Anda di halaman 1dari 7

I.

Data Pengamatan

Larutan Standar Kuning


Konsentrasi Absorban 5 8 10 15 20 Sampel 0.231 0.350 0.433 0.626 0.829 0.406

380 0.275 390 0.329 400 0.372 410 0.403 420 0.425 422 0.429 424 0.430 426 0.431 428 0.431 430 0.430 435 0.426 440 0.374 450 0.411 460 0.306

data kelompok kecil lain nya


400 410 420 421 422 423 425 430 440 %T A 0.630784 0.69037 0.735182 0.764472 0.744727 0.739929 0.735182 0.735182 0.69037 Konsentrasi 5 8 10 15 20 Sampel %T 46.6 25.2 17.2 27 17.6 42.2 A 0.331614 0.598599 0.764472 0.568636 0.754487 0.374688

23.4 20.4 18.4 17.2 18 18.2 18.4 18.4 20.4

Larutan standar warna merah


380 390 400 410 420 430 440 450 460 470 480 490 500 510 512 513 514 515 516 517 518 519 520 530 535 A 0.047 0.055 0.059 0.06 0.065 0.073 0.085 0.109 0.151 0.2 0.247 0.292 0.332 0.36 0.362 0.364 0.366 0.367 0.367 0.367 0.367 0.366 0.366 0.347 0.332 Konsentrasi 4 8 10 12 16 Sampel A 0.134 0.292 0.375 0.456 0.602 0.332

II.

Pengolahan Data

Kurva kalibrasi Larutan Kuning


0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 5 y = 0.0398x + 0.0325 R = 0.9999

Absorban

10

15

20

25

Konsentrasi (ppm)

Persamaan garis : y= 0,039x + 0,032 Y= Absorbansi X = Konsentrasi Maka konsentrasi sampel: x = (0,406-0,032)/0,039 x = 9,589 ppm

Kurva Kalibrasi Larutan Berwarna Kuning Kelompok lain


1 0.8 Absorban 0.6 0.4 0.2 0 0 5 10 15 20 25 Konsentrasi ppm y = 0.0192x + 0.3814 R = 0.4181

Persamaan garis = Y = 0.019x + 0.381 Maka konsentrasi sampel X = (0,374688 0,381)/0.019 X= - 0.332 ppm (tidak mungkin konsentrasi negative)

Kurva Kalibrasi Larutan Berwarna Merah


0.7 0.6 Absorban 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 5 10 Konsentrasi ppm 15 20 y = 0.0392x - 0.0202 R = 0.9994

Persamaan garis = Y=0.039x + 0.020 Konsentrasi sampel : X = (0.332+0.020)/0.039 X = 9.025 ppm

III.

Pembahasan

Sperktrometri sinar tampak merupakan jenis spekrometri menggunakan cahaya tampak dengan panjang gelombang di sekitar 400-800 nm dan memiliki energy sebesar 299-149 kJ/mol. Elektron pada keadan dasar (ground-state) dapat tereksitasi oleh energy yang dimiliki oleh sinar tampak menjadi energy yang lebih tinggi.

Pada spektrofotometer sinar tampak, sumber cahaya yang biasa digunakan adalah lampu wolfarm (tungsten) yang memiliki titik didih yang sangat tinggi yaitu 5930oC. panjang gelombang yang digunakan dalam analisis adalah panjang gelombang maksimum dimana suatu zat menyerap cahaya maksimum pada panjang gelombang tersebut. Jika digunakan panjang gelombang maksimum maka kesalahan analisis yang akan muncu akansemakin bisa di perkecil.

Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi adalah linier. Ketidaklinieran nya dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut: a. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan adanya penggunaan blanko, yaitu larutan yang berisi selain dari komponen yang akan di analisis misalnya aqua dm. b. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada bisanya dari bahan gelas ataukuarsa. Namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik. c. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi. Halini dapat diatur dengan pengenceran atau pemekatan.

Zat yang dapat dianalisi menggunakan spektrofotometri sinar tampak adalah zat dalam bentuk larutan dan tampak berwarna. Jika tidak berwarna maka arutan tersebut harus dijadikan berwarna dengan cara memberikan reagen tertentu. Berikut adalah sifat yang harus dimiliki oleh suatu pemberi warna: a. Kestabilan dalam larutan. Tidak berubah sifat-sifatnya dalam hitungan waktu. Tidak berfermentasi atau menyebabkan timbulnya mold bila disimpan.

b. Pembentukan warna dengan analit harus cepat. c. Reaksinya dengan analit sedapat mungkin berlangsung secara stoikiometri. d. Pereaksi tidak boleh menyerap cahaya dalam daerah spectrum di mana dilakukan pengukuran. e. Pereaksi harus selektif dan spesifik untuk komponen yang akan dianalisis sehingga warna yang timbul benar-benar merupakan ukuran bagi komponen tersebut saja. f. Tidak boleh ada gangguan dari komponen-komponen lain dalam larutan yang dapat mengubah zat pereaksi atau analit enjadi suatu bentuk atau kompleks yang tidak berwarna sehingga oembentukan warna menjadi tak sempurna.

Larutan yang akan diukur absorbansinya secara ideal harus meiliki sifat-sifat berikut : a. Mempunyai warna yang stabil b. Warna larutan yang diukur harus mempunyai intensitas yang cukup tinggi c. Warna larutan yang akan diukur bebas dari pengaruh pH, suhu dan lain-lain d. System berwarna tersebut harus memenuhi hukum Lambert-Beer

Pada percobaan kali ini, akan ditentukan konsentrasi suatu larutan sampel berwarna (kuning dan merah) menggunakan kurva kalibrasi konsentrasi terhadap absorban. Pertama-tama larutan standar diencerkan menjadi beberapa konsentrasi tertentu dan kemudian di ukur absorbansi nya sehingga didapat panjang gelombang maksimum dari larutan berwarna tersebut. Dengan panjang gelombang maksimum yang telah didapatkan tersebut, masing-masing larutan berwarna dengan konsentrasi berbeda diukur absorbansinya dan begitu juga dengan sampel larutan berrwana yang belum diketahui konsentrasinya. Setelah absorbansi masing-masing konsentrasi telah didapat maka kurva kalibrasi pun dapat dibuat. Dari persamaan garis kurva tersebut didapatlah konsentrasi dari si sampel.

Pada larutan berwarna kuning, larutan standar 1000 ppm diencerkan hingga menjadi larutan dengan konsentrasi 5,8,10,15 dan 20 ppm. Setelah diukur absorbansinya didapatkan panjang gelombang maksimu sebesar 428 nm dengan nilai absorbansi 0.431.

Sedangkan pada kelompok kecil lainnya di kelompok 4 didapatkan panjang gelomang maskimum sebesar 421 nm dengan nilai absorbansi 0.764472. Dari data kelompok saya di dapatkan konsentrasi sampel sebesar 9.589 ppm dan di kelompok kecil lainnya didapat konsentrasi sampel bernilai negatif.

Nilai panjang gelombang maksimum untuk larutan kuning didapat cukup berbeda. Hal ini bias disebabkan oleh perbedaan instrument yang digunakan. Untuk kelompok saya digunakan spectronic yang baru (digital) dan untuk kelompok kecil lain menggunakan spectronic yang lama. Kepekaan instrumannya juga pasti akan berbeda.

Untuk larutan berwarna kuning,larutan standar 100 ppm diencerkan menjadi larutan dengan konsentrasi 4,8,10,12,16 ppm. Setelah diukur absorbansinya didapatkan panjang gelombang maksimumnya sebesar 518 nm dengan nilai absorbansi 0,367. Setelah siukur absorbansi tiap konsentrasi maka di dapat konsentrasi sampel larutan berwarna merah sebesar 9.025 ppm.

IV.

Kesimpulan a. Panajng gelombang maksimum larutan kuning adalah 428 nm dan 421 nm. b. Panjang gelombang maksimum larutan merah adalah 518 nm. c. Konsentrasi sampel larutan kuning adalah 9.589 ppm. d. Konsentrasi sampel larutan merah adalah 9.025 ppm.

V.

Pustaka
Harvey, David. 1956. Analytical Chemistry. North America : Depauw University. 369 459.

Anda mungkin juga menyukai