Anda di halaman 1dari 3

GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) Konsep Medis Pengertian Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu keadaan dimana

fungsi filtrasi glomerulus menurun dan timbul bila ginjal tidak mampu lagi mempertahankan lingkungan internal konsisten dengan kehidupan dan bila kembalinya fungsi tidak diharapkan. Menurunnya fungsi glomerulus dapat berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan melalui tahapan-tahapa sbb : a. Decrese enal eser!e "ungsi ginjal #$-%$& normal Kadar 'reum dan Kreatinin D() *aringan ginjal mengalami kerusakan +$-,$& a. enal -nsufficiency "ungsi ginjal .$-#$& dari fungsi nefron "ungsi filtrasi menurun "ungsi ekresi dan non ekresi terganggu 'reum Kreatinin meningkat )ochturia/ poliuria dan anemia a. 0nd 1tage enal Diasiase "ungsi ginjal kurang dari 2+& 3engaturan hormon dan pengeluaran 4at yang tidak diperlukan terganggu Keseimbangan cairan dan elektrolit terganggu 'reum Kreatinin lebih meningkat 5nemia/ hipokalsemia/ metabolik asidosis/ hiperkalsemia. Etiologi Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan ire!ersibel dari berbagai penyebab. 1ebab-sebab GGK yang sering ditemukan dapat dibagi menjadi delapan kelas sbb : 2. -nfeksi : pielonefritis kronik. .. 3enyakit peradangan : glomerulonefritis. 6. 3enyakit !askular hipertensif : nefroskeloris benigna/ nefrosklerosisi maligna/ stenosis arteria renalis. #. Gangguan jaringan penyambung : lupus eritematosus sistemik/ poliarteritis nodosa/ sklerosis sistemik progresif. +. Gangguan kongenital dan herediter : penyakit ginjal polikistik dan asidosis tubulus ginjal. ,. 3enyakit metabolik : diabetes melitus/ gout/ hiperparatiroidisme dan amiloidosis. %. )efropati toksik : penyalahgunaan analgesik dan nefropati timbal. 7. )efropati obstruktif : saluran kemih bagian atas (kalkuli/ eoplasma/ fibrosis retroperitoneal) dan saluran kemih bagian ba8ah (hipertrofi prostat/ striktur uretra/ anomali kongenital apada leher kandung kemih dan uretra). Patoisiologi 5da dua pendekatan teoritis yang biasa dipakai untuk menjelaskan gangguan fungsi ginjal pada GGK. 1udut pandang tradisional mengatakan bah8a semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-beda/ dan bagian-bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi tertentu dapat saja benar-benar rusak atau berubah strukturnya. 3endekatan kedua dikenal dengan nama hipotesis (ricker atau hipotesis nefron yang utuh yang berpendapat bah8a bila nefron terserang penyakit/ maka seluruh unitnya akan hancur/ namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal. 'remia kan timbul bilamana jumlah nefron sudah sedemikian berkurang sehingga keseimbangan cairan dan

elektrolit tidak dapat dipertahankan lagi. 9ipotesis nefron yang utuh ini paling berguna untuk menjelaskan pola adaptasi fungsional pada penyakit ginjal progresif/ yaitu kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit tubuh kendatipun ada penuruna G" yang nyata. Meskipun penyakit ginjal kronik terus berlanjut/ namun jumlah solut yang harus dieksresi oleh ginjal untuk mempertahankan homeostatis tidaklah berubah/ kendati jumlah nefron yang bertugas malakukan fungsi tersebut sudah menurun secara progresif. Dua adaptasi penting dilakukan oleh ginjal sebagai respon terhadap ancaman ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. 1isa nefron yang ada mengalami hipertrofi dalam usahanya untuk malaksanakan seluruh beban kerja ginjal. :erjadi peningkatan kecepatan filtrasi/ beban solut dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron meskipun G" untuk seluruh massa nefron yang terdapat dalam ginjal turun diba8ah nilai normal. Mekanisme adaptasi ini cukup berhasil dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh hingga tingkat fungsi ginjal yang sangat rendah. )amun akhirnya/ kalau sekitar %+& massa nefron sudah hancur maka kecepatan filtrasi dan beban solut bagi setiap nefron demikian tinggi sehingga keseimbangan glomerulus tubulus tidak dapat lagi dipertahankan. "leksibilitas baik pada proses ekskresi maupun proses konser!asi solut dan air menjadi berkurang. 1edikit perubahan pada diet dapat mengubah keseimbangan yang ra8an trsebut/ karena makin rendah G" semakin besar perubahan kecepatan ekskresi per nefron. Gejala & Tanda Gejala dan tanda GGK sesuai dengan gangguan sistem yang timbul adalah sbb : 1istem gastrointestinal a 5noreksia/ nausea dan !omitus yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein dalam usus/ terbentuknya 4at-4at toksik akibat metabolisme bakteri usus seperti amonia dan metil guanidin/ serta sembabnya mukosa usus. b "oetor uremik disebabkan oleh ureum yang berlebihan pada air liur diubah oleh bakteri di mulut menjadi amonia sehingga nafas berbau amonia. 5kibat yang lain adalah timbulnya stomatitis dan parotitis. c ;egukan (hiccup)/ sebabnya yang pasti elum diketahui. d Gastritis erosif/ ulkus peptik dan kolitis uremik. 1istem integumen a Kulit ber8arna pucat akibat anemia dan kekuning-kuningan akibat penimbunan urokrom. b Gatal-gatal dengan akskoriasi akibat toksin uremik dan pengendapan kalsium di pori-pori kulit. c 0kimosis akibat gangguan hematologik. d 'rea frost akibat kristalisasi urea yang ada pada keringat. e (ekas-bekas garukan karena gatal. 1istem hematologik a 5nemia normokrom/ normositer. Dapat disebabkan oleh berbagai faktor a.l. : (erkurangnya produksi eritropoetin sehingga rangsangan eritropoesis pada sumsum tulang menurun. 9emolisis/ akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremia toksik Defisiensi besi/ asam folat akibat nafsu makan yang kurang 3erdarahan pada saluran pencernaan dan kulit "ibrosis sumsum tulang akibat hiperparatiroidisme sekunder. b Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia. Masa perdarahan memanjang 3erdarahan akibat agregasi dan adhesi trombosit yang berkurang serta menurunnya faktor trombosit --- dan 5D3 (adenosin difosfat). c Gangguan fungsi leukosit. 9ipersegmentasi leukosit "agositosis dan kemotaksis berkurang/ hingga memudahkan timbulnya infeksi

"ungsi limfosit menurun menimbulkan imunitas yang menurun. 1istem saraf dan otot a estless leg syndrome 3enderita merasa pegal di tungkai ba8ah dan selalu menggerakkan kakinya. b (urning feet syndrome asa semutan dan rasa terbakar/ terutama ditelapak kaki. c 0nsefalopati metabolik <emah/ tak bisa tidur/ gangguan konsentrasi= tremor/ asteriksis/ mioklonus= kejangkejang. d Miopati Kelemahan dan hipotrofi otot-otot terutama otot-otot e>tremitas proksimal. 1istem kardio!askuler a 9ipertensi akibat penimbunan cairan dan garan atau peningkatan akti!itas sistem reninangiotensin-aldosteron. b )yeri dada dan sesak nafas akibat perikarditis/ efusi perikardial/ penyakit jantung koroner akibat aterosklerosis yang timbul dini/ dan gagal jantung akibat penimbunan cairan dan hipertensi. c Gangguan irama jantung akibat aterosklerosis dini/ gangguan elektrolit dan kalsifikasi metastatik. d 0dema akibat penimbunan cairan. 1istem endokrin a Gangguan seksual : libido/ fertilitas dan ereksi menurun pada laki-laki akibat produksi testosteron dan spermatogenesis yang menurun/ juga dihubungkan dengan metabolik tertentu (4ink/ hormon paratiroid). 3ada 8anita timbul gangguan menstruasi/ gangguan o!ulasi sampai amenorea. b Gangguan toleransi glukosa c Gangguan metabolisme lemak d Gangguan metabolisme !itamin D. Gangguan sistem lain a :ulang : osteodistrofi renal yaitu osteomalasia/ osteitis ibrosa/ osteosklerosis/ dan kalsifikasi metastatik. b 5sam basa : asidosis metabolik akibat penimbunan asam organik sebagai hasil metabolisme. c 0lektrolit : hipokalsemia/ hiperfosatemia/ hiperkalemia. Penatalaksanaan 2. 3enatalaksanaan konser!atif 3engaturan diet protein/ kalium/ natrium dan cairan. 3encegahan dan pengobatan komplikasi. .. Dialisis dan :ransplantasi ginjal Dialisis adalah suatu proses di mana solut dan air mengalami difusi secara pasif melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen cair menuju kompartemen cair lainnya. 9emodialisis dan dialisis peritoneal merupakan dua teknik utama yang digunakan dalam dialisis. :ransplantasi ginjal yang merupakan cara pengobatan yang lebih banyak dilakukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal stadium akhir.

Anda mungkin juga menyukai