDAK BERSIH BAN TRUK MENGOTORI TACK COAT TIDAK MERATA KADAR TACK COAT KURANG SLIPPAGE CRACK

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (3)

6.2 BURTU & BURDA

BAHAN ASPAL UNTUK BURTU & BURDA ASPAL, ASPAL MODIFIKASI, PRECOATED, DSB

KUNCI KEBERHASILAN :

UKURAN AGREGAT u/BURTU & Lapis-1 BURDA

PEMBERSIHAN AGREGAT BURTU & LAPIS 1 BURDA UKURAN HAMPIR SERAGAM (GRADASI) BERSIH TAHAN AUS BENTUK KELEKATAN TERHADAP ASPAL DIGUNAKANNYA ASPAL DISTRIBUTOR, BUKAN HAND SPRAYER

UKURAN AGREGAT
Ukuran nominal (mm) 12,5

Ukuran terkecil ratarata (ALD) 6,4 - 9,5

Persentase ukuran terkecil rata-rata dalam rentang batas 2,5 mm dari ALD min. 65

Persentase maksimum lolos ayakan 4,75 mm 2

Misal ALD (Average Least Dimension) adalah 8 mm (syarat : 6,4 9,5 mm) Maka reantang 2,5 mm dari ALD adalah 6,5 10,5 mm, partikel dalam rentang ini minimum haruslah 65%.

ALAT PEMBERSIH YG MEMADAI

KOMPRESOR

POWER BROOM, SANGAT DIANJURKAN UNTUK PEMBERSIHAN AWAL SETELAH MILLING, KEMUDIAN DILANJUTKAN DNG KOMPRESOR

ALAT PENYEMPROT ASPAL

HAND SPRAYER

ASPAL DISTRIBUTOR KERB SEHARUSNYA DITUTUP

CONTOH APLIKASI AGREGAT

(1)

UKURAN AGREGAT YG SALAH

UKURAN AGREGAT YG BENAR

CONTOH APLIKASI AGREGAT

(2)

DAMPAK UKURAN AGREGAT YG LEBIH DARI SATU UKURAN

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (4)

6.3 CAMPURAN BERASPAL PANAS
TEBAL NOMINAL MINIMUM CAMPURAN BERASPAL AC-WC = 4 cm AC-BC = 6 cm AC-Base = 7,5 cm GRADASI LASTON (AC) HALUS (petunjuk Spec EINRIP: repetisi < 6 juta ESA) KASAR (ABRASI AGREGAT 30%) KEDUANYA DI LUAR RESTRICTION ZONE GRADASI LATASTON (HRS) SENJANG SEMI SENJANG

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (5)

ASPAL Tipe 1 : Pen.60-70 (Viskositas 300 cSt) Tipe 2 : Modifikasi Asbuton, Modifikasi Elastomer Alam (Latex) & Modifikasi Elastomer Sintetis Tipe 2 u/Modifikasi Asbuton : Penetrasi 50, Titik Lembek 53C, PI sebelum TFOT - 0,5, PI setelah TFOT - 0,5

MINERAL + BITUMEN ASBUTON DIBAYAR BERSAMA-SAMA

TEST KELARUTAN : TRICHLOROETHYLENE ASBUTON : MINERAL LOLOS #100 95% PEMBUATAN ASPAL MODIFIKASI DI LAPANGAN HANYA DIIJINKAN JIKA DISEDIAKAN INSTALASI PENCAMPUR YANG SETARA DENGAN PABRIKNYA

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (6)

AGREGAT : ABRASI AGREGAT KASAR PADA 100 PUTARAN (maks. 20% dari Abrasi 500 putaran) & 500 PUTARAN JIKA SAND EQUIVALENT TIDAK MEMENUHI SYARAT MAKA HARUS DIGUNAKAN SCALPING SCREEN ATAU PENCUCIAN MEKANIS

BANDINGKAN SCREEN CRUSHER TERKECIL 5 mm UKURAN NOMINAL AGREGAT KASAR : MAX SIZE SCREEN CRUSHER (u/GRADASI KASAR) Pasal 6.3.2.(2).(b) - FRAKSI AGREGAT

AGREGAT KASAR = TERTAHAN No.4 (4,75 mm) BUKAN No.8 (2,36 mm) SESUAI DENGAN AASHTO

ILUSTRASI PASIR HALUS u/HRS & BATU PECAH MESIN HALUS (0 5)

WARNA PASIR DAPAT PUTIH, ABU-ABU, COKLAT, DSB PASIR INI DAPAT DIPEROLEH DI BUKIT ATAU PESISIR TIDAK BOLEH MENGANDUNG LEMPUNG (JIKA PERLU HARUS DNG PENCUCIAN?)

ILUSTRASI BATU PECAH YANG MASIH BANYAK KULITNYA

CLOSE UP BATU PECAH 1020 YANG MASIH BANYAK KULITNYA KELEKATAN AGREGAT?

STOCKPILE BATU PECAH YG MSH BANYAK KULITNYA PERLUKAN SCALPING SCREEN?

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (7)

FILLER : Un-hydrated Lime / Partial Un-hydrated Lime 1% Hydrated Lime 2% terhadap total AGREGAT Mineral Asbuton : lolos #100 95% Kadar Filler Added 1 2% (mandatory) ANTI STRIPPING AGENT

DIGUNAKAN JIKA STABILITAS MARSHALL SISA SEBELUM DIBERI ANTI STRIPPING AGENT 75% DITAMBAHKAN DI TIMBANGAN ASPAL SESAAT SEBELUM WET MIX DI PUGMILL

0,2 0,4% TERHADAP BERAT ASPAL JIKA MARSHALL STABILITAS SISA 90%, ANTI STRIPPING AGENT TIDAK DIPERLUKAN TDK BOLEH UTK ASPAL MOD BERMUATAN POSITIF

SCREEN CRUSHING PLANT

Pasal 6.3.2.(2).(b) - FRAKSI AGREGAT :

Jenis Campuran HRS-WC HRS-Base AC-WC AC-BC AC-Base Ukuran nominal agregat kasar penampung dingin (cold bin) minimum yg diperlukan (mm) 5 - 10 Ya Ya Ya Ya Ya 10 - 14 Ya Ya Ya Ya Ya 14 - 22 22 - 30

Ya Ya

Ya

SCREEN MAKS. YG TEPAT SANGAT VITAL :

KHUSUSNYA UNTUK AC BERGRADASI KASAR

AGREGAT 10-20 vs 10-15 AKIBAT SCREEN MAKS. 19 mm vs 16 mm

SCREEN MAKS 19 mm PEMAKAIAN SANGAT SEDIKIT GRADASI SULIT DIPENUHI

SCREEN MAKS 16mm PEMAKAIAN AGAK BANYAK GRADASI MUDAH DIPENUHI

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (8)

KETENTUAN CAMPURAN BERASPAL RONGGA DLM CAMPURAN : 3 5% untuk semua AC

RONGGA DALAM CAMPURAN PADA KEPADATAN MEMBAL : 2% untuk semua AC (dulu 2,5%)
STABILITAS MARSHALL AC-Base = 1800 kg & PELELEHAN = 4,5 mm

ASPHALT MIXING PLANT

ALT. PENGUJIAN KEPEKAAN CAMPURAN TERHADAP AIR : NILAI INDIRECT TENSILE STRENGTH (ITSR) DNG RONGGA DALAM CAMPURAN 8%, 80% BAHAN BAKAR HARUSLAH MINYAK TANAH ATAU GAS AGREGAT HOTBIN TIDAK BOLEH BERJELAGA ATAU BERMINYAK

PEDESTAL

AC-WC & AC-BC

Stabilitas Marshall 800 kg Pelelehan 3,0 mm Benda Uji 4 Stabilitas Marshall 1800 kg, apa > kuat dari AC-WC & AC-BC ? Pelelehan 4,5 mm Benda Uji 6 Berat Isi kayu 0,673 0,769 ton/m3 Ukuran 20,3 x 20,3 x 45,7 (cm)

AC-Base

Pedestal

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (9)

PENGUKURAN SEMUA DIUKUR DALAM TON ASPAL KERAS DIBAYAR TERPISAH KADAR ASPAL DIPEROLEH DARI HASIL EKSTRAKSI KADAR ASPAL : JMF TOLERANSI, JIKA < JMF DIBAYAR KADAR AKTUAL, JIKA > JMF DIBAYAR KADAR JMF

FILLER ADDED : MANDATORY & DIBAYAR TERPISAH KADAR TAMBAHAN FILLER DIPEROLEH DARI PENCATATAN KUANTITAS SILO ATAU PENAMPUNG SEBELUM & SETELAH PRODUKSI

MINERAL & BITUMEN ASBUTON DARI ASPAL MODIFIKASI TIPE ASBUTON YG DIPROSES DIBAYAR BERSAMA-SAMA SEBAGAI ASPAL MODIFIKASI

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (10)

CAMPURAN ASPAL : jumlah tonase bersih dari campuran yang telah dihampar dan diterima dihitung sebagai hasil perkalian luas lokasi yang diterima dan tebal yang diterima dengan kepadatan campuran yang diperoleh dari pengujian benda uji inti (core). Tonase bersih adalah selisih dari berat campuran aspal dengan berat aspal, bahan anti pengelupasan (anti stripping agent) dan bahan pengisi (filler) yang ditambahkan JANGAN DIARTIKAN SEBAGAI AGREGAT SAJA

BITUMEN & MINERAL DARI ASBUTON SEBAGAI FILLER ADDED DIBAYAR SEBAGAI 6.3.10.(c) ASBUTON SBG FILLER ADDED

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (11)

ANTI STRIPPING AGENT : DIBAYAR TERPISAH KADAR ANTI STRIPPING AGENT DIPEROLEH DARI PENCATATAN KUANTITAS TANKI SEBELUM & SETELAH PRODUKSI DAN PENGUJIAN STABILITAS MARSHALL SISA PER 200 TON PRODUKSI TEBAL TEBAL AKTUAL ADALAH TEBAL RATA-RATA SUATU SEGMEN PRODUK PER HARI CORE DIAMBIL SECARA ACAK DNG FORMULA : 3 panjang dari kelipatan terakhir dari 200 meter ditambah sisa panjang yang kurang dari 200 meter per lajur

TEBAL AKTUAL (sudah rata-rata) HARUS TEBAL DALAM GAMBAR (untuk keperluan desain tebal perkerasan)

DIV 6. PERKERASAN ASPAL (12)

LEBAR

TEBAL AKTUAL HAMPARAN DIATAS EXISTING DAPAT < TEBAL DALAM GAMBAR (untuk keperluan perbaikan bentuk) TEBAL INDIVIDU TIDAK BOLEH < TEBAL DALAM GAMBAR SETELAH TOLERANSI DIPERHITUNGKAN, JIKA TEBAL INDIVIDU TIDAK MEMENUHI SYARAT MAKA TERAPKAN YANG DIBAWAH INI JIKA CAMPURAN ASPAL LEBIH DARI SATU LAPIS, SELURUH TEBAL CAMPURAN ASPAL JUMLAH TEBAL MASING-MASING JENIS DALAM GAMBAR SETELAH TOLERANSI MASING-MASING JENIS DIPERHITUNGKAN
LEBAR DIAMBIL DARI CROSS SECTION PER 25m ATAU LEBIH RAPAT SEBAGAIMANA DIPERINTAHKAN DIREKSI PEKERJAAN

PERBANDINGAN TEXTURE AC-WC

AC-WC1 : 5,3% DIBAWAH LARANGAN ABSORPSI ASPAL 1%

AC-WC2 : 7,2% DIATAS LARANGAN ABSORPSI ASPAL 1,4%

HRS LAMA vs HRS-WC

GRADASI HRS "LAMA", HRS-WC & GARIS FULLER
100
Batas Baw ah HRS-WC

90 80

Batas Atas HRS-WC Garis Fuller Contoh Gradasi HRS-WC Batas Atas HRS Lama Batas Baw ah HRS Lama

% Berat Yang Lolos

70 60 50 40 30 20 10 0 0.01

min = 80% x 60 = 48

60

0.1 #30 = 0,6 mm 1#8 = 2,36 mm Ukuran Partikel (mm)

10

100

PENGAMATAN VISUAL TERHADAP GRADASI HRS-WC YANG BENAR

GRADASI SENJANG SULIT DIAMATI DARI TEXTURE PERMUKAAN

GRADASI SENJANG DAPAT DIAMATI DENGAN JELAS DARI PERMUKAAN DINDING CORING

KESALAHAN UMUM PADA PAVER

HOT MIX PADA HOOPER DIHABISKAN HOT MIX DITEBAR DIDEPAN PAVER HOT MIX DI TEBAR DIBELAKANG PAVER KEMUDIAN DI-RAKING

PERALATAN LAB - ASPAL

PEDESTAL

BERAT ISI KAYU 0,673 0,769 ton/m3 UKURAN 20,3 x 20,3 x 45,7 (cm) TINGGI JATUH 45,72 cm BERAT 4536 gram u/MOLD 4 BERAT 10206 gram u/MOLD 6

HAMMER

KECEPATAN MESIN MARSHALL 5,08 cm per menit

PERALATAN LABORATORIUM

PEDESTAL DNG HAMMER MANUAL TIDAK DIREKOMENDASI

PEDESTAL DENGAN HAMMER MEKANIK

UKURAN KAWAT u/AYAKAN

RUJUKAN AASHTO M92 SETIAP AYAKAN MEMPUNYAI DIAMETER KAWAT YANG TERSENDIRI SEMAKIN BESAR AYAKAN SEMAKIN BESAR DIAMATER KAWAT ARTI #4 : SETIAP INCH ADA 4 LUBANG

# 4 = 4,75 mm DIA. KAWAT= (25,4 4 x 4,75)/4 = 1,6 mm DIA. KAWAT SESUAI AASHTO = 1,54 mm

KAWAT AYAKAN No.4

KIRI, AYAKAN YG BENAR KANAN, AYAKAN YG SALAH YG BENAR : KAWATNYA LBH BESAR & TEGAR

KIRI, AYAKAN YG BENAR KANAN, AYAKAN YG SALAH

KAWAT AYAKAN No.8

KIRI, AYAKAN YG BENAR KANAN, AYAKAN YG SALAH YG BENAR : KAWATNYA LEBIH BESAR & TEGAR

KIRI, AYAKAN YG BENAR KANAN, AYAKAN YG SALAH

DIV. 7 STRUKTUR (1)

7.1 BETON

KELAS BETON (fc) UNTUK JENIS STRUKTUR KETENTUAN KONDISI TEMPAT KERJA : SUHU, KECEPATAN ANGIN & TINGKAT PENGUAPAN

GRADASI AGREGAT KASAR & GABUNGAN ADA TIGA

KADAR SEMEN MINIMUM & W/C TIDAK DITENTUKAN KETENTUAN BAHAN TAMBAH LEBIH MENDETAIL STANDAR DEVIASI UTK BENDA UJI 20 & 30 CORE DRILLING JIKA KEKUATANNYA DIRAGUKAN SETELAH SELESAI PENGECORAN :

ADA 4 TAHAP PEMERIKSAAN (Pasal 7.1.6.(3).(h)) PENGURANGAN PEMBAYARAN 10% SETIAP PENURUNAN 5 kg/cm2 JIKA PEKERJAAN DITERIMA SESUAI Pasal 7.1.6.(3).(h)

DIV. 7 STRUKTUR (2)

7.2 BETON PRATEKAN

7.3 BAJA TULANGAN

GAYA PRATEGANG DIBERIKAN SETELAH KEKUATAN BETON MENCAPAI 85% DARI DESAIN PEMBAYARAN GELAGAR PRACETAK TERDIRI DARI PENYEDIAAN & PEMASANGAN
TEBAL SELIMUT BETON (RSNI T-12-2004 Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan), TERGANTUNG DARI LINGKUNGAN, CARA PEMADATAN & DIPUTAR TERSEDIA DALAM BEBERAPA TABEL

7.4 BAJA STRUKTUR

PENGADAAN & PEMASANGAN BAJA STRUKTUR & JEMBATAN RANGKA BAJA YANG BUKAN DISEDIAKAN PENGGUNA JASA

DIV. 7 STRUKTUR (3)

7.5 PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA

7.6 PONDASI TIANG

BAHAN DISEDIAKN PENGGUNA JASA

7.7 PONDASI SUMURAN

PEMBAYARAN TIANG PANCANG TERDIRI DARI PENYEDIAAN & PEMANCANGAN PENYEDIAAN DIUKUR DARI UJUNG s/d DASAR POER PEMASANGAN DIUKUR : OVERHANG atau SUNK BAHAN ISIAN TIANG PANCANG PIPA BAJA DIBAYAR
1 MATA PEMBAYARAN MENCAKUP PENYEDIAAN & PENURUNAN (TERPASANG) JIKA DILAKUKAN GALIAN TERBUKA MAKA HARUS MEMPERHITUNGKAN BEARING CAPACITY AKIBAT DISTURBED SOIL

DIV. 7 STRUKTUR (4)

7.8 ADUKAN SEMEN

PELAKSANAAN : PENCAMPURAN u/PEMASANGAN, PENCAMPURAN u/PERBAIKAN, PEMASANGAN &

PENYELESAIAN AKHIR

7.9 PASANGAN BATU

TIDAK TERMASUK GALIAN TIDAK TERMASUK GALIAN TIDAK TERMASUK GALIAN

7.10 PASANGAN BATU KOSONG & BRONJONG

7.11 SAMBUNGAN EKSPANSI

TERMASUK TIPE ASPHALTIC GARANSI 2 TAHUN

DIV. 7 STRUKTUR (5)

7.12 PERLETAKAN

7.16 DRAINASE LANTAI JEMBATAN (dulu : PIPA

TERMASUK ANGKUR PENAHAN GEMPA, STOPPER LATERAL & LONGITUDINAL KETENTUAN TOLERANSI PERLETAKAN (Tabel 7.12.1.(4)) KETENTUAN BAHAN ELASTOMER (Pasal 7.12.2) MATA PEMBAYARAN ELASTOMER TERDIRI DARI ALAM & SINTETIK DECK DRAIN PIPA BAJA PIPA PVC

CUCURAN)

DIV. 8 PENGEMBALIAN KONDISI & PEKERJAAN MINOR

8.4 PERLENGKAPAN JALAN & PENGATUR LALIN

LINGKUP PEKERJAAN : KETENTUAN PENANGANAN MARKA JALAN HANYA

PADA OVERLAY, TIDAK PADA JALAN EXISTING TERMASUK BETON PEMISAH JALUR, LAMPU PENERANGAN JALAN, PAGAR PEMISAH PEDESTRIAN

(sebelumnya mata pembayaran ini terdapat dalam Seksi 8.6, 8.7 & 8.8) MARKA JALAN DIMULAI 1 BULAN SETELAH LAPIS PERMUKAAN SELESAI KECUALI DIPERINTAHKAN LAIN OLEH DIREKSI PEKERJAAN
MATA PEMBAYARAN LAMPU PENERANGAN JALAN DAPAT : LED ATAU MERKURI

PENUTUP

SEMOGA BERMANFAAT !