Anda di halaman 1dari 6

COUNSELING

Disusun untuk memenuhi tugas Psikodiagnostik III

RATNASARI HINGGARDIPTA KOSMAS SESKOADI WIDHA AYU A

1501011130020 15010111130057 15010111130070

HANA NUGRAHENI 15010111130022 M. AQSO ANFAJAYA 15010111140134 KATARINA TABITA Ri !"#$ H.

COUNSELING Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin consiliu artinya dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan - hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap aktu. !"ivision o# $onseling %sychologi&. Menurut James P. Adam, Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dalam masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. 'aka dari itu Konseling merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seorang Konselor yang terlatih pada individu !bisa ( orang atau lebih& yang mengalami masalah !klien&, secara tatap muka, yang bertujuan agar individu tersebut dapat mengambil keputusan secara mandiri atas permasalahan yang dihadapinya baik masalah psikologis, social, dan lain-lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya. Konseling juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan hubungan yang bersi#at pribadi dan memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi. )leh karena itu dalam kegiatannya konseling melibatkan emosional dan intelektual untuk memiliki pengendalian perilaku yang cermat, kepekaan terhadap manusia dan masalahnya, dan keterampilan-keterampilan teknis yang memadai. 'enurut *eorge dan $ristiani !(+,(& tujuan utama dari suatu konseling, antara lain yaitu(. 'enyediakan #asilitas untuk perubahan perilaku .. 'eningkatkan keterampilan untuk menghadapi sesuatu /. 'eningkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan 0. 'eningkatkan dalam hubungan antar perorangan 1. 'enyediakan #asilitas untuk pengembangan kemampuan klien

Dua Pendekatan Dasar untuk Wawancara Konseling (. Konseling Directive (penyuluhan terarah& Karakteristiknya adalah intervie er menyerang langsung ke masalah, mengontrol struktur a ancara, memutuskan untuk menyelesaikan atau menghindari masalah a ancara dan menentukan lamanya subjek, menyusun langkah-langkah dalam

a ancara. 2ter mengumpulkan in#ormasi, menganalisis masalahnya, memberikan pendapat, memberi solusi-solusi, memberi arahan yang spesi#ik kepeda intervie ee. 2ntervie er mengatur bagaimana klien bertindak dengan tujuan untuk mengubah perilaku intervie ee agar sesuai. "iasumsikan bah a intervie ee lebih mampu disbanding intervie ee dalam memecahkan masalah. Keuntungan konseling directive adalah(. $ukup mudah untuk memimpin dan mempelajarinya .. 3idak memerlukan aktu yang banyak /. Konselor #okus pada kepentingan masalah yang spesi#ik 0. 'embolehkan konselor untuk memberikan in#ormasi dan pedoman penting 1. 'emperbolehkan konselor untuk melayani seperti penasehat ketika klien merasa segan dan tidak sanggup untuk menanalisis masalahnya atau untuk memperkirakan kemungkinan-kemungkinan solusinya.

2. Konseling Non directive Karakteristiknya adalah iter dipandang sebagai #asilitator4penolong pasi# bukan sebagai ahli, iter membantu klien memperoleh in#ormasi, mendapat insight, menyelidiki masalah serta menganalisisnya, dan menemukan dan mengevaluasi solusinya. Konselor mendengarkan, mengobservasi, dan memberi harapan !mendorong& bukannya memaksakan ide dan solusi. Konseling berpusat pada klien, klien yang mengontrol

struktur

a ancara, menentukan topik apa yang akan didiskusikan, kapan mereka akan

berdiskusi dan bagaimana mereka akan berdiskusi, menentukan langkah-langkah dalam diskusi serta lamanya aktu diskusi. "iasumsikan bah a !(& Setiap orang punya kemampuan untuk mencapai pemecahan terbaik yang ia miliki, !.& 5anya klien yang dapat memutuskan apa yang terbaik untuknya, !/& 5al terpenting dalam konseling adalah mendengar. Keuntungan konseling non-directive1. 'embolehkan klien untuk mengungkapkan apa yang lebih penting untuk dirinya pada aktu yang diperlukan. 2. 'embolehkan klien menyampaikan in#ormasi dengan sukarela yang mungkin saja konselor tidak memikirkan hal itu. 3. 'enyerahkan kepada klien untuk lebih mengontrol keputusan serta tindakannya. 4. 6on-directive mungkin dapat mendorong klien untuk memberikan ja aban dan komentar secara mendalam. 5. 'emeberikan konselor kesempatan untuk mendengarkan dan mendorong klien. 6. 6on-directive memungkinkan adanya komunikasi pada klien bah a konselor sungguh tertarik padanya dan tidak terburu-buru untuk menerima klien lain ataupun mengerjakan tugas lainnya.

!. Pendekatan Kom"inasi 7anyak pe a ancara konsultasi memberikan pendekatan kombinasi langsung dan tidak langsung. $ontohnya, memulai dengan pendekatan tidak langsung untuk mendorong responden berbicara dan mengungkapkan masalah dan penyebabnya. Lalu, intervie er dapat mengubah pendekatan langsung ketika berdiskusi tentang kemungkinan tindakan yang akan diambil. %endekatan langsung merupakan cara terbaik untuk memperoleh #akta, memberi in#ormasi, dan membuat kesimpulan. Sementara pendekatan tidak langsung cenderung mampu mem buka area besar dan mengeluarkan in#ormasi spontan. Langkah-Langkah dalam Melakukan Konseling:

%"&'("! 1. Rapport dan structuring. /H01123

F)&'*i $"& +),)"& U&+)( .0.4"&')& (0#," *"." -"&' 4"i( $0&'"& (1i0& $"& )&+)( .0.4)"+ (1i0& .0#"*" &-"."& $0&'"& (2&*012#. Structuring $i4)+)!("& )&+)( .0&,01"*("& +),)"& $"#i (2&*01i&'. F)&'*i *+#)(+)#i&' "$"1"! )&+)( .0&,"'" *0*i 5"$" +),)"& 6+i$"( .010& 0&'7 $"& )&+)( .0&'i&82#."*i("& 5"$" (1i0& "5" -"&' (2&*012# .".5) $"& +i$"( .".5) 1"()("&. Untuk mengetahui alasan klien datang dan bagaimana ia memandang masalah. P0&$08i&i*i"& ."*"1"! -"&' 4"i( "("& .0.40#i "#"! $"& +),)"& (2&*01i&' $"& .0&'!i&$"#i $i4"!"*&-" +25i( -"&' +i$"( 40#')&". J)'" )&+)( .0&'i$0&+i8i("*i (0()"+"&; (0()"+"& (1i0& 6positive strength7<I&'"+ 4"!=" (1i0& 40#+).4)! $"#i (0()"+"&&-"9 -"i+) $"#i "*0+;"*0+ 52*i+i8 $"& (0.".5)"&; (0.".5)"&>> U&+)( i+)9 !"#)* $i'"1i )&+)( .0.0 "!("& ."*"1"! -"&' *0$"&' $i!"$"5i $"& )&+)( 50#+).4)!"& $i ."*" .0&$"+"&'

Skill -"&' ).).&-" $i')&"("& Attending behavior )&+)( .0.4"&')& (2&+"( $0&'"& (1i0& $"& client observation skill )&+)( .0&0&+)("& .0+2$0 -"&' +05"+ )&+)( .0.4"&')& rapport. S+#)(+)#i&' ).).&-" .0&'')&"("& influencing skill9 -"i+) information giving and instructions

2. M0&').5)1("& i&82#."*i9 .0&$08i&i*i("& ."*"1"!9 $"& .0&'i$0&+i$i("*i "*0+. /A5" ."*"1"!&-":3

Y"&' 5"1i&' ).). $i')&"("& "$"1"! attending skills9 (!)*)*&-" the basic listening sequence 640#)#)+"& .)1"i $"#i open question, closed questions, encourager, parafrase, reflection of feeling, summarization. U.).&-" 40#!"*i1, +0+"5i +i$"( ("(). S(i1 -"&' 1"i& $i')&"("& 4i1" 50#1). Ji(" ."*"1"! +i$"( ,01"*9 4"#"&'("1i A&$" .0.0#1)("& +".4"!"& influention skill. P0&''"1i"& "*0+ 52*i+i8 *0#i&' .0.4)("("& +0&+"&' (0.".5)"&;(0.".5)"& -"&' $i.i1i(i 210! (1i0& -"&' 40#')&" $"1". .0& "#i 50.0 "!"& ."*"1"! Y"&' 5"1i&' ).). "$"1"! attending skills9 (!)*)*&-" +!0 basic listening sequence. D0&'"& (1i0& $"#i 4)$"-" -"&' 40#40$" $"& -"&' +i$"( +0#1"1) 4"&-"( 4i "#"9 1"&'("! i&i 61"&'("! 37 *04"i(&-" $i1"()("&

3. M0&0&+)("& +),)"&. /A5" -"&' $ii&'i&("& 210! (1i0&:3

U&+)( .0&'0+"!)i $)&i" i$0"1 (1i0&. H"1 4"'"i."&" -"&' $ii&'i&("& 210! (1i0&: B"'"i."&" *0'"1" *0*)"+)&-" ,i(" ."*"1"! $i50 "!("&: Langkah ini penting karena memungkinkan konselor

untuk mengatahui apa yang klien inginkan. A#"! -"&' -"&' $ii&'i&("& (1i0& $"& (2&*012# !"#)* $i4)"+ !"#.2&i*. U&+)( 4040#"5" (1i0&9 10="+i 1"&'("! 2 $"& +0&+)("& +),)"& +0#104i! $"!)1). 4. M0& "#i "1+0#&"+i8 $"& .0&'(2&8#2&+"*i client incongruities /A5" -"&' "("& (i+" 1"()("& +0#!"$"5 ."*"1"! i&i:3 U&+)( .0& "#i 50.0 "!"& $"#i ."*"1"! (1i0&. H"1 i&i 4i*" .01i5)+i 50.0 "!"& ."*"1"! (#0"+i8 6.0&0.)("& *04"&-"( .)&'(i& "1+0#&"+i8 50.0 "!"& $0&'"& +i$"( .0&i1"i +0#104i! $"!)1)<4i"# 5)& "1+0#&"+i8&-" +".5"( 42$2! $"& +"( ."*)( "("17 )&+)( (0.)$i"& .0.)+)*("& "1+0#&"+i8 ."&" -"&' "("& $i".4i1. %"&'("! i&i .0.0#1)("& ="(+) -"&' 5"1i&' 1"." $"1". (2&*01i&' U&+)( .0.)&'(i&("& 50#)4"!"& $"1". 5i(i#"&9 50#"*""&9 $"& 50#i1"() $"1". (0!i$)5"& (1i0& *0!"#i;!"#i. B"&-"( (1i0& -"&' .0&'i()+i (2&*01i&' )&+)( (0.)$i"& +i$"( .01"()("& "5";"5" )&+)( .0&')4"! 50#i1"()&-"9 $"& +0+"5 !i$)5 $0&'"& 521" *050#+i *0$i" ("1"

*0401). 1"&'("! 2.

D"5"+ $i.)1"i $0&'"& (0*i.5)1"& +0&+"&' discrepancy 6(0+i$"(*0*)"i"&7. Influencing skills "."+ $i4)+)!("& $i *i&i. Attending skills ,)'" $i4)+)!("& )&+)( .0&-0i.4"&'("&.

5.

eneralization dan transfer of learning !"ill you do it#$

Influencing skills, *050#+i directive $"& information%e&planation ).).&-" 40#."&8""+. Attending skills $i')&"("& )&+)( .0&'0 0( "5"("! (1i0& .0."!".i 50&+i&'&-" +"!"5?1"&'("! i&i.

Anda mungkin juga menyukai