Fisiologi Jantung
Fisiologi Jantung
Curah Jantung
Akibat kontraksi miokardium yang berirama sinkron maka darah pun dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonar dan sistemik. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel permenit. Besarnya berubah-ubah tergantung kebutuhan jaringan perifer akan oksigen dan nutrisi.
Curah jantung juga tergantung besar serta ukuran tubuh, maka diperlukan suatu indikator fungsi jantung yang lebih akurat, yaitu indeks jantung (cardiac index), yang didapat dengan membagi curah jantung dengan luas permukaan tubuh, yaitu sekitar 2,8 3,6 liter/menit/m2.
Curah sekuncup adalah volume yang dikeluarkan oleh ventrikel perdetik. Sekitar dua pertiga volume darah dalam ventrikel pada akhir diastolik dikeluarkan selama sistolik.
Curah jantung ditentukan oleh isi sekuncup (SV = Stroke Volume) dan jumlah denyut jantung permenit (HR = Heart Rate) CO = HR x SV
Curah jantung = jumlah denyut permenit x Isi sekuncup
Stimulasi saraf parasimpatis: Mengurangi frekuensi denyut jantung. Pada jantung normal dan istirahat berpengaruh dominan dalam mempertahankan kecepatan denyut jantung sekitar 80 denyut permenit.
Bunyi Jantung
Dua bunyi jantung yang berkaitan dengan penutupan katup dapat didengar selama siklus jantung.
Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama (terdengar seperti lub)
Bunyi jantung kedua bernada lebih tinggi, lebih singkat, dan tajam (terdengar seperti dub)
Bunyi Jantung
Bunyi jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV Bunyi jantung kedua berkaitan dengan penutupan katup semilunaris
Bunyi Jantung
Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun dibawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis.