Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG Peralatan kerja dan mesin perlu diserasikan dengan ukuran tubuh tenaga kerja untuk tujuan meraih hasil kerja yang secara kualitatif dan kuantitatif memuaskan serta tenaga kerja merasakan kemudahan dalam melakukan pekerjaannya. Atas landasan konsep demikian berkembang ilmu yang disebut antropometri, yaitu ilmu tentang ukuran tubuh dan segmen-segmennya, baik dalam keadaan statis maupun dinamis yang sangat besar manfaatnya bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan agar tenaga kerja sehat dan produktif bekerja. Ukuran tubuh demikian antara lain : 1. Berdiri : tinggi badan, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi pinggul, panjang depa, dan panjang lengan. 2. Duduk : tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah, dan tangan, tinggi lutut, jarak lekuk lurus-garis punggung , jarak lekuk lututtelapak kaki. Pada study kasus mengukur meja dan kursi belajar nyaman dipakai pada waktu belajar, maka ukuran-ukurannya harus disesuaikan dengan antropometrik orang yang akan memakainya (Nugroho, 2009). Bila meja belajar terlalu tinggi maka bahu akan lebih sering terangkat pada saat menulis atau meletakkan tangan di atas meja dan bila terlalu rendah maka sikap tubuh akan membungkuk pada saat menulis. Sikap tubuh yang seperti itu dapat mengakibatkan sakit pada otot-otot pinggang atau punggung dan sakit pada otot-otot leher dan bahu. Secara fisiologis rasa sakit tersebut muncul sebagai akibat dari akumulasi kelelahan yang diakibatkan oleh penumpukan asam laktat pada otot-otot tersebut. Ini bisa terjadi karena pada sikap paksa didominasi oleh kontraksi otot statis dengan respirasi yang bersifat anaerobik.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dipilih meja dan kursi belajar yang sesuai dengan si pemakainya. Untuk menciptakan meja dan kursi belajar yang disukai oleh pelajar sebagai pemakai maka diperlukan seorang perancang (desainer) yang berwawasan ergonomi. B. TUJUAN 1. Dalam study kasus dapat mengukur meja dan kursi belajar dengan menggunakan prinsip antropometri. 2. Dapat mengukur meja dan kursi yang berbeda ukuran dan bentuk yang satu dengan yang lain. 3. Dapat Membandingkan meja dan kursi yang telah di ukur dengan prinsip antropometri apakah sudah sesuai dengan ukuran atau belum. 4. Dapat mendisain meja dan kursi kerja yang ergonomis untuk menciptakan kenyamanan dalam belajar maupun menulis? C. Manfaat 1. Mahasiswa D.III Hiperkes dan KK Pada saat study kasus Mahasiswa dapat mengukur meja kursi yang berbeda ukuran maupun bentuk antara yang satu dengan yang lain. Mampu menganalisis atau membandingkan data yang di kumpulkan dengan prinsip antropometri. Dapat mengambil langkah untuk mengatasi masalah jika ukuran meja dan kursi tidak sesuai dengan prinsip antropometri. 2. Prodi D.III Hiperkes dan KK Sebagai tolak ukur sejauh mana mahasiswa dapat menganalisis teori yang di ajarkan dengan data yang didapat pada saat melakukan study kasus. Sehingga dapat mendisain meja dan kursi kerja yang ergonomis untuk menciptakan kenyamanan dalam belajar maupun menulis.

Anda mungkin juga menyukai